Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ALAT KEBIDANAN BERBASIS KOMPUTER

LAPAROSKOP

DISUSUN OLEH
Kelompok 2 Kelas 2A Kebidanan
1. Aura Bella Gizta PO7224217 1702 6. Mayang Joma P. PO7224217 1715
2. Erika Juliasmara PO7224217 1706 7. Risani N. H. PO7224217 1728
3. Lola Pitasari PO7224217 1711 8. Susi PO7224217 1732
4. Nafsil Muth M. PO7224217 1720 9. Trisnawati PO7224217 1736
5. Nursi Lestari PO7224217 1724

DOSEN PEMIMBING
Hemat Junedi, S.Kom, M.Kom

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji kita hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “MAKALAH ALAT KEBIDANAN BERBASIS
KOMPUTER, LAPAROSKOP”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Novian Aldo, SST, MM, selaku direktur Poltekkes Kemenkes


Tanjungpinang.
2. Bapak Hemat Junedi, S.Kom, M.Kom, selaku dosen pembimbing kami yang
memberikan ilmunya untuk penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Melalui kata pengantar ini, penulis mengharapkan segala kritik dan saran
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini, dan untuk pelajaran bagi kita
semua dalam pembuatan di masa mendatang. Akhir kata semoga hasil laporan ini
memberikan manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.

Tanjungpinang, 08 Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................. 5
2.1 Operasi Laparoskopi .................................................................................... 5
2.2 Alat Laparoskop Berbasis Komputer ........................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Operasi Laparoskop ........................................................................ 7

Gambar 2.2.1 Teleskop Endoskopi ........................................................................ 8

Gambar 2.2.2 Endovideocamera ............................................................................ 9

Gambar 2.2.3 Insufflator Elektronik ...................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapatlah
rumusan masalah yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Apa jenis alat berbasis komputer yang digunakan dalam operasi
laparoskopi?
2. Apa tindakan medis yang dapat digunakan dengan alat berbasis komputer
dalam operasi laparoskopi?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengatahuan di bidang mata kuliah komputer dan menambah pemahaman
tentang alat berbasis komputer dalam operasi laparoskop.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang:
1. Jenis alat berbasis komputer yang digunakan dalam operasi
laparoskopi.
2. Tindakan medis yang dapat digunakan dengan alat berbasis komputer
dalam operasi laparoskopi.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari dalam penulisan makalah ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Hasil penulisan dari makalah ini dapat digunakan untuk memberikan
masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang alat berbasis
komputer dalam operasi laparoskopi.
2. Hasil penulisan dari makalah ini dapat diharapkan untuk menambah
wawasan ilmu pengatahuan penulisan yang baik dan benar.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Operasi Laparoskopi


Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat
berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah
melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut. Untuk melihat organ di
dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan
terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut
lebih luas. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar
monitor dan mengoperasikan alat-aslat tersebut dengan kedua tangannya.
Atau dapat diartikan tindakan bedah yang tidak membutuhkan sayatan
lebar karena menggunakan alat bantu kamera kecil yang dapat dimasukkan
dalam rongga abdomen untuk melihat lambung, hati, dan organ-organ lain.

1. Indikasi
a. Diagnosis, contohnya anomali uteri, endometriosis, biopsi tumor ovari,
omentum, limpa atau hati, dan membedakan kehamilan ektopik dengan
salpingitis, atau nyeri panggul organik dengan psikogenik.
b. Evaluasi, contohnya pada pemeriksaan infertilitas, misalnya uji patensi
tuba dan penilaian respons terhadap pengobatan pada wanita dengan
kanker ovarium atau kanker pelvis lainnya.
c. Terapi
• Sterilisasi tuba
• Pengeluaran benda asing,misalnya AKDR yang keluar dari kavum
uteri.

2. Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut laparoskopi adalah abstruksi usus dan
peritonitis umum. Penyakit jantung atau paru berat adalah kontrindikasi
relatif.

5
3. Keuntungan
 Rasa nyeri minimal karena luka operasi kecil dan tidak melukai otot.
 Pemulihan dan penyembuhan lebih cepat sehingga waktu perawatan di
rumah sakit lebih singkat dan cepat kembali ke aktivitas normal.
 Luka kecil mengakibatkan perut bekas operasi hampir tidak terlihat.

4. Kerugian
 Teknik operasi ini tidak dapat dilakukan pada pasien-pasian yang
pernah operasi perut sehingga terjadi perlengketan hebat di dalam
rongga perut.
 Memerlukan biaya yang cukup mahal karena alatnya sekali pakai.
 Bila bedah laparaskopi tidak memungkinkan, maka dilakukan tindakan
pembedahan biasa dengan sayatan yang lebih besar.

5. Resiko
Jarang terjadi penyulit yang serius akibat laparoskopi diagnostik
maupun operatif. Risiko utama dari tindakan ini adalah kerusakan usus,
kandung kemih, ureter, pembuluh darah besar atau organ lain, yang
kemungkinan memerlukan tindakan operatif segera. Kemungkinan
terjadinya risiko adalah sekira dua sampai empat per 1.000 tindakan.
Cedera organ dapat terjadi saat memasukkan alat-alat untuk laparoskopi
melalui dinding perut, atau saat pelaksanaan tindakan.
Terdapat beberapa penyulit lain yang dapat timbul akibat tindakan
laparoskopi seperti pembentukan hematoma (terkumpulnya darah di luar
pembuluh), perdarahan, infeksi rongga perut atau panggul, kerusakan
saraf, reaksi alergi, dan penyulit akibat tindakan pembiusan. Penyulit yang
mungkin timbul pascaoperasi antara lain infeksi saluran kemih, infeksi
pada luka sayatan, retensio urine atau trombosis vena. Risiko kematian
saat laparoskopi sangat jarang, yaitu antara satu sampai lima kejadian per
1.000, masih lebih rendah dibandingkan angka kematian akibat kehamilan.

6
6. Metode Operasi Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang
dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-12
milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk
memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan
gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang
lain untuk peralatan bedah yang lain.

Gambar 2.1.1 Operasi Laparoskop

Teknik ini memiliki resiko bagi pasien, terutama karena saat


melakukan operasi tersebut, dokter yang menangani memerlukan ruang
dalam rongga perut sehingga memerlukan gas karbondioksida (CO2) untuk
mengembangkan rongga perut, antara lain risiko yang dapat terjadi jika
gas bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam pembuluh darah.
Untuk meminimalkan risiko-risiko dalam tindakan laparoskopi,
dirancang dan diciptakan suatu alat untuk mendukung teknik laparoskopi
ini, sehingga operasi bisa dilakukan tanpa gas karbondioksida. Penyediaan
ruang di rongga perut tidak lagi menggunakan gas, melainkan dengan kait
baja untuk menarik dinding perut, selanjutnya dokter melakukan langkah-
langkah laparoskopi seperti biasa.
Teknik laparoskopi tanpa gas (gasless laparoscopy) merupakan
teknik yang paling canggih dari semua teknik yang pernah dilakukan
untuk tindakan operasi, sehingga risiko dapat diminimalkan. Selain
meminimalkan risiko, teknik ini juga mempercepat pemulihan dan

7
mengurangi nyeri luka pascaoperasi, mempersingkat waktu rawat inap
sehingga hanya dalam satu atau dua hari saja pasien sudah dapat pulang
dan melakukan aktivitasnya, permukaan perut pasien tidak akan
memerlukan jahitan yang lebar sehingga tidak mengurangi estetika, dan
meminimalkan biaya yang dikeluarkan.

2.2 Alat Laparoskop Berbasis Komputer


Unit pertama dari jangkauan gambar yang ditampikan adalah sistem
optik laparoskop terdiri dari tabung optik dengan sistem lensa aliran yang
mendalam kecil. Kabel serat optik digunakan untuk menghubungkan sumber
cahaya dengan sistem optik. Hal ini diperlukan secara terpisah untuk
memeriksa prinsip-prinsip pengobatan yang tepat dan akurat dengan
konduktor cahaya untuk menghindari serat kaca merusak optik.
Teleskop transfer gambar dari rongga perut pasien untuk
menampilkan informasi dalam bentuk video. Penggunaan sistem video
endoskopi adalah elemen yang penting untuk teknologi laparoskopi baru.
Karena informasi video (berasal dari laparoskop, yang ditempatkan di dalam
rongga perut) menentukan semua tindakan intra-abdomen dilakukan di
bawah kontrol monitor pencitraan.

Gambar 2.2.1 Teleskop Endoskopi

Endovideosystem modern terdiri dari endovideocamera, termasuk


blok prosesor, dan kamera video kecil dikepala kabel yang dihubungkan ke
kedua dengan kabel sambungan. Dengan menggunakan plug khusus, kepala
kamera terhubung ke mata dari teleskop optik yang dilengkapi dengan aliran
cahaya intensitas tinggi khusus melalui kabel lampu, kemudian gambar
berwarna ditransfer ke monitor dengan resolusi tinggi.

8
Gambar 2.2.2 Endovideocamera

Insufflator elektronik berfungsi untuk memasok gas medis (CO2)


yang disterilkan dari botol gas ke rongga perut untuk menciptakan ruang.
Insufflator modern otomatis menjaga tekanan dipasang di rongga perut
pasien, mengubah tingkat dari gas yang disediakan.

Gambar 2.2.3 Insufflator Elektronik

Dengan ada dua atau lebih gas memasok rezim dengan tingkat yang
berbeda. Perangkat mengontrol tingkat menciptakan tekanan rongga perut
sesuai dengan keadaan sebelum operasi, dan menunjukkan konsumsi gas
selama operasi. Jika situasi darurat terjadi selama proses operasi, yang
disebabkan oleh adanya gas dalam botol gas, akan muncul sinyal suara dan
cahaya pada panel perangkat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jenis alat berbasis komputer yang digunakan dalam operasi
laparoskopi diantaranya teleskop transfer gambar dari rongga perut pasien
untuk menampilkan informasi dalam bentuk video, endovideocamera yang
terdiri dari blok prosesor, dan kamera video kecil dikepala kabel yang
dihubungkan ke kedua dengan kabel sambungan, insufflator elektronik
berfungsi untuk memasok gas medis (CO2) yang disterilkan dari botol gas ke
rongga perut untuk menciptakan ruang.
Tindakan medis yang dapat digunakan dengan alat berbasis komputer
dalam operasi laparoskopi diagnosis yaitu contohnya anomali uteri,
endometriosis, biopsi tumor ovari, evaluasi, contohnya pada pemeriksaan
infertilitas, dan terapi contohnya sterilisasi tuba dan pengeluaran benda asing.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kita diharapkan dapat mengerti dan lebih
memahami materi tentang alat berbasis komputer, laparoskop dan sebaiknya
mahasiswa lebih banyak mencari referensi pelengkap sehingga menjadi lebih
mengerti dan paham akan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai