Anda di halaman 1dari 6

KESADARAN HUKUM MAHASISWA DALAM MENYAMPAIKAN

PENDAPAT
(Analisis menurut UU No 9 Tahun 1998)
Diajukan kepada Panitia LKTI untuk mengikuti LKTI 2018

Disusun oleh:

Eva Veronica 61117017

Dyan Febrya A 61117061

Messi Ratapan 61117010

ILMU HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat kasih karunia dan rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan sebaik-baiknya. Karya tulis ilmiah ini berisi tentang kesadaran hukum mahasiswa
dalam menyampaikan pendapat di muka umumm yang mana bahwa kemerdekaan
menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-
undang dasar 1945. Karya ilmiah ini kami buat berdasarkan hasil penelitian yang kami
dapatkan berdasarkan aktivitas yang ada disekitar lingkungan Universitas Serang Raya yang
mana menjadi pertimbangan dalam menyampaikan pendapat di muka umum dikalangan
mahasiswa. Dengan penuh kerendahan hati penyusun mengucapkan rasa hormat dan rasa
terimakasih kepada:
1. H. Uus M. Husaini, Lc, M.Pd.I.
2. Fikri Habibi, M.Si.
3. A
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami cara yang baik dalam
menyampaikan pendapat dimuka umum berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
1998 tentang kemerdekaan dalam menyampaikan pendapat dimuka umum yang mana masih
banyak pelanggaran-pelanggaran/ tata cara yang salah dalam menyampaikan orasi yang
kurang baik dalam menyampaikannya dalam segi etika. Oleh karena itu, kami berterima kasih
kepada para narasumber yang telah banyak membantu dalam segala aspek hal dengan
memberikan informasi yang berguna untuk karya tulis ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan
diterima dengan senang hati untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita, amin.

Serang, 20 Maret 2018


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos”yang berarti rakyat dan “kratos”
yang berarti kekuasaan, apabila dijabarkan lebih luas demokrasi memiliki makna
“kekuasaan/kedaulatan berasal dari rakyat”. Bentuk pemerintahan itulah yang menjadi dasar
bentuk pemerintahan Indonesia. Indonesia sebagai negara demokrasi, suara rakyat merupakan
kebutuhan wajib dalam menjalankan kepemerintahan negara. Seringkali dalam mewujudkan
demokrasi perwakilan di Indonesia, suara perwakilan terkadang kurang bisa mengartikan isi
hati rakyat. Akhirnya, rakyat memilih untuk berunjukrasa alias melaksanakan aksi
demonstrasi, mahasiswa atau rakyat turun ke jalan sambil meneriakkan mengungkapkan
pendapat mereka.
Demonstrasi sudah menjadi ciri khas yang dilakukan oleh rakyat atau para mahasiswa
untuk menuntut haknya saat terdapat suatu kebijakan yang dianggap tidak mensejahterakan
rakyat Indonesia sesuai paham demokrasi sesungguhnya. Hal ini pun, yang melatarbelakangi
aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa saat ini. Terkait persoalan tersebut, aksi
unjuk rasa terjadi di seluruh penjuru negara Indonesia. Mahasiswa sebagai salah satu
kelompok pengunjuk rasa yang merupakan golongan idealis karna merupakan calon penerus
bangsa dan diharapkan menjaga keseimbangan sosial dengan menjadi “palu” bagi
pemerintah. Pondasi gerakan mahasiswa diklaim oleh mereka sebagai mandat sosial yang
telah rakyat berikan. Dalam hal ini, mahasiswa mahasiswa memiliki sifat kritis, cerdas dan
berani yang diproyeksi mampu mengawal kepentingan rakyat terhadap kebijakan pemerintah,
demi memperjuangkan hak-hak konstitusional rakyat, yaitu hidup sejahtera, tidak heran,
nama rakyat selalu terselip disela-sela orasi mahasiswa dalam setiap aksi unjuk rasa yang
digelar.
Demonstrasi di Indonesia memang diperbolehkan sejak lama bahkan diatur sendiri di
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum. Dengan adanya Undang- Undang No 9 Tahun
1998 memberikan mahasiswa dan masyarakat keluasan dalam menyampaikan pendapat
dengan aman asalkan tetap pada koridor hukum yang berlaku. Tetapi dewasa ini banyak
sekali para mahasiswa yang salah dalam menyampaikan pendapat dimuka umum. Dengan
situasi unjuk rasa yang berlangsung anarkis, dan ditambah dengan pengeksposan yang
terdokumentasikan bagi publik, menjadikan situasi ini mendapat perhatian dari berbagai
pihak pada aspek politik, pendidikan, sosial dan budaya. Menanggapi situasi ini, pemerintah
Indonesia menyiagakan pihak keamanan dari Kepolisian, yang diturunkan dalam setiap
tempat aksi unjuk rasa berlangsung. Dan mahasiswa menjadi pihak yang mendapatkan
prioritas utama dalan pengawasan serta penertiban, jika terjadi tindakan anarkis.
Di lingkungan perkuliahan terutama di provinsi Banten, demonstrasi seringkali terjadi
dan berbuntut tindakan anarkis disertai baku hantam dengan aparat kepolisian yang berujung
tidak adanya penyelesaian masalah antara mahasiswa dengan pemerintah itu sendiri. Pihak
mahasiswa yang terlalu berlebihan dalam demonstrasi menjadi pemicu aparat kepolisian yang
terkadang memberikan tindakan yang gegabah dengan melemparkan gas air mata. Mahasiswa
juga harus tau dan mengerti SOP jika ingin melakukan demonstrasi. Kurangnya kesadaran
hukum mahasiswa dalam mengetahui tentang Undang-Undang No 9 Tahun 1998 membuat
sebagian mahasiswa kadang kala sering melakukan kecerobohan dalam orasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah aturan dilembaga institusi UNSERA untuk mahasiswa yang menyampaikan
pendapat sudah berada dikoridor hukum yang tepat?
2. Apakah UNSERA akan memberikan perlindungan hukum atau sanksi terhadap
mahasiswa dalam menyampaikan pendapat dimuka umum?
3. Apakah mahasiswa Banten sudah memahami aturan dalam menyampaikan
pendapat dalam Undang-Undang no 9 Tahun 1998?

Tujuan Penelitian
1. Menganalisis dan mempelajari Undang-Undang No 9 Tahun 1998 tentang hak dan
kewajiban dalam menyampaikan pendapat
2. Untuk
GAGASAN
Dewasa ini seringkali terjadinya unjuk rasa atau berdemonstrasi dikalangan
mahasiswa terutama di Universitas Banten membuat pu

Anda mungkin juga menyukai