PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu hal yang menarik seperti apa yang digambarkan selama ini, yakni Islam
memiliki karakteristik global, bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu. Namun, pada
sisi yang lain, saat ia memasuki berbagai kawasan wilayah, karakteristik global seolah-
olah hilang melebur ke dalam berbagai kekuatan lokal yang dimasukinya. Satu
kecenderungan dimana biasa Islam mengadaptasi terhadap kepentingan mereka.
Dalam hal ini Islam dipandang sebagai agama yang memiliki kesatuan dalam
keragamannya dalam aspek-aspek teologi dan spritualnya, sementara lokalitas
keragamamannya berbeda dalam pola-pola penerapan dengan variasi cultural masing-
masing.
B. Tujuan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
2. Untuk mengetahui orientalisme dan oksidentalisme.
3. Untuk mengetahui studi islam di Barat, didunia Islam, di Indonesia.
C. Manfaat Makalah
Disamping untuk memenuhi tugas, pemakalah berharap makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan yang kita miliki terutama tentang mata kuliah Metodologi
Studi Islam.
PEMBAHASAN
1
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Beberapa Aspek, Jakarta: Bulan Bintang, hlm 33.
2
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam, Jakarta: Rajawali Pers, hlm 2.
3
A. Hanafi, Orientalisme Ditinjau dari Kacamata Agama, (Al-quran dan Hadis), Jakarta: Pustaka Al-Husna,
tt, hlm 9.
4
Zulfran Rahman, Kajian Sunnah Nabi Saw, Sebagai Sumber Hukum Islam, Kerinci: CV Pedoman Ilmu
Jaya, hlm. 135.
5
Hasanain Batth, Anatomi Orientalisme, Terjm. M. Faisal Muchtar, Jogjakarta: MenaraKudus, 2004, hlm.
19.
6
KH. Muhammad Solikhin, Filsafat dan Metafisika Dalam Islam (Yogyakarta : Penerbit NARASI, 2008),
hal.252
7
Zuhairi Misraawi, Pandangan Muslim Moderat : Toleransi, Terorisme, dan Oase Perdamaian (Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara, 2010), hal.169
Hasan hanafi adalah seorag penulis dan pemikir dari Mesir yang sangat produktif.
Ia menguasai tiga bahasa (Arab, Inggris, dan Prancis). Banyak karya beliau yang sangat
fundamentalis antara lain Min Al- Aqidah ila al- Tsaurah- lima volume 1988 dll.
Pengantar okesidentalisme adalah karya beliau yang terbaru sampai sekarang.
Hassan Hanafi adalah salah satu tokoh yang mencetuskan tentang oksidentalisme
sebagai suatu kajian kebudayaan dan berbagai aspek dunia Barat. Oksidentalisme muncul
sebagai suatu disiplin keilmuan yang menjadi lawan dari orientalisme. Hanafi menyebut
identitas masyarakat timur itu dengan istilah ego (al-ana) dan masyarakat Barat sebagai the
other. Dulu ego merupakan objek kajian dari the other, kini saatnya ego menjadi
pengkaji/subjek yang mengkaji the other sebagai subjeknya.8
Hassan Hanafi juga menjelaskan hasil- hasil yang akan dicapai bila oksidentalisme
berhasil berkembang dengan baik dan mendapatkan objeknya, ia akan membawa pada
perubahan besar. Beberpa hasil dari oksidentalisme jika berhasil dibangun adalah :
1. Kontrol akan pembendungan kesadaran Eropa. Eropa yang dulu merupakan subjek,
kini menjadi ojek kajian bagi ego. Kini saatnya murid menjadi guru, dan tiba saatnya
guru menjadi murid. Yang terbelakang memimpin, dan yang maju mulai dibelakang.
2. Mempelajari kesdaran Eropa dalam kapasitas sebagai sejarah. Kesadaran Eropa
merupakan sejarah yang terbentuk dari fase sejarah, namun ia tetap merupakan
eksperimentasi manusia dan perjalanan sebuah peradaban.
3. Mengendalikan Barat pada batas alamiahnya, mengakhiri perang kebudayaan,
menghentikan ekspansi tanpa batas, mengembalikan filsafat Eropa ke lingkungan
kelahirannya. Sehingga partikularitas Eropa kelihatan. Mengembalikan kebudayaan
Barat ke wilayah geografisnya dan historisnya.
4. Menghapus budaya kosmo polit, menemukan spesifikasi bangsa seluruh dunia.
5. Membuka jalan bagi terciptanya inovasi non Eropa dan membebaskan dari “akal”
Eropa yang menghalangi nuraninya, sehingga ego dapat berpikir sesuai dengan “akal”
dan kerangka lokalnya sendiri.Sehingga akan ada keragaman tipe dan model. Tidak
8
Hassan Hanafi, Oksidentalisme : sikap kita terhadap tradisi Barat. Terj (Jakarta : Paramsdina, 2000). hal.
18.
9
Ibid, hal.176-183
10
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Aliyah Kelas Tiga, Jakarta: Karya Toha Putra Semarang,
2003, hlm. 65
11
Atang abdul hakim dan jaih mubarok, metodologi studi islam,(bandung:rosda karya, 2004), hal 9-10
12
Faisal ananda arfa,Dkk, metode studi islam jalan tengsh memahami islam,(jakarta:raja grafindo,2016), hal
60-61
13
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 21-22.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pengertian studi kawasan Islam adalah kajian yang tampaknya menjelaskan bagaimana
situasi sekarang ini terjadi, karena fokus materi kajiannya tentang berbagai area mengenai
kawasan dunia Islam dan lingkup pranata yang ada.
Studi Kawasan Islam ini sendiri terbagi kepada :
Orientalisme : Orang-orang yang mempelajari budaya timur dari segala aspeknya gaya
berpikir yang berdasarkan pada perbedaan ontologism dan epistemologis yang dibuat
antara timur dan barat.
Oksidentalisme : Oksidentalisme sebagai suatu disiplin ilmu yang secara khusus
mempelajari dan mengkaji Barat dan kebaratan dari perspektif non-Barat.
Studi Islam di Barat, di dunia Islam, dan di Indonesia. Yang terdiri dari :
1. Sejarah perkembangan studi Islam di dunia Barat
2. Sejarah perkembangan studi Islam di dunia Islam
3. Sejaran perkembangan studi Islam di Indonesia
b. Saran
Untuk pengembangan makalah ini lebih lanjut, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun, demi kemajuan makalah dimasa mendatang.
Penulis menyadari bahwa didalam makalah ini, mungkin penulis belum benar-benar
menjabarkannya secara lengkap dan rinci, penulis akan berusaha untuk terus lebih baik untuk
makalah-makalah di masa mendatang.
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Beberapa Aspek, Jakarta: Bulan Bintang.
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam, Jakarta: Rajawali Pers.
A. Hanafi, Orientalisme Ditinjau dari Kacamata Agama, (Al-quran dan Hadis), Jakarta:
Pustaka Al-Husna, tt.
Zulfran Rahman, Kajian Sunnah Nabi Saw, Sebagai Sumber Hukum Islam, Kerinci: CV
Pedoman Ilmu Jaya.
Hasanain Batth, Anatomi Orientalisme, Terjm. M. Faisal Muchtar, Jogjakarta: Menara
Kudus, 2004.
KH. Muhammad Solikhin, Filsafat dan Metafisika Dalam Islam, Yogyakarta : Penerbit
NARASI, 2008.
Zuhairi Misraawi, Pandangan Muslim Moderat : Toleransi, Terorisme, dan Oase
Perdamaian, Jakarta : PT Kompas Media Nusantara, 2010.
Hassan Hanafi, Oksidentalisme : sikap kita terhadap tradisi Barat. Terj, Jakarta :
Paramsdina, 2000.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Aliyah Kelas Tiga, Jakarta: Karya Toha
Putra Semarang, 2003.
Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, metodologi studi Islam, Bandung : Rosdakarya,
2004.
Faisal Ananda Arfa, dkk, metode studi islam jalan tengsh memahami Islam, Jakarta :
Raja Grafindo, 2016.
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.