Anda di halaman 1dari 3

LBM 4

STEP 3

1. Mengapa pasien mengeluh nyeri pada perut sebelah kanan atas, menjalar ke bahu, dan hilang
timbul (1 jam)?

Source : Clinical Anatomy by Regions 2012

2. Mengapa nyeri muncul setiap makan makanan mengandung santan, daging, dan gorengan?
3. Mengapa ditemukan BAK seperti teh dan feses seperti dempul?
4. Apa hubungan keluhan dengan BB dan TB pasien?
5. Bagaimana interpretasi px lab dan px fisik?
6. Mengapa ditemukan gambaran USG seperti scenario?
7. Apa Dx dan DD?
Pankreatitits akut : nyeri di kuadran kanan atas
Abeses hati : nyeri di kuadran kanan atas
8. Apa saja factor resikonya?
 Usia
 Wanita
 Adanya esterogen endogen yang menghambat koversi kolesterol  untuk
as.empedu  Hipersaturasi kolesterol dalam cairan empedu
 Kehamilan
Progesteron  menyebabkan gangguan pengosongan kandung empedu
 Esterogen
 Bersama dengan progesterone meningkatkan Litogenesis cairan empedu pada
kehamilan
 Pemberian farmakologi juga meningkatkan resiko ( Pil KB )
 Obesitas
 RAS ( Amerika )  Genetik
 Sirosis
 Anemia Hemolitik
 Riwayat Reseksi Ileum
 Karena kehilangan banyak as.empedu

Source : Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati –Sagung eto 171-

9. Bagaimana patogenesis dan patofisiologinya?

10. Apa saja pemeriksaan penunjangnya dan pemeriksaan lanjutan?


USG
 Sebagai Gold Standard  Gambaran Kahs Focus Eksogenk dengan Acoustic Shadow
Kolangiografi Intravena ( Jarang )
Kolesistografi Oral ( Jarang )
Foto Polos Abdomen ( jarang karena hanya batu empedu dengan kandungan kalsium tinggi saja
yg terlihat radioopaq)
CT SCAN ( untuk screening awal jarang dilakukan karena kurang sesitif )
MRI / MRCP
90% lebih sensitive daripada ERCP  tetapi jika batu pada ductus choledocus bisa ERCP lebih
utama ( non invasive dan menggunakan bahan kontras )
ERCP ( Endoscopic retrograde Cholangiopancreaticography )
 Jika dibutuhkan gambaran hingga saluran pancreas  Bisa digunakan untuk terapi
dan pp -> Indikasi untuk Ikterus Obstruksi
PTC
Teknik Kolangiografi tpi sulit dilakukan jika pasien sudah terkena sepsis , peritonitis, perdarahan
, cara ini alternatif bla ERCP gagal
Skintigrafi Hepatobilier
Source : Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati –Sagung eto 182-

11. Bagaimana penatalaksanaannya?


Kemungkinan kambuh lagi dan pencegahannya?
Tindakan Umum
Tirah Baring , diet rendah lemak ,
Antibiotik
Diberikan untuk mengobati septicemia mencegah peritonitis dan empyema
Yang biasa ditemukan  E-coli , Klebsiella, Streptococcus
Bedah
Kolesistektomi Laparoskopi Secepatnya  dikhawatirkan terjadi komplikasi.

12. Apa saja komplikasinya?


- Emphyema  Sepsis
- Hydrops vesicca fellea
Batu yang menyumbat di VF ( khususnya Ductus Cycticus )  berkelanjutan  Lumen
melebar dengan peningkatan mucus / transudate
- Gangren dan Perforasi kandung Empedu
 Akibat Iskemik dan Nekrosis dinding
- Ileus Batu empedu
 Bila Batu empedu besar dan terbawa hingga ke usus
- Abses Perikolesistik
- Kolesititis Emfisematousa
Infeksi kandung empedu dengan organisme yang membentuk gas gas ex : E-coli ,
Clostridium dll
- Sindrom Mirrizzi
 Sindrom yang timul jika batu batu terjepit di leher kandung empedu / ductus
cyctikus  menyebabkan obstruksi parsial ductus hepatikus kommunis  dapat
menyebabkan kolangitis  melakukan pemasangan stent ( biasanya terlihat setelah
melakukan ERCP )
Source : Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati –Sagung eto 179-

13. Bagaimana metabolisme garam-garam empedu ?

Anda mungkin juga menyukai