Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir


masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena
perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status tetap
menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik merupakan suatu
yang mendasari tindaknan keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling
mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

Keyakinan keperawatan akan nilai-nilai holistik dan humanistik dalam


pelayanan kesehatan sebetulnya sudah ditanamkan sejak masa Florence
Nightingale yang hidup pada tahun 1820 sampai 1910 (Dossey, Keegan, &
Guzzetta, 2000). Florence mengajarkan bahwa fokus keperawatan adalah
keutuhan klien sebagai manusia (unity), kesehatan dan kebaikan (wellness), dan
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya (Mariano, 2007).
Namun, perkembangan keperawatan setelah masa Florence Nightingale banyak
mengalami pasang surut dan lebih didominasi atau diarahkan oleh
perkembangan kedokteran yang lebih menekankan pada aspek-aspek biomedis.
Hal inilah yang mendorong para pemikir dan ilmuwan keperawatan untuk
merevitalisasi keyakinan keperawatan holistik dan mengimplementasikannya
dalam tatanan praktik keperawatan secara nyata. Upaya-upaya yang ditempuh
untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya melalui penelitian-penelitian
untuk pengembangan teori-teori keperawatan holistik, pengembangan terapi
modalitas keperawatan berbasis keyakinan holistik, aplikasi konsep holistik ke
tatanan nyata praktik keperawatan, serta pengembangan kurikulum pendidikan
perawat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari holistic care?
2. Apa saja dimensi perawatan holistik?
3. Bagaimana tehnik pengobatan atau penerapan holistik care?
4. Apa pengertian dari holisme?
5. Apa pengertian dari humanisme?
6. Bagaimana penerapan teori humanisme?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari holistic care
2. Untuk mengetahui dimensi dari perawatan holistik
3. Untuk mengetahui tehnik pengobatan atau penerapan holistik care
4. Untuk mengetahui pengertian dari holisme
5. Untuk mengetahui pengertian dari humanisme
6. Untuk mengetahui penerapan teori humanisme

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Holistic Care

1. Pengertian Holistic Care


Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy.Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan
sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran;
seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritually.Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan
menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga,
dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia
merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal
bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga
sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan
Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah dir isecara penuh dan
ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu,
dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic
terpadu,memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep
Kedokteran (Konvensional),Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada
tindakan seperti pemberian obat-obatkimiawi, dan tindakan rekayasa fisik
dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatanholistic lebih
menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit),
sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi),
sedangkan yang konnvensional padaumumnya bersifat tindakan sementara
(kambuhan) sehinnga sampai ada istilah PasienLanggangan Dokter.

2. Sejarah Holistic Care

3
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh
Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat
ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan,
seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.Walaupun istilah
holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya
sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan
belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau
Cina. Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis
dengan alam. Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad
sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan inidan mengajarkan bahwa
kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

3. Perawatan Holistic

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu


kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai
manusia secara total dimanaada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi,
sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.Asuhan keperawatan yang
didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang.
Perawatperlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan
mengkaji tingkatkemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
dirinya. Perawat harus menjadi temanyang mendukung dan memotivasi
pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan. Perawatan
holistik berfokus pada penyatuan beragam praktik dan perawatan kesehatan yang terpadu
serta berfokus pada sentimen perawatan dan praktik perawatan bersama dalam personal-
professional hubungan antara perawat dan pasien yang menumbuhkan kesejahteraan
pasien secara keseluruhan.

A. Dimensi Perawatan Holistik

Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang.


Dimensi pemahamanbahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa
dipisahkan.

1. Nilai Utama Perawatan Holistik


a. Filosofi dan Pendidikan

4
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada
suatu kerangka filosofi danpengetahuan.Holistik Etik, Teori
Keperawatan dan Riset. Menekankan bahwa asuhan yang
professional didasarkan pada teori, diinformasikan olehpenelitian
dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang
kompeten.

b. Holistik Nurse Save Care

Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri


untuk meningkatkankesehatan dan kesadaran pribadi sehingga
perawat dapat melayani orang lain sebagaisuatu alat sebagai proses
penyembuhan seseorang. Holistic Communication, Therapeutic
Environment and Cultural Competency. Menekankan pada
perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien
dan suatu lingkungan yangmendukung proses penyembuhan pasien.

1. Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik


a. Holistik Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan
prinsip holisme,berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut
sebagai penyembuhan/pengobatanalternatif atau pengobatan
tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalahakupuntur,
akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-
lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang
disebut sebagai tabib, sin-se,dukun, dan lain-lain.

b. Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan
penyembuhan tradisional/kunodengan teknologi dan sains
modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan
adanya homeopathy.Yang termasuk holistik modern adalah
homeopathy, osteopathy, ananopathy,psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para

5
praktisinyabermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin
ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinyadisebut sebagai
homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath
atau DO(Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy,
praktisinya disebut sebagainaturopathy atau DN (Doctor of
Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi darialiran/disiplin
ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur
bukanpsikopat) atau Dt (Danton) di awal nama. Tapi perlu juga Anda
ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatupengobatan
alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara
menyeluruh,pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan
holistik.

c. Holistik Moderen Antophaty


Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan
alternatif tradisional/kuno denganteknologi dan sains modern,
dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedarmerawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala;
merawatmanusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa
yang tampak saja. Tehnik yangdigunakan adalah dengan
menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat,
perbaikanpola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami,
yang diterapkan denganbasis alam dan sains modern.Praktisi
Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master
ataupemimpin Ananopath adalah Danton.Ananopathy dari segi
aplikasinya bersifat 3, yaitu:Sederhana. Begitu sederhana
karena tidak memerlukan obat-obatan kimia danoperasi.Cerdik.
Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik,
bukannyapandai.Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang
melihat faktor moralitas dankeselarasan.Dari segi pemikiran, prinsip
dasar Ananopathy juga ada tiga yaituTuhan. Selalu melihat permasalahan
dari sudut pandang Ketuhanan.Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum
Alam.Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.Contoh
beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah
menguasaibeberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia
dan operasi adalah:Diabetes melitus,Kolesterol tinggi dan

6
sakit jantung, Stroke, Asam urat dan rematik, Tumor dan kanker,
TBC, Maag akut dan kronis, Hepatitis, Gagal ginjal, Demam
berdarah, AIDS.

d. Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care


Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan
Konsep Menyeluruh,yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga,
dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiahyang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks,
dan salingberinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak
dan otomatis terganggunya satufungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Pengobatan
Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata
dengan KonsepKedokteran (Konvensional), Konsep
Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakanseperti
pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik
dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic
lebih menekankan membangkitkan system imunpasien, dan
memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit
(akarpermasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan
cenderung Permanen (tidak kambuhlagi), sedangkan yang
konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara
(kambuhan)sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan
Dokter.

Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi


Berikut :
Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbangRile
ksasi, dengan konsep Meditasi PenyembuhanStimulasi Otak dengan
tehnik perangsangan alamiahSilaturahmi DoktrinPancaran Bio energy
(Pranaisasi)Stimulan promotor dengan Nutrisi HerbalTerapi Doa, dengan kepasrahan
mencapai God Spot.Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang

Motto Klinik Holistik Care


C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.

7
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua
lapisanmasyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktian klinis dengan keahlian
kami danpilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat
bagi pasien agar mampu memberdayakan dirinya sendiri dalam membuat keputusan
yang tepat bagi kesehatannya.

e. Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof
dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan
psikolog dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum
perang dunia. Holisme adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa
adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari
keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai
yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa organisme merupakan satu
kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan
tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh,
dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruhpada
keseluruhan.Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku
sebagai kesatuan yangutuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan duaunsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa
yang terjadi dibagian satu akanmempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang
semestinya ditemukan agar dapat dipahamiberfungsinya setiap komponen.Pandangan
holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :Kepribadian normal ditandai oleh
unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity,integration, consistency, dan
coherence). Organisasi adalah keadaan normal dandisorganisasi berarti
patologik.

Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi


tidak adabagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut
hukum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.Organisme memiliki satu
dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self actualization). Orang
berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensiinheren yang
dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.Pengaruh lingkungan eksternal pada
perkembangan normal bersifat minimal. Potensiorganisme, jika terkuak di
lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadianyang sehat dan

8
integral.Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
penelitianekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.

Holisme menegaskan bahwa organisme selalubertingkahlaku sebagai


kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan
apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah
yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap
komponen

f. Humanisme

1. Pengertian Humanisme
a. Teori humanistik
Abraham Maslow dan Carl Rogers merupakan dua orang pakar
dalam Teori Humanistik. Teori ini mementingkan kesediaan moral dan
potensi pelajar. Di samping itu, Teori Humanistik ini juga
memfokuskan kepada perkara-perkara yang berkaitan secara langsung
dengan individu, keunikan diri sendiri bagi seseorang individu dan juga
kepentingan kemanusiaan terhadap individu.

Dalam Teori Humanistik, beberapa andaian telah dibuat. Antara


andaian yang telah dibuat ialah manusia mempunyai keperluan dan
keperluan asas. Sekiranya keperluan dan keperluan asas dipenuhi
sepenuhnya maka secara langsung individu dapat memotivasikan
individu sendiri ke peringkat yang lebih tinggi iaitu mencapai tahap
kesempurnaan diri. Ini disokong oleh hierarki keperluan mengikut
Maslow (1984) yang menyatakan bahawa jika keperluan psikologi tidak
dipenuhi oleh individu maka jiwa seseorang tersebut akan terganggu
dan tidak tenteram.

Sepanjang proses pembelajaran, Teori Humanistik ini menekan


kepada pelajar, berpusat kepada pelajar dan pelajar diibaratkan sebagai

9
klien. Dalam keadaan ini, konsep ini sangat penting kerana ia
menceritakan tentang beberapa aspek iaitu dari segi nilai manusia, hak
individu, tindakan diri dan harga diri dalam menentukan sesuatu
tindakan yang diambil.

Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan


psikologi holistik dan humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai
sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.Humanisme
mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna
filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara
berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme
sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi
manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".

Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan


kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya
untuk melakukan hal - hal yangpositif. Kemampuan positif ini disebut
sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliranhumanisme biasanya
menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yangpositif.
Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan
emosi positif yangterdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan
karateristik sangat kuat yang nampak daripara pendidik beraliran
humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan
proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan
manusia.Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai
tujuan untuk mencapai aktualisasidiri, pemahaman diri serta realisasi
diri orang yang belajar secara optimal.

b. Ciri - Ciri Teori Humanisme


Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan
positif .Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuanyang mereka punya dan mengembangkan
kemampuan tersebut. Hal ini mencakupkemampuan interpersonal sosial
dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya

10
diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan
ataukemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat
penting dalam pendidikankarena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik.Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika
siswa memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam
proses belajarnya harus berusaha agarlambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar iniberusaha memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudutpandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah
membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing -
masing individu untuk mengenal dirimereka sendiri sebagai manusia unik
dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensiyang ada dalam diri
mereka.Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu
siswa harus mampuuntuk mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan
belajar - mengajar, sehingga siswamengetahui apa yang dipelajarinya
serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapatmemahaminya juga siswa
dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akanbelajar.
Dengan demikian, siswa diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan
dari hasilbelajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang
belajar sebagai sebuah prosesyang terjadi dalam individu meliputi
bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan
pentingnya emosiatau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai - nilai
yang dimiliki oleh setiap individu.

c. Contoh teori humanistic

Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa


memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.

Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk


mengembangkan dirinya yaitu membantu masing - masing individu
untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia unik dan

11
membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam diri
mereka.

Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan


pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang
mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau
sebagai seorang berpenyakit tertentu. perawat yang menggunakan
pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua
yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-
nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.utm.my /10364/1/TEORI .pdf

Bishop Anne H,John R.Scudder,jr.2001.Nursing ethics:holisic caring practice.ed-


2.canada:Inc

http://repository.unpad.ac.id/21521/1/Pembicara-nasional_Aplikasi-kep-hol-di-kep-
kristis.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai