Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : KEPERAWATAN ANAK


SUB POKOK BAHASAN : PENATALAKSANAAN CEREBRAL PALCY
WAKTU : 30 MENIT
TEMPAT : AULA KEPERAWATAM
SASARAN : ANAK DAN KELUARGA
PENYULUH : SELVY M. TALAHATU

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Setelah penyuluhan selama 30 menit, diharapkan anak dan keluarga
dapat memahami tentang penyakit cerebral palcy
2. Tjuan Khusus:
Setelah penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat:
a. Menyebutkan pengertian penyakit cerebral palcy
dengan benar
b. Menjelaskan etiologi dari penyakit cerebral palcy
dengan benar
c. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit cerebral
palcy dengan benar
d. Menjelaskan komplikasi penyakit cerebral palcy
dengan benar
e. Menyebutkan penatalaksanaan penyakit cerebral palcy
dengan benar

B. MATERI (Terlampir)

1. Pengertian penyakit cerebral palcy


2. Penyebab penyakit cerebral palcy
3. Tanda dan gejala penyakit cerebral palcy

1
4. Komplikasi dari penyakit cerebral palcy
5. Penatalaksanaan penyakit cerebral palcy

C. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Tahap Kegiatan Waktu


Pendidik Sasaran
1. Pendahuluan - Salam pembukaan Memperhatikan 5 menit
- Memperkenalkan dan
identitas mendengarkan
- Menyampaikan tujuan
2. Kegiatan Inti - Menjel - 15 Menit
askan : Memperhatikan
 dan
Pengertian penyakit mendengarkan
cerebral palcy

Penyebab penyakit
cerebral palcy

Tanda dan gejala
penyakit cerebral
palcy

Komplikasi dari
penyakit cerebral
palcy

Penatalaksanaan -
penyakit cerebral Mengajukan
palcy pertanyaan
- Membe berkaitan
ri kesempatan kepada dengan
sasaran untuk penjelasan

2
bertanya yang belum
- Melam dipahami
pirkan poster -
- Memba Menjawab dengan
gikan liflet baik dan benar

- Evalua
si

3. Penutup - Membe Mendengar dan 10 Menit


ri kesimpulan dan memperhatikan
informasi Membalas salam
- Ucapa
n terima kasih

D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab.
E. MEDIA
 Poster
 Liflet
F. EVALUASI
Bentuk : Essay test
Cara : Lisan
Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian penyakit cerebral palcy
2. Sebutkan penyebab penyakit cerebral palcy
3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit cerebral palcy
4. Sebutkan komplikasi dari penyakit cerebral palcy
5. Sebutkan penatalaksanaan penyakit cerebral palcy

G. Rujukan

3
- William and Wilkin’s (1988) “Nursing Care and Planing Guides for
Children”, Sidney
- Whaley and Wong, “Nursing Care of Infant dan Children”, Fourth
Edition.
- Aster Chip and Victor Carbel, “Neurologis Disorder”
- Marlyn E. Doengoes (2000), “Rencana Asuhan Keperawatan” EGC
Jakarta

4
MATERI

CEREBRAL PALCY

1. PENGERTIAN

Cerebral palcy adalah gangguan pada bagian utama otak yang

menimbulkan paralysis. Gangguan ini dikarakteristikan dengan gagalnya

pergerakan, postur, bahasa dan intelektual. Cerebral palcy adalah kondisi

kelumpuhan yang disebabkan oleh rusaknya system saraf pusat

2. ETIOLOGI

1. Cedera intracranial lahir

2. Cacat perkembangan.

3. BBLR

4. Anoksia cerebral.

5. Hemorragi cerebral

6. Kondisi metabolik

3. MANIFESTASI KLINIK

1. Perkembangan gross motor terhambat

2. Performance motor abnormal

3. Perubahan cirri otot

4. Postur tubuh abnormal

5. Abnormalitas reflex

6. Seizure

7. Kegagalan sensori

8. Defisiensi motorik

5
4. KOMPLIKASI

1. Meningitis

2. Ensephalitis

3. Hidrosefalus

4. Cacat persepsi

5. Retardasi mental

5. PENATALAKSANAAN

1. Manajemen Umum

Bagi anak dengan CP yaitu dengan pengenalan dan promosi

dini arah pengembangan optimum guna memampukan anak untuk

memperoleh potensial dalam keterbatasan disfungsi otak mereka.

Diperlukan pelayanan sebuah tim diorganisasikan oleh professional

kesehatan yang mempertimbangkan cacat fisik dan pengaruh

interpersonal social. Orang tua sangat penting dalam perawatan dan

kooperasi, dengan diagnosis dini orang tua dapat mulai memberi

pengalaman sensori motor penting bagi perkembangan kognitif dan

untuk memelihara integritas fungsional mereka.

2. Terapi Obat

Obat-obatan yang diberikan memiliki manfaat dalam memperbaiki

fungsi CP seperti : agen antianxyeti, dentium, baclofen dan

methocarbonal. Obat-obatan tersebut memiliki manfaat dalam

mengurangi kekakuan dan manifestasi gerak.

3. Pembedahan

Bedah ortopedi untuk menurunkan/mengurangi imbalance otot spastis,

termasuk dalam prosedur pemanjangan tendon, membendurkan

6
spatis otot-otot flexor pergelangan tangan dan memperbaiki daya

gerak.

4. Technical Aids (Bantuan Teknis)

Tersedia variasi bantuan teknis seperti mainan elektomekanis yang

didesain khusus. Peralatan untuk memudahkan komunikasi nonvokal

seperti microcomputer dengan sintesisen suara untuk membantu anak

yang kesulitan berbicara.

5. Physicotherapy

Salah satu modalitas perawatan konservatif yang sering

digunakan. Membutuhkan skill dari seorang therapy terlatih yang dapat

mendesain program guna menstimulasi tiap-tiap anak untuk mencapai

tujuan fungsional. Pendekatan utama memakai latihan terapeutik tipe

tradisional yang terdiri dari peregangan, gerakan aktif,pasif dan

menetap, diterapkan pada kelompok otot tertentu/sendi untuk

memelihara dan meningkatkan alur gerak, kekuatan dan ketahanan.

Pendekatan lain melalui manipulasi posisi/usaha lain

memodifikasi/menambah output sensori.

6. Functional and Adaptive (Pelatihan Fungsional dan Adaptif)

Pelatihan dalam aktivitas dan skill manual hidup sehari-hari

(ADL) berproses sepanjang pengembangan dan sesuai tingkat

fungsional anak. Duduk, keseimbangan merangkak dan berjalan

sesuai umur yang tepat disertai stimulasi perlindungan. Terapi

diperlukan untuk menguatkan dan memperbaiki keseimbangan dengan

menggunakan pengait khususnya untuk mengontrol flexi plantar dan

flexi lutut. Berjalan, memakai gerak kaki diusahakan pada usia tepat,

jika anak membutuhkan bantuan dari pengait/orang lain, anak harus

dirorong untuk maju/bantuan ambulatory lain segera mungkin. Latihan

7
tangan dimulai dini untuk memperbaiki fungsi motor dan memberi

pengalaman sensori dan informasi tentang lingkungannya. Anak akan

segera aktif menggunakan tangan sebagai tangan dominant, bermain

memkai tangan untuk satu/lebih aktivitas seperti mainan bola, sebuah

kereta boneka dorong dan mainan lainnya untuk mendorong

pemakaian kedua tangan. Pelatihan bicara oleh seorang therapist

bicara dimulai dini. Teknik feeding seperti dorong anak menggunakan

bibir dan lidah untuk makan, Bantu meudahkan bicara.pada seluruh

ADL penting untuk memerankan asset anak, contoh, seorang anak

dengan dusfungsi visual motor akan dibantu dengan mensubsidi

sebuah alat ketik elektrik untuk berbagai tugas mengetik/menulis,

belajar mengikat tali sepatu dengan satu tangan (anak dehemiparetis).

Fungsi motor tidak sepenuhnya bertujuan belajar independent

sebanyak mungkin. Beberapa pemenuhan mendorong percaya diri dan

harga diri untuk pengembangan personalitas yang lebih sehat.

8
9

Anda mungkin juga menyukai