Anda di halaman 1dari 6

Definisi Fraktur Sacrum

Fraktur sacrum adalah cedera langka, yang sering dikombinasikan dengan

cedera lain dari tulang belakang. Alasan terjadinya fraktur sacrum ini biasanya

sering dihubungkan dengan usia tua dan osteoporosis. Terjadinya kasus patah

tulang sakral sekitar 45% dari semua kejadian patah tulang panggul (Purwadianto,

2017)

Klasifikasi

Beragam jenis fraktur sacrum sering dihubungkan dengan patah tulang

panggul dan lumbal. Sehingga memunculkan berbagai klasifikasi yang berbeda

pula. (Purwadianto, 2017)

Menurut Denis classification terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Patah tulang foramen lateral yang mengenai saraf

2. Fraktur yang melewati foramen

3. Fraktur foramen median dan melibatkan kanal tulang belakang

1
Gambar 2 : fraktur sacrum menurut Denis classification; Gambar 3 jenis fraktur

sacrum transversal H (A), U (B), lambda (C), T (D).

Menurut Both Roy-Camille et al and Strange-Vognsen and Lebech

classification dari klasifikasi Denis pada poin ke tiga patah tulang di bagi menjadi:

1. Fraktur dengan kyphosis angulasi

2. Fraktur kyposis anterior parsial

3. Fraktur kyposis lengkap

4. Fraktur komuniti segmental karena kompresi aksial pada S1

2
Gambar 4: Subclassification of Denis Zone 3 injuries, described by both Roy-

Camille et al and Strange-Vognsen and Lebech.

Menurut Isler classification fraktur sacrum dibagi berdasarkan dari garis

fraktur utama teradap aspek L5-S1 yang berdampak potensi ketidakstabilan

lumbosakral. (Purwadianto, 2017)

- Fraktur persimpangan lumbosakral yang lateral segi diklasifikasikan

sebagai tipe I dan tidak mungkin untuk merusak stabilitas lumbosakral

tetapi dapat mempengaruhi stabilitas cincin panggul .

- Fraktur persimpangan lumbosakral yang keluar melalui facet L5 - S1

diklasifikasikan sebagai tipe II .

- Fraktur persimpangan lumbosakral yang keluar medial ke facet

diklasifikasikan sebagai tipe III . Tipe III fraktur biasanya

berhubungan dengan ketidakstabilan signifikan dari persimpangan

3
lumbosakral . Jenis bilateral cedera III dapat mewakili kelainan

lumbosacral. (Purwadianto, 2017)

Gambar 5: Isler classification of sacral fractures involving the lumbosacral

junction.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala fraktur sacrum meliputi :

- nyeri

- Terdapat memar ( hematoma )

- Ketidakmampuan untuk duduk karena rasa sakit yang hebat

- Pembengkakan pada panggul

- Sulit buang air besar

- Menstruasi tidak teratur pada wanita

- Sering buang air kecil (Purwadianto, 2017)

4
Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan pada fraktur sacrum dengan melakukan foto

rontgen AP dan Lateral untuk mengetahui jenis dan lokasi fraktur sacrum tersebut.

Pada computed tomography ( CT ) scan dengan posisi coronal dan sagital

memberikan hasil yang optimal untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi fraktur

sacral. (Purwadianto, 2017)

Penatalaksanaan

Sebagian besar fraktur sacrum stabil dan tanpa gejala neurologis dapat

diobati nonoperatif. Jika fraktur sacrum tidak stabil dan ada tanda-tanda gejala

neurologis maka dapat dilakukan beberapa cara dengan pertimbangan posisi

frakturnya yaitu :

1. Sacral Fraktur Fiksasi

2. Lumbopelvic Fiksasi

3. Sekrup Iliosacral Percutaneous

Komplikasi

- Nyeri di kai

- Mati rasa paha kulit

- Hiperemia

- Batasan gerak anggota badan

5
Daftar Pustaka

Purwadianto, Agus dan Budi sampurna. 2017. Kedaruratan Medik Disertai


Contoh Kasus Klinis. Tangerang: Bina Rupa Aksara Publisher

Anda mungkin juga menyukai