EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT

TERHADAP FORMULARIUM
No.Dok :
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 2016
Halaman : 1 dari 2
UPT PUSKESMAS dr. Agung Setyo W, MM
WINONG I NIP. 19690809 200212 1 005

1. Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses

yang sistematis untuk menentukan sejauh mana ketersediaan obat
terhadap formularium telah tercapai.
2. Tujuan Untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan kebutuhan obat
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Winong I Nomor 440/961/2016 tentang
Kebijakan Dan Standar Pelayanan Obat
4. Referensi Formularium Nasional 2015
5. Alat dan Bahan ATK
6. Prosedur a. Petugas farmasi melakukan sampling pengambilan data stok
opname 3 bulan sekali
b. Petugas farmasi mengmpulkan data jenis obat yang tersedia dari
stok opname selama 3 bulan sekali
c. Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di
Puskesmas
d. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di UPT
Puskesmas Winong I
e. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di Puskesmas yang
tercatat di formularium (Doen 2011)
f. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di Puskesmas yang
tercatat di formularium (Doen 2011)
g. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di Puskesmas yang
tercatat di formularium (Doen 2011),(B)
h. Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di Puskesmas dengan
jumlah jenis obat yang tercantum di formularium (Doen 2011) x
100%
i. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan obat
terhadap formularium kepada kepala Puskesmas
j. Kepala Puskesmas menindak lanjuti hasil evaluasi ketersediaan obat
terhadap formularium dengan melaporkan kepada tim perencana
kebutuhan obat terpadu kabupaten melalui kepala instalasi farmasi
kabupaten sebagai sekretaris team
7. Alur Proses
8. Ruang Terkait a. Tim mutu puskesmas

Puskesmas Winong 1
 EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM
No.Dok :
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 2016
Halaman : 1 dari 2
UPT PUSKESMAS dr. Agung Setyo W, MM
WINONG I NIP. 19690809 200212 1 005

b. Koordinator pelayanan klinis

c. Kepala Puskesmas
9. Dokumen Terkait Formularium Puskesmas
Laporan stok opname
LPLPO
10. Catatan Revisi

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas farmasi melakukan sampling
pengambilan data stok opname 3 bulan sekali?
2. Apakah Petugas farmasi mengmpulkan data jenis obat
yang tersedia dari stok opname selama 3 bulan
sekali?
3. Apakah Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat
yang tersedia di Puskesmas?

Puskesmas Winong 1
 EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM
No.Dok :
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 2016
Halaman : 1 dari 2
UPT PUSKESMAS dr. Agung Setyo W, MM
WINONG I NIP. 19690809 200212 1 005

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
4. Apakah Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat
yang tersedia di Puskesmas Winong I?
5. Apakah Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat
di Puskesmas yang tercatat di formularium
(Doen 2011)?
6. Apakah Petugas farmasi mencatat total jenis obat di
Puskesmas yang tercatat di formularium (Doen
2011)?
7. Apakah Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat
di Puskesmas yang tercatat di formularium
(Doen 2011),(B)?
8. Apakah Petugas farmasi menghitung tingkat
ketersediaan obat dengan membandingkan
jumlah obat yang tersedia di Puskesmas
dengan jumlah jenis obat yang tercantum di
formularium (Doen 2011) x 100%?
9. Apakah Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium
kepada kepala Puskesmas?
10. Apakah Kepala Puskesmas menindak lanjuti hasil
evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium dengan melaporkan kepada
tim perencana kebutuhan obat terpadu
kabupaten melalui kepala instalasi farmasi
kabupaten sebagai sekretaris team?
CR : …………………………%.
Winong ,……………………..
Pelaksana / Auditor

Puskesmas Winong 1
 EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM
No.Dok :
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 2016
Halaman : 1 dari 2
UPT PUSKESMAS dr. Agung Setyo W, MM
WINONG I NIP. 19690809 200212 1 005

(……………………..)

Puskesmas Winong 1