Penyusun
RISKA FEBRIANA
(16230049)
2
KERANGKA PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN HUKUM
NORMATIF
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
Suyud Margono, 2009, Hukum Anti Monopoli, Sinar Grafika, Jakarta, h. 136.
5
telepas dari pengaruh pemerintahan dalam pihak lain dalam pemutusan sebuah perkara. Meskipun
Komisi Pengawass Persaingan Usaha merupakan lembaga institusi tunggal atau independen
namun dalam menjalankan fungsinya Komisi Pengawas Persaingan Usaha masih campuran yaitu
dengan fungsi regulasi, fungsi administrasi, dan fungsi semi peradilan.2
Persaingan ini terbentuk pada tahun 1999 saat Undang-Undang No 5 Tahun 1999
tentang larangan praktek Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, selayaknya Komisi
pengawas persaingan usaha di negara lain komisi ini juga diberikan yang sangat luas dan
kebradaannya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memiki wewenang sebagai penyidik
pemeriksa, penuntut,pemutus maupun konsultatif, tapi pada dasarnyaa Komisi Persaingan
Usaha sebagai lembaga penegak hukum yang mengawasi persaingan usaha.3
Komisi pengawas persaingan usaha karena multifungsi yang tidak biasa dikenal
dalam sistem hukum di Indonesia, KPPU dapat bertindak secara ultra vires (melebihi tupoksi
yang sudah ada). Kedudukan sebagai institusi tunggal yang diberikan negara kepada Komisi
Pengawas Persaingan Usaha, menimbulkan inisiatif penulis untuk memperdalam kajian
mengenai pengawasan persaingan usaha yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan
Usaha.4
Pada dasarnya komisi pengawas persaingan usaha dilihatt dari konteksnya bisa
memutus perkara karena diatas sudah dijelaskan bagaimana skema kewenangan, fungsi dan
tugasnya komisi pengawas persaingan usaha, karena komisi tersebut multifungsi mereka bisa
berada dalam memutus mebuat bahkan memvonis sering kali juga sebagai konsultang
pengusaha.
2
Jimly Asshiddiqie, 2007, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi,
Jakarta: Gramedia, Hal. 23.
3
Ningrum Natasya Sirait, “Hukum Persaingan di Indonesia” (Medan: Pustaka Bangsa Press, 2011) hlm. 110
4
Ningrum Natasya Sirait, “Hukum Persaingan di Indonesia” (Medan: Pustaka Bangsa Press, 2011) hlm. 111
6
1.2 Rumusan Masalah
7
BAB 11
KAJIAN PUSTAKA
Dari paparan mengenai ulasan tentang artian komisi pengawas persaingan usaha
diatas apabila dilihat dari perspektif nonhukum adalah yang pertama kondisi penjual maupun
pembeli terstruktur secara atomistikyang ada dalam persaingan , kekuasaan ekonomi atau
yang didukung secaara terdesentralisasikan , terlepas dari campur tangan kekuasaan
pemerintah maupun pihak swasta yang memegang kekuasaan, persaingan yang kompetitif
5
Knud Hansen dkk, 2002, Undang-Undang No. 5 Tahun 1999: Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
6
Hermansyah. 2008. Pokok-pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia,hlm 2
8
bisa untuk menyelesaikan persoalan secara impersonal, menciptakan kebebasan manussia
guna mendapatkan kesempatan yang sama didlam berusaha dan kesempatan untuk
mengembangkan usaha secara sehat tanpa adanya monopoli.7
Dijelaskan pula pada Pasal 34 ayat 1 Undang-Undnag Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat mengamanatkan,
pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi Komisi yang ditetapkan oleh presiden.
7
Arie Siswanto. 2002. Hukum Persaingan Usaha. Ciawi Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.hlm 14
8
Hermansyah, 2008, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Jakarta hlm 45
9
dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam Nomor 01 Tahun 2010 tentang
cara penanganan perkara
4. Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pedoman Tugas Pokok, Fungsi
dan Wewenang Ketua/Wakil Ketua Komisi, Anggota Komisi, dan
sekretariat Komisi dalam Lingkungan komisi Pengawas Persaingan
Usaha.
Dan sebagai penegakan hukum khususnya Hukum Persaingan Usaha, namun KPPU
bukanlah lembaga peradilan khusus persaingan usaha. Dengan demikian KPPU tidak
berwenang menjatuhkan sanksi baik pidana maupun perdata. Kedudukan KPPU lebih
merupakan lembaga administratif karena kewenangan yang melekat padanya adalah
kewenangan administratif, sehingga sanksi yang dijatuhkan merupakan sanksi administratif.10
9
Suyud Margono, 2009, Hukum Anti Monopoli, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 136.
10
Andi Fahmi Lubis Hukum Persaingan Usaha Teks dan Konteks ,Jakarta.hlm 331
10
Adapun tugas dan wewenang KKPU adalah sebagai berikut :
a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku
usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat.
c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau
oleh pelaku usaha atau yang ditemukan oleh Komisi sebagai hasil dari penelitiannya;
d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan undang-undang ini.
11
f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang dianggap
mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang ini.
g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau
setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia
memenuhi panggilan Komisi.
h. Meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan
dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-
undang ini.
i. Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen atau alat bukti lain guna
penyelidikan dan atau pemeriksaan.
j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha
lain atau masyarakat.
k. Memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
l. Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang
melanggar ketentuan Undang-undang ini.11
J adi Kedudukan KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha yang independen
berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yaitu KPPU mempunyai fungsi penegakan
hukum khususnya Hukum Persaingan Usaha, KPPU lembaga administratif karena
kewenangan yang melekat padanya adalah kewenangan administratif.
Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya yang diatur pada pasal 35 dan pasal 36
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat bahwa KPPU telah sesuai dengan statusnya sebagai lembaga independen.
11
Suyud Margono, 2009, Hukum Anti Monopoli, Jakarta hlm 45
12
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif, karena jenis
penelitian ini mengkaji bahan-bahan pustaka serta meneliti dan mengkaji norma-norma
hukum yang ada didalam perundang-undangan serta penggunaan literatur yang lainnya. Jenis
dari penelitian ini berfokus pada pada norma hukum positif peraturan-peraturan perundang-
undangan yang ada keterkaitannya dengan Komisi Pengawas Perssaingan Usaha, penelitian
normatif disini juga mengedepankan analisis,interpretasi dan menilai dari segi hukum positif
yang mengatur didalamnya dan metode penilitian ini adalah suatu mekanisme kerja yang
berurutan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menghasilkan sebuah informasi yang ilmiah
untuk tujuan tertentu.
13
14