PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN
IDENTITAS NASIONAL
Disusun oleh:
Nama : Dhita Kusuma Astuti
Kelas : Reguler A Semester V
NIM : P17431112014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warga Negara yang baik hakikatnya mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa
saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati
diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang
telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan –
Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli
seolah – olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling
memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung,
Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari
kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Identitas Nasional ?
2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Identitas ?
3. Bagaimana Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia ?
4. Apa Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ?
5. Apa Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional ?
6. Bagaimana Karakteristik Identitas Nasional Indonesia ?
7. Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia ?
8. Bagaimana Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional ?
C. Tujuan Makalah
1. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan baru dalam sisi Identitas Nasional dan Nasionalisme, serta
kandungannya.
2. Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
3. Dapat menyuarakan mengenai pendapat dan pemikiran.
4. Menambah pengetahuan baru, mengenai pentingnya Identitas Nasional.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Jadi Identitas
nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah
tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Basis dari identitas nasional diantaranya:
- socially (yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat berdasarkan
proses sosialisasi dari individu yang berbeda),
- culturally (yaitu identitas yang mengarah kepada atribut kebudayaan) ,
- politically (identitas yang mengarah kepada sumber politik dari peran sosial dalam
masyarakat, contohnya sebagai pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).
Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu sendiri memiliki
proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk membentuk serta menyepakati
apa yang akan di tetapkan untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia tercinta.
Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan
pada abad ke – IV, ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak
pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di
Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di jawa timur serta kerajaan – kerajaan
lainya.
Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut Yamin di
istilahkan sebagai fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif
sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia.
4
Oleh karena itu akar – akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif
sejarah sekaligus juga merupakan unsur – unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai – nilai yang
tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi Identitas yang dapat di
kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti memiliki
6
bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti Indonesia, Bendera Indonesia berwarna
Merah dan Putih, seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang
menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih”. Warna
Merah dan Putih yang menjadi warna pilihan yang di pilih untuk melambangkan
Indonesia itu memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan Putih artinya Suci, yang
diharapkan masyarakat Infdonesia bisa memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang
Bendera Indonesia.
Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang oleh
Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf
Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu karangannya menjadi atau
ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang diberi judul “ Indonesia Raya ” .
Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah di tetapkan bahwa lambang
negara Indonesia adalah Garuda Pancasila.
Pancasila dalam hal ini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan
kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki
warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan perisai di tengah
melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.
Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila,yaitu:
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(sila ke-5).
7
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian,
yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar
Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga sebagai
pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat di
artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena
Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi
tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara.
Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang
merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh
bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan tidak
bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah ditetapkan atau saat ini
berlaku.
8
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain yaitu
“Konstitusi”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “Constitution” atau dari bahasa
Belanda “Constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang – undang dasar, dan
hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang belanda dan jerman, yang dalam percakapan
sehari – hari memakai kata “Grondwet” ( Grond = dasar, wet = Undang – undang ) yang
keduanya menunjukan naskah tertulis.
Namun pengertian Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:
9
Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan
oleh sebagian besar warga di wilayah tertentu yang sering di sebut dengan istilah Adat.
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa memiliki sejarah dalam kelahiranya
sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir kehidupan bagi penerus
bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang paling akhir.
Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau
persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor – faktor ini bersifat
hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka harus
seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia melipiti :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis – ekologis. Kondisi geografis-ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia ( suryo, 2002 )
Secara umum ada beberapa unsur yang terkandung dalam identitas nasional, yaitu:
1. Pola perilaku
Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan ditengah masyarakat yang merupakan salah satu
bukti bahwa Indonesia memiliki kearifan lokal yang sangat luhur serta mulia sifatnya.
10
2. Lambang-lambang
Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap tujuan negara yang diimplementasikan oleh
bendera, lagu kebangsaan, dann bahasa yang tentu saja dilindungi Undang-undang.
3. Alat-alat perlengkapan
Ini berfungsi sebagai faktor produksi atau alat perubahan baik dimensi ekonomi maupun
budaya sekaligus berkaitan tentang sosial bermisal: Rumah Ibadah, alat transportasi, ciri khas
kebangsaan dll.
Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis dan kontekstua diantaranya seperti budaya
unggul karena sebagai yang mendiami sebuah bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.
1. Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang
gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah
membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.
2. Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.
3. Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia
untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa
Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus
dikembangkan dan di budayakan.
11
4. Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain,
agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga
merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan
disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat
dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan
tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok lainnya.
5. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki
ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu)
sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang
menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Dalam karakteristik nasioanal indoneia ini terdiri darri beberapa konsep, yaitu Cultural
Unitiy dan Political Unitiy, maka Identitas juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas suku
kebangsaan dan kebangsaan khusus nya di Indonesia ini setiap Identitas ini memiliki ciri khas
tersendiri.
12
1. Identitas Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan merujuk pada
bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis antropoligis. Identitas
kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya,
keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi Identitas kelompok bangsa sekaligus
Identitas suatu bangasa yang keragamannya membuat bang sa Indonesia itu sendir berbeda
dan dapat dibedakan dengan bangsa-bangsa yang lainnya.
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat ascribtife (sudah ada
sejak lahir), bersifat alamiah / bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat
diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan.
2. Identitas Political Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada bangsa
dalam pengertian politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan
bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara yang relatif homogen yang hanya
terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciotakan Identitas yang
baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga sebagai Identitas nasional.
Kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan
bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk Identitas nasional adalah
bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi
nasional.
Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah
maraknya tentang Globalisasi.
Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan
perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah
dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak.
13
Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser
nilai-nilai yang telah ada sejak dulu.
Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan
ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang bisnis maupun
interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang akan datang untuk
kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini tercinta.
Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara hampir tidak ada
artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antar bangsa yang
semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di
antara budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan adalah pembelajaran yang wajib di
ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa bahwa perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk
di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat
melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia?
Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap masalah, karena pada dasarnya tidak
akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah berfikir mencari jalan
keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil.
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di Negara
Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti upacara.
Di Indonesia sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun
non wajib. Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia
(17Agustus), upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan ( 10 November ),
dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara setiap hari senin yang sering di
lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan
14
bahkan hampir tidak ada yang melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang sangat
mudah dilakukan untuk mempertahankan serta mengatasi masalah Identitas Nasional Indonesia.
Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang terjadi di
Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point – point yang menjadi
Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada sesi pengibaran bendera merah
putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera Negara Indonesia, ada pula sesi saat
menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama – sama yang di nyanyi oleh seluruh pasukan
upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan pembacaan
teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara
yang menjadi Identitas Nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
menunjukkan jati diri sebagai pembeda antara Negara satu dengan Negara lain.
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/aliffya_irlandha/pendidikan-kewarganegaraan-materi-identitas-
nasional
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-identitas-nasional.
17