Tujuan Rekristalisasi :
1. Pemurnian senyawa
2. Membentuk kristal yang baik
REKRISTALISASI / FILTRASI
Latar Belakang
• Padatan hasil sintesis umumnya perlu dimurnikan lebih dahulu
sebelum dilakukan identifikasi.
Saring vakum :
Pemisahan padatan dari pelarut organik dengan penghisapan
(digunakan corong Buchner + labu hisap)
Sampel:
2 g asam benzoat dalam 100 mL air
Pada suhu 75 0 C : (2,2/100 mL) X 100 mL = 2,2 g (SEMUA
larut)
Pada suhu 18 0 C : (0,27/100 mL) X 100 mL = 0,27 g ( jumlah
yang tetap terlarut setelah pendinginan )
(2,00 – 0,27)g = 1,73 g (jumlah kristal yang diperoleh
kembali setelah disaring )
Rekristalisasi
Yang terlibat adalah Yang terlibat adalah
Yang terlibat
adalah
dapat berupa
dapat berupa
Karbon aktif
saling larut
PROSEDUR REKRISTALISASI
6. Kumpulkan kristalnya
Saring vakum dengan corong Buchner
to vacuum
LANGKAH 7
7. Pengeringan
Pisahkan kristal dari saring vakum
Angin-anginkan kristal di tempat terbuka
Atau dipanaskan di bawah lampu; atau dimasukkan oven dengan
suhu yang sesuai
to vacuum
PENYARINGAN
PENYARINGAN
Tujuan :
memisahkan padatan dan cairan; digunakan
kertas saring atau sintered glass
Jenis penyaringan :
a. Saring vakum; dengan penghisapan oleh pompa
hisap, bila dikehendaki padatan dan isolat yang
perlu sekering mungkin
Saring Vakum
Lebih cepat daripada saring
gravitasi
Corong Buchner
Digunakan untuk menyaring
padatan dari cairan dengan
volume besar, misalnya menyaring
kristal hasil rekristalisasi
Digunakan untuk volume > 10 ml
Corong Hirsch
Mirip dengan cororng Buchner,
hanya saja lebih kecil dan
memiliki sisi miring
Digunakan untuk teknik
microscale, volume<10 ml
Saring Vakum
a. Alat yang diperlukan:
• Ring Stand
• Clamp
• Filter Flask
• Rubber Tubing
• Buchner Funnel
• Filter Paper
• Vacuum Aspirator
CARA KERJA SARING VAKUM:
Alat-alat :
Corong gelas tangkai pendek; bila dilakukan saring panas,
gunakan corong tanpa tangkai (bila tersedia)
Ker tas saring berlipat; supaya permukaan maksimum
sehingga mempercepat aliran pelarut (khusus saring
panas)
Penampung
Cara kerja :
Letakkan ker tas saring berlipat dalam corong, ukuran
ker tas saring sedikit di bawah bibir corong
Harus ada hubungan antara bagian dalam penampung
dengan udara luar;
Bila melakukan saring panas , lebih dahulu panaskan
penampung, corong, dan ker tas saring di atas penangas
air/hot plate sampai semuanya panas terkena uap air
Penyarjngan segera dilakukan untuk mencegah
kristalisasi prematur pada ker tas saring atau tangkai
corong
PENENTUAN TITIK LELEH
Titik lebur dan jarak lebur
• Titik lebur/leleh ialah suhu pada saat senyawa
melebur/meleleh
• Jarak lebur ialah rentang suhu mulai saat sampel
mulai melebur sampai saat padatan terakhir
melebur.
• Dapat menunjukkan derajat kemurnian dan
berperan penting dalam identifikasi senyawa.
Jarak lebur dan kemurnian
• Senyawa dianggap murni bila jarak lebur tajam
(< 2 ºC). Tidak selalu benar! Ingat campuran
eutektik.
• Jarak lebur lebar menunjukkan bahwa senyawa
tidak murni. Perkecualian: senyawa murni yang
terurai pada pemanasan juga menunjukkan jarak
lebur lebar!
Sampel X = senyawa A?
1 2 3
4 5
1 2 3
1. Letakkan sedikit kristal di atas coverslip
2. Tutup dengan coverslip yang lain
3. Letakkan di atas blok pemanas
Menentukan tl dengan alat Fisher Johns
4 5 6
4. Amati melalui kaca pembesar, catat suhu saat kristal
mulai meleleh dan saat padatan terakhir meleleh.
5. Suhu blok pemanas dapat diturunkan cepat dengan
meletakkan blok aluminium di atasnya
6. Buang coverslip bekas pada tempat yang telah
disediakan.
Berlaku umum:
• Panaskan alat dengan cepat sampai 20 ºC di
bawah titik leleh yang diharapkan,
kemudian panasi perlahan-lahan (tidak
lebih dari 2 ºC/menit). Mengapa?
• Bila titik leleh belum diketahui, lakukan
pengamatan kasar terlebih dahulu
(orientasi)