Anda di halaman 1dari 5

3.1.

5 Laporan penelitian jerami padi

Pemanfaatan jerami secara langsung sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
pada ternak. Hal ini dapat menurunkan produktivitas ternak. Pasokan nutrien dibutuhkan oleh mikroba
rumen untuk pertumbuhan dan meningkatkan populasi optimum untuk proses degradasi serat bahan
pakan dalam rumen. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan suatu pengolahan yang sesuai sehingga
bahan pakan ligniselulosik memiliki kualitas yang cukup sebagai pakan ternak ruminansia (Yunilas,
2009). Salah satu pengolahan adalah dengan perlakuan fermentasi menggunakan probion. Probion
merupakan produk campuran berbagai macam mikroba yang dibuat melalui proses inkubasi anaerob isi
rumen dengan tambahan mineral dan bahan organik yang dibutuhkan mikroba. Mikroba tersebut antara
lain Bacteroides ruminicola, Bacteroides succinogenes, Butyrivibrio fibrisolvens, Selenomonas
ruminantium, yang sudah terdaftar paten (Haryanto et al., 2005).

Mikroba selulolitik yang terdapat dalam probion diharapkan dapat menghasilkan enzim selulase yang
mampu merombak dan merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa, sehinga jerami
padi menjadi lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen. Penambahan urea berfungsi sebagai sumber
NH3 bagi mikro organisme didalam probion dan sekaligus menambah kadar nitrogen hasil fermentasi
jerami padi. Dengan teratasinya faktor-faktor pembatas di atas,maka diharapkan jerami padi hasil
fermentasi akan mampu memenuhi kebutuhan ternak terhadap hijauan.

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Jerami Tanpa dan Fermentasi

Parameter Jerami Padi

Tanpa fermentasi Fermentasi

Protein 3,5 7,0

Serat Detergen Netral (NDF) 80 77

Daya Cerna (NDF) 28,30 50-55

Sumber : (Endang susilawati, 2012).

Amoniasi merupakan salah satu perlakuan kimiawi yang sangat populer dilakukan untuk meningkatkan
kualitas nutrisi jerami padi. Amoniasi merupakan salah satu perlakuan kimia yang bersifat alkalis dan
dapat melarutkan hemiselulosa, lignin dan silika, saponifikasi asam uronat dan ester asam asetat,
menetralisasi asam nitrat bebas serta mengurangi kandungan lignin dinding sel. Turunnya kristalinitas
selulosa akan memudahkan penetrasi enzim selulosa mikrobia rumen (Van Soest, 1982). Hasil penelitian
Sudana (1984) menunjukkan bahwa jerami padi yang diberi perlakuan urea 4% dan disimpan selama 4
minggu terjadi peningkatan daya cerna dari 35% menjadi 43,6% dan kandungan nitrogen total dari
0,48% menjadi 1,55%. Hasil penelitian perlakuan kimiawi yang lain menunjukkan bahwa pemberian 20 g
/ kg urea + 20 g / kg kalsium hidroksida dalam jerami padi mampu meningkatkan nilai gizi jerami padi
seperti peningkatan asupan bahan kering, daya cerna, asam lemak volatil rumen, populasi bakteri dan
jamur, retensi nitrogen dan sintesis protein mikroba (Polyorach and Wanapat, 2015).

3.1.6 Rekomendasi Penggunaan Jerami Padi

Jerami padi biasanya digunakan oleh peternak sebagai pakan ruminansia khususnya sapi potong. Batas
penggunaan jerami padi yang dianjurkan adalah 20% dari berat pakan. Jerami padi yang difermentasi
dijadikan sebagai pakan berserat utama untuk ternak sapi, diberikan sebanyak 6-8 kg/ekor/hari (litbang,
2016).

3.2.5 Hasil penelitian jerami jagung

Jerami jagung yang menjadi potensi besar sebagai sumber pakan, hanya saja kualitasnya rendah. Oleh
karena itu diperlukan perlakuan agar kualitasnya dapat ditingkatkan antara lain dengan cara amoniasi-
molase. Amoniasi adalah cara perbaikan mutu pakan melalui pemberian urea sebagai Non protein
nitrogen (NPN) yaitu urea yang hanya dapat dimanfaatkan oleh ternak ruminansia terutama kambing
dan sapi, sedangkan ternak monogastrik seperti kuda tidak cocok. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kandungan protein dalam ransum, sehingga mutu pakan dapat ditingkatkan. Perlu
diperhatikan bahwa urea yang digunakan hanya dalam jumlah sedikit, karena kalau berlebihan akan
berakibat fatal bagi ternak. Molase adalah hasil samping agroindustri dalam proses pembuatan gula
(tetes tebu). Manfaat molase adalah sebagai sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh ternak. Molase
dicampurkan pada jerami jagung yang telah diamoniasi, sehingga diperoleh pakan yang memenuhi
nutrisi protein dan energy. Astuti (2004) melaporkan bahwa amoniasi jerami jagung 2,5 %, 5 % dan 7,5 %
dapat meningkatkan kualitas gizi terutama protein kasar, serta menurunkan kadar serat kasar.

3.2.6 Rekomendasi penggunaan jerami jagung

Jerami jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia, namun memiliki gizi
yang relatif rendah dibandingkan dengan jerami jenis kacang-kacangan. Jerami jagung dapat digunakan
sebanyak 50% atau 100% sebagai peganti rumput lapangan dilihat dari karakteristik cairan rumen (pH,
VFA, NH3 ). Hal ini disebabkan oleh hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan jerami jagung
sebanyak 50% dalam ransum memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai
pH, NH3, VFA cairan rumen (abel, 2018).

Hasil penelitian jerami kacang tanah

Jerami kacang tanah merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan dan kecernaan yang rendah,
sehingga untuk mengoptimalkan pemanfaatan jerami kacang tanah diperlukan pengolahan dan
sentuhan teknologi. Pengolahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan. Seperti
halnya bahan pakan yang lainnya, jerami kacang tanah dapat diolah dengan tiga perlakuan, perlakuan
fisik, perlakuan kimia, atau perlakuan biologis.

Teknologi pakan yang murah dan tepat guna seperti amoniasi jerami dan penambahan urea molases
block pada pemberian pakan yang mengandung kadar serat kasar tinggi perlu diterapkan. Disamping
mampu memperbaiki mutu pakan limbah hasil tanaman pangan, proses fermentasi ternyata mampu
menurunkan kadar residu pestisida pada pakan ternak (Indraningsih et al, 2005). Penambahan jerami
dengan urea atau kalsium hidroksida atau dengan menambah jerami dengan protein, asupan,
penguraian dan produksi susu dapat ditingkatkan, dibandingkan dengan jerami tanpa penambahan
bahan lain. Namun, perlakuan ini memiliki keterbatasan dan sedikit yang tidak ramah lingkungan
(Silverstein et al, 2007).

3.3.6 Rekomendasi untuk pakan berbagai ternak

Jerami kacang tanah lebih disukai oleh ternak dibandingkan dengan jerami jagung dan jerami padi.
Jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%)
dibandingkan jerami padi. Jerami kacang tanah biasa digunakan untuk ternak sapi dengan pemberian
tidak lebih dari 20%. Jerami kacang tanah dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, dapat langsung
diberikan juga tanpa diproses apa pun.

Cara Fermentasi Jerami Padi Dengan Probion

Cara Pembuatan jerami padi fermentasi dilakukan pada tempat yang terlindung dari hujan

Bahan yang diperlukan

– 1 ton Jerami padi segar (jangan basah).

– 2,5 kg Probiotik dekomposer (probion).

– 2,5 kg Urea.

Alat Yang Perlukan

– Timbangan.

– Cangkul Garpu/gacok.

Cara Pembuatan Jerami Fermentasi

Jerami ditimbun setinggi lebih kurang 20 cm, kemudian ditaburin urea dan probion.
Selajutnya ditumpuk lagi lebih kurang 20 cm, kemudian ditaburi urea dan probion, terus dilakukan
sampai mencapai tinggi tumpukan sekitar 3 m.

Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari agar proses fermentasi berlangsung dengan baik.

Sesudh 21 hari, jerami dikeringkan di bawah sinar matahari atau dianginkan pada tempat yang terbuka

Jerami padi fermentasi yang telah kering bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan dasar pengganti
rumput untuk sapi, kerbau, kambing dan domba.

Sisanya disimpan pada tempat yang terlindung. Jerami kering ini bisa disimpanhingga 3 bulan.

Pertambahan berat badan sapi dengan pakan utama jerami fermentasi, paling rendah 0,75 kg/ekor/hari
dan paling tinggi 2 kg/ekor/hari atau rata-rata pertambahan berat badan 0,83 kg/ekor/hari.

Amoniasi Jerami Sebagai Pakan Ternak

ada prinsipnya, kita menambah amoniak pada jerami padi (Jerami Amoniasi), agar memecahkan ikatan
lignin Selulosa, ikatan yang sangat kuat sehingga sulit untuk dicerna oleh sapi, menjadi karbohidrat yang
sederhana, sehingga jerami yang telah diamoniasi akan mudah dicerna oleh ternak.

Berikut Bahan-bahan yang diperlukan:

 Jerami Padi

 Urea

 Air

Alat:

 Lembaran Plastik

 Timbangan

 Ember Plastik

 Sabit

 Lubang tempat penimbunan jerami.

Cara proses pengolahan

 Timbang jerami pada sesuai kebutuhan kemudian dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih
10 cm

 Timbang urea sebanyak 6% dari bobot jerami padi, sediakan air bersih sebanding dengan jumlah
jerami padi. Dari Jumlah air tersebut 30% digunakan untuk melarutkan urea yang sudah
ditimbang.
 Membuat lobang di tanah dengan ukuran dalamnya 1 m, lebar 0,75m, dan panjang disesuaikan
dengan jumlah jerami padi yang diolah sebelum jerami padi ditimbun, berilah alas pada dasar
wadah plastik.

 Masukkan jerami padi yang sudah dipotong-potong kedalam lubang sehingga membentuk
lapisan-lapisan setebal 10 – 20 cm. Setelah itu semprotlah lapisan jerami padi dengan larutan
urea secara merata, dilanjutkan dengan menyemprot dengan dengan air bersih, kemudian
lapisan jerami padi tersebut diinjak-injak sampai padat.

 Setelah penumpukan jerami padi selesai, tutuplah secara rapat dengan menggunakan plastik.
Setalh 21 hari atau 1 bulan tutup plastic dapat dibuka dan jerami amoniasi sudah dapat
dipergunakan sebagai pakan ternak.

 Sebelum diberikan pada ternak sapi, jerami aminiasasi perlu diangin-anginkan terlebih dahulu.

Komposisi Kimia Jerami Padi dan Rumput Lapangan Tanpa Pengolahan Dan Dengan Pengolahan.

Sebelum Pengolahan Sesudah Pengolahan


No Jenis
Protein Serat Kasar(SK) Protein SK

1 Jerami Padi Gogo 3.9 26.5 10.4 24.7

2 Jerami Padi IR 8.9 27.2 18.4 18.5

3 Rumput Lapangan 7.7 28.2 17.7 17.7

Beberapa Keuntungan Dalam Pemanfaatan Jerami Amoniasi

Pemanfaatan Jerami Padi sebagai pakan ternak memberikan beberapa keuntungan antara lain:

1. Menambah persediaan bahan pakan dan peluang untuk meningkatkan populasi ternak. Dengan
dimanfaatkannya jerami padi sebagai bahan pakan ternak berarti ketersediaan pakan
bertambah, sehingga ini akan membuka peluang peternak untuk menambah jumlah ternaknya
untuk dipelihara tanpa terkendala pakan.

2. Tentunya Mencagegah kekurangan pakan khususnya pada musim kemarau, sehingga ternak kita
tidak kurus karena kekurangan pakan.

3. Produktivitas ternak akan meningkat, dengan amoniaisasi jerami padi, daya cerna akan
meningkat. Sehingga pertumbuahan ternak akan lebih baik.

4. Mengurangi pencemaran dan pengurasakan lingkungan. Penanganan jerami yang tidak baik bisa
menimbulkan pencemaran lingkungan, contoh jerami padi yang dibakar di sawah.

Anda mungkin juga menyukai