Anda di halaman 1dari 2

KEGIATAN HARIAN MAGANG PT.

PAL INDONESIA (Persero)


Kesempatan kali ini, penulis magang di perusahaan PT. PAL INDONESIA (Persero) yang
terletak di Jl. Ujung, Kel. Ujung, Kec. Semampir. Kegiatan magang ini di laksanakan pada
tanggal 03 September 2018 sampai 27 Januari 2019. Penulis ditempatkan Departemen QA /
QC Bangunan Kapal di Divisi Jaminan Kualitas. Departemen QA/QC Bangunan Kapal adalah
unit kerja struktural tingkat Departemen dalam organisasi Divisi Jaminan Kualitas dipimpin
oleh seorang Kepala Departemen QA/QC Bangunan Kapal, berkedudukan Iangsung di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Jaminan Kualitas. Penulis di ikutkan pada biro
Biro Electric & Electronic Outfitting yang bertugas Merencanakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan, mengevaluasi serta melakukan perbaikan terhadap sumber daya dan pekerjaan
di bidang pemeriksaan, outftting perlistrikan, dimuIai dari identinkasi equipment/material,
proses produksi sampai dengan pengujian akhir (comissioning) yang terkait dengan peralatan
listrik, elektronika pada setiap produk kapal baru (kapal niaga dan kapal perang) dan senjata
(kapal perang). Penulis di tempatkan di proyek kapal LPD (Landing Platform Dock). Landing
Platform Dock atau LPD (juga dikenal sebagai Amphibious Transport Dock) adalah sebuah
kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa dan mendaratkan elemen kekuatan darat
untuk misi-misi perang gerak cepat. Kapal-kapal ini umumnya dirancang untuk membawa
pasukan ke zona pertempuran lewat laut dan memiliki kemampuan membawa kekuatan udara
terbatas (biasanya helikopter). Adapun kegiatan penulis yang dilakukan selama berada di
bagian lapangan adalah mengikuti patroli pembimbing lapangan ke kapal di biro electrical.
Sebelum di lakukaanya pemasangan equipment terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi
equipment terlebih dahulu. Dengan menyamakan sertifikat dan nomor seri yang ada di
equipment sesuai atau tidak. Jika ada masalah akan di laporkan. Kapal LPD memiliki kontrol
utama yaitu BCC (Bridge Control Console) terdapat di deck paling atas yaitu di anjungan,
MECC (Main Engine Control) terdapat di main deck. HCC (Heli Control Console) terdapat di
heli deck. Penulis mengikuti megger test pada panel panel equipment di Main Engine Deck
kapal LPD, tujuan megger test untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan. Insulasi yang
memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau
ground fault. Buruknya insulasi jaringan bisa mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa
membahayakan nyawa seseorang. Dimungkinkan juga akan menimbulkan percikan api yang
bisa mengakibatkan kebakaran. Jika terjadi masalah saat megger tes maka equipment tersebut
tidak boleh dijalankan. Sumber listrik dari setiap equipment berasal dari panel MSB (Main
Switch Board). Panel listrik atau MSB (Main Switch Board) adalah suatu susunan peralatan
listrik / komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan
control (board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan. Sebagai pembagi tegangan yang akan di salurkan ke equipment. Jika MSB
mengalami blackout maka secara otomatis akan menyalakan panel ESB (Emergency Switch
Board). Sumber terakhir saat MSB dan ESB mengalam blackout berasal dari battery untuk
menyalakan beberapa equipment seperti navigasi, gps dan equipment yang sumbernya DC
24V. Penulis membantu install check Fire Alarm. Install check kegiatan pengecekan pada fire
alarm yang sudah terpasang, apakah fire alarm sudah berfungsi dengan baik atau masih ada
permasalahan. sistem fire alarm (sistem pengindra api) adalah suatu sistem terintegrasi yang
didesain untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberiperingatan
(warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis. Pengetesan fire alarm
menggunakan alat yang mengeluarkan asap dan sensor suhu akan di baca di monitoring Fire
Detection System di BCC (Anjungan). Di monitoring terbaca di bagian deck mana alarm yang
bermasalah dan mendeteksi jenis alarm apa. Jika terjadi masalah pada saat pengecekan maka
akan dilaporkan dan dicatat kemudian akan di perbaiki oleh ahlinya. Fire alarm memiliki 7
loop, loop 1-2 di deck 04, loop 3 di deck 03, loop 4 di deck 02, loop 5 di deck 1, loop 6 di main
deck dan loop 7 di engine room deck. Setelah install check secara internal dan semua fire alarm
dapat berfungsi dengan baik maka akan di class kan dan disaksikan oleh owner. Class adalah
institusi yang mengeluarkan sertifikat kapal. Owner adalah pembeli kapal. Untuk kapal LPD
ini merupakan kapal perang. Terdapat 6 buah generator di kapal LPD yaitu 4 yang ada pada
ECR (Engine Control Room) , 1 sebagai Emergency yang ditempatkan di deck 03 dan 1 sebagai
navigasi. Penulis mengikuti load test diesel generator. Dengan memberi beban dari water
resistant. Pertama yang dilakukan adalah load test secara satu-satu yaitu DG 1 kemudian DG 2
sampai DG 4. Pembeban an awal adalah 10 % sampai 110 % secara bertahap untuk
menghindari kerusakan pada equipment. Start DG di MSB atau manual di panel nya disel
generator. Selanjutnya, di load test secara paralel dengan syarat Tegangan, Frekuensi,
Perbedaan fasa (sudut fasa), Urutan fasa, Bentuk gelombang harus sama. Tegangan harus sama
Antara tegangan generator (yang akan dipararel) dengan tegangan sistem jaringan harus sama
besarnya (nilainya). Untuk menyamakan, maka tegangan generator harus diatur, yaitu dengan
mengatur arus eksitasinya. Apabila tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem, maka
mesin (generator) akan mengalami sentakan beban M Var lagging (induktif); artinya generator
mengirim daya reaktif ke sistem. Sebaliknya bila tegangan generator lebih rendah dari pada
tegangan sistem, mesin akan mengalami sentakan beban M Var Leading (kapasitif), artinya
generator menyerap daya reaktif dari sistem. Frekuensi harus sama adalah Frekuensi generator
dan frekuensi sistem harus sama (match). Untuk menyamakan, maka putaran generator harus
diatur, yaitu dengan cara mengatur katup governor (aliran uap masuk turbin). Jika frekuensi
generator lebih tinggi dari pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW
dari mesin, artinya mesin membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih
rendah dari pada sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem , artinya mesin
menjadi motor (motorig). Di lihat pada panel MSB. Untuk manualnya startnya di MSB. Untuk
otomatisnya dapat di start melalui IPMS (Integrated Platform Monitoring System) IPMS
digunakan untuk monitoring yang menggunakan modul kontrol LCP (Logic Cotrol Prosessor)
dari sensor setiap equitment yang ada. IPMS berada di Main Engine Control Console.
Sedangkan PMS (Power Management System) adalah Sistem Monitoring dan Metering
Kelistrikan Jarak Jauh yang dipantau secara real time (terus menerus) dan simultan
(bersamaan). PMS adalah gabungan dari peralatan listrik perangkat keras (Power Metering)
dan system monitoring perangkat lunak (Client Server Software). Kurang lebih kegiatan
penulis selama magang seperti penjelasan di atas yaitu mengikuti patroli di kapal, install check,
mengidentifikasi equipment, belajar equipment yang ada di kapal, commisioning bersama class
dan owner. Membantu menginputkan HPP (Hasil Pemeriksaan dan Pengujian). Yang di
dampingi oleh pembimbing lapangan divisi QA/QC Bangkap biro electrical.

Anda mungkin juga menyukai