Sistem Manajemen Jembatan (BMS) di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga dalam manajemen kejembatanan. Dalam tahap pertama BMS yang
dikembangkan adalah Sistem Manajemen Jembatan Antar Kota (IBMS) yaitu untuk jembatan-
jembatan pada Jalan Nasional dan Jalan Propinsi.
Dalam IBMS ini tercakup Sistem Manajemen Informasi Komputer (IBMS-MIS) dimana
didalamnya terdapat database Jembatan dan sejumlah program komputer yang mempunyai
kemampuan sebagai berikut:
Memasukkan dan mengambil data pemeriksaan Jembatan dan data lainnya.
Mempersiapkan standar laporan jembatan
Melihat database Jembatan dan mengambil data dengan kombinasi informasi yang
diinginkan.
Skrining dan perangkingan Jembatan serta mempersiapkan jenis program penanganan.
Mempersiapkan program Jembatan tahunan dan lima tahunan.
Analisa strategi penanganan secara satu per satu dalam menentukan jenis penanganan
Jembatan yang optimum untuk setiap Jembatan.
Salah satu dari program dalam IBMS-MIS ini adalah modul Skrining dan Rangking secara
Teknis, yang mana menggunakan data dari hasil pemeriksaan guna merekomendasikan jenis
penanganan untuk tiap Jembatan. Jenis penanganan yang direkomendasikan merupakan
suatu usulan dan harus diperiksa kembali sebelum dipastikan sebab data yang diskrining
tersebut merupakan data yang ekstrim.
Untuk jenis pekerjaan besar, usulan penanganan harus melibatkan pemeriksan khusus atau
jenis pemeriksaan lain di lapangan yang dilaksanakan oleh personil bagian Seksi
Perencanaan yang memenuhi syarat, dan untuk pekerjaan kecil/ringan, cukup dengan data
yang ada.
Setelah selesai dilakukan skrining, data selanjutnya diproses kembali untuk membuat rangking
secara ekonomi sesuai dengan jenis penanganannya.
1.2.1. Umum
Pemeriksaan inventarisasi mendaftar semua detail secara fisik jembatan yang terkait
yaitu panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu-lintas dan sebagainya. Pemeriksaan
ini dilaksanakan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan Sistem Manajemen
Jembatan, saat jembatan diganti atau dilakukan pekerjaan utama. Penjelasan detail
tersebut sangat berguna bagi organisasi pemeliharaan ketika mempersiapkan jadwal
kerja dan jadwal kebutuhan bahan untuk suatu jembatan.
Pemeriksaan Rutin jembatan dilakukan setiap tahun untuk menjamin tidak adanya
sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan untuk memeriksa bahwa pemeliharaan rutin
dilaksanakan secara efektif.
Pemeriksaan Khusus akan dilakukan bila masih ragu dengan hasil pemeriksaab detail
atau tidak dapat menganalisa kerusakan secara tepat. Pemeriksaan Khusus dilakukan
oleh personil yang ahli.
2
Memeriksa keselamatan struktur secara keseluruhan dan terpadu
Memeriksa apakah timbul suatu kondisi yang tidak lzim yang membutuhkan
penelitian lebih lanjut, pemeliharaan berkala atau penanganan darurat.
2. Pemeliharaan Rutin
2.1. Umum
Sebagai tambahan, Pekerjaan Penunjangan kadang kala dilakukan agar jembatan tetap
berfungsi sampai menunggu adanya dana untuk perbaikan atau penggantian. Tingkat
pelayanan jembatan yang mendapat penunjangan biasanya lebih rendah daripada jembatan
asalnya dan hal ini dilaksanakan untuk sementara waktu saja, tergantung dari pelaksanaan
perbaikan besar atau perencanaan untuk penggantian jembatan baru.
Kegiatan ini mencakup pekerjaan menunjang jembatan dengan pilar sementara atau jenis
penunjangan lainnya, pembatasan lebar, pembatasn muatan dan lain-lain. Dalam beberapa
hal, pekerjaan penunjangan jembatan memerlukan penyelidikan dan perencanaan sebelum
dilaksanakan.
2.2.1. Umum
Pemeliharaan Rutin pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan seperti semula
dan mencakup beberapa pekerjaan yang berulang, yang secara teknis cukup
sederhana. Pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai dibangun
(jembatan masih dalam keadaan baru) dan dilanjutkan seumur jembatan tersebut. Hal
ini merupakan suatu pengalokasian dana yang efektif dalam hal pemeliharaan.
Pemeliharaan Rutin Jembatan biasanya dimasukkan dalam pekerjaan Pemeliharaan
rutin jalan dan dilaksanakan bersamaan dengan pemeliharaan rutin jalan tersebut.
3
Membersihkan tanah, kerikil, pasir dan sebagainya dari tempat-tempat yang
seharusnya tidak ada dan yang mungkin, mempunyai pengaruh yang
membahayakan
o Semua drainase
o Lantai dan siar muai (Expansion joint)
o Daerah sekitar perletakan/landasan dan siar muai (expansion joint)
o Semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah
o Tiang sandaran dan sandarannya
o Gelagar melintang ,,
o Ikatan angin horisontal
o Flensl sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka
o Kabel pendukung pada pylon jembatan gantung
o Bagian atas balok kepala
o Lubang suling-suling di kepala jembatan
o Pembersihan sampan-sampan yang masih sedikit di bagian aliran sungai
Pembersihan tumbuhan liar, terutama pada daerah perletakan/landasan dan siar
muai (expansion joint), pada dinding batu atau beton dan sekitar struktur kayu.
Pembersihan tersebut harus dilakukan pada daerah kurang lebih 3 meter dari
setiap sisi jembatan. Pada setiap pekerjaan pembersihan harus diingat adanya
pengaruh yang mungkin terjadinya erosi yang disebabkan oleh pembabatan
tumbuhan yang ada.
Membersihan/mencuci tanda-tanda lalu lintas, papan nama jembatan dan sandaran
yang dicat.
Yang termasuk dalam pekerjaan adalah penanganan lubang-lubang dan kerusakan pada
permukaan lantai kendaraan serta jalan pendekat.
2.3.1. Umum
Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan tetap dalam kondisi dan
daya layan yang baik setelah pembangunan yang mencakup beberapa kegiatan yaitu
• Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga
4
• Perbaikan sederhana
2.3.2.1. Pengecatan
Permukaan aspal yang berada diatas lantai baja atau lantai beton akan tahan
sekitar 5 tahun sampai 8 tahun sebelum memerlukan penggantian. Lapisan
aspal permukaan sebaiknya dikupas terlebih dulu dari lantai sebelum lapisan
yang baru dipasang. Ketebalan lapisan aspal tidak boleh melebihi 50 mm.
Papan lantai kayu yang melintang jembatan biasanya dapat bertahan sampai
kurang lebih 5 tahun. Bilamana lantai papan digunakan diatas gelagar baja maka
bersamaan dengan mengganti papan lantainya harus dikerjakan pengecatan
gelagar bajanya, masa penggantian papan lantai dengan masa pengecatan
ulang gelagar kurang lebih sama.
2.3.2.5. Landasan/perletakan
Jenis landasan yang bergerak sebaiknya diberi pelumas setiap 3 tahun sekali
dan banyak jembatan yang memerlukan tangga atau peralatan lainnya untuk
melakukan jenis pekerjaan ini.
Bagian nipel atau lubang guna pelumasan seringkali tersumbat atau rusak,
maka bagian tersebut diganti agar pelumas dapat dipompakan dengan efektif
ke dalam nipel tersebut sampai dibagian ujung yang lain.
2.3.3.1. Umum
2.5.1. Umum
Perbaikan darurat pada hakekatnya merupakan kejadian yang tak terduga. Sehingga
sangat penting apabila pada setiap propinsi tersedia sumber-sumber yang diperlukan untuk
dapat bertindak secara cepat dan pasti bila terjadi keadaan darurat.
Perbaikan darurat dapat berbentuk dari yang paling sederhana yaitu perbaikan sandaran
jembatan yang rusak atau pemasangan jembatan sementara diatas jembatan yanng runtuh
akibat banjir atau beban yang berlebihan.