Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
KECAMATAN KALIWUNGU

LAPORAN AKHIR
JUNI 2014

CV PIRAMIDA KREASI MANDIRI


KERANGKA BERPIKIR
Pengkajian pengaruh RDTR Perumusan alternatif
penyempurnaan RDTR
terhadap Lingkungan Hidup
- Perencanaan proses KLHS
- Identifikasi dan pelibatan masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya
- Identifikasi isu strategis LH dalam PB Rekomendasi perbaikan
- Identifikasi muatan KRP dalam RDTR RDTR dan integrasi KLHS
- Telaah pengaruh RDTR terhadap
kondisi Lingkungan hidup di wilayah
perencanaan
Dokumentasi KLHS
dan Akses Publik

LAPORAN ANTARA LAPORAN AKHIR


3. Isu Strategis Lingkungan Hidup
Kriteria isu strategis lingkungan hidup (Prof. Dr. Ir. Purwanto Hadisudarmo, MS)
• Mempunyai relevansi tinggi terhadap wilayah perencanaan,
• Mempengaruhi hajat hidup orang banyak,
• Menjadi fokus perhatian utama di wilayah perencanaan,
• Dapat bersifat lintas sektor atau lintas wilayah,
• Dapat berupa isu bersama (yang diketahui/dirasakan secara umum) atau
spesifik (hanya sebagian pihak yang tahu atau merasakannya),
• Dapat sedang berlangsung (empirik) atau dipercaya akan terjadi
(fenomena),
• Jika tidak ditangani (dikelola) berpotensi menimbulkan dampak negatif
berjangka panjang
• Berpotensi menimbulkan dampak kumulatif & efek berganda
• Berpotensi mengganggu pelaksanaan pembanguan berkelanjutan
• Kontekstual terhadap karakteristik KRP
Isu strategis lingkungan hidup & pembangunan berkelanjutan

No. Isu Masukan Pemangku Jumlah Pemenuhan Klasifikasi


Kepentingan Kriteria
A Internal wilayah RDTR
1 Alih fungsi lahan pertanian 10 Tinggi
2 Kuantitas dan Kualitas Air 9 Tinggi
3 Limbah rumah tangga 7 Tinggi
4 Banjir periodik 6 Sedang
5 Pertambangan 6 Sedang
6 Longsor 5 Sedang
7 Pencemaran Udara 5 Sedang
8 Drainase 5 Sedang
9 Jalan Tol 4 Sedang
10 Kesenjangan Masyarakat 4 Sedang
11 Kesehatan Masyarakat 2 Rendah
B Eksternal Wilayah RDTR
12 Gelombang Pasang 9 Tinggi
13 Abrasi 9 Tinggi
14 Lalu lintas truk KIK 6 Sedang
15 Kebutuhan Air Industri 6 Sedang
16 Limbah B3 Industri 6 Sedang
17 Industri memproduksi B3 5 Sedang
18 Pembangkitan Listrik 5 Sedang
19 Mangrove 5 Sedang
Analisis Konsultan, 2014
No. Isu Pembangunan Penjelasan singkat Lokasi Faktor Penyebab Dampak dan
Berkelanjutan Resiko
A Internal Wilayah RDTR
1 Alih fungsi lahan Perubahan lahan Area yang Meningkatnya  Menurunnya
pertanian pertanian menjadi dibatasi jalan kebutuhan ruang produksi
peruntukan non raya Kaliwungu akibat pangan
pertanian dan Jalan urbanisasi.  Menurunnya
Lingkar ketahanan
Kaliwungu pangan
 Meningkatnya
pengangguran
sektor
pertanian
2 Kuantitas dan kualitas Meningkatnya Terutama di Ketidak  Krisis air
air kebutuhan air dan sekitar zona seimbangan bersih
menurunnya kualitas industri supply and kebutuhan RT
air Nolokerto – demand dan Non RT
Sumberejo
3 Limbah rumah tangga Buruknya Seluruh Meningkatnya Pencemaran air
pengelolaan limbah perumahan jumlah penduduk tanah dan
rumah tangga eksisting dan lingkungan
rencana
4 Banjir periodik tahunan Banjir periodik pada Area yang  Curah hujan Kerusakan dan
musim penghujan dibatasi jalan tinggi di hulu kerugian
raya Kaliwungu DAS. ekonomi sosial
dan Jalan  Morfologi masyarakat
Lingkar dataran
Kaliwungu rendah
 Dimensi
gorong-gorong
5 Pertambangan Kegiatan Ds. Nolokerto-  Potensi bahan  Longsornya
penambangan Sumberejo galian C kawasan
bahan galian C (RTRW) hutan
 Rencana Pola produksi
Ruang RDTR Perhutani

6 Longsor Longsoran di lokasi Ds. Nolokerto- Kegiatan Longsor ikutan di


kegiatan Sumberejo pertambangan Kawasan hutan
pertambangan galian C produksi
Perhutani
7 Pencemaran Udara Menurunnya mutu Zona Industri di Kegiatan industri Meningkatnya
udara ambient Ds. Nolokerto- kasus penyakit
Sumberejo ISPA di
masyarakat
sekitarnya
8 Drainase Buruknya sistem Kawasan Rendahnya Banjir
drainase perkotaan perkotaan kesadaran
masyarakat
memelihara
drainase kota
9 Jalan Tol Pembangunan jalan Ds. Sumberejo - Kebutuhan  Separasi
tol Semarang – Nolokerto pembangunan ruang secara
Batang jalan tol trans- fisik
Jawa  Menurunnya
mutu udara
ambien
 Meningkatnya
Kebisingan
akibat lalu
lintas di jalan
tol
10 Kesenjangan Sosial Kesenjangan sosial Di seluruh Tumbuhnya  Pengangguran
antara pekerja wilayah peluang kerja di  Meningkatnya
pendatang dengan Kecamatan sektor industri beban
penduduk setempat Kaliwungu dan ekonomi sosial
berkurangnya
lapangan kerja di
sektor pertanian
11 Kesehatan Masyarakat Menurunnya tingkat Di seluruh Pencemaran Menurunnya
kesehatan wilayah udara dan air tingkat
masyarakat Kecamatan akibat kegiatan produktifitas
Kaliwungu industri ekonomi
masyarakat
B Eksternal Wilayah RDTR
12 Gelombang pasang Meningkatnya Pesisir pantai Perubahan iklim  Abrasi pantai
frekuensi gelombang Kecamatan  Rusakanya
pasang Kaliwungu ekosistem
mangrove
 Banjir rob
13 Abrasi Mundirnya garis Pesisir pantai Meningkatnya  Rusaknya
pantai ke arah darat Kecamatan gelombang ekosistem
Kaliwungu pasang mangrove
 Meningkat
frekuensi dan
luasan banjir
rob

14 Lalu lintas truk KIK Meningkatnya LHR Jl. Lingkar Lalu lintas truk Kemacetan lalu
jalan lingkar Kaliwungu industri dari dan lintas di jalur
Kaliwungu akibat ke KIK Pantura
truk industri dari dan
ke KIK
15 Kebutuhan air industri Besarnya kebutuhan Di dalam area Kebutuhan air Berkurangnya
air untuk industri di PT KIK industri 0,7 pasokan air untuk
KIK l/dt/Ha kebutuhan
perkotaan
16 Limbah B3 Limbah B3 dari Di dalam area Proses produksi Pencemaran
kegiatan industri KIK lingkungan
17 Industri produsen B3 Industry yang Di dalam area Kebutuhan Pencemaran
menghasilkan KIK proses produksi lingkungan
produk mengandung
B3
18 Pembangkitan listrik PLTD/PLTU untuk Di dalam area Kebutuhan listrik  Menurunnya
memasok listrik KIK PT KIK kegiatan industry mutu udara
dalam KIK ambient
 Meningkatnya
kebisingan
udara
19 Mangrove Kerusakan Ds. Mororejo,  Gelombang  Meningkatnya
ekosistem mangrove Ds. Wonorejo pasang abrasi pantai
 Kegiatan  Meluasnya
pertambakan banjir rob
 Rusaknya
fungsi nursery
ground
berbagai jenis
ikan dan biota
laut lainnya.
FOTO ISU STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Alih fungsi lahan pertanian Air dan limbah rumah tangga Banjir dan drainase

Pertambangan & longsor Pencemaran udara dan jalan tol


Kesehatan masyarakat
Gelombang Pasang dan Abrasi Lalu lintas Truk KIK Kebutuhan air KIK

Industri & limbah B3 Pembangkitan listrik Ekosistem mangrove


ISU STRATEGIS
LINGKUNGAN HIDUP & PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Mangrove
Pembangkitan KECAMATAN KALIWUNGU
listrik
Abrasi
pantai
Lalu lintas
Industri & limbah truk KIK
B3

Kebutuhan air
KIK

Alih fungsi Banjir & Banjir


lahan

Jalan tol
Air &
limbah RT
Pertambangan &
Pencemaran udara & longsor
kesehatan masyarakat
Daya tampung dan daya dukung lingkungan

Proyeksi Daya Dukung Lahan Pertanian Pangan (Padi)


Kecamatan Kaliwungu 2033

No. Uraian Satuan Jumlah Keterangan


Luas Lahan Ha 491,71 Delineasi peta Rencana Pola
Pertanian Ruang Kec. Kaliwungu 2033
Luas Tanam Ha 983,42 Sawah irigasi teknis 2 kali
tanam setahun
Luas Panen Ha 786,73 Asumsi luas panen 80 % luas
tanam
Produktivitas Ton/Ha 6,47 Tingkat produktivitas saat ini
Produksi Gabah Ton/tahun 5.090,14
Susut Gabah % Asumsi 20%
Ketersediaan gabah Ton/Tahun 4.072,11
Konversi gabah ke % Asumsi 63,20 %
padi
Produksi Beras Ton/Tahun 2573,57
Beras tercecer % Asumsi 2,5 %
Ketersediaan Beras Ton/Tahun 2.509,23
Konsumsi beras Kg/kapita/tahun 130 Kementerian Pertanian
Cakupan Penduduk Jiwa 19.301
Proyeksi Jumlah Jiwa 649.931 RDTR Kecamatan Kaliwungu
Penduduk 2033 2013 - 2033
Tingkat penyediaan % 2,96
Tabel 3.8
Perhitungan Ketersediaan Air
Kecamatan Kaliwungu 2033

10 C R A S
Satuan Mm/tahun Ha M3
10 0,7 2.608 4773,09 87.135.531,04

Tabel 3.9
Perhitungan Kebutuhan Air Kegiatan Rumah Tangga
Kecamatan Kaliwungu 2033

N KHLA DA
Satuan (jiwa) M3/orang/tahun M3/tahun
649.931 1.600 1.039.889.600,00
Tabel 3.10
Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas.

Kelas
Parameter Satuan Keterangan
I II II IV
pH 6-9 6-9 6-9 6-9 Apabila secara
alamiah di luar
rentang tersebut,
maka ditentukan
berdasarkan
kondisi alamiah
BOD Mg/l 2 3 6 12
COD Mg/l 10 25 50 100
DO Mg/l 6 4 3 0 Angka batas
minimum

Tabel 3.11
Kriteria Baku Mutu Air Limbah Kawasan Industri

Kelas
Parameter Satuan
I II II IV
pH 4 - 10 4 - 10 4 - 10 4 - 10
BOD Mg/l 400 - 600 400 - 600 400 - 600 400 - 600
COD Mg/l 600 - 800 600 - 800 600 - 800 600 – 800
TSS Mg/l 400 - 600 400 - 600 400 - 600 400 - 600
Sumber : Permenperind No. 35/2010
Prakiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan

Dampak dan/atau resiko lingkungan hidup (Penjelasan Pasal 15 UU No. 32/2009)


Peningkatan
Isu Strategis Peningkatan Peningkatan
No. Perubahan Kerusakan Peningkatan Penurunan jumlah
LH dan PB alih fungsi resiko
iklim kehati bencana mutu SDA penduduk
lahan kesehatan
miskin
A Internal wilayah RDTR
1 Alih fungsi Menurunnya Peningkatan
lahan produksi padi, pengangguran
Mengurunnya di sektor
ketahanan pertanian
pangan
2 Kuantitas dan Tambahan Meningkatnya
kualitas air pengeluaran resiko
penduduk penyakit yang
karena harus disebabkan
membeli air menurunnya
bersih yang kuantitas air
tidak tercemar
3 Limbah Rumah Meningkatnya
Tangga penyakit
akibat
pencemaran
air tanah oleh
limbah rumah
tangga
4 Banjir Kerugian Timbulnya
ekonomi berbagai
sosial (harta penyakit yang
benda) disebabkan
masyarakat banjir
akibat
bencana
banjir
5 Pertambangan Meningkatnya
potensi
bencana
longornya
kawasan
hutan
produksi
6 Longsor Kerusakan Peningkatan Berkurangnya Kerugian
sumber potensi luasan ekonomi
daya longsoran kawasan sosial
hutan hutan masyarakat
produksi produksi yang tertimpa
(pohon material
jati) longsoran
7 Pencemaran Peningkatan
Udara kasus
penyakit
ISPA di
masyarakat
8 Drainase Peningkatan Peningkatan
luasan banjir kasus
periodik penyakit
tahunan disebabkan
banjir
9 Jalan tol Meningkatnya Pencemaran
alih fungsi udara dan
lahan kebisingan di
pertanian sepanjang
jalan tol
10 Kesenjangan Meningkatnya
sosial jumlah
penduduk
miskin
11 Kesehatan Menurunnya
masyarakat tingkat
kesehatan
masyaarakat
karena
pencemaran
industri
B Eksternal wilayah RDTR
12 Gelombang Kerusakan Peningkatan
pasang ekosistem frekuensi dan
mangrove luasan banjir
rob
13 Abrasi Kerusakan Peningkatan
ekosistem frekuensi dan
mangrove luasan banjir
rob
14 Lalu lintas truk Peningkatan
KIK kasus dan
korban
kecelakan lalu
lintas
15 Kebutuhan air Peningkatan
KIK penggunaan
SD air
16 Limbah B3 Pencemaran Menurunkan
badan air kesehatan
(sungai/laut) masyarakat
17 Industri B3 Mempengaruhi
kesehatan
pekerja dan
masayarakat
di sekitar
18 Pembangkitan Air panas Meningkatnya
listrik buangan pencemaran
pembangkit udara dan
listrik kebisingan
mengganggu
ekosistem
mangrove
19 Mangrove Kerusakan Meningkatnya Menurunnya Menurunnya
fungsi abrasi dan species ikan hasil tangkap
nursery banjir rob dan biota nelayan
ground laut
Sumber : Analisis Konsultan, 2014
Kinerja layanan/jasa ekosistem
No. Penggunaan lahan Luas (Ha) Produksi
1 Sawah 1.531 10.979 ton
2 Tambak 1.498 1.996 ton
3 Hutan Produksi 287 675 pohon/Ha

Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam


Sistem Luas
No. Desa
Teknis ½ Teknis Tadah Hujan (Ha)
1 Kumpulrejo 0 54 21 75
2 Karangtengah 0 66 0 66
3 Sarirejo 0 60 0 60
4 Krajan Kulon 0 105 0 105
5 Kutoharjo 108 12 0 120
6 Nolokerto 0 108,75 42 108,75
7 Sumberejo 0 119 42 161
8 Mororejo 0 140 0 140
9 Wonorejo 0 44 0 44
Total 108 709 63 880
% 12,27% 80,56 % 7,15 % 100 %
Efisiensi Irigasi (%) *) 12,27 %
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Naiknya permukaan muka air laut setinggi 1 m akan menggenangi 50 % wiilayah

Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati


Tidak adanya hutan lindung yang memiliki keanekaragman hayati yang tinggi
Ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan akibat gelombang dan abrasi
4. Identifikasi kebijakan, rencana dan program
No. KLHS RDTR Kecamatan Kaliwungu Keterangan
2013 - 2033
1 Kebijakan (K) Tujuan penataan kawasan Muatan KLHS
perkotaan diatur dalam UU
No. 32/2009
Pasal 15 dan
Permen LH No.
9/2011
2 Rencana (R) Rencana Pola Ruang Muatan RDTR
diatur dalam
Permen PU No.
20/2011
Rencana Jaringan Prasarana
3 Program (P) Ketentuan Pemanfaatan Ruang
(Indikasi Program)
5. Telaah pengaruh KRP RDTR terhadap kondisi
lingkungan hidup di wilayah kecamatan
Kondisi Lingkungan Hidup
KRP Flora
RDTR Sosial Kesehatan Prasarana
KLHS. Tanah Air Udara &
Budaya Masyarakat aan
Fauna
Sarana
Kebijakan Tujuan Penataan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Rencana Pola Ruang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada
Ada ada
Prasarana Tidak Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
Pergerakan ada ada ada
Prasarana Tidak Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
Energi/Kelistrikan ada ada asa
Prasarana Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada Ada
Telekomunikasi ada ada ada ada
Prasarana Air Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
Minum ada ada ada
Prasarana Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
Drainase ada ada ada
Prasarana Air Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
Limbah ada ada ada
Prasarana Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Persampahan Ada
Sub BWP Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
Prioritas Ada
Program Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
ada asa
Keterkaitan isu lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan dengan
kebijakan, rencana dan program RDTR Kecamatan Kaliwungu 2013-2033

Kebijakan Rencana Program


Isu Lingkungan Hidup (K) (R) (P)
No. dan Pembangunan Tujuan Ketentuan
Jaringan
Berkelanjutan Penataan Pola Ruang Pemanfaatan
Prasarana
BWP Ruang
A Internal Wilayah RDTR
1 Alih fungsi lahan Ada Ada Tidak ada Ada
pertanian
2 Kuantitas & Kualitas Air Ada Tidak ada Ada Ada
3 Limbah Rumah Tangga Ada Tidak ada Ada Ada
4 Banjir periodik Ada Tidak ada Ada Ada
5 Pertambangan Ada Ada Tidak ada Ada
6 Longsor Ada Ada Tidak ada Ada
7 Pencemaran Udara Ada Ada Ada Tidak ada
8 Drainase Ada Tidak ada Ada Ada
9 Jalan Tol Ada Ada Ada Ada
10 Kesejangan Sosial Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
11 Kesehatan Masyarakat Ada Ada Ada Ada
B Eksternal Wilayah RDTR*
12 Gelombang Pasang
13 Abrasi
14 Lalu Lintas Truck KIK
15 Kebutuhan Air Industri
16 Limbah B3
17 Industri Produsen B3
18 Pembangkitan Listrik
19 Mangrove
Sumber : Analisis Konsultan, 2014
*)KRP RDTR tidak membahas isu strategis eksternal wilayah RDTR
Keterkaitan KLHS dengan muatan RDTR Kecamatan Kaliwungu 2013-2033
No. Materi KLHS Kebijakan Rencana Program
(Pasal 16 UU (K) (R) (P)
32/2009) Tujuan Penataan Pola Ruang Jaringan Ketentuan
BWP Prasarana Pemanfaatan
Ruang
1 Kapasitas daya Penataan BWP Optimalisasi Pengembangan Program
dukung dan daya yang daya tampung jaringan pembangunan
tamping LH memperhatikan kawasan prasarana disesuaikan
daya dukung dan peruntukan sesuai daya dengan daya
daya tamping LH perumahan tampung tampung
(R) ruang dan
prasarana
2 Perkiraan Meminimalkan Meminimalkan Kerusakan LH Program
mengenai dampak dan dampak antar akibat pembangunan
dampak dan resiko LH kegiatan pemanfaatan disesuaikan
resiko LH peruntukan SDA berlebih agar
ruang kerusakan LH
menjadi
minimal
3 Kinerja Penyusunan Penentuan Pembentukan Program
layanan/jasa peraturan lokasi lahan kelompok pembangunan
ekosistem perundangan LP2B tani/gapoktan mendukung
daerah tentang optimalisasi
pengendalian produksi lahan
alih fungsi lahan LP2B
4 Efisiensi Pengembangan Penghematan Program
pemanfaatan sistem daur pemanfaatan pembangunan
SDA ulang SDA. yang pro
pemanfaatan Sistem daur lingkungan
SDA ulang
pemanfaatan
SDA
5 Kerentanan dan Pengembangan Penyesuaian Pengembangan Penyusunan
kapasitas ruang kota yang pola tanam sistem drainase program
adaptasi tanggap terhadap yang pembangunan
terhadap terhadap perubahan berbasis LH &
perubahan iklim perubahan iklim iklim pada PB
global. lahan LP2B
6 Tingkat Mempertahankan Pelestarian
ketahanan dan fungsi hutan fungsi hutan
potensi produksi sebagai
keanekaragaman lingkungan hidup
hayati alami
Alternatif Penyempurnaan Kebijakan (K), Rencana (R) dan Atau Program (P)
RDTR Kecamatan Kaliwungu 2013 - 20133
Isu strategis Lingkungan Perbaikan Materi
No. Hidup dalam Pembangunan Perbaikan Muatan Perbaikan Muatan Ketentuan
Perbaikan Rumusan Tujuan
Berkelanjutan* Rencana Pola Ruang Rencana Jaringan Pemanfaatan
Penataan BWP (K)
(R) Prasarana (R) Ruang / Indikasi
Program (P)
1 Alih fungsi lahan pertanian Pengendalian alih fungsi pada Perlu penentuan lahan Penambahan Penambahan
lahan pertanian pangan pertanian pangan muatan rencana rencana prasarana
berkelanjutan (LP2B) berkelanjutan (LP2B) di prasarana irigasi / irigasi / pengairan
setiap desa pengairan yang selaras dengan
handal untuk program LP2B
mendukung
program LP2B
2 Kuantitas dan kualitas air Pengembangan prasarana air Air Minum Program
minum perpipaan Rencana prasarana pengembangan
air minum PDAM prasarana air
Tirta Panguripan minum pada
harus kawasan krisis air
memprioritaskan diprioritaskan pada
pelayanan pada pembangunan 5
kawasan tahun pertama
perumahan yang
krisis air
3 Limbah Rumah Tangga Mewujudkan lingkungan Air Limbah Prioritas
perumahan yang sehat Pengembangan pengembangan
sanitasi lingkungan sistem sanitasi
berbasis lingkungan di
masyarakat perumahan padat
penduduk.
4 Banjir Mewujudkan ruang kota yang Penyiapan sarana dan Drainase 1. Perbaikan
meminimalisir bencana banjir prasarana penunjang di 1. Perbaikan sistem drainase
lokasi evakuasi bencana sistem drainase dan
banjir dan gorong- pembangunan
gorong di Jl. saluran
Lingkar sekunder
Kaliwungu menjadi
2. Pembangunan program yang
saluran diprioritaskan
sekunder dalam
menuju S. pembangunan 5
Slembang di sisi tahun ke depan.
selatan Jl.
Lingkar
Kaliwungu.
3. Pembuatan
sumur resapan
air di setiap
persil
perumahan dan
non perumahan
5 Pertambangan Kegiatan pertambangan yang 1. Sempadan Pengawasan
ramah lingkungan. pengaman antara pelaksanaan
kegiatan Kegiatan
pertambangan pertambangan
dengan kawasan yang ramah
hutan produksi lingkungan.
berjarak minimal 10
m.
2. Kegiatan
pertambangan
harus selesai dalam
waktu maksimal 10
tahun.
3. Reklamasi pasca
penambangan
4. Ruang pasca
penambangan
disesuaikan dengan
peruntukan di
sekitarnya.

6 Longsor Mewujudkan ruang kota yang Kegiatan pertambangan Kegiatan


aman nyaman, serasi, dan yang ramah lingkungan pertambangan
bebas bencana alam. yang ramah
lingkungan.
7 Pencemaran Udara Mewujudkan ruang kota yang 1. Diarahkan pada Penghijauan
aman nyaman, serasi, dan pengembangan diprioritaskan di
bebas bencana alam, industri yang ramah RTH Publik di
berwawasan lingkungan. lingkungan (go sekitar zona
green). industry dan Jl.
2. Cerobong asap Raya Kaliwungu
pabrik yang dan Jl. Lingkar
dilengkapi dengan Kaliwungu
alat penangkap
partikel debu.
3. Penanaman pohon
peneduh di RTH
privat (halaman
pabrik)
4. Penanaman pohon
peneduh di
sepanjang jalur
hijau jalan dan RTH
publik, serta RTH
privat di lainnya
8 Drainase Mewujudkan kota dengan Pengembangan Program
prasarana pendukung yang saluran drainase pembangunan
handal sekunder menuju prasarana drainase
S. Slembang. perlu diprioritaskan
dalam 5 tahun ke
depan.
9 Jalan Tol Mewujudkan kota dengan Pergerakan Program
aksesibiitas regional yang Jaringan jalan baru pembangunan jalan
handal penghubung area baru harus selaras
KIK dengan dengan
rencana pintu tol di pembangunan KIK
Ds. Simberejo
10 Kesenjangan Sosial Mewujudkan kota yang Rencana Program
produktif dengan beban sosial pengembangan BLK pengembangan
yang relative kecil industri dan SMK yang BLK Industri
berorientasi industri dengan
menggandeng PT
KIK
11 Kesehatan Masyarakat Pembangunan Rumah Percepatan
Sakit dan peningkatan pembangunan RS
Pustu menjadi dan peningkatan
Puskesmas Pustu menjadi
Puskesmas
Rekomendasi Perbaikan RDTR
Kecamatan Kaliwungu 2013-2033
1.Perbaikan tujuan penataan ruang
 Pengendalian alih fungsi pada lahan pertanian pangan berkelanjutan
(LP2B)
 Pengembangan prasarana air minum perpipaan
 Mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat
 Mewujudkan ruang kota yang meminimalisir bencana banjir
 Kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan.
 Mewujudkan ruang kota yang aman nyaman, serasi, dan bebas
bencana alam.
 Mewujudkan ruang kota yang aman nyaman, serasi, dan bebas
bencana alam, berwawasan lingkungan.
 Mewujudkan kota dengan prasarana pendukung yang handal
 Mewujudkan kota dengan aksesibiitas regional yang handal
 Mewujudkan kota yang produktif dengan beban sosial yang relatif kecil
 Mewujudkan lingkungan perkotaan yang sehat dan menyehatkan
masyarakat
2. Perbaikan muatan rencana pola ruang
 Kawasan pertanian
 Kawasan industri
 Ruang evakuasi bencana
 Kawasan pertambangan
 Ruang terbuka hijau
 Sarana pelayanan umum

3. Perbaikan muatan rencana sistem jaringan prasarana


 Jaringan prasarana pergerakan
 Jaringan prasarana air minum
 Jaringan prasarana drainase
 Jaringan prasarana air limbah
 Jaringan prasarana lain (irigasi)
4. Perbaikan muatan ketentuan pemanfaatan ruang
 Perbaikan program pembangunan perwujudan rencana pola ruang
 Perbaikan program pembangunan perwujudan rencana sistem
jaringan prasarana

Anda mungkin juga menyukai