Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Teknik Penyehatan
yang berjudul “ Dioksin”.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah dan penyelesaian tugas ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi pembaca.

Bandung,Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan Laporan .............................................................. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 2
2.1 Identifikasi Dioksin ............................................................................... 2
2.2 Definisi Dioksin..................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 3
3.1 Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin ....................................................... 3
3.2 Sumber dan Proses Industri Yang Menghasilkan Dioksin ...................... 3
3.3 Bahaya Yang Ditimbulkan Oleh Dioksin ............................................... 4
3.4 Upaya Penanggulangan Dioksin ............................................................ 6
3.4.1 Konsep Dioksin Free ............................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 9
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 9
4.2 Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan lingkungan saat ini sudah banyak tercemar, baik itu pencemaran air, tanah
maupun udara. Pada pencemaran udara, polutan adalah salah satu penyebab dari pencemaran
udara. Salah satu polutan yang berbahaya adalah Dioksin.

Dioksin adalah sebutan umum bagi senyawa-senyawa kimia yang ditemukan di


lingkungan dimana senyawa yang mudah bereaksi ini dihasilkan dari industri yang
menggunakan bahan baku yang mengandung Chlorine dan carbon. Jika orang berbicara tentang
Dioksin, pada umumnya yang dimaksud adalah kelompok chlorodibenzo-p-dioxin (CDD).
Dari kelompok ini yang dianggap paling beracun adalah 2,3,7,8 – tetrachlorodibenzo-p-dioxin
(TCDD), termasuk turunan kimia sejenis lainnya

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam laporan ini antara lain:

1. Bagaimana Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin?


2. Proses Industri seperti apa yang menghasilkan Dioksin?
3. Bagaimana bahaya yang ditimbulkan Dioksin?
4. Bagaimana upaya pengendalian Dioksin?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam pembuatan laporan tugas
besar geometric jalan raya ini adalah :

1. Mengetahui Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin


2. Mengetahui Proses Industri yang menghasilkan Dioksin
3. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh Dioksin
4. Mengetahui Upaya Pengendalian Dioksin

1.4 Sistematika Penulisan Laporan


Untuk mempermudah dalam pembahasan dan uraian lebih terperinci, maka
laporan disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Identifikasi Dioksin


Pada tahun 1949, Monsato PLANT di NITRO, West Virginia meledak.
Akibatnya pabrik Herbisida 2,4,5 –T itu meracuni 250 pekerja dengan penyakit
CHLORACNE (Penyakit kulit berupa gatal-gatal memerah). Barulah pada
tahun 1955, Karl Schultz (seorang dokter jerman) mensinyalir bahwa chloracne
adalah akibat racun Dioksin.

Pada tahun 1960 – 1970, Amerika menggunakan Herbisida Agent Orange


dalam perang Vietnam. Agent Orange yang mengandung Dioksin digunakan
untuk merontokkan dedaunan agar hutan-hutan Vietnam tidak bisa digunakan
bisa digunakan untuk bersembunyi tentara Vietkong. Tahun 1983, kantor
veteran Chicago mencatat ada 17 ribu lebih veteran yang mengklain ganti rugi
akibat Dioksin sewaktu bertugas di Vietnam.

2.2 Definisi Dioksin


Dioksin adalah peristilahan generik untuk sekelompok bahan yang dicurigai
sebagai penyebab kanker (lebih dikenal sebagai Carcinogens), merupakan
bahan beracun yang kuat dan berbahaya terhadap manusia dan hewan serta
resisten/kebal terhadap penguraian biologi.

Dioksin adalah sebutan umum bagi senyawa-senyawa kimia yang


ditemukan di lingkungan dimana senyawa yang mudah bereaksi ini dihasilkan
dari industri yang menggunakan bahan baku yang mengandung Chlorine dan
carbon. Jika orang berbicara tentang Dioksin, pada umumnya yang dimaksud
adalah kelompok chlorodibenzo-p-dioxin (CDD). Dari kelompok ini yang
dianggap paling beracun adalah 2,3,7,8 – tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD),
termasuk turunan kimia sejenis lainnya.

2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Struktur Fisik dan Kimiawi Dioksin


Dioksin merupakan senyawa organic yang terdiri dari dua gugus
benzene yang dihubungkan oleh atom oksigen yang membentuk cincin dan
mempunyai atom klorida berikatan dengan gugus benzenanya (WHO,). Dioksin
merupakan anggota dari hidrokarbon aromatik yang terhalogenasi
(halogenatedaromatic hydrocarbon, HAH) dan merupakan senyawa
aromatic trisiklik.Anggota dari dioksin adalah polychlorinated
dibenzodioxin (PCDD),polychlorinated dibenzofuran (PCDF), dan
polychlorinated biphenyls mirip-dioksin, dengan senyawa yang paling poten
adalah 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD). Ketiga jenis senyawa
tersebut mempunyai kesamaan fungsi danstruktur.Dioksin berbentuk padat
pada suhu ruang dan susah menguap.

Senyawa ini berdispersi di dalam atmosfer sebagai aerosol partikulat.


Senyawa ini tidakberbau dan dalam bentuk padatan berupa kristal tak berwarna
yang terakumulasi dalam tanah dan sedimen. Bersifat stabil dan lipofilik,
sehingga dengan mudah terakumulasi pada hewan-hewan yang mempunyai
lapisan lemak pada tubuhnya dan sukar untuk dimusnahkan. Sedikit dioksin saja
yang masuk ke dalam tubuh(part per trillion) sudah dapat menimbulkan efek
toksiksitas yang berbahaya.Menurut WHO, kadar normal dioksin yang dapat
ditoleransi oleh tubuh manusia adalah 10 pg/kg berat tubuh.

3.2 Sumber dan Proses Industri Yang Menghasilkan Dioksin


Dioksin dapat dihasilkan dari alam ataupun proses-proses yang
berkaitan dengan kehidupan manusia. Di alam, dioksin dihasilkan dari letusan
gunung berapi dan kebakaran hutan alami. Dioksin juga dihasilkan oleh produk
produk dari berbagai macam proses industry.

Dioksin terbentuk dari proses industri kimia yang melibatkan klorin, proses
pembakaran sampah insinerasi, produksi samping industri pembuatan pestisida,
pulp. Dioksin dibentuk pada waktu terjadinya pembakaran senyawa yang
berbasis klorin dengan hidrokarbon. Dioksin sangat jarang terdapat dalam
sumber alami, sebagian besar dioksin berasal dari manusia (antropogenik).

Manusia menghasilakn jumlah klorin bebas tidak melekat pada senyawa


atau atom lain. Klorin bebas merupakan limbah yang tidak diketahui
kegunaannya dan bersifat berbahaya. Kemudian dimanfaatkan menjadi produk
yang berguna dengan cara menempelkan atom-atom klorin pada molekul

3
petrokimia hidrokarbon. Akibatnya, selama tahun 1930 – 1940 tercipta berbagai
produk klorinat-hidrokarbon yang mampu meningkatkan perkembangan
berbagai produk jenis petisida dan berbagai jenis pelarut. Serta plastik yang
dihasilkan dari klorin bebas tersebut.

Pada saat klorinat hidrokarbon tersebut diproses di pabrik, atau dibakar


dalam insinerator, terbebaskan produk hasil samping yang sangat tidak
dikehendaki, yaitu dioksin, suatu jenis keluarga senyawa kimia paling beracun
yang pernah dipelajari dan diketahui manusia.

Perkembangan industri dan penggunaan bahan organik yang terklorinasi


dan plastik (PVC), herbisida dan insektisida di suatu negara, maka dalam tubuh
manusia setempat semakin tinggi kandungan dioksinnya.

Senyawa tersebut jika dibakar, terbentuk dioksin sebagai produk samping.


Dioksin yang terbentuk selama pembakaran, masuk ke udara bersama abu yang
beterbangan, kemudia mengendap pada tanaman, kebun-kebun tanaman
pangan, kemudian dikonsumsi oleh ternak, sapi, babi, dan ayam akhirnya
dikonsumsi manusia.

3.3 Bahaya Yang Ditimbulkan Oleh Dioksin


Pada dioksin tidak ada dosis ambang batas, konsentrasi terendah mampu
menyebabkan kerusakan karena tubuh manusia tidak memiliki mekanisme
untuk menanggulanginya. Di alam, dioksin tidak mudah rusak. Bila dioksin
terpapar pada pakan ternak dan dimakan ternak akan terakumulasi dalam sel-
sel lemak ternak, berada di daging dan susu. Bila makanan yang mengandung
dioksin tersebut dimakan manusia akan terakumulasi dalam tubuh dan
berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu:

1. Penyebab kanker dan kelainan janin


Dioxin yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput sel, selanjutnya
bersatu dengan protein dasar reseptor. Maka Dioxin pun diizinkan
masuk ke dalam inti sel. Di sini ia berinteraksi dengan DNA dan
menyerang gen yang mengontrol banyak reaksi biokimia, seperti sintesa
dan metabolisme hormon, enzim, maupun faktor pertumbuhan,
sehingga bisa menimbulkan dampak dari kelainan janin sampai kanker.

Dioxin bisa berpindah melalui plasenta maupun ASI (Air Susu Ibu).
Padahal janin maupun bayi sedang pada tahap perkembangan yang
krusial. Jika sang Ibu terpapar Dioxin, maka bayi akan terkena racun
Dioxin juga. Menurut informasi yang diberikan US-EPA, ASI wanita
Amerika paling parah konsentrasi Dioxinnya yakni 500 kali lebih tinggi
daripada susu sapi.

4
Tahun 1998, WHO menetapkan ambang batas aman konsumsi
Dioxin, yakni 1-4 pikogram (sepertriliun gram) Dioxin per kilogram
bobot badan. Seandainya manusia memiliki berat badan 60 kg, batas
amannya adalah 240 pikogram Dioxin. Padahal menurut pemerintah
Belgia, ayam yang sudah tercemar memiliki kandungan Dioxin sebesar
700-1.000 pikogram per satu gram lemak.

Dalam jumlah sedikit saja sudah berbahaya, dan akan terakumulasi


dalam tubuh manusia. Paparan dalam konsentrasi tidak terlalu tinggi
saja akan menimbulkan penyakit kulit chloracne.

Sifat karsinogenik Dioxin membuat tingkat kasus kanker prostat


naik dua kali lipat dan kanker testis berlipat tiga. Pada perempuan
keadaan untuk terbentuknya kanker buah dada selama hidupnya
meningkat dari 5% pada tahun 1960 menjadi 20% pada saat ini.

2. Penyebab kemandulan dan Rusaknya Kekebalan Tubuh

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa Dioxin berpengaruh


terhadap hormon reproduksi pria, meskipun hal ini memerlukan
penelitian lebih lanjut. Saat ini, jumlah sperma pria turun hingga 50%
dibandingkan 50 tahun silam.

Dioxin juga menyebabkan penyakit endometriosis. Ini adalah


keadaan dimana jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi
tumbuh di luar rongga rahim, bisa di indung telur, dinding rahim, rongga
panggul atau tempat lain. Sebelumnya penyakit ini jarang menyerang
wanita Amerika. Kini jumlahnya mencapai lima juta. Selain masih
banyak gangguangangguan yang ditimbulkan oleh zat bioakumulasi ini,
yakni : gangguan perilaku, meningkatnya penyakit diabetes dan
rusaknya kekebalan tubuh.

Dioxin menimbulkan malapetaka pada banyak proses biokimia


alami tubuh. Wajar jika Dioxin menjadi momok. Apalagi 90% Dioxin
masuk ke tubuh manusia melalui makanan. Sisanya baru lewat
pernafasan dan kulit.

3. Akibat Lainnya
Janin dari balita yang terkontaminasi Dioxin akan mengalami
perobahan hormonal, cacat kelahiran dan terhambatnya pertumbuhan.
Dan yang paling berbahaya, sedikit dosis dari Dioxin saja dapat
berakibat sangat buruk bagi mereka seperti retardasi mental pada balita,
kemandulan, terjadinya masalah pada alat reproduksi anak-anak

5
menjelang pubertas, diabetes, gangguan perilaku, rusaknya kekebalan
tubuh.

Dioxin bertindak seperti “Hormon Lingkungan” yang menimbulkan


kerusakan banyak proses biokimia alamiah pada tubuh manusia.

Saat Dioxin masuk ke dalam tubuh, dia akan menerobos membran


sel dan menyatu dengan protein reseptor alamiah yang memungkinkan
Dioxin memasuki inti sel. Dioxin kemudian berinteraksi dengan DNA,
mempengaruhi dan merusak semua “Cetak Biru” yang mengontrol
reaksi biokimia seperti syntesa dan metabolisme dari hormon, enzim
dan faktor pertumbuhan dan faktor kimia lainnya. Dengan perkataan
lain, Dioxin merusak dan merobah semua sistem dalam tubuh manusia.

Menurut informasi US-EPA, penduduk asli pedalaman akan


menghadapi resiko yang lebih besar dari sakit akibat keracunan selama
kekurangan enzim. Federal Agency for Toxic Subtances and Diseases
Registry (Badan Pemerintah Amerika untuk Substansi Racun dan
Pendaftaran Penyakit) melaporkan bahwa suku Indian mungkin
menghadapi resiko lebih besar daripada populasi rata-rata Amerika
Serikat jika mengkonsumsi hewan liar yang tercemar oleh sumber
Dioxin, level radioaktif yang tinggi dan untuk yang cenderung
mengkonsumsi ikan dalam jumlah besar.

Toxic Response Syndrome (TRS = Sindrom Respon Keracunan)


merupakan epidemi tidak nyata pada suku pedalaman, karena sympton
yang muncul merupakan mimik dari penyakit lainnya. Karena itu
penelitian atas Multiple Chemical Sensitivity (MCS = Sensitivitas
Berbagai Bahan Kimia) merupakan keharusan yang perlu ditingkatkan
pada beberapa suku penduduk pedalaman.

3.4 Upaya Penanggulangan Dioksin


Indonesia telah mempunyai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP)
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Adapun PP yang mengatur tersebut
adalah :

1. PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun dan telah diubah menjadi PP No. 85 tahun 1999.
2. PP No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.

6
Menurut PP tersebut yang dimaksud dengan B3 adalah bahan yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan,
menganggkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang
bahan berbahaya dan beracun.

3.4.1 Konsep Dioksin Free


Metode ini merupakan ciptaan asli penulis, yang didaftarkan pada
Departemen Kehakiman & HAM RI, dimana semua produk makanan,
minuman, obat dan kosmetik haruslah berlabel “Dioxin Free”. Dengan
demikian semua industri harus melalui fase-fase dimana produknya telah
benar-benar bebas Dioxin, sebelum diberi label “Dioxin Free”.

Penulis mengusulkan Pemerintah, LSM untuk mendorong masyarakat


untuk mengkonsumsi dan mempergunakan produk aman yang berlabel
“Dioxin Free”, disamping parameter lain.Yang dapat memberikan label
“Dioxin Free” tentunya perusahaan dengan mempergunakan cara, metode,
sistim dan prosedur yang diciptakan oleh penulis.

Adapun Metode Teknis Pengujian (MTP) dan Metode Perbaikan Sistem


Produk Olahan (MPSPO) merupakan langkah perbaikan produksi menuju
“Dioxin Free” yang akan didaftarkan “Hak Paten”nya. Dan bagian ini akan
dijelaskan penulis pada makalah tersendiri.

Yang dimaksud Dioxin Free adalah produk makanan, minuman, obat,


kosmetik yang tidak mengandung Dioxin kalau dikonsumsi ataupun
dipergunakan. Dioxin Free tidak mencakup pembungkus yang dapat dibuat
menjadi Dioxin dengan sengaja.

Prosedur yang harus ditempuh untuk mencapai kategori “Dioxin Free” :


1.Pengujian bahan dasar dan bahan pembantu yang tidak mengandung atau
mendorong terbentuknya Dioxin. Dengan demikian produsen
diharuskan untuk membentuk laboratorium dan penguji sendiri.
2.Pengujian alat dan proses pengolahan yang tidak mengandung atau
mendorong terbentuknya Dioxin dalam makanan/minuman, obat dan
kosmetik.
3.Pengujian bahan pembungkus yang tidak larut ke dalam produk yang
tersebut pada butir 2.

7
4.Pengujian proses pengisian ke dalam pembungkus yang tidak mendorong
terbentuknya Dioxin.
5.Adanya pengujian hasil akhir yang tidak mengandung Dioxin.
6.Pengujian proses penyimpanan dan proses distribusi yang tidak
mendorong terbentuknya Dioxin.
7.Pengujian prosedur konsumsi yang tidak mendorong terbentuknya
Dioxin.

Label “Dioxin Free” hanya boleh dipergunakan jika produsen telah lulus
ketujuh prosedur yang tersebut di atas.Semua produk yang berlabel
“Dioxin Free” haruslah diuji ulang oleh Badan yang ditunjuk pemerintah
setiap 12 bulan sekali dengan sistim sampling yang diambil dari
supermarket, pasar-pasar tradisional.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dioksin merupakan polutan berbahaya yang disintetis bahan organic
dengan klorin.Pengaruh dioksin terhadap lingkungan adalah menurunkan
vegetasi tanah dan dapat mengganggu system imun hewan,sehingga dapat
menyebabkan penurunan populasi yang berakibat pada keanekaragaman hayati.
Efek dioksin terhadap kesehatan manusia banyak sekali,dimulai dari supresi
system imun,kanker,keguguran,diabetes mlitus dan sebagainya. Pencegahan dan
penanggulangan efek dioksin yang paling utama ialah harus adanya kesadaran
dari masyarakat tentang bahaya dioksin.

4.2 Saran
Sebaiknya lebih teliti dalam memilih bahan makanan, karena dioksin sangat
mudah tercemar atau tercampur ke dalam bahan makanan, atau pun hewan
ternak.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Ansyori, I. 2011. Bahaya Dioksin. Beranda Pusarpedal, Volume 3: ISSN


2086 - 2202
 Surya, S. 2007. Dioxin free. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Terbitan.

10

Anda mungkin juga menyukai