Disusun Oleh :
NAMA : RASMAN M.
STAMBUK : B 401 17 142
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
RESUME PERTEMUAN 5
Kepartaian di Indonesia
1. Sistem Kepartaian
Sistem Kepartaian adalah pola interaksi partai politik dalam satu sistem
politik yang menentukan format dan mekanisme kerja satu sistem pemerintahan.
Sistem Kepartaian Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat
dalam pasal 6A(2) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan wakil
presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Frasa
gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atatu lebih
yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakil
presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini
artinya sistem kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik
atau lebih.
2. Partai Politik
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan partai politik adalah untuk meraih
dan mempertahankan tahta kekuasaan untuk mewujudkan rencana program yang
telah disusun oleh mereka sesuai ideologi yang dianut. Fungsi partai
politik menurut UU Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas UU Nomor 2
Tahun 2008 tentang partai politik, yaitu :
a. Fungsi Partai Politik Sebagai Sarana Pendidikan
b. Menciptakan Iklim Negara yang Kondusif
c. Partai Politik Penyerap, Penghimpun, dan Penyalur Aspirasi
d. Partai Politik sebagai Bentuk Partisipasi Politik warga Negara
e. Rekrutmen
Partai politik di Indonesia dibagi menjadi 3 masa, yaitu pelaksanaan
demokrasi masa orde lama, masa ciri-ciri pemerintahan orde baru, dan masa
pemerintahan reformasi yang berlangsung sampai kini.
Contoh Partai Politik di Masa Pemerintahan Orde Lama
a. Partai Nasional Indonesia
b. Partai Masyumi
c. Partai Komunis Indonesia
Partai Politik Pada Masa Pemerintahan Orde Baru
a. Golongan Karya
b. Partai Demokrasi Indonesia
c. Partai Persatuan Pembangunan
Partai Politik Pada Masa Pemerintahan Reformasi
a. PDIP
b. Partai Demokrat.
c. PKB
d. PKS
e. PAN
RESUME PERTEMUAN 9
Pemilu
1. Pengertian Pemilu
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan
kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-
programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah
ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan
suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh
aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan
dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.
a. Pemilu 1955
Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk
memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut
dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri
Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat
pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri
Burhanuddin Harahap. Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 diadakan dua kali
berdasarkan amanat UU No. 7 Tahun 1953, yaitu:
Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini
diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai
politik dan individu,
Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini
diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
b. Pemilu 1971
Pemilihan Umum kedua ini terjadi pada Masa Orde Baru berasaskan UU
No.15 Tahun 1969. Dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 1971 dengan tujuan
pemilihan anggota DPR dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional)
dengan stelsel daftar. 10 partai politik ikut dalam pemilu ini;
Partai Nadhalatul Ulama, Partai Muslim Indonesia, Partai Serikat Islam Indonesia,
Persatuan Tarbiyah Islamiiah, Partai Nasionalis Indonesia, Partai Kristen
Indonesia, Partai Katholik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia,
Partai Murba dan Sekber Golongan Karya.
c. Pemilu 1977-1997
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan di bawah pemerintahan
Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde
Baru". Pemilu yang terjadi di Masa Orde Baru ini diawali pada tanggal 2 Mei
1977. Berkat terjadinya fusi (peleburan) parpol peserta Pemilu, Pemilu 1977-1997
diikuti hanya 3 peserta;
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi dari partai NU,
Parmusi, Perti, dan PSII.
Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan fusi dari PNI,
Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI dan Partai Murba.
d. Pemilu 1999
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru,
yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7
Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai
politik. Pemilu 1999 menandai pemilihan pertama pada Masa Reformasi.
Dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Dari Pemilu 1999 inilah demokrasi di
Indonesia bangkit. Terbukti melalui jumlah peserta yang ikut dalam pemilihan.
Terdapat 48 Partai Politik menjadi peserta pemilu saat itu.
e. Pemilu 2004
Pada Pemilu 2004, masyarakat dapat secara langsung memilih DPR, DPD,
DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu 2004 diselenggarakan secara
serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 anggota DPR, 128
Anggota DPD serta DPRD periode 2004-2009. Sedangkan untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20
September 2004 (putaran II). Pemilu 2004 menunjukan kemajuan dalam
demokrasi kita.
f. Pemilu 2009
Pemilu 2009 merupakan pemilihan umum kedua setelah Pemilu 2004 yang
diikuti pemilihan langsung presiden dan wakil presiden. Ketentuan dalam
pemilihan presiden dan wakil presiden ini ditentukan bahwa pasangan calon
terpilih adalah pasangan yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara
dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 50%
jumlah provinsi di Indonesia. Peserta pemilu anggota DPR, DPD
dan DPRD tahun 2009 diikuti oleh 44 Partai Politik (Parpol), yang terdiri dari 38
partai nasional dan 6 partai lokal Aceh.
g. Pemilu 2014
Diadakan dua kali pada tanggal 9 April 2014 dengan tujuan pemilihan para
anggota legislatif, disusul 3 bulan setelahnya pada tanggal 9 Juli 2014 dengan
tujuan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah 2014 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2014) untuk memilih 560 anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD
Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2014-2019.
Terdapat sepuluh Partai Politik yang mengikuti Pemilu 2014, yaitu : Partai
Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai
Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya
(Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) serta
Partai Persatuan Pembangunan (PPP).