Anda di halaman 1dari 9

ISSN (Print) : 2443-1141

ISSN (Online) : 2541-5301


PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan


Personal Hygiene Selama Menstruasi pada
Santriwati di Pesantren Babul Khaer
Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2016
Emmi Bujawati1*, Sitti Raodhah2, Indriyanti3
Abstrak

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang diwarnai oleh
perubahan pertumbuhan, munculnya berbagai kesempatan dan seringkali menghadapi risiko-risiko
kesehatan reproduksi. Personal hygiene selama menstruasi merupakan isu kritis sebagai determinan
status kesehatan remaja yang akan berpengaruh dalam kehidupan masa tua. Salah satu upaya men-
gurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan personal hygiene selama
menstruasi, seperti pengetahuan, komunikasi teman sebaya, usia menarche dan kepercayaan ter-
hadap mitos pada santriwati Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam
penelitian ini adalah santriwati Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Babul Khaer Kabupaten
Bulukumba sebanyak 117 santriwati. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 76,1% responden yang memiliki personal hygiene selama men-
struasi yang cukup dan yang memiliki personal hygiene selama menstruasi yang kurang sebesar
23,9%. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,000), komunikasi teman sebaya (p=0,002), dan
kepercaayaan terhadap mitos (p=0,000) dengan personal hygiene selama menstruasi, sedangkan usia
menarche (p=0,473) tidak memiliki hubungan dengan personal hygiene selama menstruasi. Penelitian
ini menyarankan agar para remaja dapat meningkatakan personal hygiene selama menstruasi dengan
cara membekali diri sebanyak-banyaknya dengan pengetahuan yang diperoleh baik dari media massa,
orang tua atau buku. Bagi pihak sekolah dapat menerapkan metode pendidikan kesehatan dalam
meningkatkan personal hygiene selama menstruasi sepetri FGD (Focus Group Discussion).

Kata Kunci : Personal Hygiene, Menstruasi, Santriwati.

Pendahuluan mengatasi masalah kesehatan masyarakat tidak


Masalah kesehatan sangat kompleks dan hanya dilihat dari segi kesehatan itu sendiri tapi
saling berkaitan dengan masalah-masalah di luar harus dari seluruh segi yang ada pengaruhnya ter-
masalah kesehatan itu sendiri demikian pula untuk hadap kesehatan tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Personal hygiene menstruasi pada remaja
* Korespondensi : emmy.uin@gmail.com merupakan isu kritis sebagai determinan status
1 ,2, 3
Jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin, Makassar
2 HIG IEN E V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7

kesehatan remaja yang akan berpengaruh dalam waktu yang berbeda untuk diperbandingkan (Azrul
kehidupan masa tua. Buruknya Personal hygiene Azwar, 2003: 11-12). Pengumpulan data dilakukan
menstruasi berpengaruh besar terhadap morbiditas sejak tanggal 3 April 2016 sampai dengan 1 Mei
dan komplikasi (Uzochukwu, 2009: 9). Oleh karena 2016 di Madrasah Aliyah Pesantren Babul Khaer,
itu, remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, Kecamatan Ujung Bulu’, Kabupaten Bulukumba.
sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian re- Populasi dalam penelitian ini adalah semua santri-
produksi yang sehat. wati Madrasah Aliyah yang telah mengalami men-
Hasil penelitian Ansuree (2014) bahwa ku- struasi yakni sebanyak 124 orang.
rang dari setengah remaja perempuan memiliki Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
pengetahuan yang baik tentang kebersihan men- ini adalah teknik non probability sampling dengan
struasi hal ini mengidentifikasi bahwa masih ku- pendekatan purposive sampilng yaitu pengambilan
rangnya pengetahuan yang memadai mengenai sampel yang didasarkan atas pertimbangan dan
kebersihan menstruasi di kalangan remaja per- sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis
empuan. Dengan demikian, perlu program pendidi- yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
kan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan
tentang kebersihan menstruasi. Tempat terbaik un- uji statistik Chi Square
tuk memberikan pendidikan tentang kebersihan
menstruasi untuk remaja perempuan adalah Hasil
sekolah. Analisis Univariat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pada tabel 1 tentang karakteristik responden
Suryati (2012) bahwa faktor utama yang ber- di Pondok Pesantren Babul Khaer Kabupaten
pengaruh terhadap perilaku kebersihan diri saat Bulukumba tahun 2016 dapat dijelaskan bahwa dari
menstruasi adalah teman sebaya. Hasil SDKI 2012 hasil penelitian pada 117 responden, mayoritas ke-
menunjukkan dari setengah responden wanita las responden yaitu pada kelas X sebanyak 46 orang
membicarakan menstruasi sebelum menarche (39,3%) dan paling sedikit pada kelas XII sebanyak
dengan teman (53%) atau dengan ibunya (41%). 31 orang (26,5%), dengan umur terbanyak 16 tahun
(Kemenkes, 2013) yaitu sebanyak 45 orang (38,5%) dan paling sedikit
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pada umur 15 tahun yaitu sebanyak 1 orang (0,9%).
Pesantren dan santriwati di Pesantren Babul Khaer Sedangkan untuk usia Menarche terbanyak yakni
diketahui bahwa kegiatan pembinaan terhadap usia 13 tahun sebesar 44,4% dan usia menarche
kesehatan reproduksi belum pernah di lakukan. Ber- paling sedikt yakni usia 10 dan 11 tahun masing-
dasarkan uraian tersebut dan karena belum dil- masing sebesar 3,4%, sehingga kategori usia Menar-
akukannya penelitian tentang personal hygiene che terbanyak yaitu kategori ideal sebesar 65,8%
menstruasi di pesantren tersebut maka peneliti ter- dan kategori usia menarche paling sedikit adalah
tarik untuk mengetahui lebih dalam lagi faktor yang kategori tidak ideal yakni sebesar 34,2%.
berhubungan dengan personal hygiene selama men- Adapun pengetahuan tentang menstruasi
struasi pada santriwati di Pesantren Babul Khaer menunjukkan bahwa dari 117 responden, sebanyak
Kabupaten Bulukumba. 84 (71,8%) responden memiliki pengetahuan cukup
dan sebanyak 33 (28,2%) responden memiliki
Metode Penelitian pengetahuan kurang, dengan komunikasi teman
Penelitian ini merupakan penelitian kuanti- sebaya yaitu sebanyak 104 (88,9%) responden
tatif menggunakan pendekatan cross sectional study memiliki komunikasi cukup dan sebanyak 13 (11,1%)
dimana penelitian yang dilakukan dalam waktu yang responden memiliki komunikasi kurang.
tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di Personal hygiene responden selama men-
V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7 HIG IEN E 3

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden pada Santriwati di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
Babul Khaer Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba

Santriwati
Karakteristik Responden
n %
Kelas
X 46 39,3
XI 40 34,2
XII 31 26,5
Total 117 100%
Umur
15 tahun 1 0,9
16 tahun 45 38,5
17 tahun 42 35,9
18 tahun 29 24,8
Total 117 100%
Usia Menarche
10 tahun 4 3,4
11 tahun 4 3,4
12 tahun 21 17,9
13 tahun 52 44,4
14 tahun 30 25,6
15 tahun 6 5,1
Total 117 100
Kategori Usia Menarche
Ideal 77 65,8
Tidak Ideal 40 34,2
Total 117 100
Pengetahuan
Cukup 84 71,8
Kurang 33 28,2
Total 117 100
Komunikasi Teman Sebaya
Cukup 104 88,9
Kurang 13 11,1
Total 117 100
Personal Hygiene
Cukup 89 76,1
Kurang 28 23,9
Total 117 100
Kepercayaan Terhadap Mitos
Tidak Percaya 61 52,1
Percaya 56 47,9
Total 117 100
Sumber : Data Primer, 2016

struasi yaitu sebanyak 89 (76,1%) responden mem- yang percaya terhadap mitos sebanyak 56 (47,9%).
iliki personal hygiene yang cukup dan sebanyak 28 Analisis Bivariat
(23,9%) responden memiliki personal hygiene ku- Pada tabel 2 tentang hubungan antara
rang, sedangkan kepercayaan responden terhadap pengetahuan tentang menstruasi dengan personal
mitos yaitu sebanyak 61 (52,1%) responden tidak hygiene selama menstruasi menunjukkan bahwa
percaya terhadap mitos, sedangkan responden dari 84 responden yang memiliki pengetahuan
4 HIG IEN E V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7

Tabel 2. Hubungan antara Pengetahuan Tentang Menstruasi dengan Personal Hygiene selama
Menstruasi pada Santriwati di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Babul Khaer Kecamatan
Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba

Pengetahuan Personal Hygiene Selama Menstruasi


Jumlah Uji
Tentang Cukup Kurang
Statistik
Menstruasi n % n % n %
Cukup 72 85,7 12 14,3 84 100
Kurang 17 51,5 16 48,5 33 100 P=0,000
Total 89 76,1 26 23,8 117 100
Sumber : Data Primer, 2016
Tabel 3. Hubungan antara Komunikasi Teman Sebaya dengan Personal Hygiene selama Menstruasi
pada Santriwati di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Babul Khaer Kecamatan Ujung Bulu
Kabupaten Bulukumba

Personal Hygiene Selama


Komunikasi
Menstruasi Jumlah
Teman Uji Statistik
Cukup Kurang
Sebaya
n % n % n %
Cukup 84 80,8 20 19,2 104 100
Kurang 5 38,5 8 61,5 13 100 P=0,002
Total 89 76,1 28 23,9 117 100

Sumber : Data Primer, 2016


cukup dan personal hygiene selama menstruasi yang dengan teman sebaya yang cukup dan personal hy-
cukup yakni sebesar 85,7% sedangkan responden giene selama menstruasi yang cukup yakni sebesar
yang memiliki pengetahuan kurang dan personal 80,8% sedangkan responden yang memiliki komu-
hygiene yang kurang sebesar 48,5% dari 33 respond- nikasi dengan teman sebaya yang kurang dan per-
en dengan nilai p=0,000. Karena nilai p<0,05 maka sonal hygiene yang kurang sebesar 38,5% dari 13
dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan yang responden dengan nilai p=0,002. Karena nilai p<0,05
bermakna antara pengetahuan responden tentang maka dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan
menstruasi dengan personal hygiene responden yang bermakna antara komunikasi teman sebaya
selama menstruasi. dengan personal hygiene responden selama men-
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa struasi.
dari 104 responden yang memiliki Komunikasi Pada tabel 4 menunjukkan bahwa dari 77
Tabel 4. Hubungan antara Usia Menarche dengan Personal Hygiene selama Menstruasi pada Santri-
wati di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Babul Khaer Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba
Personal Hygiene Selama
Menstruasi Jumlah Uji
Usia Menarche
Cukup Kurang Statistik
n % n % n %
Ideal 57 74 20 26 77 100
Tidak Ideal 32 80 8 20 40 100 P=0,473
Total 89 76,1 28 23,9 117 100
Sumber : Data Primer, 2016
V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7 HIG IEN E 5

Tabel 5. Hubungan antara Kepercayaan Terhadap Mitos dengan Personal Hygiene selama Menstruasi
pada Santriwati di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Babul Khaer Kecamatan Ujung Bulu
Kabupaten Bulukumba
Personal Hygiene Selama
Kepercayaan Menstruasi Jumlah Uji Statis-
Terhadap Mitos Cukup Kurang tik
n % n % n %
Tidak Percaya 55 90,2 6 9,8 61 100
Percaya 34 60,7 22 39,3 56 100 P=0,000
Total 89 76,1 28 23,9 117 100
Sumber : Data Primer, 2016
responden yang memiliki usia menarche ideal dan proses yang dipelajari karena individu mengerti
personal hygiene selama menstruasi yang cukup dampak positif atau negatif terhadap perilaku yang
yakni sebesar 74% sedangkan responden yang terkait dengan keadaan menstruasi (Indriastuti,
memiliki usia menarche tidak ideal dan personal 2009). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap
hygiene yang kurang sebesar 20% dari 40 respond- personal hygiene selama menstruasi. Diantara
en dengan nilai p=0,473. Karena nilai p>0,05 maka faktor tersebut yakni pengetahuan individu. Hal
dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan tersebut sesuai dengan hasil analisis dalam
antara usia menarche dengan personal hygiene penelitian ini.
selama menstruasi. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara
Sedangkan pada tabel 5 menunjukkan bah- pengetahuan tentang menstruasi dengan personal
wa dari 56 responden, sebesar 90,2% diantaranya hygiene selama menstruasi menggunakan analisis
tidak percaya terhadap mitos dan memiliki person- Chi Square di peroleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang
al hygiene selama menstruasi yang cukup dari 61 berarti bahwa pengetahuan tentang menstruasi
responden. Sedangkan responden yang percaya memiliki hubungan yang signifikan dengan personal
terhadap mitos dan memiliki personal hygiene yang hygiene selama menstruasi pada santriwati Mad-
kurang sebesar 39,3% dari 56 responden dengan rasah Aliyah di Pondok Pesantren babul Khaer.
nilai p=0,000. Karena nilai p<0,05 maka dapat di- Hal ini sesuai dengan teori Patricia (2005),
interpretasikan bahwa ada hubungan yang bermak- bahwa dalam personal hygiene terdapat faktor
na antara kepercayaan terhadap mitos dengan per- yang berpengaruh diantaranya pengetahuan yang
sonal hygiene responden selama menstruasi. dimiliki oleh individu tersebut. Pengetahuan yang
dimaksudkan merupakan pengetahuan yang ber-
Pembahasan sangkutan dengan personal hygiene diantaranya
Hubungan pengetahuan tentang menstruasi pengetahuan tentang menstruasi, pengetahuan
dengan personal hygiene selama menstruasi kesehatan reproduksi pada wanita dan penge-
Personal hygiene selama menstruasi meru- tahuan mengenai kebersihan diri pada wanita baik
pakan kebersihan perorangan dalam usaha me- saat menstruasi maupun dalam keseharian.
melihara, mempertahankan dan memperbaiki Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kese- Rahmawati (2011) bahwa pengetahuan tentang
jahteraan fisik maupun psikologis melalui imple- menstruasi berpengaruh terhadap perilaku person-
mentasi tindakan hygiene yang dilakukan saat men- al hygiene selama menstruasi pada siswi remaja.
struasi (Tartowo, 2010). Hal yang sama juga diperoleh dari hasil penelitian
Personal hygiene pada saat menstruasi tidak Suryati (2012) yang mengungkapkan terdapat be-
akan terjadi begitu saja, namun merupakan sebuah berapa faktor yang berperan dalam perilaku
6 HIG IEN E V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7

kebersihan remaja saat menstruasi, diantara faktor Perkembangan kehidupan sosial remaja
tersebut yakni pengetahuan. Hal tersebut juga ditandai dengan meningkatnya pengaruh teman
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh sebaya. Remaja lebih banyak menghabiskan wak-
Prasetya (2014), bahwa pengetahuan menstruasi tunya untuk berinteraksi sosial dengan teman
memiliki hubungan dengan personal hygiene sela- sebayanya. Teman sebaya memberikan pengaruh
ma menstruasi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 yang besar terhadap sikap, minat, penampilan dan
Banguntapan Bantul dengan hasil uji hipotesis prod- perilaku remaja. Hal tersebut dikarenakan komu-
uct moment p=0,001 (p<0,05). nikasi diantara teman sebaya lebih mudah dicerna
Berdasarkan perolehan skor pengetahuan dan diterima daripada komunikasi dengan orang tua
tentang menstruasi pada santriwati Madrasah Ali- atau yang lebih dewasa daripada remaja (Desmita,
yah di Pondok Pesantren Babul Khaer, di dapatkan 2009).
hasil dari 117 santriwati, sebesar 71,8% responden Hasil penelitian ini, terhadap 117 santriwati
memiliki pengetahuan yang cukup dan sebesar Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Babul Khaer
28,2% responden memiliki pengetahuan yang ku- menggunakan uji Chi Square diperoleh p=0,001
rang. (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang sig-
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan pula nifikan antara komunikasi teman sebaya dengan
santriwati di Pondok Pesanten Babul Khaer yang personal hygiene selama menstruasi.
memiliki pengetahuan tentang menstruasi yang Hasil analisis tersebut sesuai dengan teori
cukup tetapi memiliki personal hygiene selama men- Hovland dalam Efendy (2011) bahwa komunikasi
struasi yang kurang yakni sebesar 14,3% dari 84 merupakan sebuah proses dalam mengubah per-
responden. Hal ini disebabkan karena responden ilaku orang lain seperti halnya personal hygiene
tersebut belum memiliki kesadaran untuk merubah selama menstruasi.
perilaku. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo Hal tersebut juga didukung dengan penelitian
(2003) bahwa individu akan merubah perilakunya yang dilakukan oleh Prastya (2014), terhadap 102
dengan melalui beberapa tahap, salah satunya ada- siswi kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan bantul bah-
lah tahap kesadaran. Sehingga meskipun responden wa terdapat hubungan komunikasi teman sebaya
memiliki pengetahuan tentang menstruasi yang dengan personal hygiene selama menstruasi dengan
cukup akan tetapi jika belum memiliki kesadaran hasil uji p=0,000 (p<0,05), yang berarti bahwa ter-
untuk mengaplikasikannya maka tidak akan ter- dapat hubungan yang signifikan antar variabel terse-
wujud perilaku personal hygiene yang baik. but.
Ada banyak faktor yang berpengaruh ter- Hasil penelitian yang dilakukan peneliti juga
hadap pengetahuan, menurut Notoatmodjo (2011) didukung oleh penelitaian Suryati (2012) di Jakarta
tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh yang berkaitan dengan perilaku kebersihan remaja
tingkat pendidikan, pengalaman, usia, informasi, saat menstruasi, yang menunjukkan bahwa terdapat
lingkungan budaya dan sosial ekonomi. hubungan yang signifikan antara dukungan teman
Hubungan komunikasi teman sebaya dengan per- sebaya dengan perilaku kebershan siswi pada saat
sonal hygiene selama menstruasi. menstruasi. Dukungan teman sebaya terhadap re-
Faktor lain yang cukup erat berhubungan sponden sebesar 86%, dari hasil analisis bivariat
dengan personal hygiene selama menstruasi yaitu didapatkan hasil p=0,024, hasil analisis multivariat
faktor eksternal. Lingkungan dan sosial sebagai didapatkan ada hubungan antara teman sebaya
faktor eksternal sangat mendukung terhadap peru- dengan perilaku kebersihan saat menstruasi pada
bahan personal hygiene individu, dikarenakan ling- penelitian ini dengan nilai p=0,027 dan nilai
kungan sebagai tempat perkembangan perilaku in- OR=2,963 artinya bahwa dukungan teman sebaya
dividu (Sunaryo, 2013). 2,963 kali kemungkinan teman sebaya mendukung
V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7 HIG IEN E 7

terhadap perilaku kebersihan siswi pada saat men- menstruasi pada siswi SMA Negeri 1 Sesean Kabu-
struasi dibanding dengan teman sebaya yang tidak paten Toraja Utara, hasil uji bivariat antara usia
mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan menarche dengan praktik hygiene menstruasi
bahwa dukungan dari teman sebaya memberikan dengan nilai p=0,945 atau tidak ada hubungan an-
pengaruh yang besar terhadap personal hygiene tara kedua variabel tersebut.
selama menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Penelitian Rahmawati (2011) terhadap siswi 117 responden sebesar 65,8% mempunyai usia
SMP di Jakarta memperoleh hasil bahwa ada hub- menarche yang ideal. Akan tetapi hal tersebut tidak
ungan sumber informasi dengan perilaku personal berhubungan dengan personal hygiene saat men-
hygiene selama menstruasi yang berasal dari teman struasi responden. Karena semakin ideal usia men-
sebaya. Berdasarkan perolehan skor komunikasi arche seseorang tidak menjamin bahwa akan se-
teman sebaya pada santriwati Madrasah Aliyah di makin baik pula personal hygiene yang dimilikinya.
Pondok Pesantren Babul Khaer, di dapatkan hasil Hal tersebut dikarenakan tidak semua re-
dari 117 santriwati, sebesar 88,9% responden sponden mendapatkan informasi yang cukup
memiliki komunikasi dengan teman sebaya yang mengenai praktek hygiene menstruasi yang baik
cukup dan sebesar 11,1% responden memiliki sebelum mereka mendapatkan menarche, hal ini
komunikasi teman sebaya yang kurang. dapat dilihat dari hasil krostabulasi antara usia
Ada banyak hal yang mempengaruhi efek- menarche dengan pengetahuan responden, dari
tivitas komunikasi teman sebaya. Menurut Efendy 117 responden hanya 56 diantaranya yang mempu-
(2013) faktor yang berpengaruh terhadap komu- nyai usia menarche ideal dan memiliki penge-
nikasi antara lain penyampaian pesan, situasi dan tahuan yang cukup.
kondisi, media, tujuan pesan. Demikian pula sebaliknya, yang memilki usia
Hubungan usia menarche dengan personal hy- menarche cepat tidak menutup kemungkinan akan
giene selama menstruasi memiliki personal hygiene selama menstruasi yang
Usia menarche dalam penelitian ini adalah cukup. Hal ini terlihat berdasarkan hasil penelitian
usia responden saat pertama kali mendapatkan didaptkan 4 responden yang memiliki usia menar-
haid atau menstruasi. Menarche adalah siklus haid che yang cepat tetapi memiliki personal hygiene
pertama bagi seorang wanita. Menarche merupa- selama menstruasi yang cukup yakni sebesar 100%
kan hal yang sangat penting bagi seorang wanita dari 4 responden. Hal ini dikarenakan keempat re-
dan perlu mendapat perhatian khusus karena men- sponden tersebut memiliki pengetahuan yang
arche merupakan hal yang menandai awal cukup sehingga akan mempengaruhi personal hy-
kedewasaan biologis seorang wanita. Usia menar- giene yang dimilikinya.
che dapat bervariasi pada setiap individu tergan- Untuk itu, jika individu tahu hal apa saja
tung faktor internal dan eksternal yang yang harus dilakukan pada saat mengalami men-
mempengaruhinya. struasi, misalnya bagaimana cara mengatasi
Adapun hasil analisis yang diperoleh bahwa keluarnya darah menstruasi yang dapat terjadi
tidak ada hubungan antara usia menarche dengan sewaktu-waktu, bagaimana cara memakai dan
personal hygiene selama menstruasi dengan nilai mencuci pembalut, serta bagaimana cara perawa-
p=0,473. Hal ini menunjukkan bahwa usia menar- tan diri pada saat menstruasi, maka dapat diharap-
che seseorang tidak dapat menentukan praktik hy- kan setiap individu berperilaku higienis ketika men-
giene menstruasinya. galami menstruasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hubungan kepercayaan terhadap mitos dengan
yang dilakukan oleh Mariene (2012) mengenai personal hygiene selama menstruasi.
faktor yang berhubungan dengan praktik hygiene Menurut Notoatmodjo (2010) Kepercayaan
8 HIG IEN E V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7

atau budaya mempengaruhi pengetahuan dimana Adapun alasan responden percaya terhadap
sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat mitos yakni dari 56 responden, alasan percaya yang
dapat mempengaruhi pengetahuan remaja. Secara terbanyak adalah “tidak ada ruginya mengikuti na-
tidak langsung kepercayaan seseorang juga sihat orang tua” yakni sebesar 62,5% sedangkan
mempengaruhi personal hygiene yang dimiliki. alasan paling sedikit memiliki alasan lainnya sebasar
Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa 5,4%.
dari 117 responden yang percaya terhadap mitos Berdasarkan hasil penelitian pada santriwati
sebesar 47,9% sedangkan yang tidak percaya ter- di Pondok Pesantren Babul Khaer, didapatkan pula
hadap mitos yakni sebesar 52,1%. Hasil analisis hub- sebesar 60,7% dari 56 responden yang percaya ter-
ungan antara kepercayaan terhadap mitos dengan hadap mitos namun memilki personal hygiene sela-
personal hygiene selama menstruasi didapatkan ma menstruasi yang cukup. Hal ini dikarenakan ren-
nilai p=0,000 (p<0,05) sehingga dapat diartikan bah- ponden tersebut memilki pengetahuan yang cukup
wa ada hubungan yang bermakna antara kedua vari- sehingga mempengaruhi personal hygiene yang di-
abel tersebut. milikinya. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis
Hasil penelitian ini mendapatkan hubungan krostabulasi antara variabel kepercayaan terhadap
negatif antara variabel kepercayaan terhadap mitos mitos dengan pengetahuan menstruasi yakni dari 56
dengan personal hygiene selama menstruasi yang responden yang percaya terhadap mitos terdapat
dapat diinterpretasikan bahwa semakin responden 37 santriwati (66,1%) diantaranya yang memiliki
tidak percaya terhadap mitos maka akan semakin pengetahuan tentang menstruasi yang cukup.
baik personal hygiene selama mentruasi yang dimili- Percaya terhadap sesuatu hal yang tidak ter-
kinya. bukti manfaatnya merupakan tindakan yang meru-
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dil- gikan diri sendiri. Demikian pula dijelaskan dalam
akukan oleh Dina Dwi Nuryani (2012) yang Surah Al-Israa’/17 ayat 36.
melakukan penelitian pada remaja putri saat men- Terjemahnya:
struasi di MTs Al-khairiyah Bandar Lampung dengan Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
p=0,001 yang menunjukkan bahwa tidak ada hub- Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
ungan kepercayaan terhadap mitos dengan perilaku semuanya itu akan diminta pertanggungan jawab-
hygienis remaja putri saat mentruasi. nya (Kementrian Agama RI, 2012).
Personal hygiene yang baik juga didukung Surah Al-Israa’/17 ayat 36 merupakan tun-
oleh kepercayaan individu terhadap mitos. Jika tunan universal. Ayat ini memerintahkan: lakukan
seseorang tidak mempercayai mitos yang tidak apa yang Allah perintahkan di atas dan hindari apa
benar secara ilmiah maka pengetahuan yang dimiliki yang tidak sejalan dengannya. Jangan berucap apa
juga akan semakin baik, sehingga hal ini juga yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku
mempengaruhi personal hygiene yang dimiliki oleh mendengar apa yang engkau tidak dengar.
setiap individu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati,
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan yang merupakan alat-alat pengetahhuan, semua itu,
alasan responden dalam mempercayai dan tidak yakni alat-alat itu, masing-masing tentangnya akan
mempercayai suatu mitos yakni dari 61 reponden ditanyai tentang bagaimana pemiliknya
yang tidak percaya terhadap mitos, alasan terban- menggunakannya atau pemiliknya akan dituntut
yak yakni “karena tidak terbukti alasannya jika me- untuk mempertanggungjawabkan bagaimana dia
langgar mitos tersebut” sebesar 70,5% sedangkan menggunakannya (Shihab, 2009; 86).
alasan paling sedikit yakni alasan lainnya sebesar Dari satu sisi, tuntunan ayat ini mencegah
6,6%. sekian banyak keburukan, seperti tuduhan, sangka
V O LU M E 3 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 7 HIG IEN E 9

buruk, kebohongan, dan kesaksian palsu. Di sisi Anusree. (2014). Knowlwdge Regarding menstrual
lain, juga memberi tuntunan untuk menggunakan Hygiene amoong Adolescent Girls in selected
school, Mangalore with a view to Develop an
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani sebagai
Information Booklet. IOSR Journal of Nurish-
alat-alat untuk meraih pengetahuan (Shihab, 2009; ing and Health Science (IOSR-JNHS): Volume
86). 3, Issue 1, Ver. IV.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Ban-
Kesimpulan dung: Remaja Rosdakarya.
Bardasarkan hasil penelitian ini mengenai Effendy. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik.
faktor-faktor yang berhubungan dengan personal Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
hygiene selama menstruasi pada santriwati Mad- Indriastuti. (2009). Hubungan antara Pengetahuan
rasah Aliyah di Pondok Pesantren Babul Khaer kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Hy-
Kecamatan Ujung Bulu kabupaten Bulukumba, gienis Remaja Putri pada saat Menstruasi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
Kementerian Agama RI. (2012). Al-Qur’an dan Ter-
hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi
jemahannya. Bandung: Diponegoro.
dengan personal hygiene selama menstruasi,
Kemenkes. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan
komunikasi teman sebaya dengan personal hygiene
Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi
selama menstruasi, kepercayaan terhadap mitos Remaja. Jakarta: Kemenkes.
dengan personal hygiene selama menstruasi dan
Notoatmodjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu
Tidak ada hubungan antara usia menarche dengan dan Seni . Jakarta: Rineka cipta.
personal hygiene selama menstruasi pada santriwa-
Patricia. (2005). Buku Ajar fundamental Keperawa-
ti Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Babul tan consep Edisi 4. Jakarta: EGC.
Khaer Kecamatan Ujung Bulu kabupaten Bulukum-
Rahmawati T, & Kusmawati. (2011). Hubungan An-
ba. tara Sumber Informasi Dan Pengetahuan
Personal hygiene selama menstruasi pada Tentang Menstruasi Dengan Perilaku Per-
remaja dapat lebih ditingkatkan dengan cara sonal Hygiene Selama Menstruasi Pp : 240-
248. Prosiding Seminar Nasional “Peran
membekali diri sebanyak-banyaknya dengan
Kesehatan Masyarakat Dalam Pencapaian
pengetahuan yang diperoleh baik dari pencarian MDG’s Di Indonesia. FKM UNSIL. Lampung
informasi melalui media massa, teman sebaya,
Shihab, M. Quraish. (2009). Tafsir Al-Misbah: Pe-
orang tua, keluarga dan buku sedangkan komu- san, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakar-
nikasi teman sebaya dapat dijadikan metode pen- ta: Lentera Hati.
didikan kesehatan dalam meningkatkan personal Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan.
hygiene selama menstruasi pada santriwati, salah Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
satu metode yang dapat digunakan yaitu FGD Suryati. (2012). Perilaku Kebersihan Remaja Saat
(Focus Group Discussion). Adapaun harapan peneli- Menstruasi. Jurnal Healt Quality Volume, 3,
ti kepada peneliti selanjutnya yakni untuk mem- No. 1.
fokuskan penelitian pada variabel usia menarche Tartowo dan Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar
serta lebih memilih variabel lain untuk diteliti. Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Daftar Pustaka Uzochukwu. (2009). The Impact Of Premenarcheal


Training On Menstrual Practice And Hygiene
Ardani. (2010). Perilaku remaja putri dalam Of Nigerian School Girls. Pan Afr. Med. J. 22.
perawatan kebersihan alat kelamin pada
saat menstruasi di SMP 3 Pulau Rakyat. Me-
dan: Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai