MAKALAH Konsep Dasar Ak. Manajemen
MAKALAH Konsep Dasar Ak. Manajemen
OLEH :
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………15
4.2 SARAN………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajer apabila manajer
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya.
Artinya manajer harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran
operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang
masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil
keputusan dengan tepat.
4
Kasus PT. Indofarma Tbk. bermula dari adanya penelaahan Bapepam mengenai
dugaan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
terutama berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang dilakukan PT
Indofarma Tbk. Manajemr membutuhkan informasi akuntasi diferensial untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan cara menghitung biaya
diferensial dan pendapatan diferensial, dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan biaya yang paling murah untuk memperoleh laba yang maksimal.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
2.4 Kasus Pt. Indofarma Tbk
Cikal bakal PT. Indofarma dimulai pada saat didirikannya yaitu pada tahun
1918, dimulai dari pabrik kecil dengan fasilitas terbatas yang hanya dapat
memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut, untuk memenuhi
kebutuhan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Belanda.Yang kemudian pada tahun
1981, Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia berubah
status menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (disingkat Perum Indofarma).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995,
Perusahaan Umum Indonesia Farma berubah status menjadi PT. Indofarma
(Persero).Padatahun 2001, PT. Indofarma (Persero) berubah status menjadi
perusahaan terbuka dengan nama PT. Indofarma (Persero) Tbk, dengan
melakukan penawaran saham perdana sebesar 20% kepada masyarakat dan
mencatatkan seluruh saham Perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya dengan kode saham INAF.
Dari hasil penelitian, Bapepam menemukan bukti-bukti di antaranya, nilai
Barang Dalam Proses dinilai lebih tinggi dai nilai yang seharusnya (overstated)
dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001
sebesar Rp 28,87 miliar. Akibatnya harga Pokok Penjualan mengalami
understated dan laba bersih mengalami overstated dengan nilai yang sama.
Bapepam menilai ada ketidaksesuaian penyampaian laporan keuangan dengan
pasal 69 UU Pasar Modal, angka 2 huruf a Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7,
Pedoman Standar Akuntan Publik. Dan selanjutnya sanksi administrasi diberikan
berdasarkan pasal 5 huruf n UU No 8 tahun 1995 tentang pasar modal jo Pasal 64
Peraturan Pemerintah No 12 tahun 2004 tentang penyelenggaraan kegiatan di
pasar modal.
7
BAB III
PEMBAHASAN
1. Analisispasar
Tujuan dilakukan analisis pasar adalah untuk menentukan pasar yang tepat
sesuai dengan sumber daya produk. Tahap analisis pasar dilakukan oleh PT
Indofarma adalah sebagai berikut:
a. Segmentation
8
Pada tahap ini PT Indofarma membagi pasar berdasarkan faktor geografis,
faktor demografis (usia, jenis keamin, tingkat pendidikan), faktor psikografis
(kelas social, gaya hidup), dan faktor perilaku (manfaat, waktu pembelian,
tingkat pemakaian).Salah satu produk PT Indofarma yang menggunakan
segmentasi geografis sebagai strategi pemasarannya adalah Co-Amoxiclav®
yang dipasarkan di pusat kota yang dekat rumah sakit besar.
ii.Positioning
Dalam menentukan produknya dipasaran, PT Indofarma melakukan
9
diferensiasi produk dengan produk competitor.Diferensiasi dilakukan
berdasarkan kualitas produk, harga, pelayanan, dan tenaga Medical
Representative(MR)yangberkualitas.SebagaicontohadalahCo-Amoxiclav®
yang merupakan antibiotik golongan amoksilin yang dikombinasikan dengan
kaliumklavulanatsetaradenganasamklavulanat.Co-Amoxiclav®mempunyai
kemampuan menghambat aktivitas enzim beta laktamase yang dihasilkan
mikroorganisme yang resisten terhadap penicillin dan derivatnya. Co-
Amoxiclav® mampu melindungi amoksilin dari penghancuran oleh enzimbe
laktamase sehingga mampu memperluas spektrum antibakteri amoxicillin
terhadap bakteri yang biasanya resisten.
c. AnalisisProduk
PT Indofarma melakukan analisis terhadap posisi produk berdasarkan PLC
(Product Life Cicle), besarnya volume penjualan yang telah tercapai,
kombinasi pemasaran produk, dan kemungkinan adanya perkembangan
produk baru.Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tujuan pemasaran
dan kombinasi yang sesuai dengan keadaan produk tersebut.
d. AnalisisLingkungan
PT Indofarma melakukan analisis keadaan lingkungan baik internal maupun
eksternal.Analisis lingkungan dilakukan dengan menggunakan metode
SWOT.Tujuan dilakukannya analisis adalah agar perusahaan mengetahui
keadaan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dan mengetahui
adanya kesempatan dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal
perusahaan.
10
dengan kadar kolesterol dalam darah. Lalu setelah mengetahui, memilih,
menentukan dan memposisikan untuk produknya pada segmen yang
potensial serta bagaimana caranya untuk memasuki segmen tersebut, baru PT
Indofarma melakukan strategi bauran pemasaran dan bauran promosi
11
3.2 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA KINERJA MANAJERIAL
PT. INDOFARMA TBK.
12
menyebabkan Indofarma juga keliru menerapkan strategi pemasaran. Sialnya,
Indofarma hanya melakukan pengecekan stok setahun sekali sehingga mengakibatkan
terdapat selisih pencatatan sampai Rp 57 miliar.
Diperkirakan kerugian menjadi dua kali lipat dan penyebab utamanya adalah
perbedaan estimasi nilai nyata dari inventory. Manajemen baru berpendapat bahwa
inventory yang ada merupakan slow moving inventory dan nilainya sudah jauh lebih
kecil dari yang dibukukan. Sehingga diperlukan penghapusan nilai buku agar
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Manajemen lama Indofarma menganggap
slow moving inventory tetap bernilai sama dengan nilai bukunya.
Estimasi dan kebijakan manajemen tentang besaran biaya atau pendapatan
pada hal-hal tertentu memang diijinkan oleh prinsip akuntansi. Meskipun efeknya
jelas yaitu berbedanya biaya atau pendapatan yang dilaporkan. Manajemen yang
konservatif akan berusaha mengantisipasi biaya yang akan terjadi dengan melakukan
pencadangan yang cukup. Akibatnya laba yang dilaporkan pada tahun berjalan relatif
lebih kecil. Sebaliknya, pencadangan yang minimum akan menghasilkan laba lebih
besar. Pada kasus Indofarma, hanya manajemen lama yang tahu kualitas dari
inventory tadi. Sehingga hanya mereka yang dapat melakukan estimasi apakah patut
dihapuskan atau tidak.
Manajemen laba, seperti yang terjadi pada kasus PT. Indofarma Tbk., dapat
menurunkan kualitas laporan keuangan dan menyesatkan para pemakai laporan
keuangan. Keputusan yang diambil berlandaskan laporan keuangan yang telah
dipermak itu bisa menimbulkan kerugian bagi para stakeholder. Diharapkan agar
paraotoritas pasar modal mempertimbangkan cara untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme individu melalui peningkatan kemampuan penalaran moral,
idealisme, dan religiusitas dalam upaya mengurangi praktik manajemen laba. Hal
13
tersebut dapat diwujudkan dengan pengadaan beragam pelatihan dan menyusun kode
etik. Kode etik dan peraturan perusahaan dapa tmempertegas perbedaan antara
praktik manajemen laba dengan kecurangan (fraud). Perusahaan juga dapat
meminimalisir terjadinya manajemen laba dengan membenahi atau menyusun system
pengendalian internal dan system akuntansi perusahaan yang memadai yang
kemudian wajib dinilai oleh pihak independen. Para akademisi juga diharapkan
mampu memberikan muatan etika yang lebih aplikatif dalam metode pembelajaran.
Selain itu, akademisi juga diharapkan bekerja sama dengan para praktisi untuk
mengadakan penelitian mengenai manajemen laba di Indonesia.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16