Anda di halaman 1dari 4

Jumlah sel darah manusia normal

Eritrosit = 5.000.000/mm3
Leukosit = 7.000/mm3
Granulosit polimorfonukleus
Neutrofil 60-70 %
Eusinofil 1-4 %
Basofil 0.25-0,5%
Agranulosit mononukleus
Limfosit 25-33%
Monosit 2-6%
Trombosit =250.000/mm3
Leukosit adalah unit-unit yang dapat bergerak (mobile) dalam sistem pertahanan tubuh. Imunitas
mengacu pada kemampuan tubuh menahan atau mengeliminasi sel-sel abnormal atau benda asing
berpotensi merusak. Leukosit dan turunannya
Fungsi leukosit
1. Menahan invasi dari patogen (mikroorganisme penyebab penyakit misalnya bakteri dan
virus) melalui proses fagositosis.
2. Mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel kanker yang muncul di dalam tubuh
3. Berfungsi memfagosit debris yang berasal dari sel mati atau sel yang rusak.
4. Penting dalam penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
Leuosit tidak memiliki Haemoglobin berbeda dengan eritrosit, sehingga Leukosit tidak berwarna
kecuali jia diwarnai oleh zat warna tertentu untuk dilihat dibawah mikroskop. Tidak seperti
eritrosit yang struktutnya uniform, berfungsi identic, dan jumlahnya konstan. Leukosit bervariasi
dalam struktur, fungsi dan jumlah. Terdapat Leukosit memiliki 2 kategori yakni Granulosit dan
Agranulosit. Bergantung pada gambaran nucleus dan ada tidaknya granula.
Yang termasuk Granulosit adalah Neutrofil, Eusinofil, dan Basofil. Polimorfonkleus “banyak
bentuk nucleus. Nukleus sel-sel ini bersegmentasi menjadi beberapa lobus dengan beragam
bentuk, dan sitoplasma mereka mengandung banyak granula yang terbungkus membran.
Terdapat tiga jenis granulosit berdasarkan afinitas mereka dalam menyerap zat warna: Eusinofil
memiliki afinitas menyerap warna merah eosin, Basofil menyerap zat warna biru basa, dan
neutrophil bersifat netral, tidak memperlihatkan kecendrungan dalam menyerap zat warna.
Yang termasuk Agranulosit adalah Monosit dan Limfosit. Mononukleus “satu nukleus”. Keduanya
memiliki satu nucleus besar tidak bersegmen dan memiliki sedikit granula.
Monosit lebih besar dari Limfosit dan memiliki nucleus bebrbentuk oval atau seperti ginjal.
Limfosit merupakan leukosit terkecil ditandai dengan nucleus bulat besar yang menempati
sebagian besar sel.
Neutrofil adalah berfungsi dalam fagositosis. Neutrofil meupakan sel pertahanan pertama
pada invasi bakteri dan, dengan demikian, sangat penting dalam respon peradangan. Selain
itu, neutrophil juga melakukan fungsi pembersihan debris. Peningkatan neutrophil dalam
darah biasanya terjadi karena infeksi bakteri akut.
Eusinofil adalah sel khusus jenis lain. Peningkatan eusinofil di sirkulasi darah dikaitkan
dengan keadaan alergi (misalnya asma dan hayfever) juga dikarenakan infeksi parasite
initernal (misalnya cacing). Eusinofil jelas tidak dapat memakan cacing parasitic yang
berukuran besar, tetapi sel-sel ini melekat ke cacing dan mengeluarkan bahan-bahan yang
dapat mematikan cacing tersebut.
Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya. Sel-sel basophil secara structural
dan fungsional mirip dengan sel mast, yang tidak pernah beredar dalam darh tetapi tetapi
tersebar pada jaringan ikat di seluruh tubuh. Dahulu dianggap bahwa basophil berubah
menjadi sel mast dengan bermigrasi dari system sirkulasi, tetapi para peneliti membuktikan
bahwa basophil berasal dari sum-sum tulang sedangkan sel mast berasal dari sel precursor
yang terletak dijaringan ikat. Baik basofil maupun sel mast membentuk dan menyimpan
histamin dan heparin, yaitu zat-zat kimia yang kuat yang dapat dikeluarkan apabila sel-sel
tersebut mendapatkan rangsangan yang sesuai. Pengeluaran histamine penting dalam reaksi
aergi, sedangkan heparin mempercepat pembersihan partikel-partikel lemak dari darah
dan mencegah pembekuan darah (koagulasi). (Sherwood L. Fisologi Manusia dari Sel ke
Sistem, 1996. Halaman355, edisi 2)

Anda mungkin juga menyukai