BERPIKIR
INDUKTIF DAN awangyacoub@yahoo.co.id
DEDUKTIF
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
penalaran berdasar proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan premis (antesedens) hasil
kesimpulannya
konklusi (consequence)
proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis
(antesedens)
hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi
Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai “manusia” memiliki atribut “pasti mati”. Premis kedua
menyatakan bahwa “Sokrates” diklasifikasikan sebagai “manusia” – anggota dari himpunan “manusia”. Kesimpulannya kemudian
menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti mati” karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.
Premis 1: Semua manusia pasti mati
Premis 2: Sokrates adalah manusia
Kesimpulan: Socrates pasti mati
Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai “manusia” memiliki atribut “pasti mati”. Premis kedua
menyatakan bahwa “Sokrates” diklasifikasikan sebagai “manusia” – anggota dari himpunan “manusia”. Kesimpulannya kemudian
menyatakan bahwa “Sokrates” “pasti mati” karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai “manusia”.
Contoh-contoh lain:
Premis 1: Semua kambing berkaki empat
Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.
Premis 1: y = 3x + 5
Premis 2: x=2
Kesimpulan: y = 11
DEDUKSI
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang
umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif ,logika deduktif, deduksi logis
atau logika “atas-bawah”) adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis)
untuk mencapai kesimpulan logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru
berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).
Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus
yang lebih simpel.
PENALARAN ILMIAH PADA HAKIKATNYA
MERUPAKAN GABUNGAN DARI PENALARAN
DEDUKTIF DAN INDUKTIF.
Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan penalaran induktif
dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan
kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta
dengan yang tidak. Karena itu sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan
rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara, Penjelasan sementara ini biasanya
disebut hipotesis.
Hipotesis ini pada dasarnya disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari
pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian pada tahap pengujian hipotesis
proses induksi mulai memegang peranan di mana dikumpulkan fakta-fakta empiris untuk
menilai apakah suatu hipotesis di dukung fakta atau tidak. Sehingga kemudian hipotesis tersebut
dapat diterima atau ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif dan penalaanr induktif diperlukan dalam
proses pencarian pengetahuan yang benar
METODE BERPIKIR INDUKSI
Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan
hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan
induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan
dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan
data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi
(induction process) dan metodenya disebut metode induktif (inductive method) dan
penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research). Dengan demikian
pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika
diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses
induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis).
Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada
kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung
kesimpulan.
Induksi adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh dari fakta-fakta khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang
disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
CONTOH. METODE BERPIKIR
INDUKSI
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Hukum dan
Teori
Induksi Deduksi