Disusun Oleh:
Aura Bella Gizta NIM. PO7224217 1702
Miah Novri Sari Lubis NIM. PO7224217 1718
Tassya Pratiwi NIM. PO7224217 1776
Dosen Pengampu:
Sabtini Ika Putri, Amd. Keb, SKM NIP. 19881118 201012 2 002
Disetujui oleh :
PEMBIMBING CI LAPANGAN
Sabtini Ika Putri, Amd. Keb, SKM Martha Christiani M., Amd. Keb
NIP. 19881118 201012 2 002 NIP. 19870426 201704 2 004
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji kita hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA NY. S G3P2A0H2 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU DENGAN FAKTOR
RESIKO TERLALU TUA DI POLINDES TELUK SASAH”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Novian Aldo, SST, MM, selaku direktur Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang.
2. Ibu Sabtini Ika Putri, Amd. Keb, SKM, selaku dosen pembimbing kami yang
memberikan ilmunya untuk penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. CI di lapangan Polindes Teluk Sasah, Bd. Martha Christiani M., Amd. Keb
4. Rekan penulis di rumah dinas teluk sasah yang juga telah banyak memberikan
banyak dukungan ketika penulis dinas, dan menyelesaikan laporan ini.
5. Ny. S yang bersedia menjadi klien dalam pembuatan laporan tugas ini.
Melalui kata pengantar ini, penulis mengharapkan segala kritik dan saran
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini, dan untuk pelajaran bagi kita
semua dalam pembuatan di masa mendatang. Akhir kata semoga hasil laporan ini
memberikan manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dengan 158 ibu hamil, serta sasaran K1 158 dan sasaran K4 158, cakupan
yang didapat pada tahun 2018 adalah K1 160 dan K4 150 (Polindes Teluk
Sasah, 2018).
Berdasarkan data data diatas, dapat dilihat terjadi peningkatan ibu
hamil yang melakukan K1, karena jumlah penduduk pada tahun 2018 terjadi
peningkatan, hal ini disebabkan oleh banyaknya warga pendatang yang
tinggal di desa teluk sasah. Dan berdasarkan kunjungan K4 pada tahun 2018,
terjadi penurunan karena adanya perubahan indikator K4 yaitu ibu hamil
harus melakukan kunjungan empat kali (satu kali pada trimester I, satu kali
pada trimester II, dan dua kali pada trimester III) dan dilakukan 10T oleh
tenaga kesehatan.
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan
ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran
berlangsung (Indrawati, 2016). Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa
faktor penting penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok
usia 35 tahun dikatakan usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia
35 tahun dimana kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami
penurunan kemampuan untuk bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm,
berat badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang
kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4. Faktor penyebab resiko
kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam
keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu
dan bayi (Hapsari, 2014).
Faktor-faktor penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan ekslampsia, aborsi tidak aman, partus lama, infeksi,
rendahnya tingkat pendidikan ibu, keadaan sosial ekonomi yang rendah,
terbatasnya akses ibu yang tinggal di pedesaan memperoleh pelayanan
kesehatan (Aeni, 2013). Seringnya terjadi kematian pada saat persalinan,
disebabkan karena perdarahan, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan
terlalu banyak, dan terlambat mengenali tanda- tanda, terlambat mencapai
tempat pelayanan dan terlambat mendapat pertolongan (Hapsari, 2014).
3
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan
pada Ny. S G3P2A0H2 usia kehamilan 28 minggu dengan faktor resiko
terlalu tua di Polindes Teluk Sasah.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dalam asuhan kebidanan berupa
metode SOAP pada ibu hamil, Ny. S, usia 37 tahun, G3P2A0H2, usia
kehamilan 28 minggu dengan faktor resiko terlalu tua di polindes teluk
sasah.
b. Melakukan pengkajian data objektif dalam asuhan kebidanan berupa
SOAP pada ibu hamil, Ny. S, usia 37 tahun, G3P2A0H2, usia kehamilan
28 minggu dengan faktor resiko terlalu tua di polindes teluk sasah.
c. Melakukan penegakan diagnosa kehamilan pada ibu hamil, Ny. S, usia
37 tahun, G3P2A0H2, usia kehamilan 28 minggu dengan faktor resiko
terlalu tua di polindes teluk sasah.
d. Melakukan perencanaan tindakan asuhan kebidanan berupa metode
SOAP pada ibu hamil, Ny. S, usia 37 tahun, G3P2A0H2, usia kehamilan
28 minggu dengan faktor resiko terlalu tua di polindes teluk sasah.
4
1.3 Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan tentang kehamilan trimester III, pelayanan
antenatal serta standart kunjungannya, perubahan fisik dan psikologis,
kebutuhan fisik dan psikologis trimester III, serta ketidaknyamanan
pada kehamilan trimester III
b. Menambah pengetahuan tentang faktor resiko pada kehamilan,
skrining ibu hamil, dan konseling KB
2. Untuk Institusi
Melengkapi bahan ajar mengenai kehamilan trimester III dan faktor resiko
terlalu tua pada ibu hamil
3. Untuk Lahan Praktik
Masukan untuk perencanaan program skrining dan pendataan ibu hamil
dengan faktor resiko dalam penyusunan kebijakan program skrining dan
pendataan ibu hamil dengan faktor resiko yang akan datang.
4. Untuk Klien
Mengetahui perkembangan kehamilannya, mengetahui keadaan umum diri
pasien dan janinnya, dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
menjaga kehamilannya tetap sehat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
5
6
7. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina.
Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul yang akan memperburuk varises.
8. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
9. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan padadaerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
10. Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun,atau
karena kekurangan kalsium.
11. Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.
Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak
kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan
lebih cair.
3. Personal Hygiene
Kebersihan diri harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan
banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan. Kebersihan gigi berlubang dan mulut perlu mendapat
perhatian karena sering kali terjadi gig berlubang, terutama pada ibu yang
kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan
perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
4. Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu sabuk dan stoking
yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik, dan sepatu
dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan
bertambah. Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk
mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran.
5. Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah
kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur
(trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan
mengeluarkan keputihan. Rasa gatal yang sangat mengganggu, sehingga
sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang
memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi
infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan
sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari membersihkan alat kelamin
yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih
atau buang air besar dan harus menggunakan lap atau tissu atau handuk
yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari
belakang ke depan akan membawa bakteri dari rektum ke muara uretra dan
11
c. Berjalan
Ibu hamil sebaiknya tidak memakai sepatu berhak tinggi atau tanpa
hak. Hindari sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan
keseimbangan.
d. Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, namun tekuk sebelah kaki dan pakai guling,
supaya ada ruang untuk bayi. Posisi miring dengan memakai guling
untuk menopang berat rahim anda. Setelah usia kehamilan 6 bulan,
hindari tidur telentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah
utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki
lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e. Bangun dan berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat
tidur, miringkan badan dan kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu
perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki
ibu. Diam dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri.
f. Membungkuk dan mengangkat.
Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung tegang,
termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
8. Exercise
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-
jalan dari pagi hari, renang, olahraga ringan dan senam hamil. Berjalan
pagi yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk
ketenangan dan mendapatkan udara segar. Jalan-jalan saat hamil terutama
pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang
bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat
turunnya kepala bayi ke dalam posisi optimal atau normal, dan
mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat
dengan lembut sehingga walaupun anda belum pernah mengerjakannya
anda dapat memulainya pada waktu hamil.
13
9. Senam Hamil
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta
mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu
hamil tanpa kelainan, atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan yaitu penyakit jantung, ginjal, penyulit dalam kehamilan (hamil
dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai dengan
anemia).
10. Istirahat
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istarahat yang
teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Istirahat yang cukup
dapat meningkatkan kesehatan janin, tidur pada malam hari selama kurang
lebih 8 jam dan pada siang hari 1 jam secara rileks. Ibu hamil harus
menghindari posisi duduk dan berdiri menggunakan kedua ibu jari,
dilakukan 2 kai sehari selama 5 menit.
11. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi.
Persiapan wanita untuk melahirkan dikaji. Penyuluhan
pramelahirkan membantu orang tua melakukan transisi dari peran sebagai
orang tua yang bertanggung jawab atas kelahiran bayinya. Definisi ini
mengandung makna pendidikan tentang persiapan persalinan dan
melahirkan, yang secara tradisional telah menjadi fokus pendidikan
tentang melahirkan bayi.
Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester III menurut Sutisna, 2009, yaitu
1. Support Keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang
wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu
yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan
nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang
terdekat.
14
a. Suami
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan
proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai
seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat
hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas
penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik
dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap
masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama
mengalami kehamilan.
Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita,
jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan suasana yang
mendukung perasaan istri. Diperoleh tidaknya dukungan suami
tergantung dari keintiman hubungan, ada tidaknya komunikasi yang
bermakna, dan ada tidaknya masalah atau kekhawatiran akan bayinya.
b. Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat
tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu
hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap
orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
2. Support Bidan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan
memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa
klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya
adalah sesuatu yang normal. Bidan harus bekerjasama dan membangun
hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka
antara bidan dan klien.
15
2.9 Konseling KB
Sesuai dengan pasal 18 Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual, Pelayanan kontrasepsi dilakukan melalui pergerakan pelayanan
kontrasepsi, pemberian atau pemasangan kontrasepsi, dan penanganan
terhadap efek samping, komplikasi, dan kegagalan kontrasepsi. Pemberian
atau pemasangan kontrasepsi sebagaimana dimaksud dalam harus didahului
oleh konseling dan persetujuan tindakan medik (Informed Consent).
Konseling dapat berupa komunikasi, informasi, dan edukasi tentang metode
kontrasepsi yang harus dilakukan secara lengkap dan cukup sehingga pasien
dapat memutuskan untuk memilih metoda kontrasepsi yang akan digunakan
(informed choise).
Pada pasal 22 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 97 Tahun 2014, pilihan metode kontrasepsi yang dilakukan oleh
pasangan suami istri harus mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak,
kondisi kesehatan, dan norma agama. Pilihan mengikuti metode kontrasepsi
rasional sesuai dengan fase yang dihadapi pasangan suami istri meliputi
menunda kehamilan pada pasangan muda atau ibu yang belum berusia 20
(dua puluh) tahun, menjarangkan kehamilan pada pasangan suami istri yang
berusia antara 20 (dua puluh) sampai 35 (tiga puluh lima) tahun, atau tidak
menginginkan kehamilan pada pasangan suami istri yang berusia lebih dari
35 (tiga puluh lima) tahun.
Metode kontrasepsi dapat berupa metode jangan panjang dan jangka
pendek. Metode kontrasepsi jangka pendek meliputi suntik, pil, dan
kondom. Metode kontrasepsi jangka panjang meliputi Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR), Alat Kontrasepsi Bawah Kulit atau implan, Metode
Kontap/Metode Operasi Pria (MOP), dan Metode Kontap/ Metode Operasi
Wanita (MOW) (Tim Idtesis, 2014).
38
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “S”
Umur : 38 th Umur : 43 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Buruh Harian
Lepas
Alamat : Gg. Mawar No. 4 RT.004/RW.002, Kec. Seri Kuala
Lobam
Gol.darah :O Gol.darah :-
4. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun f. Masalah : Tidak ada
b. Siklus hari : 28 hari g. Disminorhea : Ada
c. Teratur/tidak : teratur h. HPHT : 13 08 2018
d. Lama hari : 7 hari i. TP : 20 05 2019
e. Banyak ganti pembalut : 2x /duk
39
40
30
40 Apotik Bd. Tidak Tidak 3.500 gr
Pertama Juni Normal Baik Baik
mg Bersalin Yeni ada ada / lk
2003
24
40 Apotik Bd. Tidak Tidak 3.500 gr
Kedua April Normal Baik Baik
mg Bersalin Yeni ada ada / pr
2010
Hamil Ini
Kebersihan
Hb HBsAg Sifilis HIV
Gigi
Belum
Hasil 14 g/dL Negatif Negatif Negatif
dilakukan
41
7. Riwayat Imunisasi
TT I : Ada, usia ibu 3 bulan TT IV : Ada, usia ibu 21 tahun (hamil 6
(bayi) bulan)
TT II : Ada, usia ibu 7 tahun TT V : Ada, usia ibu 37 tahun (hamil
(SD) ini, 22 Februari 2019)
TT III : Ada, usia ibu 21
tahun (pra nikah)
e. Aktivitas
Pekerjaan sehari-hari : Membersihkan rumah
Keluhan : Tidak ada
f. Kebiasaan hidup
Merokok : Tidak ada
Minum-minuman keras : Tidak ada
Obat terlarang : Tidak ada
Minum jamu : Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Respirasi : 22 x
Kesadaran : Compos /menit
mentis BB sebelum hamil : 49 kg
Tekanan darah : 110/70 BB sekarang : 57 kg
mmHg Tinggi badan : 146 cm
Nadi : 82 x /menit LILA : 25 cm
Suhu : 36,5 ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Postur tubuh : Baik
b. Kepala
1.) Rambut : Hitam 3.) Bentuk rambut : Keriting
2.) Kebersihan : Bersih
c. Mata
1.) Conjungtiva : Merah 2.) Sclera : Putih
muda
d. Muka
1.) Oedema : Tidak ada
e. Mulut
1.) Stomatitis : Tidak 2.) Gigi berlubang : Tidak ada
ada 3.) Carries : Tidak ada
f.Telinga
1.) Bentuk : Simetris 2.) Pengeluaran : Tidak ada
g. Leher
1.) Kelenjar tyroid : Tidak 2.) Vena jugularis : Tidak ada
ada pembesaran
h. Payudara
1.) Bentuk : Simetris 2.) Keadaan puting susu :
Tidak ada pengeluaran
45
o. Genetalia
1.) Varises : Tidak dilakukan
2.) Odema : Tidak dilakukan
3.) Pembesaran kelenjar bartolini : Tidak dilakukan
4.) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan
5.) Bekas luka/jahitan perineum : Tidak dilakukan
6.) Anus : Tidak dilakukan
p. Tangan dan kaki
1.) Oedema pada tungkai bawah : Tidak ada
2.) Varises : Tidak ada
3.) Pergerakan : Normal
q. Perkusi : (+/+)
r. Pemeriksaan Panggul
1.) Lingkar panggul : 80 cm (normal 80-90 cm)
2.) Distansia cristarum : 28 cm (normal 26-29 cm)
3.) Distansia spinarum : 24 cm (normal 23-26 cm)
4.) Conjungata externa : 22 cm (normal 18-20 cm)
s. Pemeriksaan dalam
1.) Dinding vagina : Tidak dilakukan
2.) Portio : Tidak dilakukan
3.) Pembukaan serviks : Tidak dilakukan
4.) Konsistensi Portio : Tidak dilakukan
5.) Ketuban : Tidak dilakukan
6.) Presentasi fetus : Tidak dilakukan
7.) Posisi : Tidak dilakukan
t. Pemeriksaan penunjang
1.) Tanggal : Tidak dilakukan
2.) Jenis pemeriksaan : Tidak dilakukan
3.) Hasil : Tidak dilakukan
47
C. ASSESMENT
Diagnosa : Ny. S G3P2A0H2 Usia Kehamilan 28 Minggu dengan
keadaan ibu dan janin baik
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
Diagnosa Potensial : Prematuritas, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Bayi
Lahir Asfiksia, Persalinan dengan Induksi, Sectio
Caesaria, dan Transfusi Darah
D. PLANNING
1. Menginformasikan ibu bahwa keadaannya dan janin baik Ibu mengerti
keadaan umum diri ibu dan janin baik.
2. Menginformasikan ibu bahwa kehamilannya termasuk kedalam kehamilan
dengan faktor resiko terlalu tua, dimana dapat berakibat peningkatan
kebutuhan persalinan dengan induksi, sectio caesaria, serta peningkatan
kebutuhan transfusi darah. untuk ibu dan prematuritas, berat bayi lahir
rendah (BBLR), bayi lahir asfiksi untuk janin. Ibu mengerti keadaan
kehamilannya.
3. Memberikan ibu konseling KB jangka panjang. Ibu mengerti dan bersedia
menggunakan KB jangka panjang yaitu MOW setelah melahirkan.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan skrining kebersihan gigi pada
kunjungan selanjutnya di puskesmas (trimester II dan III)
5. Menginformasikan ibu untuk mempersiapkan yang dibutuhkan untuk
menghadapi persalinan, khususnya pendonor darah, ibu mengerti dan
bersedia mempersiapkan kebutuhan persalinan.
6. Memberikan ibu therapy caviplex (vitamin) dan sf (penambah darah). Ibu
mengerti , bersedia meminum dan paham cara mengkonsumsi obat.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika ada keluhan, ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang.
8. Mendokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan
48
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny. S, didapatkan usia ibu 37 tahun. Usia ibu termasuk
kedalam kategori kehamilan dengan faktor resiko terlalu tua, dimana dapat
berakibat peningkatan kebutuhan persalinan dengan induksi, sectio caesaria, serta
peningkatan kebutuhan transfusi darah. untuk ibu dan prematuritas, berat bayi
lahir rendah (BBLR), bayi lahir asfiksi untuk janin.
Sebagaimana yang disebutkan di bab pembahasaan mengenai konseling
kontrasepsi, pilihan metode kontrasepsi yang dilakukan oleh pasangan suami istri
harus mempertimbangkan diantaranya usia, paritas, jumlah anak, kondisi
kesehatan, dan norma agama. Disebutkan pasangan suami istri yang berusia lebih
dari 35, termasuk kategori tidak menginginkan kehamilan. Serta disebutkan juga
syarat untuk kontrasepsi mantap diantaranya adalah syarat kebahagiaan artinya
calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis, telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur anak terkecil 2 tahun,
dan dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun. Karena
kehamilan ibu termasuk dalam resiko terlalu tua, maka penulis menyarankan ibu
untuk memilih KB jangka panjang.
Penulis menyarankan Ny. S untuk melakukan skrining kesehatan gigi,
yang bertujuan untuk memeriksakan apakah kalsium yang di butuhkan janin
tercukupi, melihat dari ada atau tidaknya caries/gigi berlubang pada ibu. Penulis
juga menyarankan ibu untuk mencari pendonor darah karena kehamilan dengan
faktor resiko terlalu tua dapat menyebabkan pendarahan saat persalinan.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Pada
hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif dan bertujuan
mencegah hal yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin.
Tujuan utama asuhan kebidanan adalah untuk memfasilitasi kasih
yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina
hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi
yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan.
Adapun pencatatan atau pendokumentasian dilakukan secara
lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaan atau kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
formulir yang tersedia dan ditulis dalam bentuk SOAP.
1. Data Subjektif
Pada tanggal 22 Februari 2019, pukul 18.40 WIB, Ny. S datang ke
Polindes Teluk Sasah dengan alasan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilannya. Dalam pemeriksaan ini juga tidak terdapat riwayat penyakit
yang menyertai kehamilan saat ini, tidak terdapat riwayat operasi yang
berhubungan dengan kandungan, tidak terdapat riwayat operasi yang tidak
berhubungan dengan kandungan dan juga tidak memiliki riwayat alergi
makanan dan obat-obatan. Keadaan emosi ibu stabil dan pandangan
terhadap kehamilan juga ibu, suami, keluarga merasa sangat senang untuk
menanti kelahiran anak pertama mereka tersebut. Kebutuhan sehari-hari
ibu juga normal.
50
2. Data Objektif
Pada pemeriksaan ini Ny. S melakukan pemeriksaan umum yang
didapat yaitu KU: baik. TD: 110/70 / mmHg, suhu: 36,5°C, respirasi 22
x/i, dan nadi 82 x/i. Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan kepala
yaitu: rambut hitam, keriting dan bersih, mata: konjugtiva tidak pucat dan
sclera tidak ikterik. muka: tidak ada oedema dan ibu tidak terlihat pucat,
hidung : bentuk simetris dan tidak ada polip, mulut: tidak ada stomatitis,
gigi tidak berlubang, carries tidak dialami oleh Ny. S, leher : tidak ada
pembengkakan pada kelenjar thyroid, abdomen : adanya pembesaran perut
,tidak terdapat luka bekas operasi.
3. Penegakan Diagnosa Kehamilan
Dari pengkajian yang dilakukan terdapat diagnosa Ny. S G3P2A0H2
usia kehamilan 28 minggu dengan kehamilan normal.
4. Perencanaan dilakukan dengan asuhan kebidanan terhadap Ny. S berupa
menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan keadaan umum
dan tanda vital ibu baik, memberitahu faktor faktor resiko kehamilan,
ketidak nyamanan pada trimester III, tanda bahaya kehamilan trimester III,
mengajurkan ibu untuk melakukan skrining dan mengingkatkan ibu untuk
mengosumsi obat dari bidan serta mengingatkan informasi waktu
kunjungan ulang ibu.
51
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada
ibu hamil normal
2. Bagi Intitusi
Diharapkan bagi institusi selalu memberikan bimbingan dan arahan
kepada mahasiswi dalam menjalani praktik kebidanan terutama mengenai
hal-hal baru yang ditemui mahasiswi dilahan praktik yang belum
didapatkan di pendidikan, sehingga kualitas pendidikan pun dapat
diangkat khususnya program studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang.
3. Bagi Lahan Praktik
Petugas kesehatan khususnya bidan dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori.
4. Bagi Klien
Diharapkan klien mampu menjaga kehamilannya setelah mengetahui
kondisinya.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni. 2013. Faktor Resiko Kematian Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7
No. 10
Awad et al. 2013. Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 di
Poliklinik Endokrin RSU Prof Dr.R.D. Kandou Manado. Jurnal e-
Biomedik
Baharutan et al. 2014. Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayan Kota Manado. SKRIPSI.
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado
E. Norma. 2012. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
(Diakses melalui
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/artikel/download/10742/
8519 tanggal 24 Februari 2019 Jam 14.10 WIB)
Evelyn. 2009. Anatomi dan Fsiologis untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Greenberg et al. 2009. Clinical Neurology 7 Edition. San Fransisco:McGraw-Hill
Hapsari. 2014. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Alkautsar Group
Helena. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan
Pola Makan dalam pemenuhan Gizi (Diakses melalui
https://www.e-jurnal.com/2015/05/gambaran-pengetahuan-gizi-
ibu-hamil.html tanggal 24 Februari 2019 Jam 15.00 WIB)
Hoffbrand. 2006. Selekta Hematologi Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Indrawati. 2016. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Resiko Tinggi
dengan Penyuluhan Berbasis Media (diakses melalui
http://media.neliti.com tanggal 24 Februari pukul 13.40 WIB)
Irianti, Bayu, dkk. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta:Sagung Seto
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Eliminasi Penularan Human
Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Modul Pedoman Pemeliharaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Usia Anak Balita
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 97
Kristyanasari. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika
Kusmiyati, Yuni. 2008. Perawatan Ibu Hamil : Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta :
Fitramaya. Maulana, 2008. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC
N. Kusumawardani, dkk. 2010. Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Resiko Kehamilan “4 Terlalu” Pada Wanita Usia 10-59 Tahun
(Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publication/2078-
ID-faktor-faktor-yang-berpengaruh-terhadap-resiko-kehamilan-4-
terlalu-4-T-pada -wani.pdf tanggal 24 Februari 2019 Jam 15.40
WIB)
Pantikawati I, Saryono. 2010. Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Jogjakarta: Nuha
Medika
Purwaningsih, W, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Polindes Teluk Sasah. 2018. Data KIA Desa Polindes Teluk Sasah. Polindes
Teluk Sasah
Rochjati, Poeedji. 2008. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya:
Airlangga Universitas Press
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: “Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan”. Yogyakarta: Nuha Medika
Saifuddin, A B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sarwono. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Sutisna. 2009. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I, II, dan III ((Diakses melalui
https://www.academia.edu/4951487/kebutuhan_bumil_trimester_1
_2_3 tanggal 24 Februari 2019 Jam 13.20 WIB)
Tim Idtesis.com. 2014. Pengertian Kontrasepsi Mantap (Diakses melalui
https://idtesis.com/pengertian-kontrasepsi-mantap/ tanggal 24
Februari 2019 Jam 13.40 WIB)
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta, EGC
Wagiyo & Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi
Baru Lahir Fisiologi dan Patologis. Yogyakarta: CV Andi Offset