Anda di halaman 1dari 24

TEORI PASAR MODAL

PEMILIHAN PORTOFOLIO

Oleh Kelompok 12 :
Ni Putu Haris Candra Devi (49)
Ade Pratiwi Indasari (50)
Putu Dessy Kurnia Dewi (51)
Putu Vilia Puspitha (51)

PROGRAM EKSTENSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
PETA KONSEP.......................................................................................... ii

PEMBAHASAN
1.1 Menentukan Attainable Set dan Efficient Set........................... 1
1.1.1 Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna...... 2
1.1.2 Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas............................. 6
1.1.3 Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna..... 9
1.2 Menentukan Portofolio Efisien................................................ 12
1.3 Menentukan Portofolio Optimal.............................................. 13
1.3.1 Portofolio Optimal Berdasarkann Preferensi Investor... 13
1.3.2 Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz.. 14
1.3.3 Portofolio Optimal dengan Aktiva Bebas Risiko........... 15
1.3.4 Portofolio Optimal dengan Adanya Simpanan
Pinjaman Bebas Risiko.................................................. 16

PENUTUP
2.1 Kesimpulan.............................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PETA KONSEP
PEMBAHASAN
PEMILIHAN PORTOFOLIO

1.1 Menentukan Attainable Set dan Efficient Set


Attainable set atau sering disebut sebagai opportunity set adalah seluruh set yang
memberikan kemungkinan pembentukan portofolio dari aset-aset yang tersedia. Semua titik
kombinasi aset dalam attainable set adalah portofolio yang efisien dan juga tidak efisien.
Investor yang rasional akan memilih kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang
lebih tinggi untuk risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang
sama. Dengan kata lain, investor yang rasional akan membentuk portofolio efisien. Efficient
set adalah kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang lebih tinggi untuk risiko
yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang sama. Bentuk attainable
set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi kedua aset (dalam hal ini adalah
saham) tersebut. Optimum set dalah kombinasi aset terbaik di antara berbagai kombinasi
dalam efficient set yang sesuai dengan preferensi investor atau ditentukan dengan pendekatan
tertentu, misalnya pendekatan Markowitz.

Grafik 1.1
Bentuk Umum Attainable Set Tiga Skenario Ekstrim
(Saham A dan B Berkorelasi Positif Sempurna, Nol, dan Negatif Sempurna)
E(R)P

E(R)A A (portofolio saham tunggal A)

rAB =
-1 rAB
rAB==+10 D
C

E(R)B B (portofolio saham tunggal B)

B A P
0
Berdasarkan grafik 10.1 di atas, attainable set atau opportunity set ditunjukkan oleh
garis hitam yang tidak terputus-putus (garis AB) untuk portofolio dua saham yang berkorelasi
positif sempurna (rAB = +1,0), kurva BDA untuk portofolio dua saham yang independen satu
sama lain atau tidak berkorelasi (rAB = 0), dan kurva BCA untuk portofolio dua saham yang
berkorelasi negatif sempurna (rAB = -1,0).
Efficient set ditunjukkan oleh titik-titik disepanjang garis AB untuk portofolio dua
saham yang berkorelasi positif sempurna (rAB = +1,0), kurva DA untuk portofolio dua saham
yang independen satu sama lain atau tidak berkorelasi (rAB = 0), dan kurva CA untuk
portofolio dua saham yang berkorelasi negatif sempurna (rAB = -1,0). Titik-titik dalam
efficient set harus dalam attainable set dan titik-titik tersebut haruslah memiliki return
ekspektasian portofolio yang lebih tinggi untuk risiko portofolio yang sama atau risiko
portofolio yang lebih rendah untuk return ekspektasian portofolio yang sama sebagaimana
yang dipertimbangkan oleh investor yang rasional. Optimum set adalah satu titik di antara
titik-titik dalam efficient set yang dapat ditentukan dengan sejumlah alternatif pendekatan
yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya di BAB ini.

1.1.1 Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna


Markowitz menyatakan bahwa risiko portofolio tidak akan menurun jika dua saham
dalam portofolio tersebut berkorelasi positif sempurna (rAB = +1).
Rumus risiko portofolio dua saham (saham A dan saham B) adalah:
2 2 2
σ P = w A Var ( R ) A + w B Var ( R ) B +2 w A wB r AB σ A σ B
Risiko portofolio dua saham (saham A dan B) dengan koefisien korelasi +1 adalah:
untuk rAB = +1  σ 2P = w 2A Var ( R ) A + w2B Var ( R ) B +2 w A wB σ A σ B atau
σP = √w 2
A Var ( R ) A + w2B Var ( R )B + 2 w A w B σ A σ B
mengingat wA + wB = 1, maka wB = 1 – wA. Sehingga rumus di atas menjadi:
1−w
1−w
2
σP = (¿¿ A) Var ( R ) B + 2 w A (¿¿ A)σ A σ B
2
w A Var ( R ) A +¿
√¿
mengingat bentuk (A2 + B2 + 2 AB) = (A+B)2 dan Var(R)A = A2 serta Var(R)B = B2 maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:
w
¿
1−w
(¿¿ A) σ B
σP = ¿ A σ +¿ *
A
¿
¿
¿
√¿
1−w
σP = (¿¿ A) σ B
w A σ A +¿
σ P = w A σ A + σ B −w A σ B

σ P = σ B + ( σ A−σ B ) w A

Berdasarkan formula di atas, maka risiko portofolio dua saham (saham A dan saham B)

w
adalah fungsi linear dari proporsi saham A. Secara matematika dituliskan f (¿¿ A ) dengan
σ P =¿
intercept sebesar standar deviasi saham B (B) dan slope sebesar selisih standar deviasi
saham A dan saham B (A – B).
w
Slope atau kemiringan garis lurus f (¿¿ A ) akan bernilai positif jika risiko (standar
σ P =¿
deviasi) saham A lebih besar daripada saham B. Grafik 10.2 (a) di bawah ini menunjukkan
hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko saham
A lebih besar daripada saham B.

Grafik 1.2
Hubungan Antara Proporsi Saham A Dalam Portofolio dan Risiko Portofolio

  
P P P
B B
B

0 a 0 a 0 a

(a) A – B > 0 (b) A – B = 0 (c) A – B < 0


A > B A = B A < B
w
Slope atau kemiringan garis lurus f (¿¿ A ) akan bernilai nol jika risiko (standar
σ P =¿
deviasi) saham A sama dengan saham B. Grafik 10.2 (b) di atas menunjukkan hubungan
antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko saham A sama

w
dengan saham B Sedangkan Slope atau kemiringan garis lurus f (¿¿ A ) akan bernilai
σ P =¿
negatif jika risiko (standar deviasi) saham A lebih kecil daripada saham B. Grafik 10.2 (c) di
atas menunjukkan hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio
ketika risiko saham A lebih kecil daripada saham B.

Bagaimanakah hubungan antara risiko portofolio dan return ekspektasian portofolio?


Rumus hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio adalah:
σ P=σ B + ( σ A −σ B ) w A
berdasarkan rumus di atas maka:
σ P −σ B
w A=
σ A −σ B

Rumus wA di atas disubstitusikan ke persamaan return ekspektasian portofolio berikut ini:


E(R)p = wA E(R)A + wB E(R)B dan mengingat wA + wB = 1 sehingga wB = 1 – wA maka:
σ P−σ B σ P−σ B
E(R)p = E(R)A + (1 - ) E(R)B
σ A −σ B σ A −σ B
σ

= (P – B) ( E ( R)A


σ A −σ B )
E ( R )B
+ E(R)B – (¿ ¿ P−σ B ) σ −σ
A B
( )
¿
¿

= P ( E ( R)A
σ A −σ B ) – B ( E ( R)A
σ A −σ B ) + E(R)B –
[ ( ) ( )]
σP
E ( R)B
σ A −σ B
−σ B
E ( R)B
σ A−σ B

E ( R)A E ( R)A E ( R )B E ( R)B


= P ( σ A −σ B ) – B ( σ A −σ B ) + E(R)B – σ P ( σ A −σ B) (
+ σB
σ A−σ B )
=
[[
σB
E ( R )B −E ( R ) A
σ A −σ B ]
+ E ( R)B
] [[
+
E ( R ) A −E ( R ) B
σ A −σ B
σP
]]
Dengan demikian, hubungan antara risiko portofolio dan return ekspektasian portofolio
adalah:

E(R)p =
[[
σB
E ( R )B −E ( R ) A
σ A −σ B ]
+ E ( R)B
] +

[[ E ( R ) A −E ( R ) B
σ A −σ B ]]
σP

Persamaan di atas adalah persamaan linear dengan intercept sebesar

[[
σB
E ( R )B −E ( R ) A
σ A −σ B ]+ E ( R)B
] dan slope sebesar
[ E ( R ) A −E ( R )B
σ A −σ B ] . Persamaan linear ini

membentuk attainable set portofolio dua saham dengan korelasi positif sempurna.

Contoh 1.1
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang berkorelasi
positif sempurna dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan analisis terhadap tiga
periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan return ekspektasian sebesar
15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20% sedangkan saham PQRS memberikan
return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko 7%. Sajikanlah attainable set dan efficient set
portofolio dua saham Arlan!

Alternatif Penyelesaian # 1: Rumus hubungan E(R)P dan P untuk r = +1,0

E(R)p =
[ [
σ PQRS
E ( R )PQRS −E ( R )ABCD
σ ABCD−σ PQRS ]
+ E ( R )PQRS
] [ +
E ( R ) ABCD −PQRS
σ ABCD −σ PQRS
σP
]]
E(R)p = [ [
0,08
0,08−0,15
0,20−0,07
+0,07
] ] +

[[ 0,15−0,08
σ
0,20−0,07 P ] ]
= 0,0423 + 0,5385 P

Grafik 1.3
Hubungan E(R)P dan P untuk alternatif pendekatan pertama
E(R) E(R)P = 0,0423 + 0,5385 P
P
0,0423 ) tan  = 0,5385

0 P

Titik-titik di dalam garis lurus yang tebal adalah attainable set yang sekaligus juga efficient
set.
Alternatif Penyelesaian # 2: Tabel E(R)P dan P dari variasi nilai WABCD dan WPQRS
wABCD WPQRS E(R)P P
1,0 0,0 0,080 0,070
0,9 0,1 0,087 0,083
0,8 0,2 0,094 0,096
0,7 0,3 0,101 0,109
0,6 0,4 0,108 0,122
0,5 0,5 0,115 0,135
0,4 0,6 0,122 0,148
0,3 0,7 0,129 0,161
0,2 0,8 0,136 0,174
0,1 0,9 0,143 0,187
0,0 1,0 0,150 0,200

Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
σP = σ PQRS + ( σ ABCD −σ PQRS ) w ABCD
= 0,07 + (0,20 – 0,07) wABCD
= 0,07 + 0,13 wABCD

Grafik 1.4
Hubungan E(R)P dan P untuk alternatif pendekatan kedua
0.16 0.15

0.14 f(x) = 0.54x + 0.04


RETURN EKSPEKTASIAN PORTOFOLIO
R² = 1
0.12

0.1

0.08 0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
RISIKO PORTOFOLIO

1.1.2 Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas


Dua saham yang tidak berkorelasi (r = 0) berarti harga saham tersebut bergerak secara
independen. Rumus risiko portofolio dua saham (saham A dan saham B) dalam BAB 9 adalah
2 2 2
σ P = w A Var ( R ) A + w B Var ( R ) B +2 w A wB r AB σ A σ B . Jika rAB = 0 maka persamaan di atas

menjadi σ 2P = w 2A Var ( R ) A + w2B Var ( R ) B . Persamaan ini menunjukkan bahwa risiko


portofolio untuk dua saham independen adalah rata-rata tertimbang dari risiko masing-masing
saham individual.

Persamaan σ 2P = w 2A Var ( R ) A + w2B Var ( R ) B dapat diubah menjadi:


1−w
2 2
P2 = (¿¿ A) σ B
w 2A σ 2A + ¿
= wA2 A2 + [1 + wA2 – 2 wA] B2
= wA2 A2 + B2 + wA2 B2 – 2 wA B2
= (A2 + B2) wA2 – (2 B2) wAB2  bentuk y = f(x) = ax2 – bx + c
∂(σ 2P )
=¿ 2 wA A2 + 2 wA B2 – 2 B2 = 0  bentuk y’ = f’(x) = 2ax – b = 0
∂ wA
wA ( 2 A2 + 2 B2 ) = 2 B2
wA [ 2 (A2 + B2) ] = 2 B2
2
*
σB
w =
A 2 2 .................................... titik optimum (menyebabkan varian
σ A+ σB
minimum)
Hubungan antara risiko portofolio dan proporsi saham A adalah tidak linear tetapi
parabolik dengan titik puncak di bawah (titik minimum) sebagaimana disajikan oleh grafik
10.5 (b) di bawah ini:
\

Grafik 1.5
Profil E(R)P dan P untuk portofolio dua saham yang tidak berkorelasi

E(R)P P E(R)P

E(R)A A
E(R)A

E(R)P* = f(P*)
E(R)B E(R)B
P* = f(wA*)

0 1 wA 0 wA* 1 wA 0 P* = f(wA*) B A P

(a) E(R)P = f(wA) (b) P = f(wA) (c) E(R)P = f(P) Attainable Set

Contoh 1.2
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang tidak
berkorelasi satu sama lain dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan analisis
terhadap tiga periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan return
ekspektasian sebesar 15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20% sedangkan saham
PQRS memberikan return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko 7%. Sajikanlah attainable
set dan efficient set portofolio dua saham Arlan!

2
*
σ PQRS
Alternatif Penyelesaian # 1: Rumus wABCD = 2 2 yaitu titik optimum
σ ABCD + σ PQRS
2
*
σ PQRS ( 0,07)2
wABCD = 2 2 = = 0,1091
σ ABCD + σ PQRS (0,2)2+(0,07)2
1−w
2 2
 P
2
= (¿¿ ABCD) σ PQRS
w2ABCD σ 2ABCD +¿
= (0,1091)2 (0,2)2 + (1 – 0,1091)2 (0,07)2
= 0,004365
P = √ 0,004365 = 0,0667
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= (0,1091) (0,15) + (1 - 0,1091) 0,08
=0,0876
Grafik 1.6
Attainable Set dan Efficient Set untuk Alternatif Penyelesaian # 1
E(R)P Titik A adalah portofolio yang terdiri atas satu saham tunggal yaitu
100% saham emiten ABCD.

0,15 A Titik B adalah portofolio yang terdiri atas satu saham tunggal yaitu
100% saham emiten PQRS.
0,0876 C
Titik C adalah portofolio yang terdiri atas 10,91% saham emiten
0,08 B ABCD dan 89,09% saham emiten PQRS.

0 0,066 0,07 0,2 P Kurva BCA atau ACB adalah attainable set atau opportunity set
sedangkan kurva AC atau CE adalah efficient set.

Alternatif Penyelesaian # 2: Tabel E(R)P dan P dari variasi nilai WABCD dan WPQRS
wABCD WPQRS E(R)P P
1,0 0,0 0,080 0,070
0,9 0,1 0,087 0,066
0,8 0,2 0,094 0,069
0,7 0,3 0,101 0,077
0,6 0,4 0,108 0,090
0,5 0,5 0,115 0,106
0,4 0,6 0,122 0,123
0,3 0,7 0,129 0,142
0,2 0,8 0,136 0,161
0,1 0,9 0,143 0,180
0,0 1,0 0,150 0,200

Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
1−w
2 2
 P
2
= (¿¿ A) σ B
w 2A σ 2A + ¿
1−w
P = w σ +(¿¿ A)2 σ 2B
2
A
2
A
√¿

= √( w A
2
)2 (0,2)2 + ( 1−w A ) (0,07)2

Grafik 1.7
Attainable Set dan Efficient Set untuk Alternatif Penyelesaian # 2
E(R)P

0.16
0.15
0.14
0.12
0.1
0.09
0.08 0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.04 0.06 0.08 0.1 Risiko
0.12 ( P)0.14 0.16 0.18 0.2 0.22

Keseluruhan titik di atas adalah attainable set atau opportunity set sedangkan semua titik
hijau adalah efficient set.

1.1.3 Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna


Dua saham yang berkorelasi negatif sempurna (r = -1,0) berarti harga saham tersebut
bergerak secara berlawanan. Markowitz menyatakan bahwa korelasi negatif sempurna akan
menyebabkan risiko portofolio sama dengan nol, artinya diversifikasi secara efektif
menghilangkan semua risiko, yaitu risiko sistematik dan risiko nonsistematik. Namun sayang,
korelasi negatif sempurna tidaklah nyata alias hanya dalam kerangka teoritis semata.

Rumus return ekspektasian adalah E(R)P = wA E(R)A + wB E(R)B ; sedangkan rumus risiko
portofolio (varian) adalah P2 = wA2 A2 + wB2 B2 + 2 wA wB rAB A B
Untuk rAB = -1,0 maka P2 = wA2 A2 + wB2 B2 - 2 wA wB A B atau
σP = √w 2
A Var ( R ) A + w2B Var ( R )B −2 w A wB σ A σ B
mengingat wA + wB = 1, maka wB = 1 – wA. Sehingga rumus di atas menjadi:
1−w
1−w
2 2
σP = (¿¿ A) σ B −2 w A (¿¿ A) σ A σ B
w 2A σ A 2+ ¿
√¿
mengingat bentuk (A2 + B2 – 2AB) = (A–B)2 maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
w
¿
1−w
(¿¿ A )σ B
σP = ¿ A σ −¿
A
¿
¿
¿
√¿
w
¿
1−w
σP = (¿¿ A) σ
B
±¿
¿
Alternatif Persamaan Pertama:
1−w
σP = (¿¿ A) σ B atau −σ B + w A (σ A +σ B )
w A σ A −¿

Alternatif Persamaan Kedua:


w
¿
σP 1−w
=
(¿¿ A) σ B
−¿
¿
1−w
σP = (¿¿ A)σ B atau σ B−w A ( σ A +σ B )
−w A σ A +¿

Titik perpotongan kurva persamaan pertama dan kedua di atas adalah (wA*, P*) di
mana wA* diperoleh melalui persamaan berikut ini:
−σ B + w A ( σ A +σ B )=σ B −w A (σ A + σ B )

2 B = 2 wA (A + B)
σB
wA* =
σ A+ σB
kemudian masukkan nilai wA* ke dalam persamaan alternatif pertama atau kedua untuk
memperoleh nilai P* dan ternyata nilai P* = 0. Grafik hubungan antara P dan wA untuk rAB
= -1,0 di sajikan dalam Grafik 10.8 di bawah ini. Sedangkan hubungan antara E(R)P dan wA
sama seperti Grafik 10.5 (a).

Grafik 1.8
Hubungan antara P dan wA untuk rAB = -1,0
P

B

0 wA* wA

B

Contoh 1.3
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang berkorelasi
negatif sempurna dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan analisis terhadap tiga
periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan return ekspektasian sebesar
15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20% sedangkan saham PQRS memberikan
return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko 7%. Sajikanlah attainable set dan efficient set
portofolio dua saham Arlan!

wABCD WPQRS E(R)P #1 P #2 P


1,0 0,0 0,080 -0,070 0,070
0,9 0,1 0,087 -0,043 0,043
0,8 0,2 0,094 -0,016 0,016
0,7 0,3 0,101 0,011 -0,011
0,6 0,4 0,108 0,038 -0,038
0,5 0,5 0,115 0,065 -0,065
0,4 0,6 0,122 0,092 -0,092
0,3 0,7 0,129 0,119 -0,119
0,2 0,8 0,136 0,146 -0,146
0,1 0,9 0,143 0,173 -0,173
0,0 1,0 0,150 0,200 -0,200
Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
1−w
¿1 σ P = (¿¿ ABCD)σ PQRS
w ABCD σ ABCD −¿
= 0,2 w ABCD – 0,07 (1 −¿ w ABCD ¿
1−w
#2 σ P = (¿¿ ABCD)σ PQRS
−w ABCD σ ABCD + ¿
= – 0,2 w ABCD + 0,07 (1 −¿ w ABCD ¿
Grafik 1.9
Attainable Set dan Efficient Set Dua Saham Berkorelasi Negatif Sempurna

0.16 0.15

0.14

0.12
Return Ekspektasian Portofolio

0.1

0.08 0.08

0.06

0.04

0.02

0
-0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Risiko Portofolio

Titik-titik yang terhubung garis merah dan hijau di kuadran pertama adalah attainable set
atau opportunity set sedangkan efficient set ditunjukkan oleh titik-titik yang terhubung garis
hijau saja.

1.2 Menentukan Portofolio Efisien


Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio-portofolio efisien
merupakan portofolio-portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –
portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio-portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal. Dengan menggunakan konsep orang yang
rasional (rational people), portofolio-portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional
didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang.
Sebagai orang yang rasiional, dengan kondisi kerja yang sama, jika anda diminta memilih
mendapatkan gaji Rp 3juta atau Rp 2juta perbulan, maka anda akan memilih gaji yang lebih
besar, yaitu Rp 3 juta perbulan. Dengan resiko yang sama, jika anda memasukkan uang di
bank dalam bentuk tabungan, maka anda akan memilih yang member bunga 10%
dibandingkan dengan yang member bunga 6% satahunnya. Jika anda memilih tabungan
dengan bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan bahwa anda adalah orang yang tidak
rasional.
Seperti halnya investasi, kita dapat mengasumsikan bahwa investor adalah orang yang
rasional, maka investor akan memilih portofolio D dibandingkan portofolio E atau portofolio
F. Portofolio E lebih baik dari portofolio F dan portofolio D lebih baik dari portofolio E,
karena dengan resiko yang sama, return ekspektasi portofolio D lebih tinggi dibandingkan
dengan return ekspektasi portofolio E atau F. Dengan demikian portofolio D adalah portofolio
efisien. Dengan cara yang sama dapat juga dijelaskan bahwa portofolio C lebih baik dari
portofolio E atau G. Portofolio E lebih baik dari portofolio G dan portofolio C lebih baik dari
portofolio E, karena dengan return ekspektasi yang sama resiko portofolio C lebih kecil
dibandingkan dengan resiko portofolio E atau G. Dengan demikian portofolio C juga
merupakan portofolio yang efisien. Dengan cara yang sama juga, maka dapat ditentukan
bahwa titik di kurva A sampai dengan B akan berisi dengan portofolio- portofolio yang
efisien.

Dari penjelasan di atas, maka portofolio efisien (efficient portofolio) dapat


didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko
yang tertentu atau memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu.
Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu
dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan
satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.

1.3 Menentukan Portofolio Optimal


1.3.1 Portofolio Optimal Berdasarkann Preferensi Investor
Model Markowits menggunakan asumsi sebagai berikut :
a) Waktu yang dipakai hanya satu periode
b) Tidak ada biaya transaksi
c) Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasian dan risiko dari
portofolio
d) Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko

Grafik 1.10 Portofolio optimal berdasarkan preferensi masing-masing investor.

Tiap – tiap investor akan mempunyai tanggapan terhadap risiko yang berbeda,
sehingga seorang investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lainnya selama
portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio
mana yang dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing – masing. Portofolio yang
optimal untuk tiap – tiap investor terletak pada titik persinggungan antara fungsi utility
investor dengan efficient set.
Untuk investor portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan
kepuasan kepada investor ini sebesar U2. Jika investor ini rasional, dia tidak akan memilih
portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada di
attinable set, tetapi bukan portofolio yang efisien, sehingga akan memberikan kepuasan
sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Idealnya, investor
ini akan memilih portofolio yang memberikan kepuasan yang tertinggi. Jika investor
ihadapakan pada pilihan untuk memilih portofolio E1 karena portofolio E1 memberikan
kepuasan sebesar U3 yang lebih tinggi dari pada portofolio C1 yang hanya memberikan
kepuasan sebesar U2. Sehingga Investor akan memilih portofolio optimal yang berada di
efficien set yang menyinggung fungsi utilitinya, yaitu titik di C2.

1.3.2 Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz


Jika investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa
mempertimbangkan simpanan dan pinjaman bebas risiko dan investor diasumsikan sebagai
risk-averse individu, maka titik B di gambar 1.10 merupakan titik yang dipilih sebagai
portofolio optimal. Di titik ini, kombinasi aktiva akan memberikan portofolioyang efisien
dengan risiko terkecil.
Titik portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan metode penyelesaian
optimasi. Portofolio optimal di titik B ini merupakan portofolio optimal dengan risiko
terkecil, sehingga portofolio ini disebut portofolio varian minimal atau MVP (Minimal
Variance Portofolio). Fungsi objektif yang digunakan adalah fungsi risiko portofolio
berdasarkan metode Markowits. Fungsi objektif ini kemudian diminimalkan dengan
memasang beberapa kendala. Kendala yang pertama adalah total proporsi yang
diinvestasikan dimasing – masing. Aktiva untuk seluruh n aktiva adalah sama dengan 1 (atau
dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%). Misalnya wi adalah proporsi aktiva
ke-i yang diinvestasikan ke dalam portofolio yang terdiri dari n aktiva, maka kendala pertama
ini dapat dituliskan sebagai :
n

∑ W i =1
i=1
Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing – masing sekuritas tidak boleh
bernilai negatif sebagai berikut :
wi ≥ 0 untuk i = 1 sampai dengan n

Kendala yang ketiga adalah jumlah rata – rata dari seluruh return masing – masing
aktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp) :
n

∑ W i . Ri=R P
i=1
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi Objektif :
n n n

∑ W i . σ I +∑ ∑ W i . W j . σ ij
2

i=1 i=1 J =1
i ≠j

1.3.3 Portofolio Optimal dengan Aktiva Bebas Risiko


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio yang
belum benar – benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu preferensi risiko
tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowits belum benar – benar merupakan
portofolio yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil atau MVP
(Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang benar – benar optimal secara umum (tidak
tergantung preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas
risiko. Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return
ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
Portofolio optimal ini meruapakan hasil persinggungan garis lurus dari titik
RBRdengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan
antara kurva efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (0) terbesar.
Slope ini nilainya adalah sebesar return ekspektasian portofolio dikurangi denagn return
aktiva bebas risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi return dari portofolio sebagai
berikut:
E ( R p )−R BR
θ P=
σp

Notasi :
θP = Slope dari portoofolio optimal
E(RP) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
σP = Risiko (deviasi standar) portofolio optimal

1.3.4 Portofolio Optimal dengan Adanya Simpanan Pinjaman Bebas Risiko


Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko
ke dalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari
portofolio optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor
mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva
bebas risiko variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas
risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut :

σBR,i = ρBR,i . σBR . σi

Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol (karena
sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :

σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.

Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk
simpanan berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio
efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah dana dengan
tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk
menambah proporsi di portofolio efisian aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return bebas
risiko, yaitu misalnya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi, investor
biasanya harus meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas
risiko.
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam
dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva RBR-M-A. Untuk kasus
ini, investor mempunyai tiga alternatif yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut ini.
1. Menanamkan semua modalnya ke ativa bebas risikio dengan mendapatkan
tingkat return pasti sebesar RBR.
2. Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko dititik M
dengan mendapatkan return ekspektasian sebesar E(RM) dengan risiko σM.
3. Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke
portofolio optimal aktiva berisiko dengan hasil return ekspektasian lebih besar
dari RBR tetapi lebih kecil dari E(RM) atau RBR<E(Rp)<E(RM). Sedang risiko
yang diperoleh adalah sebesar 0<σp<σM, yaitu lebih besar dari 0 dan lebih kecil
dari σM.
PENUTUP
KESIMPULAN

2.1 Kesimpulan
Portofolio adalah kumpulan berbagai aset, dalam hal ini difokuskan pada aset saham,
yang dimiliki oleh seseorang dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan yang paling
optimum (maksimum) selama investment horizon atau holding period. Untuk mencapai hal
ini, maka orang tersebut harus menentukan kombinasi terbaik terhadap aset-aset dalam
portofolio yang menyebabkan kesejahteraannya paling maksimum.
Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio-portofolio efisien
merupakan portofolio-portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –
portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio-portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal. Dengan menggunakan konsep orang yang
rasional (rational people), portofolio-portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional
didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang.
DAFTAR RUJUKAN

Jogiyanto, H.M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

Suselo, Dedi. 2015. Pemilihan Portopolio. (online),


http://dedisuselopress.blogspot.co.id/2015/11/pemilihan-portofolio.html, (diakses, 22
Maret 2016).

Anda mungkin juga menyukai