OLEH
KELOMPOK IV
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
NAMA ANGGOTA KELOMPOK IV
1. INDRA MELTA
2. EKO BUDI SAPUTRO
3. LUSI DELFISKA
4. RICHY TRISCA UTARI
5. ATRILADEA
6. M. RISKI VELINO
7. RIFALDI AHMAD SAPUTRA
8. MUHAMMAD YOGA BAHARI
9. RESTU PRA UTAMA GUSTIA
10. NURUL FATHYA
11. DUHAN
12. KHAIZUL FATTAH
13. YUSUF ARDI LIPUTO
14. ANGGI TRI WARDANA
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Matematika ini yang membahas tentang “Limit dan Turunan”. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah Matematika
terapan, program studi D3 teknik pertambangan. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat mengetahui pengertian limit dan turunan, cara menentukan limit dan turunan
suatu fungsi, serta penerapannya dalam kehidupan sehari - hari.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, seperti pepatah ‘tak ada gading
yang tak retak’ untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah yang
saya buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.
Padang,November 2013
Penyusun
Pendahuluan
Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu
atau beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama
dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan
oleh Newton dan Leibnizdari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan
mekanika. Sir Isaac Newton (1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa
Inggris danGottfried Wilhelm Leibniz (1646 - 1716), ahli matematika bangsa
Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali kalkulus. Kalkulus
memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu
yang utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Tujuan
A. Pengertian Limit
Jika f(x) adalah fungsi real dan c adalah bilangan real, maka:
berarti f(x) dapat dibuat agar mempunyai nilai sedekat mungkin dengan L
dengan cara membuat nilai x dekat dengan c. Dalam contoh ini, "limit
dari f(x), bila x mendekati c, adalah L". Perlu diingat bahwa kalimat
sebelumnya berlaku, meskipun f(c) L. Bahkan, fungsi f(x) tidak perlu
terdefinisikan pada titik c.
Pengertian tentang limit dapat diperoleh dengan melihat contoh
berikut ini.
Contoh: Perhatikan fungsi
Gambar grafiknya
Jika limit kiri dan limit kanan tidak sama, maka nilai limitnya tidak ada
Hasil limit tidak boleh bentuk tak tentu:
C. Sifat-Sifat Limit
1. Substitusi langsung
Contoh:
Ingat:
(a2 – b2) = (a – b)(a + b)
(a3 + b3) = (a + b)(a2 – ab + b2)
(a3 – b3) = (a – b)(a2 + ab + b2)
3. Dikali sekawan (jika ada bentuk akar)
Contoh:
Contoh:
Cara cepat!
→ Untuk bentuk pecahan:
→ Untuk bentuk
Contoh:
5. Limit trigonometri:
Untuk cosinus:
1 – cos ax = 2 sin2 ½ ax (dari rumus cos 2x)
cos ax – 1 = –2 sin2 ½ ax (dari rumus cos 2x)
1 – cos2ax = sin2ax (dari sin2x + cos2x = 1)
6. Bilangan e
e = 2,718281828…
Rumus-rumus pengembangannya:
7. Kontinuitas
Suatu fungsi kontinu di x = a jika:
1. f(a) ada (dapat dihitung/real)
2.
3.
Ilustrasi:
TURUNAN
A. Pengertian
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi
sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak
beraturan.
Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y=f(x), maka laju perubahan
nilai fungsi dinyatakan dengan:
Aturan Rantai
Jika f(x) = [u(x)]n dengan u(x) adalah fungsi dari x yang
mempunyai turunan u’(x) dan n adalah bilangan real, maka:
Contoh :
Carilah turunan dari:
a.
b.
Jawab :
a. Misalkan u(x) = x3 + 4, sehingga u’(x) = 3x2 , diperoleh:
b.
Persamaan garis lurus yang melalui titik P(x1, y1) dengan gradien m adalah :
y – y1 = m(x – x1)
Dengan demikian, persamaan garis singgung g di titik A(a, f(a)) pada
kurva adalah :
y – f(a) = f '(a) (x – a)
Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung pada kurva berikut.
a. f(x) = x2 di titik (–2, 4)
b. y = x3 di titik yang memiliki absis x = 1 dan x = 2.
Penyeelesaian :
a. Persamaan garis singgung pada kurva f(x) = x2 di titik (–2, 4) adalah
y – 4 = f '(–2) (x – (–2)).
y – f (1) = f '(1) (x – 1)
f(1) dan f '(1) ditentukan sebagai berikut: f(x) = x3 maka :
f(1) = 13 = 1.
f '(x) = 3x2 sehingga f '(1) = 3 . 12 = 3
Jadi, persamaan garis singgung pada kurva f(x) = x3 di titik (1, 1)
adalah y – 1 = 3 (x – 1) ↔ y = 3x – 2.
Untuk absis x = 2.
Persamaan garis singgung pada kurva f(x) = x3 adalah :
y – f(2) = f '(2) (x – 2)
f(2) dan f '(2) ditentukan sebagai berikut: f(x) = x3 maka :
f(2) = 23 = 8.
f '(x) = 3x2 sehingga f '(2) = 3 . 22 = 12
Jadi, persamaan garis singgung pada kurva f(x) = x3 di titik (2,8)
adalah y – 8 = 12(x – 2) ↔ y = 12x – 16.
Contoh :
penyelesaian :
a. Persamaan garis singgung pada kurva y = f (x) di titik (1, 4), menurut
rumus adalah y – f (1) = f '(1) (x – 1). Diketahui f(1) = 4 dan f '(x) = 3x2 +
6x maka :
f '(1) = 3 . 12 + 6 . 1 = 9.
D. Turunan Kedua
Anda telah mempelajari turunan pertama fungsi yang dinotasikan
dengan :
Contoh :
Tentukan turunan kedua untuk fungsi berikut.
a. f(x) = 2x4 – 5x
b. f(x) = x sin x
Penyelesaian :
a. f(x) = 2x4 – 5x
f ‘(x) = 8x3 – 5
f “(x) = 24x2
Turunan kedua fungsi f(x) = 2x4 – 5x adalah f''(x) = 24x2.
b. f(x) = sin x
E. Teorema L’ Hopital
a.
b.
Penyelesaian:
a. Jika dengan menggunakan substitusi langsung, diperoleh :
2. Turunan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua fungsi
Misalkan fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi
f + g, f – g, fg, f/g, ( g (x) ≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan
aturan:
2. Kaidah darab
3. Kaidah timbalbalik
4. Kaidah hasil-bagi
5. Kaidah rantai