1. Pemampatan (Compaction)
Proses pertama ialah pemampatan (compaction). Proses pemampatan menyebabkan
butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun
semula dengan lebih padat. Apabila terdapat banyak partikel yang lembut, seperti
syal, maka sedimen akan lebih mudah mengalami pemampatan. Akibatnya, lapisan
akan menjadi lebih tipis, porositi berkurang, terutama dalam sedimen lumpur.
2. Penyimenan (Cementation)
Proses kedua ialah penyimenan (cementation). Penyimenan adalah proses di mana
mineral baru yang berasal dari cairan rongga akan terbentuk atau terendap di
permukaan butirannya. Adapun jenis simen yang biasanya terbentuk dan utama ialah
kuarza dan kalsit. Kemudian simen akan mengikat butiran yang menyebabkan
sedimen menjadi batu. Penyimenan ini biasanya berlaku pada tingkat pertengahan
diagenesis. Karena jika berlaku pada tingkat awal, maka akan mengurangkan kesan
pemampatannya. Yang mana, simen yang keras akan dapat menahan tekanan.
Adapun simen kuarza berasal dari air liang yang tepu dengan silika, yaitu hasil dari
larutan organisme bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat, dan
lain sebagainya. Sedangkan simen klasit dapat terbentuk semasa sedimen terendap,
yaitu berada di kawasan sekitar karbonat.
Namun pada umumnya batuan sedimen terbentuk melalui dua cara, antara lain: