Tanaman Cabai
Cabai besar berbunga tunggal, yang keluar dari ketiak-ketiak daun. Posisi
bunga menggantung, dan memiliki 5-6 daun mahkota bunga. Panjang bunga
biasanya 1 - 1,5 cm, lebar 0,5 cm cm dan panjang tangkai bunga 1 – 2 cm.
Tangkai putik berwarna putih, panjangnya sekitar 0,5 cm, sedangkan kepala
putiknya berwarna kekuning-kuningan. Tangkai sari berwarna putih dengan
panjangnya sekitar 0,5 cm. Kepala sari yang belum matang berwarna biru atau
ungu (Rukmana 1996).
Kultur sel atau jaringan dan sistem regenerasinya memegang peranan yang
sangat penting di dalam aplikasi bioteknologi atau transformasi genetika untuk
program perbaikan tanaman. Beberapa usaha yang dilakukan untuk mencapai
sistem regerasi yang efisien adalah dengan menentukan parameter penting yang
spesifik pada tanaman (Parrot et al. 1992). Oleh karena itu, sebelum dilakukan
transformasi genetika untuk memperoleh tanaman cabai yang tahan terhadap
kondisi kekeringan diperlukan adanya sistem regenerasi yang efisien dan stabil.
Eksplan daun muda dan hipokotil mempunyai potensi yang sama dalam
kapasitasnya untuk membentuk tunas secara in vitro. Perbedaan respon terutama
disebabkan oleh perbedaan genotip tanaman (Mahmood et al. 1995). Menurut
hasil penelitiannya, Christopher dan Rajam (1996) bahwa eksplan daun lebih
konsisten untuk membentuk tunas dibandingkan dengan eksplan hipokotil dan
kotiledon. Efisiensi tunas tergantung kepada eksplan yang digunakan (Fari dan
Zcako 1981; Zhu et al. 1998).
Sistem regenerasi tanaman secara in vitro paling tidak tiga faktor penting
yang sangat berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah genotipe, tipe eksplan dan
komposisi media (Moghaieb et al.1999; Gubis et al. 2003). Media dasar yang
paling banyak digunakan adalah mediaum dasar MS (Murashige dan Skoog
1962). Walaupun terdapat komposisi medium dasar lain, sampai sekarang belum
ditemukan komposisi medium dasar lain yang digunakan terhadap regenerasi
tanaman cabai.
Naiola dan Syarif (1996) dan Blum (1982) menyatakan bahwa potensial
turgor merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan atau perluasan
sel. Jika terjadi akumulasi atau peningkatan senyawa osmotik atau perpindahan
K+, maka potensial osmotik menurun, sehingga air berdifusi ke dalam sel dan
potensial turgor meningkat. Kandungan air tanaman untuk mempertahankan
turgor ini dijaga oleh keseimbangan laju transpirasi dan penyerapan air oleh akar.
Jika tanaman mengalami cekaman kekeringan, maka potensial turgor tanaman
akan terganggu sebagai akibat ketidakseimbangan antara laju transpirasi yang
terjadi dengan jumlah air yang dapat diserap oleh tanaman.
Menurut Ingram dan Bartels (1996) dan Nguyen et al. (1977) senyawa
organik terlarut yang terlibat pada penyesuaian osmotik bervariasi, antara lain
gula-gula, asam organik, asam amino, dan senyawa terlarut kompatibel. ABA dan
prolina merupakan senyawa yang memegang peranan penting untuk toleransi
tanaman terhadap cekaman kekeringan (Kim & janick 1991; Hanson et al. 1979)
Hasil penelitian pada tanaman padi yang diintroduksi gen P5CS dari
mothbean (Vigna aconitifolia L.) mampu menunjukkan peningkatan aktivitas
gen P5CS 5,3 sampai 9,8 kali lebih tinggi dan meningkatkan kandungan
prolina 167 sam 252 % lebih tinggi dibandingakn tanaman control. Tanaman
padi transgenik yang membawa gen P5CS juga dapat meningkatakn biomassa
tanaman dalam kondisi cekaman kekeringan melalui peningkatan panjang akar
48%, berat tajuk 32% dan berat akar 164% lebih tinggi dibandingkan tanaman
control (Zhu et al. 1998).
(A) Lintasan biosintesis L-prolina dari L-glutamin:
Pyrroline 5-carboxylase P5C reductase
synthetase (P5CS) (P5CR)
Spontan
Glutamic- Pyrroline-
L-glutamine L-
(L-glu) semialdehy 5- prolinae
d b l t (L-pro)
Spontan
P5C dehydroge- Prolinae dehydro-
nase (P5CDH) genase (ProDH)
P5CDH ProDH
Spontan
Rehidrasi
Dehidrasi Rehidrasi
Molekul DNA sirkular yang terdapat bebas di dalam sitoplasma sel bakteri
Plasmid dari bakteri yang satu dapat memasuki sel bakteri lain. Plasmid
juga mempunyai kemampuan memperbanyak diri dalam sel bakteri. DNA plasmid
mempunyai kisaran ukuran dari 1 kb sampai 200 kb, plasmid ini berlaku sebagai
unit genetika pelengkap yang bereplikasi dan diwariskan secara independen dari
kromosom bakteri. Plasmid hampir selalu membawa satu gen yang merupakan
ciri penting yang ditunjukkan bakteri donor, seperti kemampuan hidup dalam
antibiotik tertentu dengan konsentrasi yang biasanya bersifat toksik seperti
kanamisin dan higromisin. Hal ini disebabkan adanya plasmid yang membawa
gen resistensi di dalam bakteri.
35S
35S PP
35S P P5CS
P5CS
P5CS Nos 3”
Nos
Nos 3”
3”
EcoR1
RB LB
Nos P
Nos
Nos P
P NPT
NPT IIIIII
NPT Nos
Nos 3”
Nos 3”
3” 35SP
35S
35S PP GUS
GUS
GUS Nos 3”
Nos
Nos 3”
3”
Tumor dan akar rambut dapat tumbuh terus walaupun Agrobacterium telah
mati. Selain itu, jaringan tersebut dapat tumbuh secara in vitro dalam medium
tanpa zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin yang biasanya diperlukan untuk
memacu pertumbuhan jaringan tanaman. Induksi tumor dan akar ini disebabkan
oleh ditransferkannya sebagian DNA (T-DNA) dari Agrobacterium ke dalam inti
sel tanaman.
Transfer gen pada genom tanaman dengan bantuan Agrobacterium