Anda di halaman 1dari 57

BAB VII

PORTAL BETON 3D dengan ANALISIS


DINAMIK

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Portal beton adalah suatu sistem yang
terdiri dari bagian-bagian struktur yang
saling berhubungan yang berfungsi
menahan beban sebagai suatu kesatuan
lengkap yang berdiri sendiri dengan atau
tanpa dibantu oleh diafragma-diafragma
horizontal atau sistem-sistem lantai
semuanya terbuat dari struktur beton.
Pada dasarnya sistem struktur
bangunan terdiri 2, yaitu:
Portal terbuka, dimana seluruh momen-
momen dan gaya yang bekerja pada
konstruksi ditahan sepenuhnya oleh
pondasi, sedangkan sloof hanya berfungsi
untuk menahan dinding saja. Pada portal
terbuka kekuatan dan kekakuan portal
dalam menahan beban lateral dan
kestabilannya tergantung pada kekuatan
dari elemen-elemen strukturnya. Portal
tertutup, dimana momen-momen dan

211
gaya yang bekerja pada konstruksi
ditahan terlebih dahulu oleh sloof/beam
kemudian diratakan, baru sebagian kecil
beban dilimpahkan ke pondasi. Sloof /
beam berfungsi sebagai pengikat kolom
yang satu dengan yang lain untuk
mencegah terjadinya Differential
Settlement.

2. Data yang Diketahui


Sebuah portal beton, seperti gambar 7.1
menggunakan material beton dengan kuat
desak beton f’c : 25,04 Mpa. Untuk beton
Struktur, kuat tulangan leleh utama fy : 400
Mpa, kuat leleh tulangan geser (sengkang),
fys : 240 Mpa. Modulus Elastisitas beton Es :

4700 x Mpa, angka poisson untuk beton

: 0.2.
Berikut adalah dimensi elemen struktur yang
digunakan:
K1 : Kolom 45 x 45 cm
K2 : Kolom 30 x 30 cm
B1 : Balok 40 x 60 cm
B2 : Balok 20 x 45 cm
Plat Lantai : Tebal 12 cm
Plat Atap : Tebal 10 cm

212
Gedung difungsikan sebagai gedung
perkantoran. Setiap balok pada lantai 1, 2
dan 3, difungsikan untuk menahan pelat
lantai dan dinding bata, balok pada atap
hanya menahan pelat atap. Beban yang
bekerja sesuai dengan peraturan
pembebanan yang ada, lokasi gedung
berada di Kota Padang.
Struktur dengan kategori gedung yang
tidak beraturan, maka harus
direncanakan dengan menggunakan
analisis ragam spectrum respons
(Spectral Modal Analysis).
Data beban (Sumber : PPURG tahun
1989 tentang pembebanan pada
gedung perkantoran) :
Beban mati = 100,04 kg/m2
Beban hidup = 250,04 kg/m2
Beban mati tambahan = 150,04
2
kg/m
Beban hidup atap = 100,04 kg/m2

213
Gambar 7.1 Gambar Model Tampak Muka

Lantai 1 Lantai 2

Gambar 7.2 Gambar Model Tampak Atas

214
Gambar 7.3 Gambar Model 3D

Data Struktur dan Pembebanan


Gempa
Struktur rangka pada contoh soal
model portal/3D (analisis static) akan
diberikan pembebanan gempa dinamik
(respon spectrum), bangunan terletak
pada wilayah bali, jenis tanah lunak,
sesuai dengan standar perencanaan
gempa untuk portal SNI 03_1726_2012

215
Gambar 7.4 Wilayah gempa di Indonesia

 Hitungan input pembebanan gempa


Grafik respon spectrum, wilayah bali jenis
tanah sedang.

B. MODEL ETABS 3D
1. Input Model
a. Menentukan Geometri Struktur
 File> New Model……
 Atur satuannya menjadi KN-m

Gambar 7.6 New Model


 Kemudian setelah muncul kotak
dialog, isikan data seperti gambar
di bawah ini:
 Klik grid only

216
Gambar 7.7 Grid Only
 Klik kanan lalu edit grid data

Gambar 7.8 tampilan edit grid data


b. Mendefinisikan Tipe Bahan
 Define > material properties

Gambar 7.8 Mendefinisikan Tipe Bahan

 Pada kotak dialog, pada material


pilih CONC > Add New Material

217
Gambar 7.9 Define Materials

 Pada kotak dialog berikutnya, pada


material name beri nama BETON,
isikan f’c = 25 Mpa (25000 KN-m), fy
=400 Mpa (400000 KN-m), fys= 240
(240000 KN-m) dan modulus pf
elastisitas = 23500 Mpa (23500000
KN-m), poisson’s Ratio =0,2

Gambar 7.10 Material Property Data

c. Menambah Dimensi Tulangan


 Ubah dahulu satuannya menjadi KN-
mm
 Options > preferences >
reinforcement bar size
218
Gambar 7.11 Kotak Penambahan Dimensi
Tulangan

 Pada kotak dialog, isikan Bar ID, Bar


Area, dan Bar Diameter > Add > OK

Gambar 7.12 Reinforcing Bar Sizes

d. Mendefinisikan Penampang
Elemen Struktur
 Ubah satuannya menjadi KN-m
 Define > frame section

Gambar 7.13 Mendefinisikan Penampang Elemen


Stuktur

219
 Pada kotak dialog, hapus semua profil
pada kotak Type in Property to Find,
supaya object yang tidak diperlukan
tidak masuk pada data input

Gambar 7.14 Define Frame Properties

 Membuat profil Kolom, klik Add


Rectangular

Gambar 7.15 Define Frame Properties

 Pada kotak dialog, pada section name


isikan K1, pilih material yang tadi
sudah dibuat, kemudian isikan data
Dimension sebagai berikut:
T3= 0.45 (tinggi dimensi beton 45 cm)
T2 = 0.45 (lebar dimensi beton 45 cm)
220
 Kemudian klik Concrete Reinforcement

Gambar 7.16 Rectangular Section

 Pada kotak dialog, pilih column pada


design type, isikan Cover To Rebar
Center dengan nilai 0,05 (selimut beton
5cm) pada rectangular reinforcement,
isikan Bar Size dengan 19D (diameter
tulangan)

Gambar 7.17 Reinforcement Data

221
Gambar 7.18 Reinforcement

 Kemudian klik ok
 Klik Add Rectangular lagi
 Pada kotak dialog, pada section
name isikan K2, pilih material yang
tadi sudah dibuat, kemudian isikan
data Dimension sebagai berikut:
T3= 0.30 (tinggi dimensi beton 30 cm)
T2 = 0.30 (lebar dimensi beton 30 cm)
 Kemudian klik Concrete Reinforcement

Gambar 7.19 Rectangular Section


 Pada kotak dialog, pilih colum pada
design type, isikan Cover To Rebar
Center dengan nilai 0,05 (selimut beton
5 cm) pada rectangular reinforcement,
222
isikan Bar Size dengan 19D (diameter
tulangan)

Gambar 7.20 Reinforcement Data

 Kemudian klik ok
 Membuat profil Balok, klik Add
Rectangular
 Pada kotak dialog, pada section name
isikan B1, pilih material yang tadi
sudah dibuat, kemudian isikan data
Dimension sebagai berikut:
T3= 0.5 (tinggi dimensi beton 50 cm)
T2 = 0.25 (lebar dimensi beton 25 cm)
 Kemudian klik Concrete Reinforcement

223
Gambar 7.22 Rectangular Section

 Pada kotak dialog, pilih beam pada


design type, isikan Cover To Rebar
Center dengan nilai 0,05 (selimut beton
5cm) dan bottom 0,05 (selimut beton
5 cm)

Gambar 7.23 Reinforcement Data

224
Gambar 7.24 Reinforcement

 Kemudian klik ok
 klik Add Rectangular lagi
 Pada kotak dialog, pada section name
isikan B2, pilih material yang tadi
sudah dibuat, kemudian isikan data
Dimension sebagai berikut:
T3= 0.2 (tinggi dimensi beton 50 cm)
T2 = 0.4 (lebar dimensi beton 40 cm)
 Kemudian klik Concrete Reinforcement

225
Gambar 7.25 Rectangular Section

 Pada kotak dialog, pilih beam pada


design type, isikan Cover To Rebar
Center dengan nilai 0,05 (selimut beton
5cm) dan bottom 0,05 (selimut beton
5cm)

Gambar 7.26 Reinforcement Data

226
Gambar 7.27 Reinforcement

 Kemudian klik ok

Gambar 7.28 Define Frame Properties

e. Membuat Plat Lantai Dan Atap


 Define >wall/slab/deck section

Gambar 7.29 Pembuatan Plat Lantai Dan Atap


227
 Pada kotak dialog, pilih Add New
Slab

Gambar 7.30 Define wall/slab/deck section

 Pada kotak dialog, isikan section name


dengan nama pelat lantai, isi material
dengan beton, membrane =12 cm
(0,12m), bending = 12 cm (0.12 m),
ganti type dengan plate klik ok.

Gambar 7.31 wall/slab/deck section


228
Gambar 7.32 Analysis Stiffness Modification Factors

 Klik add new slab kembali (untuk


membuat plat lantai atap)

Gambar 7.33 Define wall/slab/deck section

 Pada kotak dialog, isi section name


Pelat atap, isi material dengan beton,
membrane = 10 cm (0,1 m), bending =
10 cm (0,1 m), ganti type dengan plat

229
Gambar 7.34 wall/slab/deck section
 Kemudian klik ok

Gambar 7.35 Analysis Stiffness Modification


Factors

Gambar 7.36 Define wall/slab/deck section


230
f. Mendefinisikan Tipe Beban
 Define > static load cases

Gambar 7.37 Define static load cases

 Pada load name isikan LIVE ATAP;


pilih LIVE pada Type kemudian klik
Add new load

Gambar 7.38 Define Static Load Case Names


 Klik ok

g. Menentukan Fungsi Respons


Spectrum
 Define > response spectrum
functions

231
Gambar 7.39 Define Response Spectrum
Functions

 Pada kotak dialog klik add user


spectrum
 Spectrum > add new function

Gambar 7.40 Define Response Spectrum


Functions

 Pada kotak dialog selanjutnya, isikan


data WILAYAH BALI, jenis tanah lunak,
sesuai dengan standar perencanaan
gempa untuk portal SNI 03_1726_2012

232
Gambar 7.42 Response Spectrum Functions
 Klik ok

Gambar 7.43 Define Response Spectrum


Functions

h. Menentukan Type Spectrum


Respons
 Define > response spectrum cases

233
Gambar 7.44 Define > Response Spectrum Cases

 Pada kotak dialog klik add new


spectrum

Gambar 7.45 Define Response Spectrum Cases

 Isikan data kotak dialog seperti


gambar dibawah ini:

234
Gambar 7.46 Response Spectrum Cases Data RSX

 Isikan data kotak dialog seperti


gambar dibawah ini:

Gambar 7.46 Response Spectrum Cases Data RSY

 Klik ok

235
Gambar 7.47 Define Response Spectrum Cases

i. Mendefinisikan Kombinasi Beban


 Define > load combinations

Gambar 7.48 Define > load combinations


 Klik add new combo

Gambar 8.41 Define load combinations

236
 Kombinasi Pembebanan 1 : 1,4DL
Isikan 1,4 pada kolom Scale Factor untuk
beban mati, pilih Add. Lalu klik OK.

Gambar 8.42 Kombinasi Pembebanan 1


 Kombinasi Pembebanan 2
Ubah case name menjadi:

Gambar 8.43 Kombiansi Pembebanan 2


klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 3

237
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.44 Kombinasi Pembebanan 3


Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 4
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.45 Kombinasi Pembebanan 4


Kemudian klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 5
Ubah case name menjadi :

238
Gambar 8.46 Kombinasi Pembebanan 5
klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 6
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.47 Kombinasi Pembebanan 6


Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 7
Ubah case name menjadi :

239
Gambar 8.48 Kombiansi Pembebanan 7
klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 8
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.49 Kombinasi Pembebanan 8


Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 9
Ubah case name menjadi :
240
Gambar 8.50 Kombinasi Pembebanan 9
Kemudian klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 10
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.51 Kombinasi Pembebanan 10


klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 11
Ubah case name menjadi :
241
Gambar 8.52 Kombinasi Pembebanan 11
Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 12
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.53 Kombiansi Pembebanan 12


klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 13
Ubah case name menjadi :
242
Gambar 8.54 Kombinasi Pembebanan 13
Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 14
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.55 Kombinasi Pembebanan 14


Kemudian klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 15
Ubah case name menjadi :

243
Gambar 8.56 Kombinasi Pembebanan 15
klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 16
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.57 Kombinasi Pembebanan 16


Klik OK.
 Kombinasi Pembebanan 17
Ubah case name menjadi :

244
Gambar 8.58 Kombiansi Pembebanan 17
klik OK.

 Kombinasi Pembebanan 18
Ubah case name menjadi :

Gambar 8.59 Kombinasi Pembebanan 18


Klik OK.

j. Menggambar Model Struktur


 Klik toolbar View
 Pilih potongan 1 > ok
245
Gambar 7.57 Set Elevation View
 Draw
 Kemudian pada properties pilih B1
untuk balok jenis 1

Gambar 7.58 Properties Of Object


 Draw
 Kemudian pada properties pilih B2
untuk balok jenis 1

Gambar 7.59 Properties Of Object


 Draw
 Kemudian pada properties pilih K1
untuk kolom jenis 1

246
Gambar 7.60 Properties Of Object
 Draw
 Kemudian pada properties pilih K2
untuk balok jenis 2

Gambar 7.61 Properties Of Object

 Gambar object dengan mengklik kiri


disetiap joint, dan klik kanan sebagai
pemutus garis, untuk memindahkan
dari potongan 1,2,3 dan 4. Gunakan

toolbar naik turun


 Menggambar lantai dan atap dengan

cara klik symbol .

Gambar 7.64 Select Plan Level


247
 Maka gambar akan terlihat seperti
gambar dibawah ini:

Gambar 7.65 Tampilan Pada Story 1


 Menggambar lantai atap dengan cara

mengklik toolbar
 Kemudian pilih P2 pada property

Gambar 7.66 Properties Of Object


 Maka gambar akan menjadi seperti ini,
setelah pengklikan ditengah

Gambar 7.67 Model Lantai Atap


 Menggambar lantai atap dengan cara
mengklik toolbar
 Kemudian pilih P1 pada property

Gambar 7.68 Properties Of Object


248
k. Mengganti Tipe Tumpuan Struktur
(Sendi-Rol)
 Untuk mengubah tampilan dari

lantai/story 3 dengan klik simbol

Gambar 7.70 Select Plan Level


 Blok seluruh window dengan
mengklik ujung luar gambar bawah
keatas atau sebaliknya

Gambar 7.71 Mengganti tipe tumpuan struktur

 Kemudian klik Assign> joint>


restraints, kemudian pilih tumpuan
jepit kemudian > ok

249
Gambar 7.72 Assign> joint> restraints

Gambar 7.73 Assign restraints

l. Mengaplikasikan Pembebanan
Pada Struktur
 Pilih klik seluruh plate lantai 1,2,3,
dan 4, kemudian
 Assign >shell/area >loads uniform

Gambar 7.75 Assign >shell/area >loads uniform

 Pada kotak dialog, ubah satuan


kedalam Kgf-m, load case dengan
dead, isikan uniform loadsnya
kemudian ok

250
Gambar 7.76 Uniform Surface Loads

 Kemudian klik
 Klik seluruh plate lantai atap, dengan
cara : Assign>shell/area loads>
uniform

Gambar 7.77 Assign >shell/area >loads uniform

 Pada kotak dialog, ubah satuan


kedalam Kgf-m, load case dengan
LIVE, isikan uniform loads kemudian
klik ok.

Gambar 7.78 Uniform Surface Loads


251
 Assign > shell/area loads > uniform

Gambar 7.79 Assign >shell/area >loads uniform


 Pada kotak dialog, ubah satuan
kedalam Kgf-m, load case dengan
dead, isikan uniform loadsnya
kemudian klik ok.

Gambar 7.80 Uniform Surface Loads


 Klik Assign > shell/area loads >
uniform

Gambar 7.81 Assign >shell/area >loads uniform

252
 Pada kotak dialog, ubah satuan
kedalam Kgf-m, load case dengan
dead, isikan uniform loadsnya
kemudian ok

Gambar 7.82 Uniform Surface Loads

 Kemudian klik Ok di Select Plan View

Gambar 7.83 Select Plan View

m. Menentukan Diafragma
Lantai-Lantai
 Ubah tampilan denah dengan (View
> Set Plan View) pilih denah lantai 1.
 Blok seluruh bidang lantai 1

253
Gambar 7.84 Menentukan Diaphragms lantai-
lantai
 Assign>Shell/Area>Diaphragms

Gambar 7.85 Assign>Shell/Area>Diaphragms

 Klik D1 > ok

Gambar 7.86 Assign Diaphragm

 Sehingga denah lantai 1 menjadi


seperti di dibawah ini.

254
Gambar 7.87 Tampilan Diaphragm Pada Lantai 1

 Klik Add New Diaphragms


 Pilih D2 > Ok

Gambar 7.88 Tampilan Diaphragm Pada Atap

n. Persiapan Analisis
 Design> steel frame design>select
design combo

Gambar 7.89 Menu Design


 Blok semua program yang ada pada kotak
kanan remove > blok kesepuluh
COMB > add > ok

255
Gambar 7.90 Design Load Combination Selection
 Kemudian klik toolbar
 Assign > Frame/Line > Frame Out
Put Station.

Gambar 7.96 Menu Assign

Gambar 7.91 Assign Output Station Spacing

o. Menentukan Tipe Analisis Portal


Beton
 Analyzer > set analysis options

Gambar 7.98 Analyzer > Set Analysis Options

256
Gambar 7.91 Analysis Options

 Klik toolbar run analysis atau F5


 Kemudian gambar akan menjadi seperti
ini:

Gambar 7.92 Hasil struktur terdeformas


 Reaksi Tumpuan

Klik ikon lalu pilih

. Lalu akan
muncul window Point Reaction Forces. Ubah
257
Load menjadi COMB3 Combo. Lalu klik OK.

Gambar 7.93 Window Point Reaction Forces

Lalu akan terlihat nilai reaksi tumpuan

Gambar 7.94 Nilai reaksi tumpuan

 Gaya aksial

Klik ikon lalu pilih

Lalu akan
muncul window Member Forces Diagram for
Frames.
258
Gambar 7.95 Wndow Member Forces Diagram for
Frames (Axial)

Ubah pada bagian


Load = COMB3
Component = Axial Force
Options = Fill Diagram
(menampilkan diagram)
= Show Values on Diagram
(menampilkan nilai)
Lalu klik OK

259
Gambar 7.96 Gaya aksial dengan diagram

Gambar 7.97 Gaya aksial dengan nilai

260
 Gaya momen

Klik ikon lalu pilih

Lalu akan
muncul window Member Forces Diagram for
Frames.

Gambar 7.98 Wndow Member Forces Diagram for


Frames (Momen)

Ubah pada bagian


Load = COMB3
Component = Momen 3-3
Options = Fill Diagram
(menampilkan diagram)
= Show Values on Diagram
(menampilkan nilai)
Lalu klik OK

261
Gambar 7.99 Gaya momen dengan diagram

Gambar 7.100 Gaya momen dengan nilai

262
Pengecekan struktur
Klik Design => Concrete Frame Design =>
Start Design/Check of Structure

Gambar 7.101 Start Design/Check of Structure


pada menu Design

Proses pengecekan berlangsung, hasilnya


seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 7.102 Cek aman tidaknya


Keterangan Warna :
263
Biru : Sangat aman (boros bahan)
Hijau : Aman (hemat bahan)
Kuning : Aman (hemat bahan)
Orange: Bahaya/hati-hati (hemat bahan)
Merah : Sangat berbahaya (tidak
dianjurkan, perbesar dimensi struktur)

C. Pengelolaan Data Output


 Menampilkan data/table analisa
Display > Show Table

Gambar 7.103 Display > Show Table

 Centang pada data hasil Analysa Result

264
Gambar 7.104 Choose Table For Display

 Untuk memindahkan tabel data ke


dalam program Excel klik Edit > Copy
Entrie Table

Gambar 7.105 Area Element Forces

Untuk memindahkan ke Microsoft Excel,


buka menu Edit => Copy Entire Table atau
tekan tombol keyboard Short Cut Ctrl + C

265
Gambar 7.106 Copy Entire Table pada menu Edit

Buka program MS. Excel, lalu paste di


lembar kerja dan hasilnya seperti dibawah
ini.

Gambar 7.107 Hasil analisis pada tabel Microsoft


Excel

D. Kesimpulan dan Saran

1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah
pengecekan yang dilakukan terhadap
portal beton 3D dengan Kolom utama 45

266
x 45 cm dan 30 x 30 cm Balok utama 40
x 60 cm dan Balok 20 x 45 cm Plat
Lantai Tebal 12 cmPlat Atap : Tebal 10
cm memiliki warna merah sangat
berbahaya
2.saran
Dari hasil output yang diperoleh
sebaiknya dimensi kolom yang di
rencanakan diperbesar sehingga hasil
analisis yang di peroleh aman.

267

Anda mungkin juga menyukai