Eka Kurniawan - Cantik Itu Luka PDF
Eka Kurniawan - Cantik Itu Luka PDF
om
t.c
po
gs
lo
.b
do
in
a-
ak
st
pu
SASTRA/FIKSI
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Kompas Gramedia Building
SEBUAH NOVEL
Blok I, Lt. 5
Jl. Palmerah Barat 29–37
Jakarta 10270 Telah diterjemahkan ke bahasa Jepang dan Malaysia, dan segera terbit
www.gramediapustakautama.com
dalam bahasa Inggris (New Directions, New York)
GM 201 01 15 0003
om
Desember 2002
t.c
Cetakan pertama: Mei 2004
po
ISBN 978–602–03–1258–3
(Cantik itu Luka) merupakan campuran dari pelbagai gaya pemikiran yang
memang menjadi minat penulisnya selama ini: surealisme-sejarah-filsafat.
– Muhidin M. Dahlan, Media Indonesia
Inilah sebuah novel berkelas dunia! Membaca novel karya pengarang Indo
nesia kelahiran 1975 dan alumnus Filsafat UGM ini, kita akan merasakan
kenikmatan yang sama dengan nikmatnya membaca novel-novel kanon
dalam kesusastraan Eropa dan Amerika Latin.
– Horison
om
t.c
Lewat novel ini pengarang juga telah melakukan inovasi baru berkaitan de
po
ngan model estetika serta gaya penceritaan sebagai satu bentuk pemberon
takan atas mainstream umum.
gs
Novel ini begitu tangguh dan telaten membangun jalan cerita yang rumit dan
in
kompleks dengan sejumlah latar sejarah yang luas dan fantasi yang absurd
a-
dan tabiat bejat, skizofrenik dan tak terduga arah dan bentuknya.
st
pu
Membaca novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan, kita akan bersua cinta
membara di antara tokoh-tokohnya.
– Raudal Tanjung Banua, Minggu Pagi
Cantik Itu Luka bisa dilihat sebagai sebuah penciptaan versi alternatif sejarah
Indonesia dengan gaya mimpi atau gaya main-main. Tetapi bukan berarti Eka
mencoba meralat sejarah resmi dan menggantikannya dengan versinya sendiri
yang ”lebih benar”. Sejarah versi Cantik Itu Luka jelas sebuah produk fantasi,
bukan saja karena ia memang karya fiksi dan bukan studi sejarah, tetapi juga
001/I/15 MC
Perihal berbagai gaya dan bentuk yang diaduk jadi satu ini, Cantik itu Luka
memang sebuah penataan berbagai capaian sastra yang pernah ada. Seluruh
referensi yang ada dalam bagasi penulisnya, hadir bercampur aduk membentuk
mozaik konstruksi linguistik yang dinamis.
– Alex Supartono, Kompas
Cantik itu Luka menampakkan bahwa Eka mampu melahirkan teks perempuan
tanpa membuat perempuan dalam dunianya tampil sebagai laki-laki dalam
bungkus perempuan.
– Aquarini Priyatna Prabasmoro, Koran Tempo
It is nice that, after half a century, Pramoedya Ananta Toer has found a suc
cessor. The young Sundanese Eka Kurniawan has published two astonishing
novels in the past half-decade. If one considers their often nightmarish plots
and characters, one could say there is no hope. But the sheer beauty and
elegance of their language, and the exuberance of their imagining, give one
the exhilaration of watching the first snowdrops poke their little heads up
towards a wintry sky.
– Benedict R. O’G. Anderson, New Left Review
001/I/15 MC
001/I/15 MC
Eka Kurniawan
GM 201 01 12 0001
ISBN: 978-979-22-7880-4
om
dan sebongkah tubuh tanpa jiwa. t.c
po
001/I/15 MC
om
tidak memperlihatkan wajah neraka itu.
Mereka masih berdiri setelah pekikan sesaat itu, dengan wajah-
t.c
wajah idiot kehilangan ingatan, sebelum si dukun bayi segera pergi.
po
”Ehm, yah.”
”Tak ada kutukan yang lebih mengerikan daripada mengeluarkan
bayi-bayi perempuan cantik di dunia laki-laki yang mesum seperti
anjing di musim kawin.”
Tak seorang pun menanggapi, kecuali memandangnya masih dengan
iba atas dusta tentang gadis kecil yang cantik itu. Rosinah, si gadis gu
nung bisu yang telah melayani Dewi Ayu selama bertahun-tahun meng
giring perempuan itu ke kamar mandi. Ia telah menyediakan air hangat
di bak, dan di sanalah Dewi Ayu berendam bersama sabun wangi bersul
fur, dibantu si gadis bisu yang mengeramasi rambutnya dengan minyak
lidah buaya. Hanya gadis bisu itulah yang tampaknya tak terguncang
001/I/15 MC
om
Setelah berpakaian, ia kembali berbaring dan segera menyadari
t.c
betapa melelahkannya semua itu: melahirkan empat bayi dan hidup
po
lebih dari setengah abad. Dan kemudian ia sampai pada kesadaran
gs
spiritual yang menyedihkan, bahwa jika bayinya tak mau mati, kenapa
lo
bukan ibunya yang harus mati, dengan begitu ia tak perlu melihatnya
.b
”Belikan aku kain kafan,” kata Dewi Ayu. ”Telah kuberikan empat
anak perempuan bagi dunia yang terkutuk ini. Saatnya telah tiba ke
randa kematianku lewat.”
Perempuan-perempuan itu menjerit dan memandang Dewi Ayu
dengan wajah idiot mereka. Melahirkan seorang bayi buruk rupa adalah
kebiadaban, dan meninggalkannya begitu saja jauh lebih biadab. Tapi
mereka tak mengatakannya, hanya membujuk untuk tak berharap mati
secara konyol. Mereka bercerita tentang orang-orang yang hidup lebih
dari seratus tahun, dan Dewi Ayu masihlah terlampau muda untuk mati.
”Jika aku hidup sampai seratus tahun,” katanya dengan ketenangan
intensional, ”maka aku akan melahirkan delapan bayi. Itu terlampau
banyak.”
001/I/15 MC
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
om
Sementara orang-orang Belanda yang tak sempat melarikan diri, me
ngirimkan surat melalui pembantu-pembantu mereka, menanyakan
t.c
kebenaran berita itu. Beberapa di antaranya mulai mengungkit kembali
po
”Apa yang akan terjadi jika aku tak mau kawin denganmu?” tanya
lo
nya kawin dengan Dewi Ayu di pagi itu, sekitar pukul sembilan ketika
pu
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
***
141
142
143
144
145
146
147
148
149
”Aku tak tahu, apakah para prajurit masih bisa diajak berburu babi,”
kata Tino Sidiq pada Sang Shodancho. ”Selama sepuluh tahun mereka
hanya duduk di belakang kemudi truk.”
”Tak apa, aku telah merekrut prajurit-prajurit baru yang siap tem
pur,” kata Sang Shodancho. Lalu ia bersiul begitu nyaring, dan sesaat
kemudian ajak-ajak peliharaannya berdatangan, berwarna kelabu,
tangkas, dan siap bertarung. Jumlahnya nyaris mencapai seratus ekor,
semuanya berdesakan di bawah kakinya.
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
***
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
Jika bayi itu sungguh-sungguh hilang dari perut istrinya, Sang Shodan
cho yakin itu pasti karena kutukan Kamerad Kliwon. Kutukan dari
seorang kekasih yang cemburu. Hal-hal seperti ini tak bisa dihadapi
dengan senjata dan bahkan tidak juga dengan perang tujuh turunan,
ia harus mencari penyelesaian damai dengan laki-laki itu demi menye
lamatkan anak pertamanya. Ia akhirnya berkata pada Kamerad Kliwon
bahwa ia akan memerintahkan nahkoda-nahkoda kapal ikannya untuk
beroperasi jauh di lepas pantai dan tidak di daerah tradisional milik
nelayan berperahu.
Tapi tolong, katanya, jauhkan kutukan itu dari perut istrinya. Ia
sangat menginginkan anak untuk membuktikan kepada dunia bahwa ia
dan istrinya saling mencintai satu sama lain, bahwa perkawinan mereka
adalah perkawinan yang membahagiakan. Kamerad Kliwon tersenyum
mendengar itu, bukan karena tahu bahwa apa yang dikatakannya bo
hong belaka karena ia tahu bahwa Alamanda hanya mencintai dirinya
dan sama sekali tak mencintai Shodancho itu, tapi karena, ”Tak ada
hubungannya antara panci kosong dan kapal-kapal itu, Shodancho.”
Seolah tak memedulikan apa yang dikatakan Kamerad Kliwon, Sang
Shodancho tetap menyingkirkan kapal-kapal penangkap ikannya jauh
ke tengah laut. Para nelayan mulai bersuka ria menganggap itu sebagai
kemenangan mereka karena kapal-kapal itu tak hanya tidak menangkap
ikan di daerah jelajah mereka, namun kapal-kapal itu juga tak menjual
ikan-ikannya di pelelangan mereka. Kapal Sang Shodancho berlabuh
di pelelangan-pelelangan kota lain yang lebih besar dan membutuhkan
lebih banyak ikan.
Kamerad Kliwon mencoba memberitahu apa yang terjadi dengan
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
Berita buruk datang ke kota itu begitu cepat, bahwa tahun depan ger
hana matahari total akan terjadi. Setidaknya, beberapa dukun meng
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
***
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
***
470
471
472
473
474
Tak lama setelah roh jahat yang kuat itu berhasil dibunuh oleh Dewi
Ayu, Kinkin memainkan permainan jailangkungnya di kuburan Reng
ganis Si Cantik. Ia yakin kali ini ia akan berhasil, sebab penghalang
yang jahat itu telah dikalahkan. Ia memasang sebuah boneka kayu yang
ditancapkan di atas kuburan, yang akan jadi medium roh Rengganis Si
Cantik, dan ia mulai membaca mantra-mantra. Boneka itu seketika
bergoyang, tanda bahwa roh itu telah terpanggil, namun terguncang-
guncang tanda marah dan nyaris roboh. Kinkin mencoba menenang
kannya, namun roh Rengganis Si Cantik malah menghardiknya.
475
476
477
478
Dewi Ayu
(dari Aneu Stammler)
Tanpa nama
(dari Krisan)
479
www.ekakurniawan.com
fb ekakurniawan.project
Twitter @ekakurniawan
481
SASTRA/FIKSI
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Kompas Gramedia Building
SEBUAH NOVEL
Blok I, Lt. 5
Jl. Palmerah Barat 29–37
Jakarta 10270 Telah diterjemahkan ke bahasa Jepang dan Malaysia, dan segera terbit
www.gramediapustakautama.com
dalam bahasa Inggris (New Directions, New York)