Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

PADA PT. INDOFARMA TBK.

OLEH :
KELOMPOK 3

1. MUHAMMAD RIDWAN B1C1 17 082


2. NUR RATNA SARI B1C1 17 092
3. REZKY APRILIANA ALIMIN B1C1 17 102

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan


rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Konsep-Konsep Motivasi ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu
Dr. Mulyati Akib, Ak. CA. CTA. CPA dan ibu Ika Maya Sari, SE. M.Si.
Ak selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita . Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saranya
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kendari, Februari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………...1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...4


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..5
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………....5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Akuntansi Manajemen…………………………………………………...6


2.2 Informasi Akuntansi Manajemen………………………………………...6
2.3 Strategi Pemasaran……………………………………………………….6
2.4 Kasus PT. Indofarma Tbk………………………………………………..7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Strategi Pemasaran Pt. Indofarma Tbk…………………………………8


3.2 Peran akuntansi manajemen pada kinerja manajerial PT. Indofarma
Tbk.……… ……………………………………………………………12
3.3 Keputusan yang diperoleh dari penerapan akuntansi manajemen pada pt.
Indofarma tbk.……… ………………………………………………....13
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………15

4.2 SARAN………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akuntansi dapat dikelompokkan menjadi (i) akuntansi keuangan dan (ii)


akuntansi manajemen. Informasi akuntansi keuangan digunakan terutama oleh
pihak eksternal, seperti pemilik(pemegang saham) dan kreditor, sedangkan
informasi akuntansi manajemen digunakan oleh pihak internal, yakni para
pengelola (manajemen) organisasi.

Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit)


dengan efisien dan efektif, manajer membutuhkan informasi terinci tentang
operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana
bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang
layak diperkerjakan dll.

Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajer apabila manajer
memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya.
Artinya manajer harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran
operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang
masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil
keputusan dengan tepat.

Manajer yang memegang kendali suatu perusahaan modern harus


dapatmengendalikan perusahaan, dan dalam melaksanakan tugasnya pimpinan
senantiasa dihadapkan pada masalah – masalah seperti masalah produksi,
penjualan, keuangan, dan personalia.Secara teknis, disinilah keahlian seorang
manajer diuji, bagaimana pimpinan dapat memecahkan suatu masalah dalam
perusahaannya.

4
Kasus PT. Indofarma Tbk. bermula dari adanya penelaahan Bapepam mengenai
dugaan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
terutama berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang dilakukan PT
Indofarma Tbk. Manajemr membutuhkan informasi akuntasi diferensial untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan cara menghitung biaya
diferensial dan pendapatan diferensial, dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan biaya yang paling murah untuk memperoleh laba yang maksimal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


2. Bagaimana Strategi Pemasaran PT. Indofarma Tbk. Saat ini?
3. Apakah penerapan akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja
manajerial PT. Indofarma Tbk. ?
4. Bagaimana hasil keputusan yang diperoleh dari penerapan akuntansi
manajemen pada PT. Indofarma Tbk. ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


2. Untuk mengetahui strategi pemasaran pada PT. Indofarma Tbk.
3. Untuk mengetahui peran akuntansi manajemn pada PT. Indofarma Tbk.
4. Untuk mengetahui hasil keputusan dari penerapan akuntansi manajemen
pada PT. Indofarma Tbk.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen


MenurutRudianto (2012:09) Akuntansi manajemen adalah bidang
akuntansi yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen menyangkut operasi harian dan
perencanaan operasi di masa depan. Sebagai contoh, menyediakan data
biaya guna penentuan harga jual produk tertentu dan pertimbanan terkait.

2.2 Informasi Akuntansi Manajemen


Informasi Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang
berfungsi menyediakan data dan informasi untuk pengambilan keputusan
manajemen menyangkut operasi harian dan perencanaan operasi di masa
depan. Sebagai contoh, menyediakan data biaya guna penentuan harga jual
produk tertentu dan pertimbangan terkait. Sedangkan informasi akuntansi
keuangan adalah informasi tentang harta, hutang, modal, pendapatan dan
beban yang disisajikan kepada pihak luar dalam bentuk: neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan posisi keuangan
(Darsonodan Ari Purwanti2016:10-13).
2.3 Strategi Pemasaran
Menurut Peter Drucker pemasaran adalah hal yang begitu mendasar
sehinga tidak dapat dipandang sebgai fungsi yang terpisah. Pemasaran adalah
keseluruhan bisnis yang dilihat dari hasil karyanya, yaitu dari sudut pandang
pelanggan.Keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh produsen tetapi oleh
pelanggan.
Strategi pemasaran adalah pedoman untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki organisasi dalam usaha pemasaran yaitu memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga mencapai tujuan permasaran yang
diinginkan.

6
2.4 Kasus Pt. Indofarma Tbk
Cikal bakal PT. Indofarma dimulai pada saat didirikannya yaitu pada tahun
1918, dimulai dari pabrik kecil dengan fasilitas terbatas yang hanya dapat
memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut, untuk memenuhi
kebutuhan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Belanda.Yang kemudian pada tahun
1981, Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia berubah
status menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (disingkat Perum Indofarma).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995,
Perusahaan Umum Indonesia Farma berubah status menjadi PT. Indofarma
(Persero).Padatahun 2001, PT. Indofarma (Persero) berubah status menjadi
perusahaan terbuka dengan nama PT. Indofarma (Persero) Tbk, dengan
melakukan penawaran saham perdana sebesar 20% kepada masyarakat dan
mencatatkan seluruh saham Perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya dengan kode saham INAF.
Dari hasil penelitian, Bapepam menemukan bukti-bukti di antaranya, nilai
Barang Dalam Proses dinilai lebih tinggi dai nilai yang seharusnya (overstated)
dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001
sebesar Rp 28,87 miliar. Akibatnya harga Pokok Penjualan mengalami
understated dan laba bersih mengalami overstated dengan nilai yang sama.
Bapepam menilai ada ketidaksesuaian penyampaian laporan keuangan dengan
pasal 69 UU Pasar Modal, angka 2 huruf a Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7,
Pedoman Standar Akuntan Publik. Dan selanjutnya sanksi administrasi diberikan
berdasarkan pasal 5 huruf n UU No 8 tahun 1995 tentang pasar modal jo Pasal 64
Peraturan Pemerintah No 12 tahun 2004 tentang penyelenggaraan kegiatan di
pasar modal.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 STRATEGI PEMASARAN PT. INDOFARMA Tbk.


PT. Indofarma Tbk. tetap fokus pada produk generik, mengingat produk
tersebut memberikan kontribusi penjualan yang terbesar dan prospek pasar
yang masih tinggi. Faktor utama penentu keberhasilan pemasaran obat
generik adalah sosialisasi penggunaan obat generik pada masyarakat.
Kesadaran masyarakat untuk pemakaian obat generik ini dibagun
berdasarkan persepsi bahwa obat generik merupakan obat berkualitas dengan
harga terjangkau. Untuk itu PT Indofarma terus berupaya melakukan promosi
obat generik dengan motto “pilihan rasional untuk sehat “.
Jaringan distribusi menjadi salah satu aspek yang senantiasa memerlukan
perbaikan, disamping ketersediaan produk di pasar. Untuk pemasaran produk
branded, dengan dilakukan berbagai pembenahan untuk meningkatkan
keefektifan promosinya serta peluncuran produk inovasi baru. Sedangkan
pemasaran OTC diarahkan untuk lebih fokus pada produk dalam upaya
mendukung program Obat Rakyat Berkualitas. Fokus padapemasaran lini
produk ini sangat penting untuk menyumbang tambahan marjin keuntungan
dalam meningkatkan profitperusahaan.

Strategi pemasaran PT Indofarma adalah sebagai berikut.

1. Analisispasar
Tujuan dilakukan analisis pasar adalah untuk menentukan pasar yang tepat
sesuai dengan sumber daya produk. Tahap analisis pasar dilakukan oleh PT
Indofarma adalah sebagai berikut:

a. Segmentation

8
Pada tahap ini PT Indofarma membagi pasar berdasarkan faktor geografis,
faktor demografis (usia, jenis keamin, tingkat pendidikan), faktor psikografis
(kelas social, gaya hidup), dan faktor perilaku (manfaat, waktu pembelian,
tingkat pemakaian).Salah satu produk PT Indofarma yang menggunakan
segmentasi geografis sebagai strategi pemasarannya adalah Co-Amoxiclav®
yang dipasarkan di pusat kota yang dekat rumah sakit besar.

Sedangkan contoh salah satu produk PT Indofarma yang menggunakan


segmentasi demografis dan psikografis adalah produk OTC Indo 1000 yaitu
Indo Obat Penurun panas anak®. Ditinjau dari segmentasi demografis, Indo
Obat penurun panas Anak® lebih disegmentasikan untuk konsumen uang
berumur diatas 1 samapi 12 tahun serta ditujukan untuk kalangan menengah
ke bawah. Sedangkan ditinjau dari segmentasi psikografisnya, Indo Obat
penurun panas Anak® lebih disegmentasikan untuk orang-orang yang peduli
akan kesehatan anaknya pada demam.
b. Targeting
Penentuan pasar yang dilakukan PT Indofarma dilakukan secara selektif dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. PT
Indofarma melakukan targeting pada beberapa produkseperti:

1. Ondansetron dengan indikasi nausea vomitus yang disebabkan oleh


kemoterapi dan nausea vomitus pasca operasi ditujukan kelompok untuk
dokterbedah.
2. Meloxicam dengan indikasi osteoarthritis ditujukan untuk kelompok
dokter bedahtulang.
3. PravastatinINFdenganindikasimenurunkankolesteroltotaldanLDL,
serta untuk penyakit kardiovaskuler aterosklerotik ditujukan untuk kelompok
dokter penyakitjantung.

ii.Positioning
Dalam menentukan produknya dipasaran, PT Indofarma melakukan

9
diferensiasi produk dengan produk competitor.Diferensiasi dilakukan
berdasarkan kualitas produk, harga, pelayanan, dan tenaga Medical
Representative(MR)yangberkualitas.SebagaicontohadalahCo-Amoxiclav®
yang merupakan antibiotik golongan amoksilin yang dikombinasikan dengan
kaliumklavulanatsetaradenganasamklavulanat.Co-Amoxiclav®mempunyai
kemampuan menghambat aktivitas enzim beta laktamase yang dihasilkan
mikroorganisme yang resisten terhadap penicillin dan derivatnya. Co-
Amoxiclav® mampu melindungi amoksilin dari penghancuran oleh enzimbe
laktamase sehingga mampu memperluas spektrum antibakteri amoxicillin
terhadap bakteri yang biasanya resisten.
c. AnalisisProduk
PT Indofarma melakukan analisis terhadap posisi produk berdasarkan PLC
(Product Life Cicle), besarnya volume penjualan yang telah tercapai,
kombinasi pemasaran produk, dan kemungkinan adanya perkembangan
produk baru.Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tujuan pemasaran
dan kombinasi yang sesuai dengan keadaan produk tersebut.

Terkait dengan strategi pemasaran, PT Indofarma membedakan


jenisproduknyayaituObatGenerikBerlogo,ObatgenericBrand,OTCHerbal,
OTCIndo.

d. AnalisisLingkungan
PT Indofarma melakukan analisis keadaan lingkungan baik internal maupun
eksternal.Analisis lingkungan dilakukan dengan menggunakan metode
SWOT.Tujuan dilakukannya analisis adalah agar perusahaan mengetahui
keadaan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dan mengetahui
adanya kesempatan dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal
perusahaan.

Untuk produk herbal, misalnya, prolipid mempunyai target untuk


kalangan menengah atas dan tinggal diperkotaan yang mempunyai masalah

10
dengan kadar kolesterol dalam darah. Lalu setelah mengetahui, memilih,
menentukan dan memposisikan untuk produknya pada segmen yang
potensial serta bagaimana caranya untuk memasuki segmen tersebut, baru PT
Indofarma melakukan strategi bauran pemasaran dan bauran promosi

11
3.2 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA KINERJA MANAJERIAL
PT. INDOFARMA TBK.

Bapepam memerintahkan pada direksi PT. Indofarma bahawa :


 PT. Indofarma Tbk. Harus segera membenahi dan menyusun sistem
pengendalian internal dan sistem akuntansi perusahaan yang memadai
untuk menghindari timbulnya permasalahan yang sama di kemudian hari.
 PT. Indofarma Tbk. menyampaikan laporan perkembangan atas
pembenahan dan penyusunan sistem pengendalian internal dan sistem
akuntansi perseroan secara berkala setiap akhir bulan kepada Bapepam.
 PT. Indofarma Tbk. harus menunjukan akuntan publik yang terdaftar di
Bapepam untuk melakukan audit khusus untuk melakukan penilaian atas
sistem pengendalian internal dan sistem akuntansi bula perseroan telah
selesai melakukan pembenahan dan penyusuan sistem pengendalian
internal dan sistem akuntansi perusahaan.

Analisis bisnis Farmasi BNI sekuritas menambahkan bahwa penjualan


Indofarma sepanjang tahun 2002 cuma naik 12 persen, sementara ongkos produksi
membengkak 82 persen dan biaya pemasaran naik 41 persen. Setelah menelusurinya
lebih mendalam, terlihat bahwa pembengkakan biaya terjadi pada Indofarma Global
Medika, anak perusahaan Indofarma yang mendistribusikan produk perusahaan
induknya. bahwa selama sembilan bulan pertama 2002, beban usaha di anak
perusahaan mencapai Rp 39 miliar. Tapi, dalam tiga bulan terakhir, beban usahanya
mencapai Rp 31 miliar. Data perusahaan belum diaudit menunjukkan bahwa selama
sembilan bulan pertama 2002, beban usaha di anak perusahaan mencapai Rp 39
miliar. Tapi, dalam tiga bulan terakhir, beban usahanya mencapai Rp 31 miliar. Serta
terdapat kesalahan pencatatan stok di Indofarma Global. Kesalahan ini kemudian

12
menyebabkan Indofarma juga keliru menerapkan strategi pemasaran. Sialnya,
Indofarma hanya melakukan pengecekan stok setahun sekali sehingga mengakibatkan
terdapat selisih pencatatan sampai Rp 57 miliar.
Diperkirakan kerugian menjadi dua kali lipat dan penyebab utamanya adalah
perbedaan estimasi nilai nyata dari inventory. Manajemen baru berpendapat bahwa
inventory yang ada merupakan slow moving inventory dan nilainya sudah jauh lebih
kecil dari yang dibukukan. Sehingga diperlukan penghapusan nilai buku agar
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Manajemen lama Indofarma menganggap
slow moving inventory tetap bernilai sama dengan nilai bukunya.
Estimasi dan kebijakan manajemen tentang besaran biaya atau pendapatan
pada hal-hal tertentu memang diijinkan oleh prinsip akuntansi. Meskipun efeknya
jelas yaitu berbedanya biaya atau pendapatan yang dilaporkan. Manajemen yang
konservatif akan berusaha mengantisipasi biaya yang akan terjadi dengan melakukan
pencadangan yang cukup. Akibatnya laba yang dilaporkan pada tahun berjalan relatif
lebih kecil. Sebaliknya, pencadangan yang minimum akan menghasilkan laba lebih
besar. Pada kasus Indofarma, hanya manajemen lama yang tahu kualitas dari
inventory tadi. Sehingga hanya mereka yang dapat melakukan estimasi apakah patut
dihapuskan atau tidak.

3.3 HASIL KEPUTUSAN YANG DIPEROLEH DARI PENERAPAN


AKUNTANSI MANAJEMEN PADA PT. INDOFARMA TBK.

Manajemen laba, seperti yang terjadi pada kasus PT. Indofarma Tbk., dapat
menurunkan kualitas laporan keuangan dan menyesatkan para pemakai laporan
keuangan. Keputusan yang diambil berlandaskan laporan keuangan yang telah
dipermak itu bisa menimbulkan kerugian bagi para stakeholder. Diharapkan agar
paraotoritas pasar modal mempertimbangkan cara untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme individu melalui peningkatan kemampuan penalaran moral,
idealisme, dan religiusitas dalam upaya mengurangi praktik manajemen laba. Hal

13
tersebut dapat diwujudkan dengan pengadaan beragam pelatihan dan menyusun kode
etik. Kode etik dan peraturan perusahaan dapa tmempertegas perbedaan antara
praktik manajemen laba dengan kecurangan (fraud). Perusahaan juga dapat
meminimalisir terjadinya manajemen laba dengan membenahi atau menyusun system
pengendalian internal dan system akuntansi perusahaan yang memadai yang
kemudian wajib dinilai oleh pihak independen. Para akademisi juga diharapkan
mampu memberikan muatan etika yang lebih aplikatif dalam metode pembelajaran.
Selain itu, akademisi juga diharapkan bekerja sama dengan para praktisi untuk
mengadakan penelitian mengenai manajemen laba di Indonesia.

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan kasus diatas PT Indofarma Tbk. Peran akuntansi manajemen


kurang efektif dalam menerapkan akuntansi manajemen pada perusahaanya yang
menyebabkan pada tahun 2001 mengalami kerugian yang cukup besar. Meskipun
sudah dibenahi kinerja manajerialnya pada tahun 2002 dan menimbulkan banyak
kerugian bagi para stekholder di PT. Indofarma Tbk.

4.2 SARAN

Untuk PT. Indofarma Tbk. Agar dapat meminimalisir terjadinya


manajemen laba dengan membenahi atau menyusun system pengendalian internal
dan system akuntansi perusahaan yang memadai yang kemudian wajib dinilai oleh
pihak independen. Terus mengembangkan penelitian untuk menghasilkan
produk-produk baru yang inovatif danberkualitas. Meningkatkan kualitas para
akuntan perusahaan dengan memberikan training tentang product knowledge
dan selling skills.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sodikin, Slamet Sogiri.2015.Akuntansi Managemen Sebuah


Pengantar.Yogyakarta:Unit penerbit dan percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Halim, Abdul, Bambang Supomo, 2001. Akuntansi Manajemen.
Yogyakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Samryn, L.M. 2002. Akuntansi Manajerial : Suatu Pengantar.Jakarta:PT
Raja Grafindo Perkasa

16

Anda mungkin juga menyukai