Anda di halaman 1dari 21

Lemak

PENGERTIAN LEMAK
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam zat pelarut organik non polar, seperti
aseton, alkohol, eter, benzena, kloroform dan sebagainya
Lipid tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus,
bercabang, atau membentuk struktur siklis. Sebagai bahan
makanan lemak mempunyai peranan yang penting, yaitu
kandungan kalorinya sangat tinggi sehingga penting untuk
dikonsumsi oleh orang yang sedang mengerjakan tugas fisik
yang berat, lemak dapat memberikan citarasa kelezatan yang
lebih menarik, lemak esensial merupakan prekursor
pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin, lemak
juga berperan sebagai penyusun membran yang sangat penting
untuk berbagai tugas metabolisme, lemak juga dapat
melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin A, D, E dan K.
Oleh karena itu mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung lemak akan menjamin penyediaan vitamin-
vitamin tersebut untuk keperluan tubuh dan lemak dalam
tubuh mempunyai peranan yang penting, karena lemak
cadangan yang ada dalam tubuh dapat melindungi berbagai
organ yang penting.
STRUKTUR KIMIA LEMAK
Unsur penyusun lemak antara lain adalah
Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadang-kadang
Fosforus(P) serta Nitrogen(N).
Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul
gliserol dan tiga molekul asam lemak.Asam lemak terdiri dari
rantai Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(-
COOH).Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH)
dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil
asam lemak.

PEMBAGIAN LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas
tiga,yaitu:
1.Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari
satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak
sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
2.Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan
senyawa bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah
lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan
protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta
fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat
dan kolin).
3.Lemak Asli(Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari
proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol dan asam
lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan
menjadi 2,yaitu:
 Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat
disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat
pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani,misalnya mentega.
 Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak
dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair
pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari
lemak nabati,misalnyya minyak goreng.

SUMBER LEMAK
Lemak berasal dari dua sumber, yaitu lemak nabati yang
berasal dari tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari
hewan.
1. Sumber lemak nabati
 Alpukat, Di dalam satu buah alpukat dengan ukuran
sedang terdapat 22 gram lemak tak jenuh.
 Kacang kenari, Di dalam kacang kenari yang nikmat
terkandung lemak tak jenuh yang dapat berguna untuk
kesehatan otak, mencegah kanker serta anti inflamasi:
 Tumbuhan lautKrill dan alga merupakan tumbuhan laut
yang memiliki kandungan asam lemak dalam omega 3.
Kandungan tersebut dapat mengurangi kadar kolesterol
jahat tanpa mengurangi kadar kolesterol baik
 Minyak kelapa, Memiliki kandungan asam laurat. Yang
selain terdapat pada minyak kelapa, asam laurat juga
terdapat pada ASI. Berguna untuk menangkal virus jahat
 Kacang kedelai, Kandungan protein, vitamin, serta lemak
pada kacang kedelai mampu mencegah penyakit
kolesterol

2. Sumber lemak hewani


 Daging, Meski beresiko kanker karena kandungan lemak
jenuhnya, namun daging sapi merupakan penyumbang
lemak terbesar dari sumber hewani
 Ikan laut, Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden dan
tuna memiliki kandungan lemak jenuh dan omega 3 yang
baik untuk perkembangan otak
 Telur, Selain mengandung protein tinggi, telur juga
mempunyai kandungan lemak pada bagian putihnya
 Susu, Susu sapi mempunyai lemak dengan kadar 3.1%
sedangkan susu kambing mempunyai 6.4%
KESELURUHAN SUMBER BAHAN PANGAN
TINGGI LEMAK
1. Jagung ..................................................... 8,37kal/g
2. Gandum ............................................... 8,37kal/g
3. Beras setengah giling ............................ 8,37kal/g
4. Beras pecah kulit ................................... 8,37kal/g
5. Beras giling ........................................... 8,37kal/g
6. Sorghum (cantel) .................................. 8,37kal/g
7. Pati/tepung (strach) .............................. 8,37kal/g
8. Sereal (padi-padian)lainnya .................. 8,37kal/g
9. Kacang mudah belum di kupas ............. 8,37kal/g
10. Jamur .................................................... 8,37kal/g
11. Kentang,umbi – umbian ........................ 8,37kal/g
12. Sayuran ................................................ 8,37kal/g
13. Tomat ................................................... 8,37kal/g
14. Kacang kedelai dan produknya ............. 8,37kal/g
15. Legum penghasil biji – bijian,minyak ..... 8,37kal/g
16. Daging,ikan .......................................... 9,02kal/g
17. Telur .................................................... 9,02 kal/g
18. Susu dan produknya ........................... 8,79kal/g
19. Mentega ............................................. 8.79 kal/g
20. Lemak dan hewan lain ........................ 9,02
kal/g

FUNGSI LEMAK
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-
1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang
tinggaldi daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat
membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak
memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
1. Sebagai penyedian energi kedua setelah karbohidrat.
Oksidasi lemak akan berlangsung jika ketersedian karbohidrat
telah menipis akibat asupan karbohidrat yang rendah.
2.pemberi kalori tiap gram lemak dalam peristiwa oksidasi
akan memberikan kalori sebanyak 9 kalori sebagi sumber
kalori.
3.memberi asam lemak esonsial.
4. sebagai sumber energi utama bagi tubuh
5.merupakan karbon makanan cadangan
6.dapat melarutkan vitamin A,D,C,dan K.
7.sebagai pelindung organ-organ penting seperti
mata,ginjal,dan jantung.
8.sebagi pelindung tubuh dari suhu yang rendah agar tidak
kedinginan.
DAMPAK DARI KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN LEMAK
Dalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil
utama energi kekurangan komsumsi lemak akan mengurangi
komsumsi kalori.tetapi hal tidak begitu penting,karna kalori
dapat pula di penuhi oleh zat-zat gizi lain,yaitu karbohidrat
dan protein.bahkan di indonesia sebagian besar kalori di
berikan oleh karbohidrat,yang lebih murah dan lebih mudah di
dapat.
Dalam kaitan lemak sebagai,defisiensi lemak atau
gangguan absorpsi lemak dapat memberikan gejala-gejala
defisiensi vitamin yang larut lemak,misalnya vitamin A dan
vitamin K. ternyata pada kondisi yang memberikan hambatan
penyerapan lemak gejala-gejala defisiensi kedua vitamin itu
dapat timbul, dan pernah di laporkan.ini terjadi pada
gangguan sekresi empedu.
Lemak di dalam hidangan memberikan kecenderungan
meningkatkan kadar kolestrol darah,terutama lemak hewani
yang mengandung asam lemak jenuh rantai panjang. Kolestrol
yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit
hypertensi.Metabolisme lemak menghasilkan Acetyl-
CoA.Dari Acetyl-CoA ada jalur metabolisme ke arah sintesa
kolestrol melalui asam kynurenat. Juga kelebihan komsumsi
energi dalam buntuk karbohidrat memberikan sintesa Acetyl-
CoA yang berlebih dan ini memberikan kemungkinan sintesa
kolestrol yang meningkat (kolesterol andogen).karena itu pada
orang yang mengalami obesitas (kegemukan) terdapat kadar
kolesterol darah yang tinggi.
Pada binatang percobaan defisiensi lemak menimbulkan
defisiensi PUFA yang memberikan gejala-gejala kelainan
kulit dan rambut, meskipun hal ini tidak pernah di laporkan
terjadi pada penderita manusia.Namun demikian, di laporkan
kelainan kulit muka dan kulit kepala pada anak-anak yang
dapat di sembuhkan dengan pemberian minyak nabati sumber
PUFA.

PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH


Lemak di dalam bahan makanan tidak mengalami
pencernaan di dalam rongga mulut,karena tidak ada enzim
yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase,
tetapi pengaruhnya terhadap pemecahan lemak dapat di
abaikan,karena rendah sekali;pH di dalam gaster tidak cocok
untuk aktivitas lipase tersebut.
Didalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase
yang berasal dari sekresi pancreas. Triglycerida dipecah
menghasilkan campuran metabolid di-dan monoglycerida
serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon
panjang tidak larut didalam air,tetapi membuat ikatan
kompleks dengan garam empedu yang membuatnya dapat
larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan
intermediat lebih mudah larut didalam air,sehingga lebih
mudah diserap melalui dinding epithel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim
untuk memecah lemak,tetapi mengandung garam-garam
empedu yang mengemulsikan lemak dan asam lemak hasil
pencernaan,menjadi butir-butir halus yang dapat menembus
epithel usus,masuk kedalam lymphe jaringan.
Trigliserida adalah lipid yang ditemukan dalam aliran
darah.Lipid adalah senyawa organik minyak yang tidak larut
dalam air.Pola makan kita menentukan tingkat trigliserida
dalam tubuh kita.Setiap kalori yang tidak diperlukan untuk
produksi energi, tubuh kita mengubahnya menjadi
trigliserida.Trigliserida disimpan di dalam sel
lemak.Sedangkan Trigliserida adalah kalori yang tidak
terpakai dan penting untuk produksi energi.Trigliserida adalah
senyawa organik yang dibuat oleh gliserol dan tiga asam
lemak.
Parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas
lemak dan minyak ini sangat banyak.Karena itu dalam
enentukan kualitas harus dilakukan analisa yang sempurna
dalam menetukan nilai-nilai parameter tadi. Analisa lemak
dan minyak mencangkup antara lain:
 Analisa kadar Lemak dan Minyak /Penentuan Kadar
Lemak dan Minyak / Uji kadar lemak dan Minyak
 Analisa bilangan Asam / Penentuan Angka Asam /
 Analisa bilangan Penyabunan / Penentuan Angka
Penyabunan
 Analisa bilangan Iodium / Penentuan Angka Yodium
 Analisa Rancidity / Penentuan Tingkat Ketengikan
 Analisa kadar free fatty Acid (FFA) / Penentuan Asam
Lemak Bebas
 Analisa titik cair / Penentuan titik Cair
 Analisa Indeks Bias / Penentuan Indeks Bias / Uji Indeks
Bias, dan masih banyak lagi

Uji Kuantitatif Lemak & Minyak


Metode Ekstraksi Solvent
• Metode Soxhlet
• Metode Goldfisch
• Metode Supercritical Fluid Extraction
Metode Ekstraksi Non-Solvent
• Metode Babcock
• Metode Gerber
• Metode Deterjen

 Analisis kandungan lemak pangan metode ekstraksi


soxhlet
Dalam analisis lemak, sulit untuk melakukan ekstraksi lemak
secara murni.Hal itu disebabkan pada waktu ekstraksi lemak
dengan pelarut lemak, seperti phospholipid, sterol, asam
lemak bebas, pigmen karotenoid, dan klorofil.Oleh karena itu,
hasil analisis lemak ditetapkan sebagai lemak kasar. Terdapat
dua metode dalam penentukan kadar lemak suatu sampel,
yaitu metode ekstraksi kering (menggunakan soxhlet) dan
metode ekstraksi basah. Selain itu, metode yang digunakan
dalam analisis kadar lemak dapat menggunakan metode
weibull. Prinsip kerja dari metode weubull adalah ekstraksi
lemak dengan pelarut nonpolar setelah sampel dihidrolisis
dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat
(Harper et.al, 1979).
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang
selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu
dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin
balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul antibumping,
still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa,
extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet,
expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in,
dan cooling water out (Darmasih, 1997).
Ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang
lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang
diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Dibandingkan dengan
cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil
ekstrak yang lebih tinggi. Makin polar pelarut, bahan
terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam
cara ekstraksi (Whitaker 1915).
Cara kerja :
1. Labu lemak di oven dan ditimbang.
2. Sampel sebanyak 5 g ditimbang dan dimasukkan ke
dalam selongsong kertas saring.
Selongsong dimasukkan ke dalam alat soxhlet ± 2 jam dan
labu lemak yang telah diketahui bobotnya di pasang pada alat
soxhlet.
3. 50 mL hexane dimasukkan ke dalam alat soxhlet.
4. Sampel di ekstrak dengan pelarut hexana.
5. Labu lemak dikeringkan dalam oven 1050C selama 30
menit, hingga aroma hexana tidak tercium.
6. Labu didinginkan dalam desikator selama 15 menit.
7. Labu lemak ditimbang.

Mekanisme Soxhletasi
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 gram dan
kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble
(selongsong tempat sampel).Pelarut yang digunakan adalah
hexane dengan titik didih 60-80°C.Hexana digunakan karena
lemak larut dalam pelarut organik.
Thimble (selongsong) yang sudah terisi sampel dimasukan ke
dalam soxhlet.Soxhlet disambungkan dengan labu dan
ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor.Alat
pendingin disambungkan dengan soxhlet.Air untuk pendingin
dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan
(Darmasih, 1997).
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet
menuju ke pipa pendingin.Air dingin yang dialirkan melewati
bagian luar condenser mengembunkan uap pelarut sehingga
kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble.Prinsip ini
merupakan prinsip kondensasi. Pelarut melarutkan lemak
dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan
bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat
sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga
pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak
kasar dilakukan selama 2 jam. Setelah proses ekstraksi selesai,
pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan
dikeringkan (Darmasih, 1997).
Labu lemak yang akan digunakan, sebelumnya harus di oven
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar
air atau lemak yang menempel pada labu. Setelah di oven,
labu lemak disimpan didalam desikator yang berisi silika
gel.Silika gel berfungsi sebagai penyerap air dan
menyeimbangkan suhu labu lemak agar dingin ketika
penimbangan.
Setelah proses soxhletasi selesai, maka labu lemak harus
dikeringkan didalam oven 1050C selama 30 menit hingga
aroma hexana tidak tercium. Pada sampel kuping gajah, lemak
yang terbentuk adalah lemak cair dan memiliki aroma khas
lemak.
Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa kadar lemak kue
kuping gajah adalah 20,871 %. Hal ini dapat disebabkan dari
bahan dan proses pembuatan kue kuping gajah yang digoreng,
sehingga kadar lemak yang diperoleh besar.
Kadar lemak yang diperoleh dengan yang berdasarkan
Nutrition Fact sangat jauh lebih rendah yaitu sekitar 6,9%
(TKPI, 2008) . Hal ini kemungkinan karena proses ekstraksi
yang kurang maksimal, banyaknya sirkulasi 3 kali. Faktor-
faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan
sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan
tipe pelarut.
PENETAPAN KADAR LEMAK MEODE SOXLET
Kadar Lemak Metode Soxlet
Judul : Penetapan kadar lemak Metode Soxlet
Judul Percobaan : Analisis Kadar Lemak Pada Bahan
Pangan dengan Metode Ekstraksi Soxhlet.
Tujuan Percobaan : Mengetahui kadar lemak pada sampel
bahan pangan melalui metode ekstraksi langsung dengan alat
soxhlet.
Prinsip Percobaan : Lemak bebas diekstraksi dengan pelarut
non polar.Metode soxhlet yaitu lemak yang terekstrasi dalam
pelarut akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu
Soxhlet), kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan cara
dipanaskan dengan oven 105. Pelarut akan menguap
sedangkan lemak tidak karena titik didih lemak lebih tinggi
dari 105, sehingga menguap dan tinggal dalam wadah. Lemak
hasil ekstraksi kemudian ditimbang beratnya lalu dihitung
sehingga diperoleh kadar lemak dalam sampel.

Landasan Teori :
Sumber lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
minyak/lemak nabati dan hewani.Budimarwati (tanpa tahun)
menyebutkan bahwa minyak nabati terdapat dalam buah-
buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan
sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat di
seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam
jaringan adipose dan sumsum tulang Bahan makanan hewani
yang umum dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan lemak
tubuh salah satunya adalah daging sapi. Menurut Setyanti
(2013), kandungan lemak pada daging sapi cukup banyak,
yaitu sekitar 13,9 gr per 100 gr daging sapi. Lemak daging
berwarna putih dan terdapat pada beberapa bagian daging.
Analisis terhadap lemak dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif dapat dilakukan dengan tujuan mengetahui sifat
lemak, yang meliputi kelarutan, kepolaran, kejenuhan lipid,
dan ketengikan lipid (Stepani dkk., 2013). Sedangkan analisis
kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kandungan lemak
pada suatu bahan pangan. Metode analisis lemak ada berbagai
macam, antara lain dengan metode Soxhlet, metode Babcock,
Weibull, dan lain-lain.
Meskipun metode analisis lemak bermacam-macam, pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi metode analisis kering dan
basah.Dalam hal ini, metode yang cocok digunakan untuk
menganalisis bahan padat adalah metode Soxhlet, sedangkan
untuk bahan cair digunakan metode Babcock (Dina,
2013).Daging merupakan padatan, sehingga untuk analisis
lemak pada daging dilakukan ekstraksi padat-cair untuk
memisahkan lemak dengan menggunakan suatu pelarut
cair.Alat yang digunakan adalah ektraktor Soxhlet.Misalnya
untuk mengekstrak minyak non-atsiri (senyawa yang terdapat
pada bahan alam yang tidak mudah menguap).Larutan
pengekstrak ditempatkan pada labu alas bulat.Sampel yang
telah dibungkus dengan kertas saring ditempatkan pada
tabung ektraktor.Bagian ujung atas merupakan pendingin
Allihn atau pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan
ektraktor kontinyu, pelarut pada labu dipanaskan dan akan
menguap, terkondensasi pada pendingin, selanjutnya pelarut
akan masuk pada ektraktor. Apabila pelarut telah mencapai
batas atas kapiler pelarut yang telah kontak dengan sampel
akan masuk pada labu, dan begitu seterusnya (Lab Kimia
Dasar FMIPA UGM, 2008). Gambar rangkaian ekstraktor
Soxhlet ditunjukkan pada Gambar 1di bawah.
Prinsip analisis lemak dengan metode Soxhlet adalah ekstraksi
lemak dengan pelarut lemak seperti petroleum eter, petroleum
benzena, dietil eter, aseton, methanol, dan lain-lain. Prinsip
lain dari metode Soxhlet ini adalah berat lemak bahan uji
diperoleh dengan cara memisahkan lemak dengan pelarutnya,
misalnya dengan menguapkan pelarut melalui pemanasan
(Nurcholis, 2013).
Rangkaian Ekstraktor Soxhlet Menurut Budimarwanti (tanpa
tahun), penentuan kadar minyak atau lemak suatu bahan yang
dilakukan dengan alat ekstraktor Soxhlet merupakan cara
ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang digunakan dapat
diperoleh kembali. Dalam penentuan kadar minyak atau
lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika masih
basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun
ke dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan
(Ketaren, 1986, dalam Budimarwanti, tanpa tahun). Banyak
hal yang mempengaruhi kemurnian lemak yang diekstraksi
melalui ekstraksi Soxhlet.Hal tersebut disebabkan pada waktu
ekstraksi lemak dengan pelarut lemak masih terdapat zat lain
seperti phospolipid, sterol, asam lemak bebas, pigmen,
karotenoid, dan klorofil.Oleh karena itu, hasil analisis lemak
ditetapkan sebagai lemak kasar.

Gambar.1
Alat dan bahan
Alat Bahan
 Kertas saring  Sampel
 Labu lemak  Hexane
 Alat Soxhlet
 Oven
 Neraca analitik
 Desikator
 krustan
PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Labu lemak di oven dan ditimbang.
Sampel sebanyak 5 g ditimbang dan dimasukkan ke
dalam selongsong kertas saring.
2. Selongsong dimasukkan ke dalam alat soxhlet ± 2 jam
dan labu lemak yang telah diketahui bobotnya di pasang
pada alat soxhlet.
3. 50 mL hexane dimasukkan ke dalam alat soxhlet.
4. Sampel di ekstrak dengan pelarut hexana.
5. Labu lemak dikeringkan dalam oven 1050C selama 30
menit, hingga aroma hexana tidak tercium.
6. Labu didinginkan dalam desikator selama 15 menit.
7. Labu lemak ditimbang.
PENGAMATAN :
Bobot sampel : 5.0030 gram
Bobot lemak + Wadah : 104.1417gram
Bobot labu didih kosong : 102.2326
Bobot lemak : 1.9091

PERHIOTUNGAN :
Kadar lemak : (Bobot lemak/bobot sampel) x 100%
: (1.9091 gr/ 5.0030 gr) x 100%
= 38.15 %
PEMBAHASAN :
Pada percobaan penentuan kadar lemak dalam suatu bahan
pangan ini, digunakan metode ekstraksi langsung dengan alat
soxhlet (soxhletasi). Sampel yang digunakan pada percobaan
ini terdiri dari sampel A; B; C; D; E; F; G; dan H. Sampel
pada kelompok 7 yaitu kue kuping gajah yang termasuk ke
dalam kategori kue kering. Lemak yang di analisis merupakan
lemak kasar.Lemak kasar adalah campuran beberapa senyawa
yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak
(ether, petroleum benzene, karbon tetra khlorida dsb).Pelarut
yang digunakan harus bebas dari air agar bahan-bahan yang
larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak
dan keaktifan pelarut tersebut menjadi berkurang.
Pada praktikum ini dilakukan penetapan kadar lemak pada
berbagai jenis sampel yang ada di pasaran dengan
menggunakan metode soxhlet (metode ekstraksi kering).
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang
selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu
dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin
balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti bumping,
still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa,
extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet,
expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in,
dan cooling water out (Darmasih, 1997).
Kesimpulan : Dari hasil percobaan yang dilakukan,dapat
disimpulkan bahwa kadar lemak pada sampel bahan pangan
melalui metode ekstraksi langsung dengan alat soxhlet adalah
38.15 %
Daftar pustaka
Prof.Dr.Ir.Ms,Deddi Muhtadi.2008.pengantar ilmu
gizi:Alfabeta
Prof.DR.Achmad djaeni sediaoetama,M.sc.1987.ilmu gizi
untuk profesi dan mahasiswa jilid I:Dian rakyat
http://liayuliasitirohmah.blogspot.com/2012/02/analisis-kadar-
lemak-pada-bahan-pangan.html
http://rahma-alchemist.blogspot.com/2011/05/analisis-
minyak-dan-lemak.html
http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/11/analisa-lemak-
dan-minyak-pengujianmutu.html
http://www.scribd.com/doc/239485915/Analisis-Kadar-
Lemak-Dengan-Metode-Soxhlet

Anda mungkin juga menyukai