Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TEKNIK PENGUKURAN

DAYA AKTIF, REAKTIF DAN SEMU

Dikumpulkan untuk memenuhi tugas matakuliah


Teknik Pengukuran
Yang diampu oleh Muhamad Fahmi Hakim S.T, M.T

Disusun oleh:
Kelompok 2

ACHMAD HANIF
(1731120019)

Kelas:
D3 TL 2B

PRODI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
DAYA AKTIF, REAKTIF DAN SEMU

I. Tujuan

1. Menentukan daya aktif, daya reaktif dan daya semu.


2. Menentukan faktor daya ( cos  ).
3. Menggambarkan tiga komponen daya dalam segitiga daya beserta vektor
diagram tegangan dan arus.

II. Teori dasar

Daya pada sumber tegangan searah (DC) merupakan perkalian antara tegangan
dan arus, karena tidak ada beda fasa antara keduanya. Didalam rangkaian arus bolak
balik, arus dapat bersifat mendahului (leading), sefasa atau terlambat (lagging)
terhadap tegangan, tergantung dari macam bebannya. Dengan adanya beban resistif,
induktif dan kapasitif pada sumber arus bolak-balik (AC) maka dapat dibedakan ada 3
daya yaitu daya nyata (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S).

a. Daya Nyata

Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan


menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya, yang mana dapat ditulis
dalam rumusnya yaitu :
Satu fasa
P = V x I x Cos φ
Tiga fasa
P = 1.732 x V x I x Cos φ
Keterangan :
P = Daya Nyata (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
Cos φ = Faktor Daya
Untuk sistem tiga fasa empat kawat ( L1, L2, L3, dan N ) besarnya arus
dapat diketahui dengan rumus berikut ini :
I = P / (1.732 x Vx I x Cos φ)
Ket :
I = Arus peralatan (Ampere)
P = Daya masukan peralatan (Watt)
V = Tegangan (Volt)
Cos φ = Faktor daya

b. Daya Semu
Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau
distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui
penghantar, dimana dapat dilihat rumusnya berikut ini :
Satu fasa
S=VxI
Tiga fasa
S = 1.732 x V x I
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)

c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar
dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik
dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang
dipengaruhi oleh faktor daya.
Satu fasa
Q = V x I x Sin φ
Tiga fasa
Q = 1.732 x V x I x Sin φ
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
II = Arus (Amper)
Sin φ = Faktor Daya
Pada beban resistif murni maka arus dan tegangan sefasa seperti yang diperlihatkan
pada gambar 1, besarnya daya nyata sesuai persamaan (1) berikut:

I m .Vm V2
P  V .I . cos   V .I  I 2 .R  (watt, W) (1)
2 R
Gambar 1 Daya Fungsi Waktu pada Beban Resistif Murni

Keterangan:
Im = Arus maksimum
Vm= Tegangan maksimum
V = Tegangan efektif
I = Arus efektif

Pada beban induktif atau kapasitif besarnya daya reaktif sesuai persamaan 2:

Q  V .I . sin  (volt ampere reaktif, VAR) (2)

Penjumlahan secara vektor daya nyata dan daya reaktif adalah daya semu dan
vektor diagram untuk ketiga daya dapat dilihat seperti pada gambar 2.

S  P  Q  V .I (volt ampere, VA) (3)

P
- S Q

Q 
S

(a) (b)

Gambar 2 Vektor Diagram Segitiga Daya ( a ) Beban Induktif, ( b ) Beban Kapasitif

III. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Amperemeter 1 buah
2. Wattmeter 1 fasa 1 buah
3. Lampu pijar 40 W 1 buah
4. Lampu pijar 75 W 1 buah
5. Lampu TL 40 W 1 buah
6. Kapasitor 4uF 1 set
7. Ballast 1H 1 set
8. Kabel banana 10 buah
9. Kabel jepit 5 buah

IV. Rangkaian Percobaan

Gambar 3 Rangkaian Percobaan Daya Nyata, Daya Reaktif, Daya Semu

V. Langkah Percobaan
1. Buat konsep perhitungan untuk percobaan daya nyata, daya semu dan daya reaktif
untuk beban lampu pijar (R), lampu pijar-balast (R//L) dan lampu pijar kapasitor
(R//C) sesuai dengan Tabel 1.
2. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 3.
3. Pilih batas ukur ampermeter sesuai besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian
(lihat konsep perhitungan).
4. Hubungkan rangkaian pada sumber tegangan 220 Volt
5. Ukurlah arus dan daya nyata pada masing masing komponen sesuai Tabel 1.
VI. Data Percobaan
Tabel 1 Rangkaian RLC Hubungan Seri Hasil Pengukuran

VS 
Beban I (A ) P (W ) Q (VAR) S (VA) Cos  (˚)
(V)
R (100 W//TL) 220 0,58 142 61,86 127,6 0,89 29
R//L (1H+1H) 220 0,8 160 65,93 70,4 0,96 22
R//L//C1 (1,5 220 0,77 162 63,46 92,4 0,94 22
uF)
R//L//C2 (4 uF) 220 0,72 163 66,94 127,6 0,92 25

VII. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus, daya
nyata, daya reaktif dan daya semu, berikan komentarnya.
2. Gambarkan vektor diagram segitiga daya pada masing-masing beban (R1//L, R1//C,
R1//TL//L//C).
3. Suatu sumber tegangan 220 Vac terhubung dengan beban pemanas 6,4 kW, 12x60 W
lampu pijar dan motor listrik 5 HP,  = 82%, PF = 0,72, hitunglah:
a) Total daya nyata, daya reaktif dan daya semu.
b) Arus total IT.
4. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.
JAWABAN

1.
2. Beban R1 // L
P = 27 x 2 = 54 Watt
Q = 115,09 VAR S Q
S = 127,6 VA
Cos θ = 0,43 
Θ = 64,53⁰ P

Beban R1 // C
P = 19 x 2 = 38 Watt
Q = 64,328 VAR P

S = 74,8 VA -
Cos θ = 0,508
Θ = 59,46 ⁰ Q
S

Beban R1 // TL // L // C
P = 51 x 2 = 102 Watt
Q = 120,384 VAR
S = 158,4 VA S Q
Cos θ = 0,643
Θ = 36,48⁰ 
P
3. Diketahui :
Vs = 220 V
Beban Pemanas : P = 6,4 Kw = 6400 W
Misal : Cos Phi = 0,86
12 Lampu Pijar : P = 12 x 60 = 720 W
Cos Phi = 1
Motor Listrik : Pout = 5 Hp = 5 x 746 W = 3730 W
Ƞ = 82 %
PF = 0,72
Ditanya : a) PT , QT, dan ST
b)IT
Jawab :
a. Pemanas → P = S x Cos Phi → 6400 = 5 x 0,85
S = 6400 = 7529, 41 VA
0,85
Ø = arc Cos 0,85 = 31,78⁰
Sin Ø = 0,53
Q = S . Sin Ø = 7529,41 . 0,53 = 3990,58 VAR
Lampu Pijar → Q = 0
Motor → Ƞ = Pout → 0,82 = 3730
Pin Pin

Pin = 3730 = 4548,78 W


0,82
Pin = S . Cos Ø → 4548,78 = S . 0,72
S = 4548,78 = 6317,75 VA
0,72
Ø = arc Cos 0,72 = 43,95⁰
Sin Ø = 0,69
Q = S . Sin Ø = 6317,75 . 0,69 = 4359,25 VAR

PT = P pemanas + P lampu pijar + Pin Motor = 6400 + 720 + 4548,78 = 11668, 78 W


QT = Q pemanas + Q lampu pijar + Q motor = 3990,58 + 0 + 4359,25 = 8349,83 VAR
ST = √PT² + QT² = √ 11668,78 ² + 8349,83 ² = 14348,52 VA
b. ST = Vs . Itotal
14348,52 = 220 . I total
I total = 14348,52 / 220 = 65,22 A
4. Pada percobaan kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa daya semu dan daya aktif
pada rangkaian RL nilainya lebih besar daripada rangkaian RC. Sedangkan daya
reaktif pada rangkaian RC lebih besar dari rangkaian RL. Pada percobaan memiliki
nilai error karena berbeda dengan hasil secara teori yang disebabkan ketelitian
pembacaan nilai arus maupun tegangan ataupun karena terdapatnya nilai toleransi
pada tiap-tiap resistor.
DATA PENGUKURAN

1. S = V x I = 220 x 0.42 x 0.867


S = 220 x 0.2 = 80,1108 VAR
S = 44 VA

4. S = V x I
S = 220 x 0.58
S = 127,6 VA
Cos ϕ = P / S = 54 / 127,6 = 0,43
Cos ˉ¹ 0,43 = 64,53 ⁰
Q = V x I x Sin Sin 64,53 ⁰ = 0,902

= 220 x 0.2 x 0.58


= 25.52 VAR Q = V x I x Sin

= 220 x 0.58 x 0.902


2. S = V x I
= 115,09 VAR
S = 220 x 0.32
S = 70,4 VA
5. S = V x I
Cos ϕ = P / S = 72 / 70,2 = 1,02
S = 220 x 0.64
Cos ˉ¹ 1,02 = 0 ⁰
S = 140,8 VA
Sin 0 ⁰ = 0
Cos ϕ = P / S = 90 / 140,8 = 0,639
Q = V x I x Sin Cos ˉ¹ 0,639 = 50,28 ⁰
Sin 50,28 ⁰ = 0,76
= 220 x 0.32 x 0
= 0 VAR
Q = V x I x Sin

3. S = V x I
= 220 x 0,64 x 0,76
S = 220 x 0.42
= 107,008 VAR
S = 92,4 VA
Cos ϕ = P / S = 46 / 92,4 = 0,497
6. S = V x I
Cos ˉ¹ 0,497 = 60,19 ⁰
S = 220 x 0.34
Sin 60,19 ⁰ = 0,867
S = 74.8 VA
Cos ϕ = P / S = 38 / 74.8 = 0.508
Q = V x I x Sin Cos ˉ¹ 0.508 = 59.46 ⁰
Sin 59.56⁰ = 0.86 Q = V x I x Sin
Q = V x I x Sin
= 220 x 0.61 x 0.455
= 220 x 0.34 x 0.86 = 60.39 VAR
= 64,32 VAR

7. S = V x I
S = 220 x 0.44 10. S = V x I
S = 96.8 VA S = 220 x 0.72
Cos ϕ = P / S = 72 / 96.8 = 0.743 S = 158.4 VA
Cos ˉ¹ 0.743 = 42.01⁰ Cos ϕ = P / S = 102 / 158.4 = 0.643
Sin 42.01⁰ = 0.669 Cos ˉ¹ 0.643 = 49.98 ⁰

Q = V x I x Sin Sin 49.98⁰ = 0.76

Q = V x I x Sin
= 220 x 0.44 x 0.669
= 64.759 VAR = 220 x 0.72 x 0.76
= 120.384 VAR
8. S = V x I
S = 220 x 0.52 11.S = V x I
S = 114.4 VA S = 220 x 0.78
Cos ϕ = P / S = 84 / 114.4 = 0.734 S = 171.6 VA
Cos ˉ¹ 0.734 = 42.77 ⁰ Cos ϕ = P / S = 138 / 171.6 = 0.804
Sin 42.77⁰ = 0.679 Cos ˉ¹ 0.804 = 36.48 ⁰

Q = V x I x Sin Sin 36.48⁰ = 0.59

Q = V x I x Sin
= 220 x 0.52 x 0.679
= 77.678 VAR = 220 x 0.78 x 0.59
= 101.244 VAR
9. S = V x I
S = 220 x 0.61
S = 134.2 VA
Cos ϕ = P / S = 120 / 134.2 = 0.84
Cos ˉ¹ 0.84 = 27.12 ⁰
Sin 27.12 ⁰ = 0.455

Anda mungkin juga menyukai