Pajak dan Zakat Dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran Yusuf Qardhawi
lembaga pertama dan utama yang dikenal oleh anak karena orang
perhatian dan kasih sayang yang terjalin antara kedua orang tua dengan
perkembangan psikis serta nilai-nilai social dan religious pada diri anak.2
Keluarga juga merupakan pendidikan dasar bagi anak-anak,
rumah tangga. Dalam kaitan dengan kepentingan ini pula peran strategis
bagi anak-anak.3
Pendidikan islam dalam keluarga merupakan hal yang sangat
1
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga (Sebuah
Perspektif Pendidikan Islam), (Jakarta: Rineka Cipta,2004), h. 16
2
Nur Ahid, Pendidikan Keluarga Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h.61
3
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press,2010), h. 69
1
keluarga muslim terikat dalam satu kesatuan umat yang kokoh yang
sikap, kebiasaan dan pola belajar seorang anak. Karena orang tua
merupakan pendidik pertama dan utama dari seorang anak dan juga dari
orang tua sebagai pendidik utama dan pertama karena pendidikan dari
pembentukan sifat dan karakter seorang anak yang masih berada dalam
dan menjaga anak secara terus menerus dari waktu ke waktu sebagai
mengasuh anak, orang tua harus memiliki pengetahuan agar mereka tidak
salah asuh. Selain itu orang tua juga harus mengetahui seutuhnya
karakteristik yang dimiliki oleh anak. Peranan orang tua begitu besar
Disinilah kepedulian orang tua sebagai guru yang pertama dan utama bagi
anak tercinta. Bagaimana seorang anak dapat tetap memadang masa depan
2
generasi penerus kita. Masa depan bangsa Indonesia kelak di tangan
mereka dan masa depan mereka dipersiapkan oleh orang tua saat ini.
Dalam pandangan islam, segala sesuatu yang dilaksanakan, tentulah
memiliki dasar hukum baik itu yang berasal dari dasar naqliyah maupun
anak usia dini. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan anak usia dini,
dapat dibaca firman Allah dalam al Qur’an Surat An-Nahl berikut ini:
pengetahuan) apapun. Akan tetapi Allah membekali anak yang baru lahir
termasuk pada usia dini, yang menjadi kewajiban orang tua adalah
3
anak tersebut tidak menjadi/mengikuti ajaran yahudi, nasrani atau majusi,
melainkan menjadi muslim yang sejati. Selain pola asuh orang tua
bukanlah sesuatu yang secara fisik terlihat. Namun ia adalah satu rasa
positif, maka anak akan berkembang maksimal. Akan tetapi bila orang tua
orang tua masa kini yang lebih mementingkan bekerja untuk mendapatkan
4
Muhammad Sayyid Muhammad Az-za’ balawi, Pendidikan Remaja Antara Islam Dan Ilmu
Jiwa, (Jakarta: Gema Insan,2007), h. 191
5
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2010)
4
mementingkan karirnya saja menganggap bahwa itu adalah suatu cara
seorang anak tidak hanya membutuhkan perhatian materi saja akan tetapi
agar anaknya dapat meraih prestasi yang tinggi. Suatu contoh pola asuh
kurang memberikan waktu dan perhatian untuk anaknya, maka tak jarang
ada anak yang mengalami broken home dan prestasinya menurun akibat
menjadi pandai atau bodoh tersebut, akan menjadi nakal atau berbudi
pekerti yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan guru.
Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
5
memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan
anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar
maka anak mengalami kesulitan dalam belajar sehingga nilai atau prestasi
yang ia dapatkan mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi pada anak
yang kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau mungkin
mendidik yang kurang baik. Orang tua yang tidak tega memaksa anaknya
segan adalah tidak benar, karena jika dibiarkan berlarut-larut maka anak
akan menjadi nakal, berbuat seenaknya. Mendidik anak terlalu keras juga
cara yang kurang benar, karena anak akan diliputi rasa takut dan benci
pola asuh orang tuanya kurang tetapi prestasi belajarnya baik, hal ini
disebabkan adanya dorongan motivasi dalam diri anak sendiri tinggi. Ada
juga anak yang orang tuanya memberikan pola asuh yang sesuai tetapi
6
dalam diri anak sendiri tidak ada motivasi sama sekali sehingga prestasi
anak menjadi menurun. Disamping itu ada anak yang kurang adanya
motivasi diri tetapi orang tua selalu menanamkan pola asuh dengan cara
7
3) Adanya pengaruh dari luar lingkungan keluarga, dimana anak
anak.
Tangerang.
b. Perumusan masalah
1) Bagaimana pola asuh orang tua di TPQ Izzul Furqon Cipondoh
Tangerang?
2) Bagaimana motivasi belajar anak di TPQ Izzul Furqon
Cipondoh Tangerang?
3) Apakah terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Tangerang?
4. Tujuan Penelitian dan Signifikasi Masalah
8
1) Untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak di TPQ Izzul
Cipondoh Tangerang.
3) Untuk mengetahui apakah terdapat pola asuh orang tua terhadap
9
BAB 1V : HASIL PENELITIAN, atau jawaban dari rumusan
masalah yang memuat tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap
motivasi belajar anak di tpq izzul furqon cipondoh tangerang, dan bab ini
B. Kerangka Metodologis
1. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian
telah ditetapkan.
10
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TPQ Izzul Furqon Cipondoh
terhitung dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Juli 2017.
populasi atau universe.6 TPQ Izzul Furqon pada Tahun pelajaran 2016-
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004), h.
26
7
Ibid, h. 26
11
dalam penelitian ini adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
3. Instrumentasi Penelitian
Setuju). Skor pada skala likert ini adalah 5 untuk Sangat Setuju,
12
latar belakang anak, orang tua, pendidikan, perhatian, motivasi
terhadap anak.
4. Teknik Pengumpulan Data
pengamatan langsung.
b. Interview (wawancara), yaitu dengan cara mengambil data
8
Ibid, h. 66.
13
juga karena di dapatkan data dari seluruh sampel pada saat
diteliti.9
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan dua
sebagai berikut:
P= x100
9
Abdul Muiz, Buat Skripsi Gampang Gitu Lho (Jakarta: Mandala Nasional Publishing, 2013),
Cet. Ke-1, h. 6.
14
N = Jumlah subjek dalam golongan
Penjelasan:
15
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah antara
Anak) terdapat korelasi yang signifikan. Dari perhitungan itu jika angka
berjalan searah).
Dengan memeriksa nilai “r” product moment pada taraf signifikansi
5% jika r tabel = rxy maka hipotesis nol ditolak, sedangkan hipotesis
alternatif disetujui atau diterima berarti terdapat korelasi positif yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y. kesimpulannya ialah tinggi
rendahmya motivasi belajar anak ada hubungannya atau dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya pola asuh orang tua.
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
dinyatakan dalam dua bentuk yaitu suatu hipotesis yang menyatakan tidak
ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar anak di TPQ
16
Izzul Furqan Tangerang. Dengan kata lain semakin baik pola asuh orang
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga
17
Muiz, Abdul, Buat Skripsi Gampang Gitu Lho, Jakarta: Mandala Nasional Publishing,
2013, Cet. Ke-1.
Pelajar, 2010.
Persada,2004.
18