2. Bahan
No Nama bahan Kategori Sifat fisik Sifat kimia
1 Aquadest Umum - Berbentuk cair - Bisa bersifat asambila
padasuhukamar direaksikan dengan basa
0
- Titik didih 100 c - Bisa bersifat basa bila direaksikan
0
- Titik beku 0 c dengan asam
- Tidak berbau - Pelarut universal
- Bersifat polar
2 Kloroform Khusus Cairan berwarna bening Non polar
Berbau khas Sebagai pelarut untuk lemak
Tidak larut dalam air
3 Indikator pp Khusus - Berwarna merah muda - Suasana asam : tidak berwarna
- Berwujud cairan - Suasana basa : berwarna merah
- Sebagai zat pewarna. muda terang
- Netral merupakan asam lemah
4 NaOH Khusus - Wujud cairan - Merupakan senyawa yang bersifat
- Berwarna bening basa kuat
- Mudah teroksidasi - Mudah larut dalam air dan etanol
- Berwarnaputih tapi tidak larut dalam eter
- Keras - Mudah terionisasi membentuk Na+
- Rapuh + OH-
- Menunjukkan pecahan
hablur
5 Asam Sitrat Umum - Berbentuk kristal
- Mampu mengikat ion-ion logam
berwarna putih, tidak
berbau, dan memiliki sehingga dapat digunakan sebagai
rasa asam pengawet dan kesadahan dalam air
- Berat molekul : 192
gr/mol
- Spesific Gravity : 1,54
( 20° C )
- Titik Lebur : 153° C
- Titik didih : 175° C
6 Natrium Khusus - Zat ini dapat berupa - sebagai pengatur keasaman, atau zat
Sitrat asam atau basa pemantau pH, merupakan aditif
organik, mineral, zat makanan yang ditambahkan untuk
penetral, atau zat mengubah atau mem-pertahankan pH
pembuffer (keasaman atau kebasaan)
7 Ammonia Khusus - Mr : 17 g/mol - Dapat bereaksi dengan karbon
- Titik didih : 239 K dioksida dan klor
- Dalam suhu kamar
berwujud gas, tidak
berwarna
8 FeCl3 Khusus - Titik didih 315ºC - Besi(III) klorida bereaksi
- Berbentuk kristal dengan garam klorida lainnya
membentuk iontetrahedral FeCl4−
yang berwarna kuning
E. Prosedur Kerja
1. Ektraksi
25 gr bakso
Filtrate
1 mL filtrat
Tidak terbentuk
endapan (-)
3. Uji Kuantitatif Natrium Benzoat
10 mL filtrat
V1=
V2=
V3
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan analisis terhadap kandungan pengawet natrium
benzoate pada makanan dengan sampel berupa bakso yang dijual di pasar sentral kota Gorontalo.
Analisis yang dilakukan berupa analisis kualitatif untuk menentukan ada tidaknya kandungan
pengawet natrium benzoate pada sampel, dan analisis kuantitatif untuk menentukan seberapa
besar kandungan natrium benzoate dalam sampel. Sebelum dilakukan analisis natrium benzoate
diekstraksi terlebih dahulu dari sampel. 25 gr Sampel bakso dihaluskan dan ditambahkan 62,5
mL buffer sitrat, buffer sitrat ini berfungsi untuk menarik natrium benzoate dari sampel.
Campuran sampel dan buffer sitrat kemudian dipisahkan dengan cara dekantasi yang kemudian
filtratnya ditempatkan pada corong pisah dan ditambahkan 10 ml kloroform. Campuran tersebut
dikocok sambil dikeluarkan uapnya dan terbentuk 2 lapisan dimana lapisan atas berupa filtrate
dari sampel yang berwarna keruh dan lapisan bawah berupa kloroform yang diduga telah
mengandung natrium benzoate. Lapisan kloroform ditampung dalam Erlenmeyer dan ekstraksi
dilakuakan sebanyak 3 kali utnuk memaksimalkan jumlah natrium benzoate yang terekstrak oleh
kloroform.
Setelah proses ekstraksi dilanjutkan dengan analisis kualitatif dimana filtrate dari hasil 3
kali ekstraksi diambil 1 mL filtrate dan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 1 mL NH3. Campuran tersebut dipanaskan dalam penangas air hingga terbentuk
residu atau hingga volume campuran berkurang. Pada sampel bakso ini filtrate hasil ekstraksi
yang dipanaskan tidak menghasilkan residu sehingga ketika volume campuran filtrate dan NH3
berkurang tabung reaksi diangkat dari penangas air dan didinginkan. Setelah dingin campuran
ditambahkan 4 tetes FeCl3 0,5 % untuk menguji keberadaan natrium benzoate dalam sampel
yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna coklat. Endapan yang terbentuk adalah
basa besi(III)benzoat, [(C6H5OH)3Fe.Fe(OH)3].2.. Pada sampel bakso yang duji tidak terbentuk
endapan berwarna coklat yang berarti bahwa sampel yang digunakan tidak mengandung
pengawet natrium benzoate. Apabila FeCl3 bereaksi dengan natrium benzoate maka reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
3C6H5COO- + 2 Fe3+ + 3H2O (C6H5COO)3Fe.Fe(OH)3 + 3H+
Analisis Kuantitatif dilakukan apabila dalam analisis kualitatif terbukti ditemukan adanya
kandungan natrium benzoate pada sampel. Untuk uji kuantitatif penetapan kadar pengawet
natrium benzoate dilakukan dengan cara alkalimetri yaitu titrasi menggunakan NaOH. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Namun setelah melalui uji kualitatif sampel negativ mengandung pengawet natrium benzoate
sehingga analisis tidak dilanjutkan pada uji kuantitatif.
H. Kesimpulan
Natrium benzoate adalah garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika
dilarutkan dalam air yang digunakan sebagai pengawet makanan. menurut persyaratan SNI
(Standar Nasional Indonesia) 01-0222-1995 batas maksimum penggunaan natrium benzoat
adalah 1 g/kg. Berdasarkan percobaan yang dilakukan tidak diteukan adanya pengawet natrium
benzoate pada sampel bakso yang berasal dari pasa sentral kota Gorontalo.