131611133136/A-3 2016
KELOMPOK PBP 28
1. Definisi
Necrotizing Fasciitis adalah infeksi jaringan lunak yang tidak umum, biasanya
disebabkan oleh bakteri penghasil racun yang dikarakteristik dengan nekrosis facia luas
dan relatif menuju otot dan kulit yang mendasarinya. Necrotizing Fasciitis lebih dikenal
sebagai “penyakit pemakan daging”. Ini adalah infeksi bakteri yang parah dan menyebar
dengan cepat melalui jaringan yang mengelilingi otot. Meski dapat terjadi di seluruh
bagian tubuh, dinding perut, perineum dan ekstermitas adalah tempat infeksi yang
umum.
2. Patofisiologi
Bakteri streptococcus A menyebar melalui ludah atau lendir dari mulut, hidung dan
tenggorokan orang yang terinfeksi baik yang sudah maupun belum terlihat gejalanya.
Orang yang terinfeksi batik/bersin yang bakterinya menyebar melalui droplet di udara.
Bakteri juga tersebar melalui kontak seperti berciuman, berbagi sendok, garpu dan rokok.
Beberapa orang yang berisiko tinggi terinfeksi adalah:
• Orang-orang yang tinggal satu atap dengan penderita
• Orang yang berkontak langsung dengan mulut/cairan hidung penderita
• Terdapat trauma, luka bakar,luka bedah
• Imunitas yang rendah
• Penderita penyakit kronis
Permukaan kulit menjadi tempat titik masuk infeksi yaitu luka yang tidak wajar.
Organisme menyebar dari subkutan, sepanjang jaringan fasia luar dan dalam didukung
oleh enzim dari bakteri. Daerah terinfeksi menunjukkan gejala: nyeri,kemerahan,
gatal,hipertermia, penurunan mobilitas fisik, pembengkakakan. Infeksi menyebabkan
pembuluh darah okulasi, iskemia, dan nekrosis jaringan karena darah menyebar
keseluruh tubuh, maka infeksi dapat menyerang bagian lain yang dapat menghancurkan
jaringan dan fasia tubuh sehingga terjadi gangren.
3. WOC
Bakteri streptococcus A
Imunitas rendah
Timbul gejala
Ansietas (Praoperasi)
4. Asuhan Keperawatan
a) Pengkajian
• Anamnesis
✓ Usia
✓ Pekerjaan
✓ Riwayat penyakit
✓ Riwayat pengobatan
✓ Psikososial
• Pemeriksaan fisik
✓ B1 (Breathing)
✓ B2 (Blood)
✓ B3 (Brain)
✓ B4 (Bladder)
✓ B5 (Bowel)
✓ B6 (Bone)
• Pemeriksaan penunjang
✓ CT Scan/MRI
✓ Pemeriksaan darah
✓ X-Ray
✓ Bone Scan
b) Diagnosis keperawatan
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka infeksi yang
melebar
• Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit/post operasi
• Ansietas berhubungan dengan tindakan pengobatan (preoperasi)
• Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif (pasca
pembedahan/luka terbuka)
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh dan
perubahan bentuk tubuh
• Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan luka infeksi di sekitar
ekstermitas
c) Intervensi
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka infeksi yang
melebar
NOC NIC
Setelah dilakukan asuhan • Minimalisirkan gesekan ketika
keperawatan selama 1x24 jam, memposisikan klien
kerusakan integritas kulit dapat • Jangan memposisikan klien
diatasi dengan kriteria hasil: dengan penekanan pada luka
• Integritas kulit yang baik bisa • Monitor ketat area yang
dipertahankan(sensasi,elastisitas mengalami luka
,hidrasi) • Hindari kulit dari kelembaban
• Tidak ada luka/lesi pada kulit berlebihan
• Perfusi jaringan baik • Anjurkan klien menjaga
• Mampu melindungi kulit dan kebersihan diri khususnya
kelembaban kulit sekitar luka
• Menunjukkan pemahamn proses • Anjurkan klien mengkonsumsi
perbaikan makanan tinggi protein
NOC NIC
Setelah dilakukan asuhan • Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 1x24 jam, secara komperhensif
nyeri dapat diatasi dengan kriteria • Observasi reaksi nonverbal
hasil: dari ketidaknyamanan
• Mampu mengontrol nyeri • Kolaborasi pemberian
dengan mengetahui penyebab analgesik
dan yang dapat mengurangi • Kaji tipe dan sumber nyeri
nyeri • Tingkatkan istirahat
• Melaporkan bahwa nyeri telah • Monitor tanda-tanda vital
berkurang dengan manajemen • Kontrol lingkungan yang dapat
nyeri mempengaruhi nyeri
• Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang