Anda di halaman 1dari 10

Resume K3 Pesawat Angkat Angkut

Nama : Mulyawan Ansori

Kelas : Indonesia Satu Persada Lampung

No Peraturan Pasal dan Ayat Menjelaskan

1. UU no 1 tahun 1970 Pasal 2 ayat 2 huruf f : Dalam ayat ini diperinci


dikerjakan bongkar-muat sumber-sumber bahaya
barang muatan di kapal, yang dikenal dewasa ini
perahu, dermaga, dok, yang bertalian dengan:
stasiun atau gudang; (4) Keadaan mesin-mesin,
pesawat-pesawat, alat-alat
Pasal 2 ayat 2 huruf g : kerja serta peralatan
dilakukan penyelaman, lainnya,
pengambilan benda dan bahan-bahan dan
pekerjaan lain di dalam air; sebagainya.
(5) Lingkungan,
(6) Sifat pekerjaan.
(7) Cara kerja.
(8) Proses produksi.
Pasal 3 ayat 1 huruf n
mengamankan dan
memperlancar pengangkutan
Dalam ayat ini dicantumkan
orang, binatang, tanaman
arah dan sasaran-sasaran
atau barang;
secara konkret yang harus
dipenuhi oleh syaratsyarat
Pasal 3 ayat 1 huruf p
keselamatan kerja yang
mengamankan dan
akan dikeluarkan.
memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan
dan penyimpanan barang;
Pasal 4 ayat 1 ` Syarat-syarat keselamatan
Dengan peraturan kerja yang menyangkut
perundangan ditetapkan perencanaan dan
syarat-syarat keselamatan pembuatan diberikan
kerja dalam perencanaan, pertama-tama
pembuatan, pengangkutan, pada perusahaan
peredaran, perdagangan, pembuatan atau produsen
pemasangan, pemakaian, dari barang-barang
penggunaan, tersebut, sehingga kelak
pemeliharaan dan dalam pengangkutan dan
penyimpanan bahan, barang, sebagainya itu barang-
produk teknik dan aparat barang itu sendiri tidak
produksi yang mengandung berbahaya bagi tenaga
dan dapat menimbulkan kerja yang bersangkutan
bahaya kecelakaan. dan bagi umum, kemudian
pada perusahaan-
perusahaan yang
memperlakukannya
selanjutnya yakni yang
mengangkutnya, yang
mengedarkannya,
memperdagangkannya,
memasangnya,memakainya
atau mempergunakannya,
memeliharanya dan
menyimpannya.Syarat-
syarat tersebut di atas
berlaku pula bagi barang-
barang yang didatangkan
dari luar negeri.
2. PER.03/MEN/1978 pasal 1 ayat 2 : Cukup jelas
Pegawai Pengawas adalah
pegawai pengawas
sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1
ayat (5) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970;

Pasal 1 ayat 3 :
Ahli Keselamatan Kerja
adalah seorang ahli
sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1 ayat
(6) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970.

3 PER.05/MEN/1985 Pasal 1 ayat 1 Cukup jelas


(TENTANG PESAWAT Direktur adalah sebagaimana
ANGKAT ANGKUT) yang dimaksud dalam
Keputusan Menteri Tenaga
Kerja
dan Transmigrasi No. Kep.
79/MEN/1977

Pasal 1 ayat 2 : Cukup jelas


2. Pegawai Pengawas ialah
Pegawai Pengawas Keselama
tan dan Kesehatan Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri

Pasal 1 ayat 3 : Cukup jelas


Ahli Keselamatan Kerja
adalah tenaga teknis berk
eahlian khusus dari luar
Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerj
a untuk mengawasi
ditaatinya
Undang-undang Keselamatan
Kerja
Pasal 1 ayat 4 : Cukup jelas
pengurus ialah pengurus
seperti yang dimaksud da
lam Undang-undang No. 1
tahun 1970 yang
bertanggung jawab terhadap
pesawat angkat dan angkut
Pasal 1 ayat 5: Cukup jelas
Pengusaha ialah orang atau
Badan Hukum seperti yang
dimaksud dalam Undang-
undang No. 1 tahun 1970
yang memiliki Pesawat
Angkat
Pasal 1 ayat 6: Cukup jelas
Pesawat adalah kumpulan
dari beberapa alat secar
a berkelompok atau berdiri
sendiri
guna menghasilkan tenaga
baik mekanik maupun bukan
mekanik dan dapat
digunakan tujuan tertentu
Pasal 1 ayat 7: Cukup jelas
lat adalah suatu unit
konstruksi yang dibuat un
tuk digunakan atau
menghasilkan
suatu hasil tertentu dan
dapat merupakan suatu bagi
an yang berdiri sendiri dari
pesawat itu;
Pasal 1 ayat 8: Cukup jelas
nstalasi adalah suatu jaringan
baik pipa maupun
bukan yang dibuat guna
suatu tujuan
tertentu
Pasal 1 ayat 9: Cukup jelas
pembuat dan pemasang
pesawat angkat adalah orang
atau badan hukum yang
melakukan pekerjaan
pembuatan dan pemasangan
instalasi pesawat angkat dan
bertanggung jawab selama
batas waktu tertentu terha
dap pekerjaannya
Pasal 1 ayat 10: Cukup jelas
Pesawat angkat dan angkut
adalah suatu pesawat
atau alat yang dgunakan
untuk memindahkan,
mengangkat muatan baik
bahan atau barang atau
orang secara vertical
dan atau horizontal dalam
jarak yang ditentukan
Pasal 1 ayat 11” Cukup jelas
Peralatan angkat adalah alat
yang dikonstruksi
atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan
menurunkan muatan
Pasal 1 ayat 12: Cukup jelas
Pita transport ialah suatu
pesawat atau alat yang
digunakan untuk
memindahkan muatan
secara continu dengan
menggunakan bantuan pita
Pasal 1 ayat 13: Cukup jelas
Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan ialah pesawat
atau alat yang digunakan
untuk memindahkan muatan
atau orang dengan
menggunakan
kemudi baik di dalam atau di
luar pesawat dan berge
rak di atas suatu landasan
maupun permukaan
Pasal 1 ayat 14: Cukup jelas
Alat angkutan jalan ril ialah
suatu alat angku
tan yang bergerak di atas
jalan ril
Pasal 1 ayat 15: Cukup jelas
alan ril adalah jaringan ril dan
perlengkapan
nya yang dipasang secara
permanen
yang digunakan untuk jalan
lokomotif, gerbong dan p
eralatan lainnya guna
mengangkut muatan
Pasal 2 : Cukup jelas
Bahan konstruksi serta
perlengkapan dari pesawat
angkat dan angkut harus
cukup kuat, tidak cacat dan
memenuhi syarat
Pasal 3 ayat 1: Cukup jelas
Beban maksimum yang
diijinkan dari pesawat angk
at dan angkut harus ditulis
pada bagian yang mudah
dilihat dan dibaca dengan
jelas
Pasal 3 ayat 2: Cukup jelas
semua pesawat angkat dan
angkut tidak boleh dibebani
melebihi beban maksimum
yang diijinkan
Pasal 3 ayat 3: Cukup jelas
Pengangkatan dan
penurunan muatan pada
pesawat angkat dan angkut
harus perlahan-lahan
Pasal 3 ayat 4: Cukup jelas
Gerak mula dan berhenti
secara tiba-tiba dilarang
Pasal 4 : Cukup jelas
Setiap pesawat angkat dan
angkut harus dilayani oleh
operator yang mempunyai
kemampuan dan telah
memiliki ketrampilan khusus
tentang Pesawat Angkat dan
Angkut.
Pasal 5 ayat 1: Cukup jelas
Peraturan ini berlaku untuk
perencanaan, pembua
tan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan dan
atau perbaikan teknis sert
a pemeliharaan pesawat
angkat dan angkut.
Pasal 5 ayat 2: Cukup jelas
Pesawat angkat dan angkut
dimaksud ayat (1) ada
lah:
a. Peralatan angkat;
b. Pita transport;
c. Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan;
d. Alat angkutan jalan ril.
Pasal 6 : Cukup jelas
Peralatan angkat antara lain
adalah lier, takel, pe
ralatan angkat listrik,pesawat
pneumatic, gondola, keran
angkat, keran magnit, keran
lokomotif, keran dinding dan
keran sumbu putar.
Pasal 7:
Cukup jelas
Baut pengikat yang
dipergunakan peralatan
angkat harus mempunyai
kelebihan ulir sekerup pada
suatu jarak yang cukup untuk
pengencang, jika perlu harus
dilengkapi dengan mur
penjamin atau gelang pegas
yang efektif.
Pasal 8 ayat 1: Cukup jelas
garis tengah tromol gulung
sekurang-kurangnya
berukuran 30 kali diameter
tali baja dan 300 kali
diameter kawat baja yang
terbesar

Pasal 8 ayat 2: Cukup jelas


Tromol gulung harus
dilengkapi dengan flensa pa
da setiap ujungnya,
sekurang-kurangnya
memproyeksikan 2 ½ kali
garis tengah tali baja;
Pasal 8 ayat 3 : Cukup jelas
Ujung tali baja pada tromol
gulung harus dipasa
ng dengan kuat pada bagian
dalam tromol dan sekurang-
kurangnya harus dibelit 2 kali
secara penuh pada tromol
saat kait beban berada pada
posisi yang paling rendah
Pasal 9 ayat 1 : Cukup jelas
Tali baja yang digunakan
untuk mengangkat harus :
a. terbuat dari bahan baja
yang kuat dan berkualita
s tinggi;
b. mempunyai factor
keamanan sekurang-
kurangnya 3 ½
kali beban maksimum;
c. tidak boleh ada
sambungan;
d. tidak ada simpul, belitan,
kusut, berjumbai dan
terkupas.
Pasal 9 ayat 2 : Cukup jelas
Tali baja harus diberi
pelumas yang tidak menga
ndung asam atau alkali;
Pasal 9 ayat 3 : Cukup jelas
Tali baja harus diperiksa
pada waktu pemasangan
pertama dan setiap hari
oleh operator serta
sekurang-kurangnya satu
kali dalam seminggu oleh
tenaga yang berkeahlian
khusus Pesawat Angkat dan
Angkut dari Perusahaan;
Pasal 9 ayat 4 Cukup jelas
Tali baja dilarang digunakan
jika terdapat kawat yang
putus, aus atau karat
sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. 12% untuk tali baja 6 x 7
pada panjang 50 cm;
b. 20% untuk tali baja 6 x19
pada panjang 50 cm;
c. 25% untuk tali baja 6 x37
pada panjang 50 cm;
d. 25% untuk tali baja 6 x61
pada panjang 50 cm;
e. Untuk tali baja khusus:
• 12 % untuk tali baja seal
pada panjang 50 cm;
• 15 % untuk tali baja lilitan
potongan segi tiga pada
panjang 50 cm
Pasal 10 ayat 1 Cukup jelas
Tali serat untuk
perlengkapan pengangkat
harus dibuat dari serat
alam atau sintetis yang
berkualitas tinggi;
Pasal 10 ayat 2 Cukup jelas
Tali serat sebelum dipakai
harus diperiksa dan selama
dalam pemakaian untuk
mengangkat tali harus
diperiksa sesering mungkin
dan sekurang-kurangnya 3
bulan;
3 SKB 507/NW/1999 Pasal 1 ayat 1: Cukup jelas
Dalam keputusan bersama ini
yang dimaksud dengan:
Pesawat angkat angkut adalah
pesawat atau alat yang
digunakan untuk
memindahkan,mengangkat
muatan secara vertikal dan atau
horizontal dikapal dan di
pelabuhan

Pasal 1 ayat 4 Cukup jelas


Operator adalah tenaga kerja
berkeahlian khusus untuk
melayani pemakaian pesawat
uap/keran,angkat,dan angkut
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 5 :
Badan hukum indonesia adalah
perusahaan jasa K3yang
usahanya di bidang jasa K3
untuk membantu
pelaksanaanpemenuhan syarat-
syarat K3 sesuai dengan
peraturan perundingan yang
berlaku

Pasal 1 ayat 6: Cukup jelas


Sertifikat operator adalah
surat keterangan
berdasarkan keahlian yang
dimiliki oleh operator yang
bersangkutan
Pasal 1 ayat 7: Cukup jelas
Surat percobaan jalan adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu dan
bersifat sementara yang di
keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik
Pasal 1 ayat 8 : Cukup jelas
Sertifikat laik pakai adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu yang
di keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik.
Pasal 1 ayat 9: Cukup jelas
Surat ijin mengoperasikan
adalah surat keterangan yang
di berikan kepada operator
untuk mengoperasikan suatu
alat tertentu
Pasal 2 : Cukup jelas
Keputusan bersama ini
dimaksudkan sebagai
pedoman bagi aparat
direktorat jendral
perhubungan laut
departemen perhubungan
dan aparat direktorart
jendral pembinaan hubungan
industrial dan pengawas
ketenagakerjaan,departemen
tenaga kerja dan atau badan
hukum indonesia yang di
tunjuk dalam melaksanakan
tugas pemeriksaan dan
pengujian terhadap pesawat
angkat angkut,pesawat uap
dan bejana tekan yang
berada di kapal maupun di
pelabuhan
4 SK DIRJEN Kompetensi Cukup jelas
NO.KEP.75/PPK/XII/2013 No 1 Umum huruf b:
Ahli k3 bidang pesawat angkat
dan angkut melaksanakan
pemeriksaan dan/ atau
pengujian pesawat tenaga dan
produksi

Anda mungkin juga menyukai