Pada bahasan pondasi jembatan tipy abutmen dari bahan beton dan jenis bentuk
pondasi jembatan dengan konstruksi ramping terbentuk dari komponen pondasi telapak,
tiang abutment dan kepala jembatan. Bahasan ini mengunakan data yang hanya digunakan
untuk menuntun dalam pembahasan proses perhitungan pondasi jembatan agar dapat
memahami melalui proses tahapan pemecahan masalah.
Penyebaran gaya gravitasi dan horisontak berupa gaya luar pada abutmen jembatan
Gambar 4. 5 Gaya Titik Berat Bahan Pondasi Terhadap Titik Ujung Pondasi A
4.4.3 Pembebanan Abutmen Jembatan
Dalam perhitungan beban meliputi:
1. Gaya vertical : Reaksi dari bangunan atas dapat diperoleh melalui gaya yang bekerja
pada struktur jembatan bagain atas terdiri dari:
a) Reaksi dari bangunan atas.
b) Gaya akibat beban sendiri abutment dan tanah
c) Gaya akibat beban hidup.
1. Gaya horizontal : Beban yang bekerja sebagai beban khusus dari pengaruh antara lain:
a) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi
b) Gaya horisontal akibat gempa bumi
c) Gaya horisontal akibat tekanan tanah aktif
d) Gaya gesek pada tumpuan
e) Gaya turberlin air pada pangkal jembatan
TOTAL
No. Keterangan P L T BJ Jumlah
(t)
1 Lantai kendaraan 25 5,5 0,20 2,4 66
2 Air Hujan 25 5,5 0,03 1 4,1
3 Aspal + overley 25 4 0,1 2,2 22
4 Trotoar 25 0,75 0,1 2,4 2 9
5 Gelagar 25 0,29125 2,4 4 69,9
6 Tiang Sandaran 0,15 0,1 1,0 2,4 26 0,936
7 Pipa sandaran 25 0,0009085 8,79 4 0,798
8 Diafragma 1,13 0,15 0,65 2,4 18 4,759
Wba 177,493
Beban tumpuan kanan dan kiri Wba = 177,493 / 2
Wba = 88,7465 ton
Wba = 887,465 kN
Posisi jarak titik berat gaya terhadap titik kern ( x) dari sisi tepi bidang abutmen arah
melintang, diperoleh
∑
Y =
∑
= = 4,04 m
q’ =( ) = 115 ton
6). Beban merata untuk abutment = 0,5 . 115 ton = 57,5 ton
- Beban garis P = 12 ton
Beban hidup total pada abutment = 57,5 + 33,444 = 90,944 ton = 909,44 kN
X = 2,75 m
Gaya horisontal akibat gempa bumi, besarnya dipengaruhi akibat beban mati dari
kosntruksi yang bekerja pada abutmen
Besar gaya gempa, diperoleh sebagai berikut
Gh = C * W
Dimana :
Gh = Gaya horisontal akibat gempa
C = 0,15 ( koefisien gempa untuk daerah Jawa Timur )
W = Beban mati dari konstruksi yang ditinjau
= 4,95/2 -
σ= -( )
-( )
= 206,42 * (1 ± 0,55 )
Tegangan dari sisi bawah tanah terhadap kemampuan luasn pondasi diperoleh sbb:
σ mak = 1186,72 + 319,95 = 1506,67 kN/m2< 8000kN/m2........(Aman)
σ min = 1186,72 - 319,95= 866,77 kN/m2< 8000 kN/m2..........(Aman)
Hasil tegangan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut
Penulangan yang diperlukan pada abutment, didasarkan dari mutu beton dan baja
fy = 400 Mpa
f`c = 30 Mpa
b = 1000 mm diambil per pias panjang
h = 800 mm ketebalan abutmen
d’ = 40 mm selimut beton dan setengah tulangan dan beugel
d = 800 – 40 – 25.0,5 = 747,5 mm
Perhitungan kombinasi Momen sebagai berikut
Mu = 1,2 x MD + 1,6 x ML
= 1,2 x 1,9 + 1,6 x 1
= 3,88 tm
= 3,88x 107
Mn = Mu / Ø
= 3,88x 107/ 0,8
= 48,5 x 106
Rn =
= 0,086
ρ perlu = { √ ( )}
= { √ ( )}
= 0,0002156
ρ min = = = 0,0035
= =
= 2,92 m =0.02 m
= =
= 4,17 m = 4,2 m
Berikut ditinjau kembali beberapa kombinasi pembebanan pada abutment
Terhadap titik O., dari perhitungan diperoleh :
Gg = 133.11kN y = 4,7 m
H = 909,44Kn x = 0,25 m
Rt = 28,75kN y = 4,7 m
Gaya gempa terhadap abutment :
Wa = 914,4kN
Gha = 0,15 * 914,4
= 137,16 kN y = 2,92m
Gaya gempa terhadap bangunan atas :
Wba = 887,465 kN
Gba = 0,15 * 887,465
= 133,11 kN y = 4,7 m
Gaya gempa terhadap tanah di atas abutment
Wt = 780kN
Gt = 0,15 * 780
= 117 kN y = 4,17m
Gaya yang bekerja per meter lebar tekanan tanah aktif :
Ta1 = q x Ka x H = 22,7 x 0,33 x 6 = 44,946 kN/m
Ta2 = 0,5 x γ x Ka x H2 = 0,5 x 18 x 0,33 x 62 = 106,92 kN/m
Ta tot = 151,866 kN/m
Berat total tekanan tanah sepanjang 6 m = 151,866 x 6 = 911,196kN
=
= 0,055
ρ perlu = { √ ( )}
= { √ ( )}
= 0,0000623
ρ min = = = 0,0035
Rn =
= 0,69
ρ perlu = { √ ( )}
= { √ ( )}
= 0,0017
ρ min = = = 0,0035