Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 1, terdapat beberapa perbedaan antara peta tentatif pra

lapangan dan tentatif pasca lapangan. Perbedaan pertama yaitu pada gedung eds dan bangunan kosong.
Pada peta tentatif pra lapangan antara gedung English Debating Society (EDS) dan bangunan kosong
tidak memiliki sekat. Namun pada peta tentatif pasca lapangan, terdapat batasan antara gedung eds dan
bangunan kosong. Kedua bangunan tersebut sebenarnya merupakan kesatuan bangunan namun
bangunan tersebut dibagi menjadi dua fungsi yaitu gedung English Debating Society (EDS) dan bangunan
kosong.

Perbedaan kedua yaitu pada gedung kosong bekas Jogja Medianet. Pada peta tentatif pra lapangan,
Bangunan bekas tersebut memiliki 3 bangunan. Namun pada peta tentatif pasca lapangan, Bangunan
bekas tersebut memiliki 2 bangunan. Hal itu dikarenakan ada dua gedung yang digabung menjadi satu.
Kedua bangunan tersebut digabungkan dengan tembok dibaguan depan nya.

Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah kajian kelompok 1 hanya memiliki beberapa
perubahan saja. Perubahan yang ada pada beberapa bangunan itu terjadi untuk menyesuaikan dengan
fungsi bangunan tersebut. Perubahan gedung yang pertama (Gedung EDS dan Bangunan Kosong) terjadi
agar bangunan dapat difungsikan secara maksimal. Sedangkan perubahan yang kedua yaitu pada
Bangunan Bekas, terjadi dikarenakan fungsi bangunan sebelumnya yaitu Jogja Medianet yang
memerlukan perubahan pada bangunan.

Dari tabel, sebagian besar bangunan yang ada di daerah kajian kelompok 1 merupakan bangunan yang
memiliki fungsi sebagai rumah dinas, dan institut riset. Daerah kajian kelompok satu memiliki bangunan
yang ramah difabel kecuali bangunan yang merupakan rumah dinas. Semua bangunan yang ada hanya
memiliki satu lantai saja. Selain itu, semua bangunan pada daerah kajian kelompok 1 juga memiliki
fasilitas parkir yang berupa halaman parkir di depan bangunan.

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 2, terdapat perbedaan antara peta tentatif pra lapangan dan peta
tentatif pasca lapangan. Perbedaannya yaitu jalan tengah hilang. Pada peta tentatif pra lapangan terdapat
jalan dari timur-barat atau sebaliknya sehingga membagi kompleks wilayah kelompok 2 menjadi bagian
utara dan selatan. Namun pada peta tentatif pasca lapangan tidak terdapat jalan yang memisahkan antara
kompleks utara dan selatan. Perbedaan kedua yaitu pada lahan bekas jalan telah dibangun bangunan
tambahan. Bangunan tersebut menghubungkan antara dua bangunan lain yang ada. Sehingga dapat dilihat
pada peta tentatif pasca yang terdapat dua bangunan yang menyatu.

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa pada daerah yang dikaji oleh kelompok 2 hanya tedapat
perubahan pada jalan dan bangunan penghubung. Pada peta tentatif pra lapangan terdapat jalan yang
membagi menjadi wilayah utara dan selatan. Namun, pada peta tentatif pasca lapangan tidak terdapat
jalan yang membagi wilayah utara dan selatan tersebut.

Dari tabel, dapat diketahui bahwa semua bangunan pada daerah kajian kelompok 2 merupakan bangunan
ramah difabel. Selain itu, semua bangunannya hanya memiliki 1 lantai saja. Semua bangunan yang ada
juga memiliki fasilitas parkir yang mencukupi.

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 3, terdapat beberapa perbedaan antara peta tentatif pra
lapangan dan tentatif pasca lapangan. Perbedaan pertama yaitu pada gedung Gadjah Mada Medical
Center (GMC). Pada peta tentatif pra lapangan terdapat dua gedung. Namun pada peta tentatif pasca
lapangan, dua gedung yang ada sebelumnya berubah dan berganbung menjadi satu gedung GMC.
Perbedaan kedua yaitu pada gedung Gamatechno. Pada peta tentatif pra lapangan, Gamatechno
memiliki 2 bangunan. Namun pada peta tentatif pasca lapangan, kedua bangunan bergabung menjadi
satu menjadi bangunan Gamatechno. Perbedaan ketiga yaitu pada bangunan PT.Aino. Seperti pada
perubahan bangunan lainnya, bangunan ini awalnya merupakan dua bangunan yang berbeda. Namun
kedua bangunan tersebut digabung menjadi satu gedung.

Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa daerah kajian kelompok 3 hanya memiliki beberapa
perubahan saja. Semua perubahan bangunan berupa penggabungan dua bangunan menjadi satu.
Perubahan yang ada pada beberapa bangunan itu terjadi untuk memperbesar bangunan agar dapat
difungsikan secara maksimal.

Dari tabel, sebagian besar bangunan yang ada di daerah kajian kelompok 3 merupakan bangunan yang
memiliki berbagai fungsi. Fungsi tersebut antara lain sebagai rumah dinas, GMC, Bank Mandiri, Gama
Techno, Gama Wisata, dll. Kebayakan bangunan di daerah kajian kelompok tiga tidak ramah difabel
kecuali bangunan GMC dan Gama Wisata. Sebagian besar bangunan yang ada hanya memiliki satu lantai
saja. Selain itu, semua bangunan pada daerah kajian kelompok 3 juga memiliki fasilitas parkir yang
berupa halaman parkir di depan bangunan.

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 4, terdapat beberapa perbedaan antara peta tentatif pra
lapangan dan tentatif pasca lapangan. Perbedaannya yaitu pada beberapa bangunan pada peta tentatif
pra lapangan dan setelah dilakukan praktikum lapangan objek tersebut bukan merupakan bangunan
melainkan lahan parkir

Dari tabel, sebagian besar bangunan yang ada di daerah kajian kelompok 4 merupakan bangunan yang
memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai kantor sekertariat, aula acara, ruang pertemuan dan dan
bangunan kosong. Daerah kajian kelompok empat memiliki bangunan yang tidak ramah difabel . Semua
bangunan yang ada hanya memiliki satu lantai saja kecuali aula dan ruang pertemuan. Selain itu, semua
bangunan pada daerah kajian kelompok 4 juga memiliki fasilitas parkir yang berupa halaman parkir di
depan bangunan.

Kesulitan pada pengumpulan data lapangan adalah kurang teliti nya pengukuran obyek yang
menggunakan langkah kaki. Selain itu, pengamatan obyek harus dilakukan dengan teliti agar tidak
menyebabkan kesalahan. Sedangkan kesulitan pada pembuatan peta tentatif adalah penggambaran
obyek yang harus disesuaikan dengan hasil data lapangan yang didapatkan dan penggabungan data peta
tentatif dengan peta tentatif kelompok lainnya.

Anda mungkin juga menyukai