Kel 4 Bejana Tekan
Kel 4 Bejana Tekan
DI PT. X
BIDANG K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA
TEKAN
Gk/md
KELOMPOK IV
1. ALDHAERU RACHMAN
2. ANDREW OCTAVIANUS GEORGE MAMAHIT
3. ARI SUGIARTO
4. MUHAMAD FARID MA’ARIF
5. RATIH WAHYUNING SUCIATI
6. YOSEPH PURNAMA
7. YULIANUS BERNARDUS EMANUEL SOGE
PENYELENGGARA
PJK3 INDONESIA SATU PERSADA
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
DOKUMENTASI..................................................................................................................... 18
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia,
rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. X bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap dan
Bejana Tekan.
Pembuatan laporan ini merupakan salah satu syarat dalam kelulusan pada Pembinaan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum.Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak -
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna serta masih terdapat
beberapa kekurangan.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan
berguna bagi kami untuk penyempurnaan laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat
baik kami maupun para pembaca guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai.
Kelompok 4
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor penting dalam semua bidang usaha
agar tercipta lingkungan kerja yang aman, selamat, dan sehat. Maka setiap perusahaan
ataupun instansi perlu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, sesuai dengan
amanat UU NO. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan PP No.20
tahun 2012 Tentang System Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
UU No 1 Tahun 1970 menjelaskan mengenai TEMPAT KERJA bahwa tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-
sumber bahaya, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian tempat kerja tersebut.
Perusahaan atau tempat kerja yang didalamnya mempunyai pekerja lebih dari 100 orang
atau mempunyai tingkat resiko bahaya yang besar maka pimpinan perusahaan dapat
menunjuk seorang AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA dengan membuat
surat permohonan kepada Menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk. Peraturan
mengenai tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan
kerja diatur dalam Permenaker. No.02/MEN/1992.
1
Ahli keselamatan dan kesehatan kerja merupakan profesi yang memerlukan
pengetahuan dan keahlian serta keterampilan khusus. Oleh karena itu, dalam rangka
memenuhi persyaratan pembinaan Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja diperlukan
pelatihan dan observasi lapangan, yaitu dengan mengadakan praktek kerja lapangan.
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal 2 Mei 2018, kami melakukan
Kunjungan Praktek Kerja Lapangan di PT. X untuk mengidentifikasi K3 di bidang K3
Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan.
2
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 02/Men/1982
Tentang Kualifikasi Juru Las
3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
PT. X adalah salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang Pembuatan Fire Truck,
Ambulance, Water Canon, Vacuum Truck, Fire Alarm System dan Alat Keselamatan
Kebakaran di Indonesia didirikan pada 26 Januari 1996. PT. X memiliki itu kantor di Jakarta
Pusat dan pabrik yang terletak di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat dengan luas lahan
10.000M².
The Fire Truck di trade mark "AYAXX" adalah hasil produksi lokal dengan konten lokal
hingga kurang lebih 70%. Pompa dari WS. Darley Co - adalah standar internasional NFPA
1901 dan telah disertifikasi oleh ISO 9001: 1994 yang dikeluarkan oleh Underwriters
Laboratory Inc. (UL). Dalam menjalankan kegiatannya, PT. X mempekerjakan sebanyak 121
karyawan yang memiliki keterampilan standar, tingkat kemampuan kerja dan ahli di
bidangnya.
Pada proses produksi, PT.X menggunakan alat dalam bidang mekanik dan bidang bejana
tekan. Dalam bidang mekanik terdapat 2 jenis peralatan yaitu pesawat angkat angkut dan
pesawat tenaga dan produksi.
a. Pesawat angkat angkut
- Hoist Crane : dalam kondisi yang layak operasi, dilakukan pengujian
dan pemeriksaan rutin sesuai dengan peraturan, terdapat SIO bagi
operator.
- Hand Pallet : dalam kondisi layak pakai.
4
b. Pesawat tenaga dan produksi
- Laser Cutting : dalam kondisi yang layak operasi, dilakukan pengujian
dan pemeriksaan rutin sesuai dengan peraturan, terdapat SOP pada alat
tersebut.
- Cutting Flame CNC : : dalam kondisi yang layak operasi, dilakukan
pengujian dan pemeriksaan rutin sesuai dengan peraturan, terdapat
SOP pada alat tersebut.
- Welding : Dalam kondisi baik, dilakukan pemeriksaan dan operator
mempunyai SIO
- Mesin bubut : Dalam kondisi baik, dilakukan pemeriksaan dan
operator sudah dilakukan pelatihan mengenai mesin bubut
c. Bidang bejana tekan terdapat 2 peralatan yaitu:
- APAR : Sudah tersedia petunjuk penggunaan dan lembar inspeksi
bulanan
- Tabung gas (CO2 , Oksigen, Asitilen, Gas Elpigi) : tabung sudah
diberikan tanda pengenal, penempatan sudah dalam peraturan dan
dalam kondisi yang baik. Pada gas Asitilen dan Elpigi di dekatnya
sudah terdapat APAR.
2.2. Kebijakan Mutu, Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. X
PT. X bertekad untuk menjadikan tempat kerja yang baik, aman, nyaman dan sehat serta
memelihara lingkungan untuk terjaminnya kepentingan generasi di masa kini dan masa yang
akan datang. PT. X mempertahankan kedudukan dalam persaingan baik di dalam maupun
diluar negri dan meraih keuntungan bagi perusahaan demi kesejahteraan karyawan.
Menjadikan tempat kerja yang baik, aman, nyaman dan sehat serta tanggung jawab untuk
menyelamatkan insan lingkungan hidup merupakan hal penting dalam menghasilkan produk
yang bermutu tinggi guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
5
2.3. Bagian Kelembagaan dan Konstruksi PT. X
PT. X adalah sebuah perusahaan manufacturing yang bergerak di bidang Produsen Fire
Truck dan Alat Keselamatan Kebakaran di Indonesia, yang mana telah memiliki lebih dari
100 pekerja dan didalam kegiatan pekerjaanya sehari-hari menggunakan berbagai alat kerja
seperti mesin gerinda, mesin las, plasma cutting, kompresor bahkan ada vacum dan genset di
workshop. Melihat dari kondisi tersebut sesuai dengan UU No.1 th 1970 pada pasal 10 PT.X
seharusnya sudah terdapat organisasi P2K3 yang disahkan oleh disnaker setempat. Didalam
struktur organisasi P2K3 ketua P2K3 dipimpin oleh direktur utama dan sekertaris harus yang
sudah berlisensi Ahli K3 Umum.
David H
Pembina P2K3L
6
Ketua
TKTD
Setyo
Hartanto
Posko
Operator : Slameta
Teknisi : Supatno
Team Team
Rescue Salvage
Andi Joko
Rohmadi Lili
Nunung Sulkhan
Sugeng Kanisius
7
BAB III
ANALISA
3.1.Analisa Temuan Positif
TEMUAN POSITIF
- PERMEN No.
05/Men/1985
tentang Pesawat
Angkat dan Angkut
Kapasitas hoist Pasal 3 ayat 1
Area 2 tercantum dan mudah
1 Hoist dilihat, alat sudah Pertahankan
Permanen diriksa uji,operator - PERMEN
telah mempunyai SIO No.09/Men/2010
tentang Operator dan
Petugas Pesawat
Angkat Angkut
- PERMEN No.
05/Men/1985
tentang Pesawat
Angkat dan Angkut
Pasal 4
Kapasitas hoist
Area 1 tercantum dan mudah
2 Hoist dilihat, alat sudah Pertahankan
Portable diriksa uji,operator - PERMEN No.
telah mempunyai SIO 09/Men/2010
tentang Operator dan
Petugas Pesawat
Angkat-angkut
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Keselamatan dan
mesin dalam kondisi Kesehatan Kerja
Area 1 yang baik,terdapat Pesawat Tenaga dan
Mesin Las blower untuk Produksi
dan penanggulangan asap
3 Pertahankan
Proses hasil pengelasan,
Pengelasa terpasang intruksi
- PERMEN No.
n kerja, Operator sudah
02/Men/1982
memiliki SIO
Tentang Kwalifikasi
Juru Las di Tempat
Kerja
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Mesin dalam kondisi Keselamatan dan
yang baik,terdapat Kesehatan Kerja
Area 1 blower untuk Pesawat Tenaga dan
Laser penanggulangan asap Produksi
4 Pertahankan
Cutting pemotongan,
terpasang intruksi
kerja, Operator sudah
memiliki SIO
8
TEMUAN POSITIF
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Area 1
Keselamatan dan
Cutting Mesin dalam kondisi
Kesehatan Kerja
5 Flame baik dan memiliki Pertahankan
Pesawat Tenaga dan
CNC SOP
Produksi
Pasal 7
Pasal 21
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan
Area 2 Mesin terawat dan Produksi
Mesin beroperasi dengan
6 Pertahankan
Gerinda baik disertai dengan
pengaman
- PER-
37/MEN/2016
Tentang
Keselamatan dan
Tabung LPG dirantai, Kesehatan Kerja
Tabung diberi APAR dan Bejana Tekanan
7 Pertahankan
LPG terpisah dari tabung
lainnya
9
3.2. Analisa Temuan Negatif
TEMUAN NEGATIF
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Beberapa hoist untuk
Keselamatan dan
kapasitasnya tidak Tertimpa karena MP Kapasitas
Area 2 Kesehatan Kerja
1 mudah dilihat, serta tidak tahu kapasitas hoist
Hoist Pesawat Tenaga dan
penyimpanan plat dari Hoist dicantumkan
Produksi
dekat garis jalan
Pasal 7
Pasal 21
- PERMEN No.
Pindahkan 38/Men/2016
jalur pejalan tentang
Pemindahan Plat dari
Area 2 Tertimpa dan kaki dari Keselamatan dan
rak ke mesin
Hoist dan terbentur karyawan agar tidak Kesehatan Kerja
2 menggunakan Hoist
mesin yang melintas jalur melintasi Pesawat Tenaga dan
melewati jalur
laser pejalan kaki jalur Produksi
pejalan kaki
pemindahan Pasal 7
plat ke mesin Pasal 21
- PERMEN TRANS
RI NO.
08/MEN/7/2010
Tentang Alat
Pelindung Diri
Berikan APD
Operator tidak (APD)
Area 1 Terpapa panas yang sesuai
menggunakan apron
3 Mesin Percikan api mesin dengan
saat proses
Welding las standard
pengelasan
operator Las/
- PERMEN No.
38/Men/2016
tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan
Area 1 Coolant berceceran di Berikan
Produksi
4 Mesin lantai di area mesin Terpeleset jatuh Cover pada
Bubut bubut mesin
10
TEMUAN NEGATIF
- UU NO. 1
Area 1 Ada benda yang TAHUN 1970
Tertabrak operator Area kerja
mesin dijadikan untuk PASAL 3 Ayat 1 (a.
5 ( ruang gerak MP harus streril
bubut tempat duduk oleh mencegah dan
tidak baik ) dari benda lain
operator mengurangi
kecelakaan)
- UU NO. 1
Area 2 TAHUN 1970
Alat-alat tidak Menempatkan
Mesin PASAL 3 Ayat 1 (a.
ditempatkan ditempat Tersandung karena alat-alat kerja
6 welding mencegah dan
yang aman dan di terbelit kabel pada area
dan mengurangi
rapihkan aman
gerindra kecelakaan)
- UU NO. 1
TAHUN 1970
Area 1 Ada tangga Menempatkan PASAL 3 Ayat 1 (a.
Terjatuh karena
7 Mesin dibelakang operator alat-alat mencegah dan
menabrak tangga
Gerindra ketika proses grinda dengan aman mengurangi
kecelakaan)
- PERMEN No.
Terpapa panas dari Memberikan
38/Men/2016
Area 1 Benda berputar bunga api, dapat penutup/cover
tentang
Mesin menghasilkan bunga mengenai pekerja atau
8 Keselamatan dan
laser api, asap dan tidak atau pejalan kaki, pengaman
Kesehatan Kerja
cutting diberi pelindung terkena benda pada mesin
Pesawat Tenaga dan
berputar. berputar
Produksi
11
TEMUAN NEGATIF
- PERMEN TRANS
Tempatkan RI NO.
Area 1
APD tidak APD ditempat 08/MEN/7/2010
mesin
9 ditempatkan ditempat Alat APD rusak yang tersedia Tentang Alat
cutting
yang tepat jika selesai Pelindung Diri
digunakan (APD)
Meminta - PER-
Kelayakan vendor untuk 37/MEN/2016
Area 2
Ditemukan botol gas penggunaan botol melakukan Tentang
Penyimpa
CO2 dan AR tanpa tersebut tidak hydrotest dan Keselamatan dan
10 nan
keterangan tanggal diketahui memberi Kesehatan Kerja
tabung
hydrotest terakhir (menimbulkan keterangan Bejana Tekanan
gas
ledakan) hydrotest pada pasal 14 ayat 7
leher botol
Berikan - PER-
Area 2
Salah menggunakan identifikasi/ 37/MEN/2016
Penyimpa ACat body botol gas
tabung/ Jenis gas warna dengan Tentang
11 nan CO2 dan AR sudah
dalam botol ( potensi jelas Keselamatan dan
tabung pudar
bahaya ledakan ) berdasarakn Kesehatan Kerja
gas
jenis gas Bejana Tekanan
- PERMEN No.
Asap akibat las
38/Men/2016
Area meja las tidak khususnya untuk las Memasang
Area 1 tentang
ada alat untuk jenis CO¬2 dapat exhoust atau
12 Mesin Keselamatan dan
menghisap asap merusak paru-paru blower seperti
welding Kesehatan Kerja
akibat las dan membuat mata di area 1
Pesawat Tenaga dan
iritasi ( PAK )
Produksi
12
TEMUAN NEGATIF
Mengubah
- PER-
warna bejana
Ledakan atau terpapar 37/MEN/2016
tekan sesuai
gas beracun karena Tentang
Area 1 Permenaker
Bejana tekan tidak mengerti Keselamatan dan
13 Kompresor no.
berwarna merah mengenai identitas/ Kesehatan Kerja
Permenaker
warna dari bejana Bejana Tekanan,
No. PER-
tekan gas pasal 23
01/MEN/198
2
Berikan - PER-
informasi 37/MEN/2016
Tidak ada informasi
Ledakan atau terpapar bejana tekan Tentang
Area 1 nama pembuat bejana
gas beracun karena sesuai dengan Keselamatan dan
14 Kompresor tekan, tekanan tes,
tidak ada batas tekana Permenaker Kesehatan Kerja
tekanan yang di
yang diizinkan no. Bejana Tekanan
izinkan
3/MEN/1982 pasal 22
pasal 22
- PER-
37/MEN/2016
Ledakan atau terpapar
Area 1 Instal Tentang
Tidak ada pressure gas beracun karena
15 Kompresor preassure Keselamatan dan
gauge tidak ada batas tekana
gauge Kesehatan Kerja
yang diizinkan
Bejana Tekanan,
pasal 10
- PERMEN No.
Berikan tanda 38/Men/2016
Alat yang rusak atau Terjadi accident
peringatan tentang
Area 1 sedang di perbaiki karena MP tidak
16 rusak atau Keselamatan dan
MTN tidak di kasih tanda mengetahui mesin/
sedang Kesehatan Kerja
peringatan alat rusak
diperbaiki Pesawat Tenaga dan
Produksi
13
TEMUAN NEGATIF
- PERMEN No.
Ganti tombol 38/Men/2016
Apabila terjadi
Spray chamber darurat dengan tentang
kedaruratan tombol
Area 1 tombol darurat nya yang lebih Keselamatan dan
13 darurat tidak bisa
Bending tidak besar dan besar dan Kesehatan Kerja
secara langsung
menonjol mudah Pesawat Tenaga dan
ditekan
ditemukan Produksi, pasal 13
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil survey di lapangan di PT. X untuk saat ini sudah terdapat beberapa
peralatan untuk Pesawat Mekanik dan Bejana Tekan. Ada beberapa temuan positif dan
negatif antara lain:
Temuan Positif :
1. Kapasitas hoist tercantum dan mudah dilihat, alat sudah di riksa uji, operator telah
mempunyai SIO (untuk mesin hoist permanen)
2. Kapasitas hoist tercantum dan mudah dilihat, alat sudah di riksa uji, operator telah
mempunyai SIO (untuk mesin hoist portable)
3. Mesin dalam kondisi yang baik, terdapat blower untuk penanggulangan asap hasil
pengelasan, terpasang instruksi kerja, operator sudah memiliki SIO (untuk mesin
las dan proses pengelasan)
4. Mesin dalam kondisi yang baik, terdapat blower untuk penanggulangan asap hasil
pengelasan, terpasang instruksi kerja, operator sudah memiliki SIO (untuk mesin
laser cutting)
5. Mesin dalam kondisi baik dan memiliki SOP (untuk cutting flame CNC)
6. Mesin terawat dan beroperasi dengan baik disertai dengan pengaman (untuk mesin
gerinda)
7. Tabung Elpiji dirantai, diberi APAR dan terpisah dari tabung lainnya
Temuan Negatif :
1. Beberapa hoist untuk kapasitasnya tidak mudah dilihat, serta penyimpanan pelat
dekat dengan garis jalan (untuk lokasi area 2)
2. Operator tidak menggunakan apron saat proses pengelasan (area 1)
3. Coolant berceceran dilantai di area mesin bubut (area 1)
4. Ada benda yang dijadikan tempat duduk oleh operator mesin bubut (area 1)
5. Alat-alat tidak ditempatkan di tempat aman dan tidak dirapikan (area 2)
6. Ada tangga di belakang operator ketika proses gerinda (area 2)
7. Benda berputar menghasilkan bola api, asap, dan tidak diberi pelindung (area 2)
8. APD tidak ditempatkan di tempat yang tepat (area 1)
15
9. Cat body botol gas CO2 dan AR sudah pudar (area 2)
10. Area meja las tidak ada alat untuk menghisap asap akibat las (area 2)
11. Bejana tekan berwarna merah (area 2)
12. Tidak ada informasi nama pembuat bejana tekan, tekanan test, tekanan yang
diijinkan (area 2)
13. Tidak ada Pressure Gauge pada bejana tekan (area 2)
14. Alat yang rusak atau sedang diperbaiki tidak biberi tanda peringatan (area 1)
15. Spray chamber untuk tombol daruratnya tidak besar dan menojol (area 1)
16. Ditemukan botol gas CO2 dan AR tanpa keterangan tanggal, hydrotest terakhir
(area 2)
4.2 Saran
Saran untuk temuan positif
Perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan prosedur kerja dan
kebijakan K3.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
DOKUMENTASI
Compressor
Tabung CO2
18
Cutting Flame CNC
Laser Cutting
19