Anda di halaman 1dari 5

Nama: Anas Malik Mochammad

NIM:I0719012

Semester: 1A

Pengertian Deduksi

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari
yang umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif ,logika deduktif, deduksi logis
atau logika “atas-bawah”) adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis)
untuk mencapai kesimpulan logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru
berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus
yang lebih simpel.

Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah
jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.

contoh penalaran deduksi :

Premis 1: Semua manusia pasti mati

Premis 2: Sokrates adalah manusia

Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai “manusia” memiliki
atribut “pasti mati”. Premis kedua menyatakan bahwa “Sokrates” diklasifikasikan sebagai “manusia” –
anggota dari himpunan “manusia”. Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti
mati” karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.

Premis 1: Semua manusia pasti mati

Premis 2: Sokrates adalah manusia


Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai “manusia” memiliki
atribut “pasti mati”. Premis kedua menyatakan bahwa “Sokrates” diklasifikasikan sebagai “manusia” –
anggota dari himpunan “manusia”. Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti
mati” karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.

Contoh-contoh lain:

Premis 1: Semua kambing berkaki empat

Premis 2: Hewan itu adalah kambing.

Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.

Premis 1: y = 3x + 5

Premis 2: x=2

Kesimpulan: y = 11

Pengertian Induksi

Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk
menemukan hukum. (Kamus umum bahasa Indonesia hal. 444 W.J.S. Poerwadarminta, Balai pustaka,
2006)

Induksi adalah ilmu eksakta mengumpulkan data – data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar itu
menyusun suatu ucapan umum. Observasi dan eksperimen dilakukan untuk mengenai gejala-gejala
dengan tepat dan saksama, sedang hipotesis dan induksi membuat rumusan dari hukum-hukumnya.

Metode berpikir induktif dimana cara berpikir dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Untuk itu, penalaran secara induktif dimulai
dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas
dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Contoh dari induksi :

Kuda sumba punya jantung

Kuda Australia punya sebuah jantung

Kuda amerika punya sebuah jantung

….

Jadi, setiap kuda punya sebuah jantung

METODE BERPIKIR: DEDUKSI DAN INDUKSI

Metode Berpikir Deduksi

Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan
berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi didasari oleh
alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang
valid atau dengan menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris disebut proses deduksi
(deduction) dan metodenya disebut metode deduktif (deductive method) dan penelitiannya disebut
penelitian deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu digunakan pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).

Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan
yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, Deduksi adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-
bagiannya yang khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir
yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian dapat membuat proposal penelitian
dengan baik (Premis 1).

Erlina adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian (Premis 2).

Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik (Konklusi).

Metode Berpikir Induksi

Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang
didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda dengan
deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan
pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut
proses induksi (induction process) dan metodenya disebut metode induktif (inductive method) dan
penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan induksi
mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil
jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan
kualitatif (naturalis). Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum
pada kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.

Induksi adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh
dari fakta-fakta khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan
bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.


Jika dipanaskan, emas memuai.

Jika dipanaskan, platina memuai.

Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

SUMBER :

http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_deduksi

http://adzriair.blogspot.com/2013/12/metode-berpikir-deduksi-dan-induksi.html

http://nurmaliaandriani95.blogspot.com/2013/06/logika-deduksi-dan-induksi.html

Anda mungkin juga menyukai