Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PEMBUANGAN SAMPAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PEMBUANGAN SAMPAH

Topik : Pembuangan Sampah


Sub Topik : Konsep Pembuangan Sampah
Sasaran : Desa Lekis
Tempat : Warga Masyarakat Desa Lekis
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 oktober 2018
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga diharapkan mampu memahami tentang
konsep pembuangan sampah.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga mampu :
1. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
2. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
3. Menyebutkan pembagian sampah.
4. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
5. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
6. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
7. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.
III. MATERI
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :
1. Pengertian pembuangan sampah.
2. Jenis sampah dan Sumber sampah.
3. Pembagian sampah.
4. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
5. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
6. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
7. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.

IV. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
V. MEDIA
Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:
1. SAP
2. Flip Chart timbal balik
VI. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari : Selasa
2. TanggaL : 16 oktober 2018
3. Jam : 10.00-10.30 WIB
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 mnt Pembukaan :

1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri, dan
menjelaskan topik penyuluhan
dan tujuan penyuluhan.
3. Menggali pengetahuan tentang
demam berdarah.
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji

2 20 mnt Penyajian :
Menjelaskan materi tentang :

1. Pengertian pembuangan sampah.


2. Jenis sampah dan Sumber sampah.
3. Pembagian sampah.
4. Dampak sampah terhadap Manusia dan
lingkungan.
5. Dampak negatif dan positif dari
pembuangan sampah.
6. Hal – hal yang perlu di perhatikan
dalam pembuangan sampah.
7. Beberapa cara pembuangan sampah
secara benar dan tidak benar.

3 7 mnt Penutup :

1. Melakukan evaluasi dengan


memberikan pertanyaan
2. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya kembali
jika kurang jelas
4. Mengucapkan salam penutup.
5. Memperhatikan dan menjawab
pertanyaan

VII. RENCANA EVALUASI


NO Aspek Waktu Metode Alat Evaluator

1 Kognitif Segera setelah Tanya jawab Daftar


penyuluhan pertanyaan
mengenai
demam
berdarah

2 Afektif Segera setelah Tanya jawab Daftar


penyuluhan pertanyaan
tentang
rencana
kedepan.

3 Psikomotor Dua minggu Observasi Lembar


setelah observasi
penyuluhan

LAMPIRAN EVALUASI
Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian Pembuangan Sampah?
2. Sebutkan Jenis sampah dan Sumber sampah?
3. Sebutkan Pembagian sampah?
4. Sebutkan Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan ?
5. Sebutkan Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah ?
6. Hal – hal apa yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah ?
7. Sebutkan Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar ?

B. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Jadi, dari penjelasan tentang Pembuangan Sampah bagaimana kesimpulan Anda ?
2. Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui tentang Pembuangan Sampah ?

C. Aspek Psikomotorik
Berupa lembar observasi sebagai berikut:
No Keterangan Ya Tidak

1 Membuang sampah pada tempatnya


2 Memisahkan antara sampah Organik
( basah ) dan Non Organik (
kering )
3 Memisahkan antara sampah yang bisa
didaur ulang dan
yang tidak bisa didaur ulang.
4 Membakar sampah pada tempat yang
aman
5 Menggunakan tempat sampah
6 Mendaur ulang sampah

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )
Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak
terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri. sedangkan
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan
Sampah Anorganik.

 Sampah Organik

merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.

 Sampah Anorganik

merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di
alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan
karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang
seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat
digolongkan sampah anorganik.
Sumber Sampah
a. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
1. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung
membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
2. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-
pusat kegiatan dan pemukiman.
3. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy,
baterai dll.

b. Sampah Pertanian dan Perkebunan


Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan sejenisnya.
Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan
untuk pupuk.
c. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat berupa
organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll. Sampah Anorganik :
semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
d. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari
bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :

 Sampah Rumah Sakit

merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi, botol infus
dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi oleh bakteri, virus dan
pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
3. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang
mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan
sebagainya.

4. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan

 Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan tidak
terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena sampah
memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing dikonsumsi
sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan yang
terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di perairan
umum).

 Terhadap Lingkungan

Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga mencemari
sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat
menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).
5. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah

A. Dampak negatif antara lain :

1. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan


sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
2. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan
berat yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan kerusakan pada jalan
yang di laluinya.
3. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun
setelah penutupan TPA
4. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik,
metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada
karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
5. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi suara.

B. Dampak positif antara lain :

Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar. Banyaknya
tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi
bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-sampah
anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,plastik
dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-
hari,bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang
mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari
cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna
mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-
hari.

6. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah


Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :
1) Penyimpanannya (Storage)
2) Pengumpulan (Collection
3) Pembuanagan (Disposal)

 Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah
janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan gudang
makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
b. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti :
tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
c. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh pemerintah,
tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah mudah
mencapainya.

 Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
a. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk dibuang
pada tempat tertentu
b. Pemerintah
Pengumpulan sampah d iota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan truk samapah
atau gerobak sampah
c. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sbagai bahan baku pada perusahaannya
misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.
 Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
a. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya baik untuk
sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan garbage,
tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembangbiakan serangga, tikus, juga
menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
b. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling sedikit
60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya. Cara
ini memenuhi syarat kesehatan.
c. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini
harus dilakukan dengan baik sebab bila tiadak :
 Asapnya mengotori udara
 Bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
d. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari truk /
gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar sampah). Incinerator ini
mempunyai bagian-bagian :
 Tempat pengumpulan sampah
 Ruang pengeringan
 Ruang pembakaranCerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
e. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat khusus,
kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah menjadi tidak
disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.

f. Composting (dibuat pupuk)


Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah pertanian.
Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di Amerika Serikat. Pada
prinsipnya :
 Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang tak dapat
dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
 Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling menjadi halus agar
proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan baik.
 Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan akan terjadi.
Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran
udara agar proses pembusukan terjadi secra optimum.
 Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat proses
pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah sendiri telah cukup
mengandung mikrooranisema tersebut.
 Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah akan
dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari
samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan
dibungkus.

g. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)


Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas pembuatan
tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada ternak sebagai
makanannya.
h. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-bagian
sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelas-
gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru
yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang dikumpulkan
kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya
sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.

7. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar

Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :


a. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
b. Membuang sampah di sungai / kali
c. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
d. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
e. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali tanah lalu
mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
a. Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
b. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik (kering)
c. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun pribadi
d. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada tukang
beling/tukang loak barang bekas
e. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau serahkan
kepada ahlinya
f. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang ada di
kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut ke
tempat pembuangan akhir (TPA)

Anda mungkin juga menyukai