Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATA KULIAH

STANDAR NASIONAL TENAGA KEPENDIDIKAN

Oleh: Jihanisa Nurulaziza

(K7718043)

Pendidikan Akuntansi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Tahun 2018/2019
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Menurut UU No.20 Tahun 2003, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan, satuan pendidikan merupakan kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan.

A. Kualifikasi Akademi Tenaga Kependidikan


Kualifikasi Akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen
sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan. Pendidik harus memiliki
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
1) Kualifikasi Akademik Guru melalui Pendidikan Formal
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup sebagai berikut:
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program pendidikan
khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK
Guru SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.

2) Kualifikasi Akademik Guru melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan


Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh
perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.

B. Kompetensi Tenaga Kependidikan


Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesian. Standar kompetensi guru
dikembangkan dari empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional.
1) Kompetensi Pedagogik
Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. Pemahaman terhadap peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum atau silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. Evaluasi hasil belajar; dan
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2) Kompetensi Kepribadian
a. Beriman dan bertakwa
b. Berakhlak mulia
c. Arif dan bijaksana
d. Demokratis
e. Mantap
f. Berwibawa
g. Stabil
h. Dewasa
i. Jujur
j. Sportif
k. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
l. Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri
m. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
3) Kompetensi Sosial
a. Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem
nilai yang berlaku
e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
4) Kompetensi Profesional
a. Materi pelajaran secara lua dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara
konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu

C. Jenis Tenaga Kependidikan


1. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan
Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan ini dapat kita bedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Tenaga struktural
Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan)
yang bertanggungjawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan.
Status
Tempat Kerja di Sekolah Tempat Kerja di Luar Sekolah
Ketenagaan
Tenaga Ø Kepala Sekolah Ø Pusat : Menteri, Sekjen, Dirjen
Stuktural
Ø Wakil Kepala Sekolah Ø Wilayah : Ka Kanwil; Kormin;
Kepala Bidang
· Urusan kurikulum
Ø Daerah : Kakandepdiknas
· Urusan kesiswaan
Ø Kab / Kec : Kasi (pejabat-pejabat
· Urusan sarana dan prasarana eksekutif umum yang secara
tidak langsung atas
· Urusan pelayanan khusus
penyelenggaraan satuan
pendidikan)
2. Tenaga fungsional
Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yakni jabatan yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
Status
Tempat Kerja di Sekolah Tempat Kerja di Luar Sekolah
Ketenagaan
Tenaga Ø Guru Ø Penilik
Fungsional
Ø Pembimbing/penyuluh (Guru BP) Ø Pengawas

Ø Peneliti Ø Pelatih (pengelola Diklat)

Ø Pengembangan Kurikulum dan Ø Tutor & Fasilitator, mis: pada


Teknologi Pendidikan Pusat Kegiatan Guru atau
Tingkat Kerja Bersama
Ø Pengembang Tes
Ø Pengembangan pendidikan
Ø Pustakawan (anggota Staf Perencanaan
Pengembangan organisasi)

3. Tenaga teknis
Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih
dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.

Status
Tempat Kerja di Sekolah Tempat Kerja di Luar Sekolah
Ketenagaan
Tenaga Ø Laboran Ø Teknisi Sumber Belajar /
Teknis Sanggar Belajar
Ø Teknisi Sumber Belajar
Ø Petugas Tata Usaha
Ø Pelatih (olahraga); kesenian dan
keterampilan

Ø Petugas Tata Usaha


4. Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Kependidikan

No. JABATAN DESKRIPSI TUGAS


1. Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke
dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan
segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih
tinggi.
2. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
(Urusan Kurikulum) penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses
belajar mengajar.
3 Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
(Urusan Kesiswaan) penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstra
kurikuler
4. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan
(Urusan Sarana dan inventarisasi pendayagunaan dan pemeliharaan
Prasarana) sarana dan prasarana serta keuangan sekolah
5. Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
(Urusan Pelayanan penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus,
Khusus) seperti hubungan masyarakat, bimbingan dan
penyuluhan, usaha kesehatan dan perpustakaan
sekolah.
6. Guru Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas mengajar
(membelajarkan) peserta didik.
7. Guru BP Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
bimbingan dan penyuluhan di sekolah dengan
membantu menanggulangi masalah-masalah pribadi,
kesulitan belajar dan karir masa depan peserta didik.
8. Pengembang Kurikulum Bertanggung jawab atas penyelenggaraan-
dan Teknologi penyelenggaraan program-program pengembangan
Pendidikan. kurikulum dan pengembangan alat bantu
pengajaran.
9. Pengembang Tes Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program pengembangan alat pengukuran dan
evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian
peserta didik.
10. Pustakawan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah.
11. Laboran Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah.
12. Teknisi Sumber Belajar Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian
bantuan teknis sumber-sumber belajar bagi
kepentingan belajar peserta didik dan pengajaran
guru.
13. Pelatih Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program kegiatan latihan seperti olah raga, kesenian,
keterampilan yang diselenggarakan di sekolah.
14. Petugas Tata Usaha Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan dan pelayanan administrative atau teknis
operasional pendidikan di sekolah.

5. Pendidik
 Guru
Guru (dari Sanskerta: गु रू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang
pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
 Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
 Konselor
Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan
minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK),
atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling
Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai
tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakatumum
secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tapi juga merambah pada
bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus
bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak
diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

 Pamong belajar
Permenpan dan RB nomor 15 tahun 2012 mengatakan bahwa pamong belajar adalah pendidik dengan tugas
utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan
nonformal dan informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) /unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan
satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah
berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Pamong belajar pun diharapkan bisa melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi. Namun dalam pelaksanaannya, tupoksi pamong belajar itu berbeda sesuai dengan posisi
dimana pamong belajar berada. Ada pamong belajar yang bergelut di instansi yang bernama P2PNFI, juga ada
yang berkutat di BPPNFI atau BPKB maupun SKB. Namun, nama-nama lembaga itu bisa berbeda di masing -
masing daerah, sesuai dengan selera penguasa otoda dalam menamai lembaga pemerintah yang bergerak di
bidang pendidikan nonformal (PNF kini berganti nama jadi PAUDNI, pendidikan anak usia dini, nonformal dan
informal). Tupoksi yang kontroversial itu adalah dalam hal melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan
pengembangan model.
 Widyaiswara
Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang
berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.
 Tutor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tutor adalah “orang yang memberi pelajaran (membimbing) kepada
seseorang atau sejumlah kecil siswa (di rumah, bukan di sekolah).
 Instruktur
Instruktur adalah seseorang yang bertugas melakukan pembinaan terhadap peserta dalam forum pelatihan.
 Fasilitator
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fasilitator adalah “orang yang menyediakan fasilitas; penyedia: di
dalam konsep belajar mandiri, guru dan sekolah tidak lagi menjadi titik pusat kegiatan, tetapi lebih bersifat
sebagai pendukung dan kebutuhan murid”
 Ustadz, dan sebutan lainnya.
Ustadz adalah gelar yang umumnya disematkan oleh masyarakat Indonesia kepada pemuka agama Islam.
'Ustadz' artinya adalah guru, pengajar agama Islam. Profesinya juru dakwah. Dalam bermasyarakat di Indonesia,
sejatinya ustadz adalah pemuka masyarakat, karena dianggap sebagai orang yang berilmu dan nasehatnya
diturut oleh banyak orang. Sering menjadi 'problem slover' di ranah sosial. Masyarakatlah menetapkan siapa
yang bakal menjadi 'ustadz' mereka.
Kewajiban Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:


1) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;
2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
3) Memberi teladan dan menjagfa nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan
pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27 Tahun 2008 tentang Standar Kulifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji pada kursus dan
pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2009 tentang Standar kualifikasi pembimbing
pada kursus dan pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan
Pelatihan.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 Tahun 2009 Standar Tenaga administrasi pendidikan
pada program Paket A, Paket B, dan Paket C.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Standar Pengelola pendidikan pada
Program Paket A, Paket B, dan Paket C.

Anda mungkin juga menyukai