BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Jika dilihat dari letak geografis, Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki nilai strategis
karena berada dekat dengan Kota Ambon yang merupakan ibukota Provinsi Maluku.
Kedekatan ini merupakan salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki Kabupaten
Seram Bagian Barat, karena ditunjang dengan akses transportasi yang lancar menuju
kota Ambon, baik transportasi darat maupun transportasi laut.
Pola aliran sungai di Kabupaten Seram Bagian Barat pada umumnya membentuk
pola aliran dendritik (mendaun) yang mengalir kea rah Utara dan Selatan serta ke
Barat, sedangkan sungai-sungai yang mengalir di Pulau Buano, Kelang dan Manipa
cenderung radier (melingkar) ke seluruh arah wilayah pulau-pulau tersebut. Adapun
sungai-sungai yang mengalir di semenanjung Huamual adalah mengalir Timur – Barat,
mengingat wilayah ini menjorok melintang Utara – Selatan.
Wilayah tangkapan hujan dari pola aliran tersebut dapat dibagi menjadi :
Pada daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, batas pemisah air morfologi
(morphological water devided) adalah berarah relatif Timur – Barat,
Pola Semenanjung Huamual batas air pemisah morfologinya berarah Utara –
Selatan.
Pulau-pulau lainnya seperti Pulau Buano, Pulau Kelang, dan Pulau Manipa puncak
air cenderung mengkerut di bagian tengah pulau-pulau tersebut.
Sistem Genetika aliran air dikaitkan dengan pola struktur pelapisan batuan sedimen
yang tedapat diwilayah ini.
Pola aliran dan genetika aliran sungai tersebut diatas dapat mempengaruhi pola erosi
sungai didaerah ini, dimana keduanya mempunyai tingkat erosi yang sangat tinggi
bila curah hujan jatuh dan mengalir pada kawasan permukaan yang tidak ada
tutupan vegetasinya. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sera, Bagian Barat,
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
Luas DAS
No Nama DAS
(Ha)
2.1.2. Administrasi
Tabel 2.2
Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Desa
Di Kabupaten Seram Bagian Barat
Luas Wilayah
Jumlah
No Nama Kecamatan Administrasi Terbangun
Desa
Ha % Ha %
1 Huamual Belakang 7 40.965 5,90 334,16 0,05
2 Kepulauan Manipa 7 15.971 2,30 76,90 0,01
3 Seram Barat 7 50.333 7,24 358,24 0,05
4 Huamual 5 116.299 16,74 512,21 0,07
5 Kairatu 7 32.965 4,74 306,19 0,04
6 Kairatu Barat 6 13.225 1,90 171,63 0,02
7 Inamosol 5 50.461 7,26 70,47 0,01
8 Amalatu 7 66.535 9,58 144,72 0,02
9 Elpaputih 7 116.574 16,78 65,67 0,01
10 Taniwel 19 118.132 17,00 162,82 0,02
11 Taniwel Timur 15 73.380 10,56 73,46 0,01
Jumlah 92 694.840 100,00 2.276,45 0,33
Sumber : SBB Dalam Angka, 2012.
Peta 2.1.
Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
Peta 2.2
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Seram Bagian Barat
b. Geologi
Susunan batuan/litologi Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri 4 formasi batuan
utama diantaranya : batuan granit, batuan volkanik, batuan ultramafik/ultrabase,
dan batuan malihan.
Adapun struktur geologi yang berkembang di Kabupaten Seram Bagian Barat
- Perlipatan yang terdiri atas antiklin dan sinklin yang berarah Timur – Barat di
daratan Seram Bagian Barat.
- Menerusnya gaya tektonik mengakibatkan sebagian dari pada perlipatan
berubah menajadi sesar Anjak ("Trust Fault") yang berarah Timur – Barat dan
Cembung ke arah Utara, sedangkan di semenanjung Huamual terdapat sesar
Anjak Barat daya – Timur laut yang terpotong oleh Tersier. Hal ini juga menjadi
pertanda adanya sesar-sesar aktif baru dan sesar yang diaktifkan kembali dan
menjadi pertanda pula bahwa gempa tektonik masih cukup aktif di daerah ini.
- Keseluruhan struktur geologi terpotong lagi oleh sesar mendatar berpasangan
("Sheear Laterar Fault Zona") yang berarah Barat laut – Tenggara (lebih
dominan), dan arah Timur – laut – Barat daya. Hal ni memperkuat kondisi sesar-
sesar mendatar ini menjadi medium rambat gelombang gempa utama sebagai
sesaraktif yang perlu diwaspasai daerah ini.
c. Klimatologi
Iklim di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat adalah iklim laut tropis dan iklim
musim, yang disebabkan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat dekat dengan
daerah katulistiwa serta dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu iklim di daerah ini
sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim,
yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim
selalu diselingi oleh musim pancaroba.
Musim Barat umumnya berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan
Maret, sedangkan pada bulan april merupakan masa transisi ke musim Timur. Musim
Timur berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh
masa pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat.
Berdasarkan Data Kabupaten Dalam Angka, jumlah hari hujan pada tahun 2011
sebanyak 227 hari, dengan rata-rata hujan 245,9 mm per bulan.
2.2. DEMOGRAFI
2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Penduduk seperti dua sisi mata uang, disatu sisi merupakan suatu potensi yang menjadi
modal utama pembangunan sedangkan disisi lain merupakan target sasaran
pencapaian pembangunan itu sendiri. Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran
utama dari pembangunan. Sasaran ini tidak akan mungkin tercapai apabila
pemerintah tidak dapat memecahkan masalah kependudukan, seperti besarnya
jumlah penduduk dan penyebaran penduduk yang tidak merata.
Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi telah
dilakukan pemerintah melalui program keluarga berencana. Selain itu dengan telah
diberlakukannya program otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2011 sebesar 175.045
jiwa dan meningkat menjadi 179.781 jiwa pada tahun 2013. Jumlah Kepala Keluarga
(KK) pada tahun 2013 berjumlah 44.252 KK.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2011 tingkat kepadatan sebesar 25 jiwa/Km² dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 26 jiwa/Km². Jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk
di Kabupaten Seram Bagian Barat selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada
Tabel 2.3.
Pt = Po ( 1 + r )t
Dimana :
Pt : Jumlah penduduk tahun ke t
Po : Jumlah penduduk tahun ke 0
r : Laju pertumbuhan penduduk
t : Rentang waktu antara Po dan Pt
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 Tahun Terakhir di Kabupaten Seram Bagian Barat
Kepadatan
Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat Pertumbuhan
Penduduk
No Nama Kecamatan KK Thn
2013 2012 2011 2013 2013 2012 2011 2013 2012 2011
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi nya Untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
No Nama Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1 Huamual Belakang 26.671 26.775 26.879 26.984 27.089 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 65 65 66 66 66
2 Kepulauan Manipa 6.005 6.024 6.044 6.063 6.082 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 38 38 38 38 38
3 Seram Barat 28.521 28.655 28.790 28.925 29.061 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 57 57 57 57 58
4 Huamual 41.046 41.239 41.433 41.627 41.823 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 35 35 36 36 36
5 Kairatu 26.482 26.609 26.736 26.865 26.994 0,48 0,48 0,48 0,48 0,48 80 81 81 81 82
6 Kairatu Barat 11.544 11.598 11.653 11.708 11.763 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 87 88 88 89 89
7 Inamosol 5.525 5.547 5.570 5.593 5.616 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 11 11 11 11 11
8 Amalatu 11.466 11.520 11.574 11.628 11.683 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 17 17 17 17 18
9 Elpaputih 5.110 5.132 5.154 5.176 5.198 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 4 4 4 4 4
10 Taniwel 12.659 12.717 12.776 12.834 12.894 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 11 11 11 11 11
11 Taniwel Timur 5.556 5.573 5.591 5.609 5.627 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 8 8 8 8 8
Jumlah 180.583 181.390 182.199 183.013 183.830 0,45 0,45 0,45 0,45 0,45 26 26 26 26 26
Sumber : Data BPS, data diolah
Tabel 2.5
Rekapitulasi Realisasi APBD Kab. Seram Bagian Barat Tahun 2012-2014
Tahun Rata-Rata
No Realisasi Anggaran
2012 2013 2014 Pertumbuhan
Tabel 2.6
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2012 – 2014
Tahun Rata-Rata
No SKPD
2012 2013 2014 Pertumbuhan
4 BAPPEDA - - 107.239.400 -
10 Proporsi Investasi Sanitasi - Total Belanja Sanitasi 4,89 5,48 3,28 -6,47
Tabel 2.7
Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Seram Bagian Barat
Tahun 2012-2014
Belanja Sanitasi (Rp)
Rata-Rata
No Uraian
Pertumbuhan
2012 2013 2014
Tabel 2.8
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2012 – 2014
Tahun
No Deskripsi Rata-Rata
2012 2013 2014
1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 12.068.620.261 16.727.332.876 11.042.548.757 -1,47
Tabel 2.9
Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita
Tahun
No SKPD Rata-Rata
2012 2013 2014
1 Retribusi Air Limbah
2 Retribusi Sampah
3 Retribusi Draenase
Sampai dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi data Realisasi dan Potensi Sanitasi Per-Kapita
tidak dapat terakomodir, karena sampai dengan saat ini belum ada Paraturan Daerah
tentang Retribusi Sanitasi.
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,28 persen pada tahun 2012, menunjukan
bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Seram Bagian Barat masih tertinggal jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku sebesar 7,81 persen
pada tahun 2012. Hal ini dapat diartikan bahwa perkembangan perekonomian di
Kabupaten Seram Bagian Barat sedikit tertinggal jika dibandingkan dengan
Tabel 2.10
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2011-2013
Tahun
No Deskripsi
2011 2012 2013
Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri atas kota-kota
yang berhirarki, dan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Konsep struktur ruang kota untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat akan terdiri atas PKW, PKL, PPK dan PPL.
b. Wilayah Pengembangan
Wilayah pengembangan dimaksudkan sebagai kebijakan pembangunan agar
tingkat pelayanan wilayah lebih efektif dan efisien, baik pelayanan pemerintahan,
pelayanan fasilitas kehidupan maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan
wilayah. Sejalan dengan program-program pengembangan/pembangunan yang
telah direncanakan, serta untuk memperpendek rentang pelayanan pemerintah,
baik dalam pelaksanaan, pengawasan, pengendalian pembangunan dan
pelayanan fasilitas kehidupan.
Pusat-pusat wilayah yang ditunjuk akan menjadi tempat konsentrasi fasilitas
pelayanan umum sesuai kebutuhan wilayah belakangnya dan kecamatan-
kecamatan yang dibawahinya.
Berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, Wilayah
Pengembangan (WP) dibagi menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Wilayah Pengembangan – I, dengan pusat pengembangan di Kairatu
(Kecamatan Kairatu). Kegiatan yang akan dikembangkan di WP I meliputi
pertanian, perkebunan, kehutanan, perkotaan, perdagangan, perikanan
pariwisata dan permukiman;
c. Sistem Perkotaan
Berdasarkan kebijakan yang tertuang dalam RTRW kabupaten dan
kecenderungan perkembangan pusat-pusat kegiatan di wilayah Kabupaten
Seram Bagian Barat, sistem hirarki pusat-pusat pertumbuhan atau hirarki
perkotaan di Kabupaten Seram Bagian Barat akan dikategorikan dalam 3 (tiga)
kelompok berdasarkan fungsi dan pelayanannya dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi kabupaten, yaitu :
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
dalam hal ini merupakan kota yang termasuk kedalam hirarki pusat
pelayanan di RTRW Nasional dan RTRW Provinsi (sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN), berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten. Untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat PKW terdapat di Kota Kairatu;
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),
merupakan kota yang termasuk kedalam hirarki pusat pelayanan di RTRW
Provinsi. Kota ini merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan,
merupakan pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten
atau beberapa kecamatan, dan simpul transportasi yang melayani skala
kabupaten atau beberapa kecamatan. Berdasarkan RTRW Provinsi PKL untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat ditentukan di Perkotaan Piru (Kec. Seram
Sistem pusat-pusat permukiman tidak bisa dilepaskan dari struktur ruang yang
ada, karena permukiman merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk
struktur ruang. Sementara itu penataan ruang sendiri pada dasarnya
mengarahkan pada sistem pusat-pusat permukiman.
Fungsi kota-kota dalam lingkup wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat akan
diarahkan sesuai kemampuan kota tersebut dalam mendukung fungsi yang
diembannya, baik sebagai pusat kegiatan dalam wilayah kota itu sendiri maupun
secara regional atau wilayah kota di sekitarnya.
Untuk mendukung wilayah tersebut diatas sesuai dengan hirarki kotanya masing-
masing seperti :
Gambaran mengenai Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang Kabupaten
Seram Bagian Barat, dapat dilihat pada Peta 2.3 dan Peta 2.4.
Dalam rencana pola ruang Kabupaten Seram Bagian Barat seperti yang
dipetakan pada Peta 2.4 diatas, dapat diuraikan kebijakan pengelolaan dalam
Tata Ruang Kabupaten Seram Bagian Barat dalam kaitannya dengan sanitasi,
antara lain:
a. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung
Kawasan sempadan pantai meliputi daratan sepanjang tepian yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik, minimal 100 meter
dari titik pasang tertinggi ke arah daratan. Berpedoman pada ketentuan
tersebut, maka lokasi lahan untuk kawasan sempadan pantai di Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah diseluruh wilayah pinggir pantai kabupaten
dengan total 7.426,39 Ha.
Kawasan sempadan sungai sekurang-kurangnya 100 meter di kiri dan
kanan sungai besar, dan 50 meter di kiri dan kanan anak sungai yang
berada di luar permukiman. Sedang untuk sungai di kawasan permukiman
sempadan sungai dilakukan berdasarkan perkiraan. Berpedoman pada
ketentuan tersebut, maka lokasi lahan untuk kawasan sempadan sungai di
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah di seluruh wilayah pinggir sungai
kabupaten dengan total luas 44.012,49 Ha.
Kawasan sekitar mata air berada di seluruh mata air yang ada di wilayah
kabupaten;
Kawasan sekitar danau berada di seluruh danau kabupaten.
Sedangkan untuk jumlah sarana prasarana pendidikan yang terdiri dari SD sebanyak
194 unit pada tahun 2011 dan bertambah menjadi 197 unit pada tahun 2012, MI 18
unit tahun 2011 bertambah menjadi 19 unit di tahun 2012, SMP jumlah masih sama
dengan tahun 2011 yaitu 71 unit, MTs 13 unit di tahun 2011 dan pada tahun 2012
menjadi 15 unit, SMA 29 unit pada tahun 2011 meningkat menjadi 32 unit di tahun
2012, dan MA sebanyak 6 unit pada tahun 2011 bertambah menjadi 7 unit di tahun
2012.
Jumlah fasilitas pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Barat, dapat dilihat pada
Tabel 2.11.
Tabel 2.11
Jumlah Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jumlah Fasilitas Pendidikan
Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Huamual Belakang 33 14 4 2 1 2
Kepulauan Manipa 12 4 3 1 2 1 -
Seram Barat 30 10 4 4 1 1 -
Huamual 34 13 7 2 10 7 3
Kairatu 22 6 2 2 2 2 2
Kairatu Barat 10 3 2 1 - 1 -
Inamosol 11 3 - - - - -
Amalatu 11 6 4 - 1 2 -
Elpaputih 5 3 1 - - - -
Taniwel 21 6 1 1 - - -
Taniwel Timur 5 3 1 - - - -
Jumlah 194 71 29 11 18 15 7
Sumber : SBB Dalam Angka, 2014
2.5.2. Kesehatan
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari derajat kesehatan
masyarakat yang meliputi indikator Angka Kesakitan dan Angka Usia Harapan Hidup.
Berdasarkan indikator Angka Kesakitan dan Angka Usia Harapan Hidup mengalami
pertumbuhan yang cukup baik, yaitu dari 60 persen menjadi 27,69 persen untuk
Angka Kesakitan, sedangkan untuk Usia Harapan Hidup pada tahun 2012 mengalami
peningkatan yaitu 66,79 tahun dibandingkan pada tahun 2011 yang hanya 66,68
tahun.
Jamban yang banyak dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat
adalah leher angsa sebanyak 92,31 persen di tahun 2011 dan meningkat menjadi
93,41 persen pada tahun 2012. Yang menggunakan plengsengan sebanyak 3,08
persen pada tahun 2011 dan berkurang menjadi 2,76 persen pada tahun 2012. Yang
Tabel 2.12
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2013
Di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jumlah Keluarga
Nama Kecamatan
Miskin (KK)
Kairatu 972
Seram Barat 744
Taniwel 572
Huamual Belakang 845
Amalatu 608
Inamosol 1.011
Kairatu Barat 868
Huamual 4.491
Kep. Manipa 1.417
Taniwel Timur 882
Elpaputih 568
Jumlah 12.978
Sumber : Bappeda Kab. SBB, 2014
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
SEKRETARIAT DPRD
Gambar 2.2
Struktur SKPD Yang Terkait Dalam Pembangunan Sanitasi
Kabupaten Seram Bagian Barat
BUPATI
Bidang Pemberantasan
Bidang Fisik dan Bidang Fisik dan
Bidang Cipta Karya Penyakit Menular &
Prasarana Prasarana
Penyehatan Lingkungan
Tabel 2.14.
Kegiatan Komunikasi Terkait Sanitasi
Dinas
No Kegiatan Tahun Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran
Pelaksana
1 Pemicuan Pilar 2013 Dinas Meningkatkan Masyarakat di 10 Buang air Terbentur dengan
STBM Kesehatan kemampuan dan Desa sembarangan, kesibukan aktifitas
mengubah perilaku Buang Sampah masyarakat,
hidup bersih dan sehat Sembarangan, sehingga promosi
masyarakat tentang : Cuci Tangan yang pemicuan yang
Buang air besar tidak benar dilaksanakan
sembarangan, Buang berakibat dengan kurang optimal,
sampah menurunnya budaya
sembarangan tingkat derajat masyarakat yang
kesehatan yang mebuang
sehingga perlu sampah
diubah dengan sembarangn dan
pemicuan. PHBS yang buruk.
1 - Pembuatan 2010 Badan Kebersihan lingkungan Masyarakat dan Kebersihan Pemberdayaan
Siring/ Pemberdayaan lingkungannya Masyarakat
Drainase dan
lingkungan Pembangunan
(PNPM Masyarakat
Mandiri) DEsa
Tabel 2.15
Media Komunikasi dan Kerjasama Terkait sanitasi
No Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu Yang Diangkat Pesan Kunci Efektifitas
Sampai dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi tidak ada kerjasama dengan Media Komunikasi terkait dengan Program
Sanitasi Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran dalam
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan erat dengan penyampian pesan melalui media komunikasi.