Anda di halaman 1dari 8

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah
(Ginanjar, 2011). Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam
cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang
mengandung sari makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel
darah. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut
juga korpuskel (Joshua, 2008). Sel darah merah, eritrosit (bahasa Inggris: red blood
cell (RBC), erythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang
belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang
dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan
insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna
merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya
adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang,
lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.
Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan
(Anonimus, 2012). Eritrosit secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah
metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan
heme tersebut, atom besi akan tersambung secara temporer dengan molekul oksigen
(O2) di paru-paru dan insang, dan kemudian molekul oksigen ini akan di lepas ke
seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah
merah. Hemoglobin di eritrosit juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2
dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut .

1
1.2 Maksud Dan Tujuan :
Untuk menghitung jumlah eritrosit (per mm3) dalam darah sapi.

1.3 Dasar Teori :

Dengan menggunakan pipet eritrosit (pengaduk: warna merah) leukosit


dihancurkan dengan larutan hayem, sehingga darah akan mengandung sel darah
merah saja. Eritrosit ini kemudian di hitung dengan hemositometer di bawah
mikroskop. Banyaknya eritrosit dari ke lima kotak dalam kamar hitung yang di
korelasi dengan pengenceran merupakan jumlah eritrosit tiam mm3

Bab II Metode Praktikum

2.1 Alat – alat dan zat – zat :


 Mikroskop
 Air
 Tisu
 Hemositometer neubaure ( Burker )
 Cairan Hayem
 Darah sapi + antikoagulans
 Gelas arloji

2.2 Prosedur Kerja :


1. Pertama darah dihisap sampai angka 0,5 kemudian cairan Hayem sampai
angka 101.
2. Pipa penghisap dilepaskan dari pipet, kemudian pipet dipegang dengan ibu
jari dan telunjuk, dikocok perlahan-lahan (membuat angka 8), Selama 1 menit
dengan kecepatan 50 kali/menit.

2
3. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, (2 tetesan pertama darah di dalam
kapiler pipet harus dibuang).
4. Kamar hitung sebelumnya harus dibersihkan (jangan ada bulu,kain) dan kaca
penutup harus rapat benar melekat di atas gelas kamar hitung.
5. Dengan pipet miring 30-35o, ujung pipet diletakkan di atas kamar hitung pada
pinggir kaca penutup. Biarkanlah kamar hitung itu terisi cairan pelan-pelan
dengan daya kapileriternya sendiri. Pekerjaan ini harus diulang lagi, bilmana
kamar hitung tidak terisi seluruhnya, atau tidak terisi rata, atau bila cairan
melimpah masuk ke dalam saluran di antara loji, atau bila terdapat kotoran
atau gelembung udara di bawah kaca penutup. Kelebihan cairan sedikit, di
tepi kaca penutup dapat dihapus dengan jari atau dengan sesuatu yang tak
mengisap, dan hati-hati agar kaca penutup tidak tergeser.
6. Kamar hitung itu dibiarkan selama 2-3 menit, agar sel-sel darah mengendap.
7. memeriksa di bawah mikroskop, dengan obyektif pembesaran 10X.
8. Ambil bidang tengah yang bergaris-garis (kotak A,B,C,D,E). Hitung jumlah
sel dalam 5 bidang, yang tiap-tiap bidang itu terdiri dari 16 “bidang kecil
=1/40 mm2).

3
Perhitungan :

 Luas masing – masing bidang segi empat (A,B,C,D,E) = 1/5 mm x 1/5mm =


1/25mm2
 Tinggi kamar hitung cover glass = 1/10 mm
 Vol masing-masing bidang segi empat (A,B,C,D,E) = 1/25mm2 x 1/10 mm = 1/250
mm3
 Jumlah vol ke 5 buah bidang segi empat = 5 x 1/250 mm3 = 5/250 mm3
 Lalu di dalam 1/50 mm3 terdapat N eritrosit maka di dalam 1 mm3 darah terdapat
50/1 xN = 2,5N
 Pengenceran 200 x
 Vol leukosit /mm3 darah = 200 x 50N = 10,000N

Bab III Hasil Dan Pembahasan

3.1 Jumlah Butir Darah merah(eritrosit)

 Gambar Hasil Praktikum:

4
Jumlah Leukosit dalam kolom di atas berdasarkan praktikum yang kami lakukan :

Perhitungan :

1. Kotak A = 117
2. Kotak B = 135
3. Kotak C = 108
4. Kotak D = 140
5. Kotak E = 119

5
Jadi jumlah seluruh dalam kamar hitung/ 1 buah couting camber terdapat 619 buah eritrosit
maka :
N = 619
Vol. Leukosit /𝑚𝑚3 darah = 200 × 50 𝑁 = 10.000𝑁
= 10.000 × 161
= 6.190.000 𝑠𝑒𝑙 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡/𝑚𝑚3

 Pembahasan :

Pada praktikum kali ini dengan judul menghitung jumlah eritrosit. Untuk
menghitung eritrosit dibutuhkan cairan hayem. Cairan hayem berfungsi untuk
menghancurkan eritrosit, agar tidak mengganggu dalam perhitungan. Jadi yang
terlihat dari mikroskop hanya eritrosit . Penghitungan dilakukan pada kotak eritrosit
yaitu kotak bagian dalam = (masing-masing luasnya 1mm3 ) dan terbagi dalam 16
kotak kecil.
Berdasarkan hasil praktikum kelompok kami lakukan, didapat hasil bahwa
jumlah eritrosit pada sampel darah sapi yang digunakan yaitu 6.190.000 leukosit /
mm3,sedangkan jumlah butir eritrosit (sel darah putih) normal pada ternak sapi
berkisar antara 4.000.000 – 11.000.000 eritrosit/ mm3. Jadi dapat dikatakan bahwa
jumlah butir eritrosit yang kami dapat amatipada percobaan ini adalah normal di
rentang 4.000.000 – 11.000.000 eritrosit/mm3.

6
Bab IV Penutup

3.1 Simpulan

Dari hasil praktikum kelompok kami, didapat jumlahe eritrosit


yaitu 6.190.000 eritrosit/ mm3 itu artinya eritrosit pada darah sapi yang kami amati
normal karena kisaran eritrosit normal untuk sapi yaitu antara 4.000.000 – 11.000.000
eritrosit/ mm3.

7
Daftar Fustaka

Anonimous, 2012, Sel Darah merah, www.wikipedia.com, Diakses tanggal 2 November

Buku panduan praktikum ilmu fisiologi ternak

2012. Ginanjar S., 2011, Apusan Darah, http://wismabioku.blogspot.com, Diakses tanggal 2


November 2017.

Anda mungkin juga menyukai