Case Jiwa Ipah
Case Jiwa Ipah
FK YARSI
JAKARTA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Tn. H
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 02 Juli 1968
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : lulus SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : menikah
Alamat (kelurahan, kecamatan) : Jl Matraman, menteng JAKPUS
II. RIWAYAT PSIKATRIK
Autoanamnesis : pada tanggal 19 Juli 2012 di ruang nuri
Alloanamnesa : 19 Juli 2012 terhadap Ny. E (Istri pasien ) via telepon
A. KELUHAN UTAMA
Pasien marah-marah tanpa ada alasan yang jelas, berbicara sendiri dan
bicaranya kacau kejadian ini terjadi sejak lama ± 4 th SMRS.
1. Gangguan Psikiatrik
Pada tahun 2005, pasien yang tadinya bekerja di PT Indorama,
berhenti bekerja karena pasien berfikir akan mendapatkan warisan yang
besar . Setelah pasien berhenti bekerja pasien menggantungkan hidupnya
dengan istri pasien dan sesekali pasien mendapat permintaan membetulkan
tv, kulkas dan alat elektronik lain karena urasan warisannya tidak kunjung
selesai, Setelah kejadian itu pasien lebih sering murung diri di rumah dan
pasien sering marah-marah tanpa sebab yang jelas dan menjadi mudah
tersinggung
Pada tahun 2006 pasien mengatakan sering mendengar suara-suara
yang bersifat mengancam pasien. Pada tahun 2009 sampai dengan 2010
pasien sering terlihat bicara sendiri. Dan Pada tahun 2011 hingga sampai
saat pasien di bawa ke rs, pasien mulai marah-marah tanpa ada alasan yang
jelas, dan mulai berbicara kacau.
2. Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang serius yang
mengharuskan pasien dirawat di RS. Pasien juga tidak pernah mengalamim
trauma kepala berat, pasien juga tidak mengalami kejang pada saat kecil.
Keterangan :
Pada tahun 2006, 2007 dan 2008, saat usia pasien 35 tahun, pasien berkata sering
mendengar suara-suara yang bersifat mengancam pasien “ pasien ingin di bunuh
dari jarak jauh”
Pada tahun 2009 dan 2010, saat usia pasien 38 tahun, pasien mengatakan suara
yang bersifat ancaman semakin sering terdengar dan keluarga pasien sering melihat
pasien berbicara sendiri.
Pada tahun 2011 dan 2012 atau sampai pasien di rawat di RS pada usia pasien 41
th, pasien mulai menunjukkan sikap aneh yaitu, pasien mulai marah-marah tanpa
ada alasan yang jelas, pasien mulai bicara kacau. Lalu pasien di jemput petugas
RSJSH dan di rawat di RS hingga sekarang.
Pada tahun 2012 setelah pasien di rawat selama 1 bulan, yaitu pada usia 41 th,
pasien mulai menunjukkan perbaikkan, yaitu terlihat dari sikapnya yang lebih
tenang dan tidak gampang tesulut emosinya, pasien tidak lagi bicara sendiri, pasien
mengikuti acara psikoterapi yaitu rkreasi keluar RS.
b. Remaja
Hubungan pasien dengan keluarga dekat, Hubungan dengan kakak-
kakak dan adik-adik baik. Namun pasien lebih sering bermain sendiri
atau bermain di rumah bersama keluargapasien, pasien kurang begaul
dengan lingkungannya.
3. Riwayat pendidikan
Pasien pernah bersekolah di
- SLTA di jakarta hingga tamat
4. Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai keryawan di pt indorama, namun berhenti
dan pasien setelah itu hanya bekerja membetulkan alat-alat elektronik itupun hanya
sesekali.
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Islam, dan menjalankan agamnya dengan baik
E. RIWAYAT KELUARGA
2. Kesadaran
a. Kesadaran Neurologik / Sensorium : Compos mentis
b. Kesadarn psikiatrik : Tampak terganggu
5. Pembicaraan
- Cara berbicara : Pasien menjawab pertanyaan dengan suara yang
pelan namun jelas.
- Gangguan berbicara : tidak ada gangguan
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Baik
b. Kontinuitas : koherensi
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikir
a. Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
b. Waham : ada, waham kebesaran ( ayahnya seorang dirut dan
pemilki saham PT cempaka surya kencana )
F. PENGENDALIAN IMPULS
Kemampuan mengendalikan diri baik (saat wawancara pasien bersikap tenang
dan dapat mengendalikan diri serta tidak melakukan tindakan yang
membahayakan diri sendiri dan orang lain )
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai social : baik
2. Uji daya nilai : baik, ( pasien membuang sampah pada tempatnya )
3. Daya nilai realitas : terganggu
H. TILIKAN
Tilikan derajat I (Pasien menyangkal penuh bahwa dirinya sakit).
I. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
A. STATUS INTERNUS
Tanda vital
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 120/90 mmHg
N : 84 x/menit
S : Afebris
RR : 20 x/menit
Mata : Pupil bulat isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-
THT : Tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak teraba membesar
Toraks : Jantung : S1-S2 reg, Murmur (-), Gallop (-)
Paru : Suara nafas vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Buncit, nyeri tekan (-), hepar tak teraba membesar,
lien tidak teraba. Bising usus (+) 36x/menit.
Ekstremitas : Akral hangat
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Rangsangan meningeal : Tidak ada
2. Refleks fisiologis : +/+ normal
3. Refleks patologis : Tidak ada
AXIS II
Z.03.2 terdapat ciri kepribadian Skizoid, atas dasar :
a. Emosi dingin dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan
b. lebih menyukai aktivitas yangt dikerjakan sendiri
c. Lebih menyukai berada di dalam rumah di bandingkan bersosialisasi
di luar .
AXIS III
Tidak ada gangguan sistemik atau organik.
AXIS IV
Problem psikososial dalam kasus ini adalah konflik keluarga
Masalah pembagian wairasn yang belum terselesaikan.
AXIS V
Skala GAF Current : 65 ( beberapa gejala ringan disabilitas ringan )
Skala GAF 1 th terakhir : 52 ( gejala sedang , disabilitas sedang )
VIII. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang mendukung kearah prognosis baik :
a. Gambaran klinis adalah symptom positif
b. Teratur minum obat
c. Onset pada usia lebih dewasa
Factor-faktor yang mendukung kearah prognosis buruk :
a. Berhenti bekerja
b. Waham masih ada
Kesimpulan prognosisnya adalah dubia et malam
PENGUJI :
DR. DESMIARTI Sp.KJ
DR. SUZI YUSNA DEWI Sp.KJ ( K )
Disusun Oleh :
ROBIATUL ADAWIYAH
110.2005.231