dimana θ adalah sudut antara μ dan H. Hasil dari persamaan (3.17) adalah
𝜇̅ = 𝜇𝐿(𝑥)
1
dengan 𝐿 = coth 𝑥 − (𝑥) = fungsi Langevin
𝜇𝐻
𝑥=( )
𝑘𝑇
Dengan menggunakan deret
1 𝑥 𝑥 3 2𝑥 5
coth 𝑥 = + − + +⋯
𝑥 3 45 294
Untuk 0 < |𝑥| < 𝜋
maka untuk medan H tidak kuat, yakni 𝜇𝐻 ≪ 𝑘𝑇 momen dipol rata-rata tersebut
berharga
1 𝜇𝐻
𝜇̅ = 𝜇( )( )
3 𝑘𝑇
Jika jumlah momen dipol magnet adalah N, maka magnetisasinya
𝑁𝜇 2
𝑀 = 𝑁𝜇̅ = ( )𝐻
3𝑘𝑇
Dengan membandingkan (3.20) dan (3.15) diperoleh suseptibilitas magnetik
𝑁𝜇 2
𝜒=( )
3𝑘𝑇
Tetapi, eksperimen tidak menunjukkan adanya kebergantungan χ terhadap T.
Hal ini berarti model elektron bebas klasik tidak dapat menerangkan tentang mengapa
χ untuk paramagnet elektron tidak bergantung pada T.
yaitu masing-masing untuk ∆𝑛𝑥 = ∆𝑛𝑦 = ∆𝑛𝑧 = 1. Semua keadaan elektron yang
ℏ2
berenergi 𝐸𝑘 = 2𝑚 (𝑘𝑥2 + 𝑘𝑦2 + 𝑘𝑧2 ) terletak pada permukaan bola berkari-jari k yang
0
memenuhi
2𝑚0
𝑘 2 = (𝑘𝑥2 + 𝑘𝑦2 + 𝑘𝑧2 ) = 𝐸
ℏ2 𝑘
Sedangkan semua keadaan elektron yang berenergi antara E dan E+dE terletak dalam
kulit bola dengan jari-jari antara k dan k+dk dan volume 4𝜋𝑘 2 𝑑𝑘. Dengan demikian,
jumlah keadaan electron
4𝜋𝑘 2 𝑑𝑘 𝐿3 𝑘 2
= 𝑑𝑘
2𝜋 3 2𝜋 2
(𝐿)