Anda di halaman 1dari 36

2014

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. GEOGRAFIS, ADMINISTRASI, DAN KONDISI FISIK


2.1.1. Geografis
Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan daerah kepulauan yang secara
geografis terletak antara : 02º 55’ - 03º 30’ Lintang Selatan dan 127º - 55º Bujur Timur,
dan mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Seram
 Sebelah Selatan : Berbatasan Laut Banda
 Sebelah Barat : Berbatasan Laut Buru
 Sebelah Timur : Berbatasan Kabupaten Maluku Tengah

Jika dilihat dari letak geografis, Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki nilai strategis
karena berada dekat dengan Kota Ambon yang merupakan ibukota Provinsi Maluku.
Kedekatan ini merupakan salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki Kabupaten
Seram Bagian Barat, karena ditunjang dengan akses transportasi yang lancar menuju
kota Ambon, baik transportasi darat maupun transportasi laut.

Pola aliran sungai di Kabupaten Seram Bagian Barat pada umumnya membentuk
pola aliran dendritik (mendaun) yang mengalir kea rah Utara dan Selatan serta ke
Barat, sedangkan sungai-sungai yang mengalir di Pulau Buano, Kelang dan Manipa
cenderung radier (melingkar) ke seluruh arah wilayah pulau-pulau tersebut. Adapun
sungai-sungai yang mengalir di semenanjung Huamual adalah mengalir Timur – Barat,
mengingat wilayah ini menjorok melintang Utara – Selatan.
Wilayah tangkapan hujan dari pola aliran tersebut dapat dibagi menjadi :
 Pada daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, batas pemisah air morfologi
(morphological water devided) adalah berarah relatif Timur – Barat,
 Pola Semenanjung Huamual batas air pemisah morfologinya berarah Utara –
Selatan.
 Pulau-pulau lainnya seperti Pulau Buano, Pulau Kelang, dan Pulau Manipa puncak
air cenderung mengkerut di bagian tengah pulau-pulau tersebut.

Sistem Genetika aliran air dikaitkan dengan pola struktur pelapisan batuan sedimen
yang tedapat diwilayah ini.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 13


2014

Secara umum sunga-sungai di Kabupaten Seram Bagian Barat mempunyai genetika


aliran seperti berikut :
 Pada daratan Pulau Seram Bagian Barat adalah aliran sungai mengikuti lereng
kemiringan (dipsliope) dari batuan sedimen, sehingga genetika aliran sungainya
disebut juga sebagai sungai konsekuen, baik yang mengalir di sebelah Utara
maupun sebelah selatannya.
 Pada daratan semenanjung Huamual, alliran sungai cenderung mengikuti jurus
(strike) pelapisan batuan sedimen, sehingga genetika alirannya disebut juga
sebagai sungai resekuen.
 Pada ketiga Pulau (Pulau Buano, Pulau Kelang, dan Pulau Manipa) adalah
kombinasi genetika aliran sungai konsekuen dan resekuen seperti tersebut diatas.

Pola aliran dan genetika aliran sungai tersebut diatas dapat mempengaruhi pola erosi
sungai didaerah ini, dimana keduanya mempunyai tingkat erosi yang sangat tinggi
bila curah hujan jatuh dan mengalir pada kawasan permukaan yang tidak ada
tutupan vegetasinya. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sera, Bagian Barat,
dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat
Luas DAS
No Nama DAS
(Ha)

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 14


2014

1 Wae Kelang 14.071


2 Wae Manipa 11.773
3 Wae Hulung 778
4 Wae Buano 13.536
5 Wae Alune 1.515
6 Wae Asaude 4.948
7 Wae Hanunu 2.075
8 Wae Hatualang 8.525
9 Wae Sala 1.659
10 Wae Talaga 2.208
11 Wae Lotei 7.731
12 wae Patola 3.730
13 Wae Lopesi 6.299
14 Wae Kasa Bual 2.250
15 Wae Hanapa 10.335
16 Wae Kawa 32.247
17 Wae Pana 16.071
18 Wae Ruapa 21.666
19 Wae Sapalewa 58.922
20 Wae Wawatu 7.977
21 Wae Apa 915
22 Wae Ariate 2.337
23 Wae Cengkeh 2.814
24 Wae Piru/Eti 18.459
25 Wae Erang 2.038
26 Wae G Tinggi 3.519
27 Wae Haturi 820
28 Wae Kamal 9.165
29 Wae Laala 9.730
30 Wae Lirang 37.019
31 Wae Nasiri 2.556
32 Wae Nata 11.478
33 Wae Tenang 8.992
34 Wae Wael 2.334
35 Wae Waisarisa 6.392
36 Wae Kaputi 4.224
37 Wae Makina 15.824
38 Wae Malina 3.355
39 Wae Masolane 6.261
40 Wae Musaman 7.088
41 Wae Niu 5.295
42 Wae Uli 11.534
43 Wae Tehala 22.663
44 Wae Iserwati 33.818
45 Wae Oweh 16.806
46 Wae Tala 77.335
JUMLAH 551.087
Sumber : DAS Prioritas BPDAS Waehatu Batu Merah, 2008

2.1.2. Administrasi

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 15


2014

Secara administratif Kabupaten Seram Bagian Barat terbagi atas 11 kecamatan, 92


desa, dan 112 dusun. Luas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat adalah 85.953,40
Km², yang terdiri dari luas daratan 6.948,40 Km² (8,08 %) dan luas laut sebesar 79.005
Km² (91,92 %). Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Taniwel yaitu seluas
1.181,32 Km² atau 17% dari total luas wilayah daratan Kabupaten Seram Bagian Barat,
sedangkan jumlah desa terbanyak ada pada Kecamatan Taniwel yaitu sebanyak 19
desa, dan jumlah dusun terbanyak ada pada Kecamatan Huamual yaitu sebanyak 39
dusun. Untuk lebih jelasnya mengenai letak kondisi administrasi Kabupaten Seram
Bagian Barat, dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2
Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Desa
Di Kabupaten Seram Bagian Barat

Luas Wilayah
Jumlah
No Nama Kecamatan Administrasi Terbangun
Desa
Ha % Ha %
1 Huamual Belakang 7 40.965 5,90 334,16 0,05
2 Kepulauan Manipa 7 15.971 2,30 76,90 0,01
3 Seram Barat 7 50.333 7,24 358,24 0,05
4 Huamual 5 116.299 16,74 512,21 0,07
5 Kairatu 7 32.965 4,74 306,19 0,04
6 Kairatu Barat 6 13.225 1,90 171,63 0,02
7 Inamosol 5 50.461 7,26 70,47 0,01
8 Amalatu 7 66.535 9,58 144,72 0,02
9 Elpaputih 7 116.574 16,78 65,67 0,01
10 Taniwel 19 118.132 17,00 162,82 0,02
11 Taniwel Timur 15 73.380 10,56 73,46 0,01
Jumlah 92 694.840 100,00 2.276,45 0,33
Sumber : SBB Dalam Angka, 2012.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 16


2014

Peta 2.1.
Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat

Data Tidak Tersedia

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 17


2014

Peta 2.2
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Seram Bagian Barat

Sumber : RTRW Kab. Seram Bagian Barat, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 18


2014

2.1.3. Kondisi Fisik Wilayah


a. Fisiografi dan Topografi Wilayah
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan daerah kepulauan, dengan jumlah
pulau sebanyak 67 pulau, dimana pulau yang dihuni sebanyak 11 buah pulau, dan
yang tidak dihuni sebanyak 56 pulau.
Secara umum wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh bentang
lahan berketinggian 0 – 500 mdpl, sedangkan ketinggian tempat di atas 1000 mdpl
tidak terlalu banyak ditemui di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat. Kondisi
fisiografi Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilhat pada Gambar 2.2.

b. Geologi
Susunan batuan/litologi Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri 4 formasi batuan
utama diantaranya : batuan granit, batuan volkanik, batuan ultramafik/ultrabase,
dan batuan malihan.
Adapun struktur geologi yang berkembang di Kabupaten Seram Bagian Barat
- Perlipatan yang terdiri atas antiklin dan sinklin yang berarah Timur – Barat di
daratan Seram Bagian Barat.
- Menerusnya gaya tektonik mengakibatkan sebagian dari pada perlipatan
berubah menajadi sesar Anjak ("Trust Fault") yang berarah Timur – Barat dan
Cembung ke arah Utara, sedangkan di semenanjung Huamual terdapat sesar
Anjak Barat daya – Timur laut yang terpotong oleh Tersier. Hal ini juga menjadi
pertanda adanya sesar-sesar aktif baru dan sesar yang diaktifkan kembali dan
menjadi pertanda pula bahwa gempa tektonik masih cukup aktif di daerah ini.
- Keseluruhan struktur geologi terpotong lagi oleh sesar mendatar berpasangan
("Sheear Laterar Fault Zona") yang berarah Barat laut – Tenggara (lebih
dominan), dan arah Timur – laut – Barat daya. Hal ni memperkuat kondisi sesar-
sesar mendatar ini menjadi medium rambat gelombang gempa utama sebagai
sesaraktif yang perlu diwaspasai daerah ini.

c. Klimatologi
Iklim di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat adalah iklim laut tropis dan iklim
musim, yang disebabkan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat dekat dengan
daerah katulistiwa serta dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu iklim di daerah ini
sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim,

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 19


2014

yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim
selalu diselingi oleh musim pancaroba.
Musim Barat umumnya berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan
Maret, sedangkan pada bulan april merupakan masa transisi ke musim Timur. Musim
Timur berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh
masa pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat.
Berdasarkan Data Kabupaten Dalam Angka, jumlah hari hujan pada tahun 2011
sebanyak 227 hari, dengan rata-rata hujan 245,9 mm per bulan.

2.2. DEMOGRAFI
2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Penduduk seperti dua sisi mata uang, disatu sisi merupakan suatu potensi yang menjadi
modal utama pembangunan sedangkan disisi lain merupakan target sasaran
pencapaian pembangunan itu sendiri. Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran
utama dari pembangunan. Sasaran ini tidak akan mungkin tercapai apabila
pemerintah tidak dapat memecahkan masalah kependudukan, seperti besarnya
jumlah penduduk dan penyebaran penduduk yang tidak merata.

Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi telah
dilakukan pemerintah melalui program keluarga berencana. Selain itu dengan telah
diberlakukannya program otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi
perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2011 sebesar 175.045
jiwa dan meningkat menjadi 179.781 jiwa pada tahun 2013. Jumlah Kepala Keluarga
(KK) pada tahun 2013 berjumlah 44.252 KK.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2011 tingkat kepadatan sebesar 25 jiwa/Km² dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 26 jiwa/Km². Jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk
di Kabupaten Seram Bagian Barat selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada
Tabel 2.3.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 20


2014

2.2.2. Proyeksi Penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat


Sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk 5 tahun kedepan, perlu dihitung angka proyeksi penduduk
dalam kurun waktu 5 tahun kedepan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Pt = Po ( 1 + r )t

Dimana :
Pt : Jumlah penduduk tahun ke t
Po : Jumlah penduduk tahun ke 0
r : Laju pertumbuhan penduduk
t : Rentang waktu antara Po dan Pt

Dengan menggunakan metode perhitungan geometrik seperti diatas, dengan asumsi


laju pertumbuhan penduduk ( r ) sama setiap tahun yaitu sebesar 0,45, maka hasil
proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat sampai dengan tahun 2017
dapat dilihat pada Tabel 2.4.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 21


2014

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 Tahun Terakhir di Kabupaten Seram Bagian Barat
Kepadatan
Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat Pertumbuhan
Penduduk
No Nama Kecamatan KK Thn
2013 2012 2011 2013 2013 2012 2011 2013 2012 2011

1 Huamual Belakang 26.567 26.098 25.959 5.313 1,80 0,54 - 65 64 63


Kepulauan
2 5.986 5.903 5.871 1.197 1,41 0,55 - 37 37 37
Manipa
3 Seram Barat 28.388 27.746 27.598 5.678 2,31 0,54 - 56 55 55

4 Huamual 40.854 39.938 39.727 8.171 2,29 0,53 - 35 34 34

5 Kairatu 26.355 25.741 25.604 4.853 2,39 0,54 - 80 78 78

6 Kairatu Barat 11.490 11.231 11.171 2.716 2,31 0,54 - 87 85 84

7 Inamosol 5.502 5.396 5.367 1.100 1,96 0,54 - 11 11 11

8 Amalatu 11.412 11.154 11.095 2.282 2,31 0,53 - 17 17 17

9 Elpaputih 5.088 4.987 4.960 1.018 2,03 0,54 - 4 4 4

10 Taniwel 12.601 12.326 12.261 2.520 2,23 0,53 - 11 10 10

11 Taniwel Timur 5.538 5.461 5.432 1.108 1,41 0,53 - 8 7 7

Jumlah 179.781 175.981 175.045 35.956 2,16 0,53 - 26 25 25

Sumber : SBB Dalam Angka

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 22


2014

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi nya Untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
No Nama Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 Huamual Belakang 26.671 26.775 26.879 26.984 27.089 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 65 65 66 66 66

2 Kepulauan Manipa 6.005 6.024 6.044 6.063 6.082 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 38 38 38 38 38

3 Seram Barat 28.521 28.655 28.790 28.925 29.061 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 57 57 57 57 58

4 Huamual 41.046 41.239 41.433 41.627 41.823 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 35 35 36 36 36

5 Kairatu 26.482 26.609 26.736 26.865 26.994 0,48 0,48 0,48 0,48 0,48 80 81 81 81 82

6 Kairatu Barat 11.544 11.598 11.653 11.708 11.763 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 87 88 88 89 89

7 Inamosol 5.525 5.547 5.570 5.593 5.616 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 11 11 11 11 11

8 Amalatu 11.466 11.520 11.574 11.628 11.683 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47 17 17 17 17 18

9 Elpaputih 5.110 5.132 5.154 5.176 5.198 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43 4 4 4 4 4

10 Taniwel 12.659 12.717 12.776 12.834 12.894 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 11 11 11 11 11

11 Taniwel Timur 5.556 5.573 5.591 5.609 5.627 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 8 8 8 8 8

Jumlah 180.583 181.390 182.199 183.013 183.830 0,45 0,45 0,45 0,45 0,45 26 26 26 26 26
Sumber : Data BPS, data diolah

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 23


2014

2.3. KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH


2.3.1. Keuangan Daerah
Perencanaan dan pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Seram Bagian Barat,
dianggarkan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diantaranya:
Dinas Pekerjaan Umum, BAPPEDA, Dinas Kesehatan, dan Badan Lingkungan Hidup.
Jumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
selama 3 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan 2014 mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2012 jumlah pendapatan sebesar Rp. 488.572.496.382,- naik
menjadi Rp. 651.806.059.106,- pada tahun 2014, dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 4,92%. Sedangkan jumlah belanja daerah pada tahun 2012 mengalami
peningkatan dari Rp. 492.505.293.200,- menjadi Rp. 656.017.133.155,- pada tahun 2014,
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,89%. Rekapitulasi APBD tahun 2012-2014
Kabupaten Seram Bagian Barat, dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5
Rekapitulasi Realisasi APBD Kab. Seram Bagian Barat Tahun 2012-2014
Tahun Rata-Rata
No Realisasi Anggaran
2012 2013 2014 Pertumbuhan

A PENDAPATAN 488.572.496.382 551.352.505.000 651.806.059.106 4,92


a.1 Pendapatan Asli Daerah 19.245.400.000 19.245.400.000 22.490.798.663 2,63
a.1.1 Pajak Daerah 14.313.713.896 14.313.713.896 17.559.112.559 3,46
a.1.2 Retribusi Daerah 3.534.169.996 3.534.169.996 3.534.169.996 -
Hasil Pengolahan Kekayaan
a.1.3 131.886.108 131.886.108 131.886.108 -
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Daerah
a.1.4 1.265.630.000 1.265.630.000 1.265.630.000 -
Yang Sah
a.2 Dana Perimbangan 465.327.096.382 528.107.105.000 588.543.340.000 3,99
a.2.1 Dana Bagi Hasil 27.332.071.382 30.000.000.000 29.400.000.000 1,22
a.2.2 Dana Alokasi Umum 400.089.555.000 441.210.135.000 495.911.700.000 3,64
a.2.3 Dana Alokasi Khusus 37.905.470.000 56.896.970.000 63.231.640.000 8,90
a.3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 4.000.000.000 4.000.000.000 40.771.920.443 47,25
a.3.1 Hibah - - - -
a.3.2 Dana Darurat - - -
Dana Bagi Hasil Pajak dari
a.3.3 4.000.000.000 4.000.000.000 4.429.513.943 1,71
Provinsi kepada Kab/Kota
Dana Penyesuaian dan Dana
a.3.4 - - 36.342.406.500 -
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
a.3.5 Provinsi/Pemerintah Daerah - - - -
Lainnya
B BELANJA 492.505.293.200 581.130.343.269 656.017.133.155 4,89

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 24


2014

b.1 Belanja Tidak Langsung 260.782.900.817 279.426.542.518 343.277.772.887 4,69


b.1.1 Belanja Pegawai 229.957.335.824 256.025.292.518 323.182.422.887 5,84
b.1.2 Belanja Bunga - - - -
b.1.3 Belanja Subsidi - 1.300.000.000 1.300.000.000 -
b.1.4 Belanja Hibah 4.200.000.000 5.065.000.000 9.730.000.000 15,03
b.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.575.000.000 7.255.000.000 470.000.000 (33,78)
b.1.6 Belanja Bagi Hasil - - - -
b.1.7 Bantuan Keuangan 19.050.564.993 7.781.250.000 6.525.000.000 (16,35)
b.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000 2.000.000.000 2.070.350.000 0,58
b.2 Belanja Langsung 231.722.392.383 301.703.800.751 312.739.360.268 5,12
b.2.1 Belanja Pegawai 25.040.642.953 30.550.094.070 9.641.781.000 (14,71)
b.2.2 Belanja Barang dan Jasa 87.088.389.162 117.504.216.386 144.441.900.523 8,80
b.2.3 Belanja Modal 119.593.360.268 153.649.490.295 158.655.678.745 4,82
C PEMBIAYAAN 3.932.796.818 9.996.416.352 4.211.074.049 1,15
Surplus / Defisit Anggaran - (19.781.421.917) - -
Sumber : DPPKAD Kab. SBB, 2014

Tabel 2.6
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2012 – 2014
Tahun Rata-Rata
No SKPD
2012 2013 2014 Pertumbuhan

1 Dinas Pekerjaan Umum 11.227.173.761 14.274.127.995 9.869.346.057 -2,13

1.a Investasi 10.775.157.160 14.180.103.995 9.384.950.057 -2,28

1.b Operasional/Pemeliharaan (OM) 452.016.601 94.024.000 484.396.000 1,16

2 Kantor Lingkungan Hidup 814.490.000 2.424.570.631 1.037.902.150 4,12

2.a Investasi 539.170.000 2.336.276.331 725.000.000 5,06

2.b Operasional/Pemeliharaan (OM) 275.320.000 88.294.300 312.902.150 2,16

3 Dinas Kesehatan 26.956.500 28.634.250 28.061.150 0,67

3.a Investasi 26.956.500 28.634.250 28.061.150 0,67

3.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - -

4 BAPPEDA - - 107.239.400 -

4.a Investasi - - 107.239.400 -

4.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - -

5 Belanja Sanitasi 12.068.620.261 16.727.332.876 11.042.548.757 -1,47

6 Pendanaan Investasi Sanitasi Total 11.341.283.660 16.545.014.576 10.245.250.607 -1,68

7 Pendanaan Operasional/Pemeliharaan (OM) 727.336.601 182.318.300 797.298.150 1,54

8 Belanja Langsung 231.722.392.383 301.703.800.751 312.739.360.268 5,12

9 Proporsi Belanja Sanitasi - Belanja Langsung 5,21 5,54 3,53 -6,27

10 Proporsi Investasi Sanitasi - Total Belanja Sanitasi 4,89 5,48 3,28 -6,47

11 Proporsi OM Sanitasi - Total Belanja Sanitasi 0,31 0,06 0,25 -3,41


Sumber : Data diolah, Bappeda Kab. SBB, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 25


2014

Tabel 2.7
Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Seram Bagian Barat
Tahun 2012-2014
Belanja Sanitasi (Rp)
Rata-Rata
No Uraian
Pertumbuhan
2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi 10.212.480.261 12.974.182.045 6.238.798.757 -7,89

1.1 Air Limbah Domestik 350.535.001 1.169.683.800 1.033.101.057 19,74

1.2 Sampah Rumah Tangga 649.490.000 210.898.800 312.902.150 -11,46

1.3 Draenase Lingkungan 9.185.498.760 11.564.965.195 4.757.495.000 -10,39

1.4 PHBS 26.956.500 28.634.250 135.300.550 30,85

2 Dana Alokasi Khusus 1.856.140.000 3.753.150.831 4.803.750.000 17,17

2.1 DAK Sanitasi 1.691.140.000 1.539.479.000 4.078.750.000 15,80

2.2 DAK Lingkungan Hidup 165.000.000 2.213.671.831 725.000.000 27,98

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman - - - -

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - - - -

Bantuan Keuangan Provinsi untuk


4 - - - -
Sanitasi

Belanja APBD Murni untuk Sanitasi 12.068.620.261 16.727.332.876 11.042.548.757 -1,47

Total Belanja Langsung 231.722.392.383 301.703.800.751 312.739.360.268 5,12

% APBD Murni Terhadap Belanja Langsung 5,21 5,54 3,53 -6,27


Sumber : Data diolah, Bappeda Kab. SBB, 2014

Tabel 2.8
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2012 – 2014
Tahun
No Deskripsi Rata-Rata
2012 2013 2014
1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 12.068.620.261 16.727.332.876 11.042.548.757 -1,47

2 Jumlah Penduduk 175.981 179.781 180.583 0,43

Belanja Sanitasi Perkapita ( 1/2 ) 68.579 93.043 61.149 -1,89


Sumber : Data diolah, Bappeda Kab. SBB, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 26


2014

Tabel 2.9
Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita
Tahun
No SKPD Rata-Rata
2012 2013 2014
1 Retribusi Air Limbah

1.a Realisasi Retribusi

1.b Potensi Retribusi

2 Retribusi Sampah

2.a Realisasi Retribusi

2.b Potensi Retribusi

3 Retribusi Draenase

3.a Realisasi Retribusi

3.b Potensi Retribusi

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi

6 Proporsi Total Realisasi - Potensi Retribusi Sanitasi


Sumber : ……………….

Sampai dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi data Realisasi dan Potensi Sanitasi Per-Kapita
tidak dapat terakomodir, karena sampai dengan saat ini belum ada Paraturan Daerah
tentang Retribusi Sanitasi.

2.3.2. Perekonomian Daerah


Kondisi perekonomian Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dikatakan membaik, hal
ini dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan dalam 3 tahun
terakhir yang mengalami pertumbuhan positif. PDRB berdasarkan harga konstan
pada tahun 2011 sebesar Rp. 338.907.500.000, mengalami kenaikan pada tahun 2013
sebesar Rp. 378.668.440.000. Demikian juga dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami pertumbuhan yang cukup baik pada
tahun 2011 sebesar 5,97 persen meningkat menjadi 6,28 persen pada tahun 2012.

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,28 persen pada tahun 2012, menunjukan
bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Seram Bagian Barat masih tertinggal jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku sebesar 7,81 persen
pada tahun 2012. Hal ini dapat diartikan bahwa perkembangan perekonomian di
Kabupaten Seram Bagian Barat sedikit tertinggal jika dibandingkan dengan

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 27


2014

perkembangan ekonomi beberapa kabupaten/kota di Provinsi Maluku.


Perkembangan perekonomian di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilhat pada
Tabel 2.10.

Tabel 2.10
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2011-2013
Tahun
No Deskripsi
2011 2012 2013

1 PDRB Harga Konstan 338.907.500.000 360.177.380.000 378.668.440.000

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten 1.936.116 2.046.683 2.106.276

3 Pertumbuhan Ekonomi 5,97 6,28 5,13


Sumber : BPS Kab. SBB, 2014

2.4. TATA RUANG WILAYAH


2.4.1. Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Seram Bagian Barat
Kebijakan pengembangan wilayah adalah suatu arahan pengembangan seluruh
sistem kegiatan dalam ruang wilayah kabupaten, serta mengatur keterkaitan antar
elemen tersebut, sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Penyusunan kebijakan penataan ruang itu sendiri didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan terhadap permasalahan, potensi dan peluang pengembangan
wilayah yang dapat mendorong pencapaian tujuan penataan rung.

Adapun kebijakan penataan ruang di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat,


antara lain :
1. Peningkatan pelayanan perkotaan dan perdesaan yang merata dan berhirarki;
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, sumberdaya air;
3. Pemantapan dan pengendalian kawasan lindung;
4. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya secara optimal sesuai dengan
daya dukung lingkungannya;
5. Pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan
6. Peningkatan fungsi pertahanan dan keamanan negara.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 28


2014

2.4.2. Rencana Sistem Pusat Pelayanan


a. Konsep Struktur Ruang
Struktur ruang wilayah di Kabupaten Seram Bagian Barat dibentuk oleh kota-kota
sebagai pusat-pusat kegiatan wilayah berdasarkan hirarki, yang merupakan
simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat.
Struktur ruang wilayah ini bertujuan untuk membentuk ruang sebagai satu
kesatuan yang dibentuk oleh unsur-unsur fungsional, dimana satu sama lain
mempunyai sifat hubungan timbal balik, dan masing-masing mengemban
fungsinya sebagai pusat pelayanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah Kabupaten Seram Bagian
Barat.

Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri atas kota-kota
yang berhirarki, dan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Konsep struktur ruang kota untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat akan terdiri atas PKW, PKL, PPK dan PPL.

Kawasan perkotaaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW)


adalah:
 Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;
 Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten;
dan/atau;
 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten

Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL)


adalah:
 Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 29


2014

 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang


berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

Pengembangan jaringan transportasi di Kabupaten Seram Bagian Barat bertujuan


untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah di Kabupaten Seram Bagian Barat
yang pesat dan mendukung struktur perkotaan yang direncanakan. Sistem
transportasi yang direncanakan adalah sistem transportasi terintegrasi baik
transportasi darat, laut maupun udara dengan pengembangan beberapa pintu
gerbang (multigate system).

Pengembangan jaringan prasarana wilayah seperti listrik, air, dan prasarana


pengelolaan lingkungan disesuaikan dengan perkembangan penduduk dan
struktur kota.

b. Wilayah Pengembangan
Wilayah pengembangan dimaksudkan sebagai kebijakan pembangunan agar
tingkat pelayanan wilayah lebih efektif dan efisien, baik pelayanan pemerintahan,
pelayanan fasilitas kehidupan maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan
wilayah. Sejalan dengan program-program pengembangan/pembangunan yang
telah direncanakan, serta untuk memperpendek rentang pelayanan pemerintah,
baik dalam pelaksanaan, pengawasan, pengendalian pembangunan dan
pelayanan fasilitas kehidupan.
Pusat-pusat wilayah yang ditunjuk akan menjadi tempat konsentrasi fasilitas
pelayanan umum sesuai kebutuhan wilayah belakangnya dan kecamatan-
kecamatan yang dibawahinya.
Berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, Wilayah
Pengembangan (WP) dibagi menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Wilayah Pengembangan – I, dengan pusat pengembangan di Kairatu
(Kecamatan Kairatu). Kegiatan yang akan dikembangkan di WP I meliputi
pertanian, perkebunan, kehutanan, perkotaan, perdagangan, perikanan
pariwisata dan permukiman;

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 30


2014

2. Wilayah Pengembangan – II, dengan pusat pengembangan di Piru


(Kecamatan Seram Barat). Kegiatan yang akan dikembangkan di WP II
adalah pemerintahan, pariwisata, perikanan, pertambangan, pertanian,
kehutanan, perdagangan, perkebunan dan permukiman;
3. Wilayah Pengembangan – III, dengan pusat pengembangan di Taniwel
(Kecamatan Taniwel). Kegiatan yang akan dikembangkan di wilayah ini
adalah : perkebunan, perikanan, pertanian, pariwisata, kehutanan dan
permukiman;
4. Wilayah Pengembangan – IV, dengan pusat pengembangan di Waesala
(Kecamatan Huamual Belakang). Kegiatan yang akan dikembangkan di
wilayah ini adalah perkebunan, pertambangan, pertanian, perikanan dan
permukiman.

c. Sistem Perkotaan
Berdasarkan kebijakan yang tertuang dalam RTRW kabupaten dan
kecenderungan perkembangan pusat-pusat kegiatan di wilayah Kabupaten
Seram Bagian Barat, sistem hirarki pusat-pusat pertumbuhan atau hirarki
perkotaan di Kabupaten Seram Bagian Barat akan dikategorikan dalam 3 (tiga)
kelompok berdasarkan fungsi dan pelayanannya dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi kabupaten, yaitu :
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
dalam hal ini merupakan kota yang termasuk kedalam hirarki pusat
pelayanan di RTRW Nasional dan RTRW Provinsi (sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN), berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten. Untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat PKW terdapat di Kota Kairatu;
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),
merupakan kota yang termasuk kedalam hirarki pusat pelayanan di RTRW
Provinsi. Kota ini merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan,
merupakan pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten
atau beberapa kecamatan, dan simpul transportasi yang melayani skala
kabupaten atau beberapa kecamatan. Berdasarkan RTRW Provinsi PKL untuk
Kabupaten Seram Bagian Barat ditentukan di Perkotaan Piru (Kec. Seram

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 31


2014

Barat), Perkotaan Taniwel (Kec. Taniwel) dan Perkotaan Waisala (Kec.


Huamual Belakang);
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK),
yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa. PPK yang ditetapkan di Kabupaten Seram
Bagian Barat adalah di Perkotaan Waisarisa (Kecamatan Kairatu Barat) dan
Dataran Kalipasa (Kecamatan Seram Barat).
4. Pusat-pusat permukiman di wilayah perdesaan yang tidak termasuk dalam
PKW, PKL, PPK , dan melayani kegiatan skala antar desa menjadi PPL (Pusat
Pelayanan Lingkungan).

Sistem pusat-pusat permukiman tidak bisa dilepaskan dari struktur ruang yang
ada, karena permukiman merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk
struktur ruang. Sementara itu penataan ruang sendiri pada dasarnya
mengarahkan pada sistem pusat-pusat permukiman.

Fungsi kota-kota dalam lingkup wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat akan
diarahkan sesuai kemampuan kota tersebut dalam mendukung fungsi yang
diembannya, baik sebagai pusat kegiatan dalam wilayah kota itu sendiri maupun
secara regional atau wilayah kota di sekitarnya.

Penetapan fungsi-fungsi kota tersebut berdasarkan pertimbangan keberadaan


kota yang sangat mendukung pengembangan kawasan sekitar dan
pengembangan wilayah secara umum. Sesuai dengan fungsinya dalam lingkup
wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, maka pengembangan kota diarahkan
sebagai pusat-pusat pelayanan, yaitu :
1. Pusat Pemerintahan Kabupaten
2. Pusat Pemerintahan Kecamatan
3. Pusat Perdagangan, Jasa, dan Pemasaran
4. Pusat Perhubungan dan Komunikasi
5. Pusat Produksi Pengolahan
6. Pusat Pelayanan Sosial (kesehatan, pendidikan dan lain-lain)

Untuk mendukung wilayah tersebut diatas sesuai dengan hirarki kotanya masing-
masing seperti :

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 32


2014

1. Pusat Perdagangan, jasa dan pemasaran yaitu direncanakan pembangunan


dan atau penambahan fasilitas seperti pasar, warung, toko dan bank di setiap
wilayah hierarki perkotaan.
2. Pusat Pelayanan sosial yaitu :
a. Kesehatan, direncanakan pembangunan dan atau penambahan fasilitas
seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan poliklinik disetiap wilayah
hierarki perkotaan. Khusus untuk rumah sakit umum yang semula hanya
ada di Kota Kairatu (Kecamatan Kairatu), akan dikembangkan di Kota
Piru/ Hunipopu (Kecamatan Seram Barat).
b. Pendidikan, direncanakan pembangunan dan atau penambahan fasilitas
seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP/ Sederajat),
dan Sekolah Menengah Atas (SMA/ Sederajat) di setiap wilayah hierarki
perkotaan.

d. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air


Rencana sistem jaringan sumberdaya air, meliputi:
1. Kabupaten Seram Bagian Barat terletka di Pulau Seram yang termasuk ke
dalam Wilayah Sungai (WS) Pulau Ambon - Seram yang merupakan WS
Strategis Nasional yang meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pulau Ambon dan
DAS Pulau Seram
2. Rencana pengembangan jaringan irigasi di Kabupaten Seram Bagian Barat
berada di Kecamatan Kairatu dan Kecamatan Seram Barat untuk
mendukung Pertanian tanaman pangan di Desa Waimital dan Desa Waihatu
di Kecamatan Kairatu dan Desa Kawa di Kecamatan Seram Barat.
3. Rencana sistem pengendalian banjir dikembangkan pada setiap sungai besar
melalui program normalisasi sungai dan pengamanan daerah aliran sungai
(DAS).

e. Rencana Jaringan Air Minum


Rencana sistem pelayanan air bersih bertujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat serta mengurangi wabah penyakit yang diakibatkan oleh
air (water born desease). Semakin baik taraf hidup masyarakat maka semakin
tinggi pula kebutuhan akan air bersih, demikian juga semakin berkembangnya

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 33


2014

Kabupaten Seram Bagian Barat akan membawa dampak semakin diperlukannya


air bersih
 Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan yang diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumber air permukaan dan sumber air tanah dengan cakupan pelayanan
yaitu 80% dari jumlah penduduk, dengan kualitas pelayanan yang optimal.
 Rencana Pengembangan
Rencana jaringan air baku untuk air minum dikembangkan di ibukota
kabupaten dan setiap kecamatan. Rencana sistem penyediaan/pengelolaan
air minum diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air
permukaan dan sumber air tanah dengan cakupan pelayanan yaitu 80% dari
jumlah penduduk, dengan kualitas pelayanan yang optimal.
Rencana pengembangan jaringan sumber air permukaan untuk air minum
dikembangkan di :
- Kecamatan Kairatu, dengan memanfaatkan air terjun Rumahkai;
- Kecamatan Seram Barat , dengan memanfaatkan air terjun Lumoli; dan
- Kecamatan Taniwel, dengan memanfaatkan sungai Sapalewa.
Rencana jaringan air minum ke kelompok pengguna dikembangkan disetiap
desa melalui program sanitasi lingkungan.
 Rencana Sistem / Teknologi yang Dikembangan, antara lain:
- Integrasi dengan sistem air bersih yang sudah ada.
- Integrasi sistem prasarana air bersih dengan sistem jaringan jalan, sehingga
semua kawasan yang memiliki tingkat kemudahan (aksesibilitas) akan
didukung oleh pelayanan jaringan perpipaan air bersih.
- Proses pengolahan air bersih dengan menggunakan sistem konvensional
untuk memudahkan pengoperasian dan perawatan.
- Pendistribusian dengan sistem gravitasi.

f. Rencana Sistem Jaringan Persampahan


Sistem persampahan di Kabupaten Seram Bagian Barat bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumberdaya. Rencana penanganan persampahan di
Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu :

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 34


2014

 Sistem persampahan terdiri dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang


berlokasi di setiap kecamatan, dan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
di Daerah Kalipassa (Kecamatan Seram Barat);
 Pengolahan sampah dilakukan dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Salah satunya dengan metode composting;
 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) merupakan tempat pengumpulan
sampah sekaligus tempat pengolahan sampah dengan metode composting,
selanjutnya sampah yang tidak dapat diolah diangkut ke TPA.

g. Rencana Sistem Jaringan Air Limbah


Sistem pengelolaan air limbah bertujuan untuk pengurangan, pemanfaatan
kembali, dan pengolahan bagi limbah dari kegiatan permukiman dan kegiatan
ekonomi dengan memperhatikan baku mutu limbah yang berlaku
Sistem pengolahan air limbah dibagi berdasarkan sumber air limbah tersebut
berasal yaitu : air limbah domestik dan air limbah industri.

 Air Limbah Domestik


Air limbah domestik umumnya berasal dari buangan kamar mandi dan WC,
dengan metode pembuangan terpusat maupun setempat.
Pembuangan air limbah setempat umumnya dilakukan secara individual oleh
masyarakat yang dapat berupa tangki septik dengan atau tanpa resapan
maupun cubluk.
Pembuangan air limbah terpusat umunya dikelola oleh pemerintah daerah
setempat dengan sistem perpipaan yang dialirkan ke unit instalasi
pengolahan lumpur tinja.
Untuk Kabupaten Seram Bagian Barat dilakukan secara individual melalui
pengolahan dan pembuangan air limbah setempat pada masing-masing
rumah
 Pengelolaan Air Limbah Industri
Pengolahan air limbah industri lebih tergantung dari jenis industrinya, harus
dilakukan prosesing oleh masing-masing perusahaan industri, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 35


2014

h. Rencana Sistem Jaringan Draenase


Sistem jaringan drainase di Kabupaten Seram Bagian Barat meliputi :
- Drainase primer, meliputi pemeliharaan sungai-sungai utama yang langsung
bermuara ke laut
- Drainase sekunder, meliputi pengembangan saluran-saluran air yang bermuara
ke sungai utama
- Drainase tersier, meliputi pengembangan saluran air di tepi jalan di seluruh
kawasan perkotaan

Gambaran mengenai Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang Kabupaten
Seram Bagian Barat, dapat dilihat pada Peta 2.3 dan Peta 2.4.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 36


2014

Peta 2.3. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Seram Bagian Barat

Sumber : RTRW Kab. SBB, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 37


2014

Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Seram Bagian Barat

Sumber : RTRW Kab. SBB, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 38


2014

Dalam rencana pola ruang Kabupaten Seram Bagian Barat seperti yang
dipetakan pada Peta 2.4 diatas, dapat diuraikan kebijakan pengelolaan dalam
Tata Ruang Kabupaten Seram Bagian Barat dalam kaitannya dengan sanitasi,
antara lain:
a. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung
 Kawasan sempadan pantai meliputi daratan sepanjang tepian yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik, minimal 100 meter
dari titik pasang tertinggi ke arah daratan. Berpedoman pada ketentuan
tersebut, maka lokasi lahan untuk kawasan sempadan pantai di Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah diseluruh wilayah pinggir pantai kabupaten
dengan total 7.426,39 Ha.
 Kawasan sempadan sungai sekurang-kurangnya 100 meter di kiri dan
kanan sungai besar, dan 50 meter di kiri dan kanan anak sungai yang
berada di luar permukiman. Sedang untuk sungai di kawasan permukiman
sempadan sungai dilakukan berdasarkan perkiraan. Berpedoman pada
ketentuan tersebut, maka lokasi lahan untuk kawasan sempadan sungai di
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah di seluruh wilayah pinggir sungai
kabupaten dengan total luas 44.012,49 Ha.
 Kawasan sekitar mata air berada di seluruh mata air yang ada di wilayah
kabupaten;
 Kawasan sekitar danau berada di seluruh danau kabupaten.

b. Rencana Pengelolaan Kawasan Budidaya


 Mengembangkan kawasan permukiman yang dilengkapi dengan sarana
dan prasarana penunjang;
 Mengintegrasikan pengembangan kawasan permukiman dengan pusat-
pusat pengembangan wilayah dan sistem jaringan transportasi wilayah
untuk mengoptimalkan aksesibilitas;
 Lembaga yang bertanggungjawab dalam pengelolaan kawasan
permukiman di tingkat kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat (dinas terkait);
 Penentuan batas dan pemberian izin kawasan permukiman dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (dinas terkait);

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 36


2014

 Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (dinas terkait) memberikan


arahan kepada masyarakat luas di tingkat Kecamatan tentang
pengelolaan kawasan permukiman; dan
 Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (dinas terkait) melakukan
pengawasan terhadap pengelolaan kawasan permukiman dan melakukan
penertiban kepada pihak-pihak yang melanggar pemanfaatannya.

2.5. SOSIAL DAN BUDAYA


2.5.1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator pendidikan antara
lain Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Murni,
Angka Putus Sekolah dan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan. Kondisi makro di
Kabupaten Seram Bagian Barat dari sisi pendidikan semakin baik dari tahun lalu.
Angka Melek Huruf pada tahun 2012 naik menjadi 97,38 persen dibanding tahun 2011
sebesar 96,89 persen. Angka Rata-Rata Lama Sekolah untuk pendidikan wajib belajar
9 (Sembilan) tahun tahun 2011 sebanyak 8,41 tahun, sedangkan pada tahun 2012 naik
menjadi 8,53 tahun. Sedangkan rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk SD/MI mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar
110,76 persen, dengan Angka Partisipasi Murni (APM) naik menjadi 89,97 persen pada
tahun 2012, untuk jenjang pendidikan SLTP/MTs Angka Partisipasi Kasar mengalami
peningkatan dari tahun 2011 menjadi 92,75 persen pada tahun 2012, dengan Angka
Partisipasi Murni sebesar 67,70 persen pada tahun 2012. Untuk SMA/MA, Angka
Partisipasi Kasar meningkat menjadi 99,81 persen pada tahun 2012, dengan Angka
Partisipasi Murni meningkat menjadi 62,85 persen di tahun 2012.

Sedangkan untuk jumlah sarana prasarana pendidikan yang terdiri dari SD sebanyak
194 unit pada tahun 2011 dan bertambah menjadi 197 unit pada tahun 2012, MI 18
unit tahun 2011 bertambah menjadi 19 unit di tahun 2012, SMP jumlah masih sama
dengan tahun 2011 yaitu 71 unit, MTs 13 unit di tahun 2011 dan pada tahun 2012
menjadi 15 unit, SMA 29 unit pada tahun 2011 meningkat menjadi 32 unit di tahun
2012, dan MA sebanyak 6 unit pada tahun 2011 bertambah menjadi 7 unit di tahun
2012.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 37


2014

Jumlah fasilitas pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Barat, dapat dilihat pada
Tabel 2.11.

Tabel 2.11
Jumlah Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jumlah Fasilitas Pendidikan
Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Huamual Belakang 33 14 4 2 1 2
Kepulauan Manipa 12 4 3 1 2 1 -
Seram Barat 30 10 4 4 1 1 -
Huamual 34 13 7 2 10 7 3
Kairatu 22 6 2 2 2 2 2
Kairatu Barat 10 3 2 1 - 1 -
Inamosol 11 3 - - - - -
Amalatu 11 6 4 - 1 2 -
Elpaputih 5 3 1 - - - -
Taniwel 21 6 1 1 - - -
Taniwel Timur 5 3 1 - - - -
Jumlah 194 71 29 11 18 15 7
Sumber : SBB Dalam Angka, 2014

2.5.2. Kesehatan
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari derajat kesehatan
masyarakat yang meliputi indikator Angka Kesakitan dan Angka Usia Harapan Hidup.
Berdasarkan indikator Angka Kesakitan dan Angka Usia Harapan Hidup mengalami
pertumbuhan yang cukup baik, yaitu dari 60 persen menjadi 27,69 persen untuk
Angka Kesakitan, sedangkan untuk Usia Harapan Hidup pada tahun 2012 mengalami
peningkatan yaitu 66,79 tahun dibandingkan pada tahun 2011 yang hanya 66,68
tahun.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan meningkatkan fasilitas


kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan puskesmas pembantu. Jumlah sarana
kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilihat pada Tabel 2.11.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 38


2014

Pembangunan bidang kesehatan juga sangat tergantung dari ketersediaan tenaga-


tenaga kesehatan. Sampai dengan tahun 2012, ketersediaan tenaga kesehatan di
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah sebagai berikut; jumlah tenaga dokter sama
dengan jumlah tahun 2011 sebanyak 30 orang, tenaga perawat 153 orang pada
tahun 2011 meningkat 262 orang pada tahun 2012, tenaga bidan pada tahun 2011
sebanyak 97 orang bertambah menjadi 126 orang pada tahun 2012, tenaga farmasi
12 orang pada tahun 2011 bertambah menjadi 18 orang pada tahun 2012, ahli gizi
tahun 2012 sebanyak 25 orang sama dengan tahun 2011, tenaga sanitarian pada
tahun 2012 sebanyak 32 orang dibandingkan tahun 2011 yang hanya 31 orang, dan
tenaga kesehatan masyarakat pada tahun 2011 sebanyak 10 orang bertambah
menjadi 19 orang pada tahun 2012.

2.5.3. Sumber Air Minum


Sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat
adalah ledeng dan air kemasan sebanyak 1,25 persen pada tahun 2011 menjadi 2,43
persen pada tahun 2012, yang menggunakan sumur terlindung sebanyak 28,24 persen
pada tahun 2011 meningkat menjadi 33,34 persen di tahun 2012, yang menggunakan
pompa sebanyak 9,51 persen pada tahun 2011 meningkat menjadi 9,54 persen di
tahun 2012, yang menggunakan mata air terlindung pada tahun 2011 31,05 persen
meningkat menjadi 34,47 persen di tahun 2012 dan yang menggunakan sumber air
lain-lain adalah 19,79 persen pada tahun 2012.

2.5.4. Sarana Buang Air Besar


Tempat pembuangan air besar yang memenuhi syarat kesehatan adalah tangki
septik karena tidak mencemari lingkungan terutama yang berdekatan dengan
sumber air minum. Untuk Kabupaten Seram Bagian Barat, pengguna tangki saptik
baru mencapai 54,95 persen tahun 2011 dan meningkat menjadi 55,84 persen di
tahun 2012. Sementara yang menggunakan tempat buang air besar selain tangki
septik sebanyak 45,05 persen di tahun 2011 dan 44,16 persen pada tahun 2012.

Jamban yang banyak dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat
adalah leher angsa sebanyak 92,31 persen di tahun 2011 dan meningkat menjadi
93,41 persen pada tahun 2012. Yang menggunakan plengsengan sebanyak 3,08
persen pada tahun 2011 dan berkurang menjadi 2,76 persen pada tahun 2012. Yang

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 39


2014

menggunakan cemplung/cubluk 1,77 persen pada tahun 2011 berkurang menjadi


1,50 persen di tahun 2012. Sementara itu yang masih menggunakan jamban selain
yang telah diuraikan di atas adalah sebanyak 1,15 persen pada tahun 2012.

2.5.5. Tingkat Kesejateraan


Tingkat kesejateraan masyarakat merupakan merupakan hal yang perlu diperhatikan
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Salah satu indikator dalam mengukur
tingkat kesejateraan suatu daerah adalah angka kemiskinan. Jumlah penduduk miskin
di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2013 (Tabel 2.12) adalah sebesar 44252
KK atau sebesar 29,33% dari total jumlah kepala keluarga di Kabupaten Seram Bagian
Barat (44.252 KK).

Tabel 2.12
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2013
Di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jumlah Keluarga
Nama Kecamatan
Miskin (KK)

Kairatu 972
Seram Barat 744
Taniwel 572
Huamual Belakang 845
Amalatu 608
Inamosol 1.011
Kairatu Barat 868
Huamual 4.491
Kep. Manipa 1.417
Taniwel Timur 882
Elpaputih 568
Jumlah 12.978
Sumber : Bappeda Kab. SBB, 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 40


2014

Tabel 2.13. Jumlah Rumah Per Kecamatan


Di Kabupaten Seram Bagian Barat

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Huamual Belakang 6.459


Kepulauan Manipa 1.514
Seram Barat 6.249
Huamual 8.675
Kairatu 5824
Kairatu Barat 3260
Inamosol 1320
Amalatu 2738
Elpaputih 1222
Taniwel 2.973
Taniwel Timur 1329
Jumlah
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. SBB, 2014

2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH


Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan unsur perangkat
daerah yang terdiri dari Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, serta terbagi daam
11 kecamatan dan 92 desa, dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 41


2014

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

SEKRETARIAT DPRD

BUPATI DPRD - Bagian Umum


WAKIL BUPATI - Bagian Persidangan & Risalah
- Bagian Keuangan
SEKRETARIAT DAERAH
- Bagian Humas

STAF AHLI ASISTEN ASISTEN


Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Bidang Administrasi dan Kesejateraan

- Bagian Pemerintahan - Bagian Kesejateraan Rakyat dan


- Bagian Hukum dan Organisasi Pemberdayaan Masyarakat
- Bagian Ekonomi dan Pembangunan - Bagian Umum dan Perlengkapan
- Bagian Humas dan Protokoler

KECAMATAN DINAS DAERAH LEMBAGA TEKNIS DAERAH


SATPOL PP
- Dinas Pendidikan dan Olah Raga - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Dinas Kesehatan - Badan Pengelola KB dan Pemberdayaan Perempuan
- Dinas Pekerjaan Umum - Badan Kesbang Pol dan Linmas
DESA / DUSUN - Dinas Perhubungan dan Kominfo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah
- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil - Badan Kepegawaian Daerah
- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Badan Ketahanan Pangan
- Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah - Badan Lingkungan Hidup
- Dinas Pertanian dan Peternakan - Inspektorat Daerah
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan - Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
- Dinas Pertambangan dan Energi - Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan - Rumah Sakit Umum Daerah
- Dinas Kelautan dan Perikanan
- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 36


2014

Gambar 2.2
Struktur SKPD Yang Terkait Dalam Pembangunan Sanitasi
Kabupaten Seram Bagian Barat

BUPATI

DINAS PEKERJAAN BADAN LINGKUNGAN


BAPPEDA DINAS KESEHATAN
UMUM HIDUP

Bidang Pemberantasan
Bidang Fisik dan Bidang Fisik dan
Bidang Cipta Karya Penyakit Menular &
Prasarana Prasarana
Penyehatan Lingkungan

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 37


2014

2.7. KOMUNIKASI DAN MEDIA

Tabel 2.14.
Kegiatan Komunikasi Terkait Sanitasi
Dinas
No Kegiatan Tahun Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran
Pelaksana
1 Pemicuan Pilar 2013 Dinas Meningkatkan Masyarakat di 10 Buang air Terbentur dengan
STBM Kesehatan kemampuan dan Desa sembarangan, kesibukan aktifitas
mengubah perilaku Buang Sampah masyarakat,
hidup bersih dan sehat Sembarangan, sehingga promosi
masyarakat tentang : Cuci Tangan yang pemicuan yang
Buang air besar tidak benar dilaksanakan
sembarangan, Buang berakibat dengan kurang optimal,
sampah menurunnya budaya
sembarangan tingkat derajat masyarakat yang
kesehatan yang mebuang
sehingga perlu sampah
diubah dengan sembarangn dan
pemicuan. PHBS yang buruk.
1 - Pembuatan 2010 Badan Kebersihan lingkungan Masyarakat dan Kebersihan Pemberdayaan
Siring/ Pemberdayaan lingkungannya Masyarakat
Drainase dan
lingkungan Pembangunan
(PNPM Masyarakat
Mandiri) DEsa

Ket : Masih dalam penyusunan

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 41


2014

Tabel 2.15
Media Komunikasi dan Kerjasama Terkait sanitasi

No Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu Yang Diangkat Pesan Kunci Efektifitas

Sumber. Bagian HUMAS SETDA Kab. Seram Bagian Barat

Sampai dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi tidak ada kerjasama dengan Media Komunikasi terkait dengan Program
Sanitasi Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran dalam
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan erat dengan penyampian pesan melalui media komunikasi.

POKJA SANITASI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 42

Anda mungkin juga menyukai