HASIL
Hasil Uji Konsistensi Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching
Hasil uji konsistensi strategi pembelajaran reciprocal teaching diketahui
bahwa tingkat paralel data memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003 dan tingkat
koinsidensi data memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
lebih rendah daripada 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa garis persamaan
regresi tidak paralel dan tidak berhimpit. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa
pelaksanaan strategi pembelajaran reciprocal teaching dari awal sampai akhir
tidak konsisten.
Nilai F hitung sebesar 6,833 dengan Sig. 0,011 (p<0,05) sehingga hipotesis
penelitian diterima, ada pengaruh strategi pembelajaran reciprocal teaching dan
jigsaw) terhadap keterampilan metakognitif.
PEMBAHASAN
Keterlaksanaan Sintaks
Berdasarkan uji keterlaksanaan sintkas dengan uji regresi, strategi
pembelajaran reciprocal teaching, diketahui bahwa pelaksanaan strategi
pembelajaran reciprocal teaching dari awal sampai akhir tidak konsisten
sedangkan pada strategi pembelajaran jigsaw pelaksanaan strategi pembelajaran
jigsaw dari awal sampai akhir konsisten. Ketidakkonsitesian dalam melakukan
strategi pembelajaran reciprocal teaching ini disebabkan oleh faktor kebiasaan
belajar siswa, faktor kebiasaan mengajar guru, dan faktor alokasi waktu
pembelajaran. Kebiasaan belajar siswa yang masih tergantung pada guru dan
masih belum terbiasa dengan strategi pembelajaran reciprocal teaching membuat
proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Strategi pembelajaran
reciprocal teaching yang tergolong rumit dimana siswa harus meringkas,
membuat pertanyaan, memprediksi, dan mengkarifikasi menyebabkan guru
membutuhkan banyak waktu untuk membimbing dan mengontrol kegiatan belajar
siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang
didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Strategi pembelajaran reciprocal teaching dan jigsaw berpengaruh terhadap
keterampilan metakognitif siswa. Strategi pembelajaran jigsaw memberikan
peningkatan 170,61%, lebih tinggi daripada strategi pembelajaran reciprocal
teaching yang sebesar 127,21% .
2. Strategi pembelajaran reciprocal teaching dan jigsaw tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi siswa. Akan tetapi, keduanya berpotensi dalam
meningkatkan hasil belajar. Strategi reciprocal teaching dapat meningkatkan
sebesar 306,69 %, lebih tinggi daripada jigsaw yang memberikan peningkatan
sebesar 133,95% terhadap hasil belajar siswa.
3. Strategi pembelajaran reciprocal teaching dan jigsaw berpengaruh terhadap
retensi siswa. Strategi pembelajaran jigsaw memberikan peningkatan retensi
keterampilan metakognitif sebesar 6,57 % sedangkan strategi pembelajaran
reciprocal teaching mengalami penurunan yaitu -1,05 %. Strategi
pembelajaran jigsaw memberikan peningkatan retensi hasil belajar sebesar
10,85%, lebih tinggi dari pada strategi pembelajaran reciprocal teaching yang
sebesar 0,09%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut.
1. Pemberian motivasi dan pengarahan kepada siswa dalam pelaksanaan strategi
reciprocal teaching perlu sering dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
2. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, misalnya guru harus tegas
menyikapi siswa yang tidak patuh dan guru harus mampu membuat kelas tetap
kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
3. Guru sebaiknya mencoba menerapkan strategi jigsaw untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif, hasil belajar, dan retensi siswa karena sintaks
jigsaw yang lebih mudah dipahami daripada reciprocal teaching bagi siswa
berkemampuan akademik rendah.
DAFTAR RUJUKAN
Arends, R.I. 1998. Learning to Teach. New York : Mc Graw Hill. Inc.
Aronson, E. 2000. The Jigsaw Classroom A Cooperative Learning Technique,
(Online), (http://www.jigsaw.org/steps.htm), diakses 21 Januari 2013.
Cooper, T. & Cedric G. 2009. The Effectiveness of Methods of Reciprocal
Teaching. Education Papers and Journal Articles, (Online), 7: 45-52,
(http://research.avondale.edu.au/edu_papers/7/), diakses 21 Januari 2013.
Corebima, A.D. 2012. Pembelajaran yang Memberdayakan Keterampilan
Metakognitif, Pemahaman Konsep, dan Retensi pada Pembelajaran
Biologi SMA di Malang untuk Menolong Siswa Berkemampuan Akademik
Rendah. Proposal Penelitian Tim Pascasarjana-HPTP (Hibah Pasca).
Malang: Universitas Negeri Malang.
Doolittle, P.E., David H, Cheri F.T, William D.N, & Carl A.Y. 2006. Reciprocal
Teaching for Reading Comprehension in Higher Education:A strategy for
Fostering The Deeper Understanding of Texts. International journal of
Teaching and Learning in Higher Education, (Online), 17 (2): 106-118,
(http://www.isetl.org/ijtlhe/pdf/IJTLHE1.pdf), diakses 24 Januari 2013.
Eggen, P.D & D.P. Kauchak. 1996. Strategies for Teachers. Boston: Allyn and
Bacon
Fisher, R. 1998. Thinking about Thinking: Developing Metacognition in Children.
Early Child Development and Care, 141: 1-15. (Online),
("http://www.teachingthinking.net/thinking/pages/robert_fisher_news.htm) ,
diakses 18 Maret 2013
Livingston, J.A. 1997. Metacognition: An Overview, (Online) (http://www.gse.
buffalo.edu/fasshuell/cep564/metacog.htm), diakses 21 Januari 2013.
Muhiddin. 2012. Pengaruh Integrasi Problem Based Learning dengan
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Kemampuan Akademik terhadap
Metakognisi, Berpikir Kritis, Pemahaman Konsep, dan Retensi
Mahasiswa pada Perkuliahan Biologi Dasar di FMIPA Universitas negeri
Makassar. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Palincsar, A.S, & Brown, A.L. 1984. Reciprocal Teaching of Comprehension-
Fostering and Comprehension- Monitoring Activities. Lawrence Erlbaum
Associates, (Online), I (2): 117-175, (http://people.
ucsc.edu/~gwells/Files/Courses_Folder/ED%20261%20Papers/Palincsar%
20Reciprocal%20Teaching.pdf), diakses Januari 2013.
Pratiwi, M.E. 2009. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Jigsaw terhadap
Keterampilan Metakognitif dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X SMA
Negeri 2 Malang pada Kemampuan Akademik Berbeda. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. st