Anda di halaman 1dari 77

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No.445/004/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama harus memberikan pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat di daerah binaannya;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
Lampasi diperlukan petugas penanggung jawab Program
serta pelaksanaannya di Puskesmas Lampasi;
c. bahwa untuk penugasan Penanggung Jawab serta
Pelaksana tersebut perlu ditetapkan dengan surat
Keputusan Kepala Puskesmas.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN KEGIATAN DI
PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Menetapkan nama-nama staf Puskesmas Lampasi
sebagai penanggung jawab program dan kegiatan di
Puskesmas Lampasi sebagaimana terlampir;
KEDUA : Nama-nama yang telah ditetapkan dapat melaksanakan
tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing;
KETIGA : Surat Keputusan ini belaku sejak ditetapkan dan akan
ditinjau ulang jika terjadi kekeliruan dalam penetapan
ini.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
Nomor : 445/004/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN KEGIATAN DI PUSKESMAS
LAMPASI

NO NAMA NIP JABATAN

Kepala Puskesmas,
1 dr. Harika Putra 19860421 201101 1 001
Dokter Puskesmas
Ka Sub Bag TU, Umum &
2 Desi, SKM 19771202 199703 2 003 Kepegawaian, Data &
Informasi
Dokter Puskesmas,
Koordinator Jejaring
3 dr. Elfi Fadhliah Saleh 19850305 201101 2 002
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Dokter Puskesmas,
Penanggung Jawab
4 dr. Pramudia Ananda 19890501 201603 2 007
Rawatan, Koordinator
UKP
Dokter Gigi Puskesmas,
5 drg. Hartati 19830904 201001 2 006
Koordinator UKM
Imunisasi, Pelaksana
6 Ns.Yulnaini, S.Kep 19680617 198911 2 001 Perawat Rawatan,
Perkesmas
Kesling, Kasir
Pengeluaran, Koordinator
7 Neti Herawati 19670528 199003 2 002
Unit Layanan Pengaduan
(ULP)
8 Erna Yusna,SKM 19760504 200501 2 008 Promosi Kesehatan
9 Adip Pertiwi 19580807 199403 2 001 Apotek
10 Fitri Yetti, A.Md. Keb 19681219 199012 2 002 Koordinator KIA
Pelaksana Labor,
11 Rika Amalia,AMAK 19770428 200501 2 012 Pengelola
Inventaris/Logistik
12 Novita Dewi, AMG 19781130 200501 2 006 Pelaksana Gizi
13 Fitri Yeni, AMKG 19840914 200803 2 001 Bendahara BLUD
UKS/UKGS, Pelaksana
14 Reksy Endika, AMKG 19830315 200501 2 002
Perawat Gigi
Pelaksana Perawat Poli
Umum, P2M, Haji,
15 Herlina Sari,A.Md.Kep 19840426 200901 2 002
Surveilans, Rabies,
Pengelola LP, Perkesmas
Novi Fitri Riandini.N, Pelaksana Rekam Medik,
16 19861128 201001 2 008
A.Md.RM SP2TP, Kasir Penerima
17 Chintia Melasari, A.Md.Keb 19860912 201001 2 016 Pustu Napar
Pelaksana Perawat
UGD, PTM, Klinik
18 Eni Siswanti, AMK 19760828 201101 2 003
PTM/Lansia, Olah Raga,
KJS, Perkesmas
Pelaksana Perawat Poli
Umum, P2TB, Kusta,
19 Leni Nofrita, A.Md.Kep 19841114 201001 2 004
Jiwa, Indera, Perkesmas
20 Sherly Octaria, A.Md.Keb 19881022 201001 2 005 Pelaksana KIA
21 Nofrina Yosephin, A.Md.Keb 19871109 201101 2 003 Pelaksana KIA, KB,
Pengelola BOK
22 Afrial Ben Bella 19650627 199203 1 004 Pelaksana Rekam Medik
23 Radhiatul Hikmah, AMKL 19870803 201001 2 004 Kesling
Pelaksana Perawat Gigi,
24 Bobi Hamzah 19830705 200501 1 005
UKS/UKGS
Gudang Obat, Pengelola
25 Amelia Nomi 19811101 201001 2 011 JKN/Klaim, Pengelola
Prolanis
26 Syafrul Madi 19701110 200701 1 007 Satpam
Poskeskel Balai Baru,
27 Lia Meydian D.P.Amd Keb 03.4047.137627
Rawatan
28 Ade Irma Puspita. Amd. Keb 03.4.047.6318 Pustu Parambahan
Poskeskel Padang
29 Liza Fitria.Amd. Keb 03.4047.6321
Kaduduak
Poskeskel Sungai Durian,
30 Nelli Yarnita Amd. Keb. 03.4047.6813
Rawatan
Pustu Koto Panjang
31 Rini Mulia Putri.Amd Keb 03.4048.8447.
Dalam, Rawatan
32 Feryna Rusdi Amd. Keb 03.4023.946 Poskeskel Koto Baru
Poskeskel Kubu Gadang,
33 Hidayati. Amd Keb 03.4025.664
Rawatan
Poskeskel Parambahan,
34 Riza Febriani. Amd .Keb 03.4025.669
Rawatan
Poskeskel Bunian,
35 Fefi Efriyeni.Amd.Keb 03.4.025668
Rawatan
36 Dila Oktaviona . Amd .Keb 03.4025.676 Poskeskel Balai Kaliki
Poskeskel Parik Muko
37 Erni Tanti Lubis.Amd.Keb 03.4047.6322
Aia, Karu Rawatan
Poskeskel Koto Panjang
38 Gusti Yora.Amd.Keb 03.4.048.5898
Padang, Rawatan
39 Novi Ostia.Amd.Keb 03.4.047.6320 Poskeskel Labuh Baru
40 Nefrizal Kontrak Sopir
41 Attaria Kontrak Kebersihan
Pelaksana Perawat Poli
42 Maulidya Fhazrin.Amd.Kep Sukarela Umum, Staf Pengelola
JKN/Klaim
43 Yessi Nelia.Amd.Keb Sukarela Staf Administrasi
44 Anisa Aulia.Amd.Keb Sukarela Pelaksana KIA
Pelaksana Perawat Poli
45 Nofrida Rani,Amd.Kep Sukarela Umum, Staf Pengelola
Prolanis
46 Popi Shintya, Amd.Keb Sukarela Pelaksana Bidan Rawatan
47 Fren Rato Videsvel, Amd.Keb Sukarela Pelaksana Bidan Rawatan
URAIAN TUGAS KEPALA PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN
PELAKSANA KEGIATAN PUSKESMAS LAMPASI

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS


1 Kepala Puskesmas  Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
bimbingan dan supervisi.
 Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan.
 Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di puskesmas.
 Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh
pelaksanaan kegiatan program dan pengelolaan
keuangan.
 Mengadakan koordinasi dengan Camat dan
Lintas Sektoral dalam upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kerja.
 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan
masyarakat dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
 Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas
dengan dibantu oleh staf Puskesmas.
 Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Puskesmas.
 Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas
Kesehatan Kota, baik berupa laporan rutin
maupun khusus.
 Membina petugas dalam meningkatkan mutu
pelayanan .
2 Kasubag Tata  Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di
Usaha unit TU.
 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unit TU.
 Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila
Kepala Puskesmas berhalangan hadir.
 Menyelenggarakan rapat di tingkat puskesmas.
3 Umum &  Membuat laporan kepegawaian (Absensi, DUK,
Kepegawaian lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
 Mengetik SKP yang sudah di isi nilai oleh atasan
langsung.
 Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
 Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
 Mengusulkan tunjangan pegawai (Penyesuaian
Fungsional, Baju, dan lain-lain)
 Merekap Absensi (Ijin, Cuti, Sakit)
 Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang
praktek di Puskesmas.
 Membuat perencanaan untuk pengembangan
kualitas SDM staf puskesmas.
 Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf
puskesmas dengan persetujuan kepala
puskesmas.
 Registrasi Surat Masuk dan Keluar.
 Melanjutkan disposisi Pimpinan.
 Membuat konsep surat.
 Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
pengiriman semua laporan puskesmas.
 Mengkoordinir kegiatan petugas bagian
perbaikan sarana puskesmas.
 Mengarsipkan surat.
 Melakukan kegiatan yang bersifat umum.
 Mengkoordinir pembuatan spanduk yang
bersifat umum.
 Melaksanakan pelayanan surat kesehatan dan
rekomendasi kesehatan lainnya.
4 Data dan Informasi  Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.
 Mengumpulkan dan mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan.
 Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi
data (tabel, grafik,dll)
 Mengidentifikasi masalah program dari hasil
visualisasi data dan menyerahkan hasilnya
kepada koordinator perencanaan dan penilaian.
 Bersama-sama Tim data dan informasi
menyusun semua laporan puskesmas (PTP,
minilok, Lap. Tahunan, Stratifikasi, dsb.)
 Pencatatan dan pelaporan.
 Bertanggung jawab terhadap pengentrian dan
pemeliharaan sistem data.
 Mengkoodinir seluruh laporan puskesmas dan
melaporkannya ke Dinas Kesehatan.
 Membantu kepala Puskesmas dalam
pengelolaan data.
 Membantu petugas dalam pengelolaan data di
unit masing-masing.
 Membuat profil puskesmas setiap tahunnya
sesuai pedoman yang ada.
 Mengarsipkan dan melaporkan ke Dinas
Kesehatan secara berkala.
5. Koordinator UKP  Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam upaya pelayanan kesehatan perorangan
 Bertindak sebagai verifikator penentuan poin
remunerasi yang terkait dengan UKP
 Bertindak sebagai Manajer Pelayanan
Kesehatan yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam
gedung
6. Koordinator UKM  Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
 Bertindak sebagai verifikator penentuan poin
remunerasi yang terkait dengan UKM
 Bertindak sebagai Manajer Program dan
bersama dengan Pemegang Program
bertanggung jawab dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program
7. Koordinator Jejaring  Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
Faskes dalam upaya koordinasi fasilitas pelayanan
kesehatan yang melibatkan
pustu/poskeskel/swasta
 Melakukan supervisi dan pembinaan kepada
pustu/poskeskel/faskes swasta sesuai dengan
jadwal yang dibuat
 Bertindak sebagai Penanggung Jawab Volunter
yang telah dibentuk Puskesmas bersama
dengan Pemegang Program
8. Koordinator Unit  Mengelola kotak saran.
Layanan Pengaduan  Menerima, mengelola dan meneliti semua
(ULP) laporan pengaduan yang masuk dari berbagai
sumber
 Melaporkan hasil laporan pengaduan yang
sudah diteliti kepada Kepala Puskesmas
9. Bendahara BLUD  Melakukan perencanaan keuangan.
 Merealisasikan keuangan
 Membuat pembukuan/penutupan kas.
 Mengambil gaji & dana operasional serta yang
berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.
 Membayar pajak yang timbul dari kegiatan
puskesmas.
 Pencatatan dan Pelaporan.
 Mengkoordinir kasir-kasir di Puskesmas.
10. Kasir Penerima  Menerima setoran dari masing-masing unit
pelayanan.
 Melakukan setoran perda ke kas daerah
 Pencatatan dan Pelaporan.

11. Kasir Pengeluaran  Membantu Bendahara BLUD dalam realisasi


keuangan
 Pencatatan dan Pelaporan.

12. Inventaris / Logistik  Menyusun perencanaan dan evaluasi


 Penerimaan dan pengeluaran logistik
 Pengecekan terhadap keadaan logistik
(registrasi barang)
 KIR
 Pencatatan dan pelaporan
13. Pengelola JKN  Melakukan pendataan jumlah peserta JKN
termasuk yg memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
 Penyuluhan tentang JKN.
 Pencatatan dan pelaporan JKN.
14. Pengelola BOK  Membuat perencanaan penggunaan dana BOK
sesuai dengan petunjuk teknis
 Melakukan koordinasi dengan pemegang
program sehingga perencanaan yang dilakukan
sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan
 Pencatatan dan Pelaporan
15. Pengelola Prolanis  Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan
terkait dengan kegiatan Prolanis
 Membuat perencanaan terkait dengan kegiatan
prolanis/klub andakhara (senam, klub edukasi,
pemeriksaan laboratorium)
 Bersama dengan staf pengelola mengadakan
kegiatan senam dan klub edukasi sesuai jadwal
yang ditentukan
 Melakukan pencatatan dan pelaporan
16. Rekam Medik dan  Melaksanakan Pelayanan pendaftaran sesuai
Pendaftaran (Loket ketentuan berlaku.
 Mencetak kartu berobat.
 Mengarahkan, membantu dan memberikan
penjelasan tentang jenis pelayanan di
puskesmas serta tata cara pelayanan.
 Mengelola meja informasi pelayanan
puskesmas.
 Bertanggung jawab atas
pemeliharaan inventaris puskesmas di ruang
loket.
 Bertanggung jawab terhadap alur pelayanan di
puskesmas.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
17. Poliklinik Umum  Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan
bagi usia > 6 tahun.
 Menentukan pemeriksaan dan tindakan
penunjang
 Melaksanakan rujukan
 Memberikan surat keteranga sakit / sehat /
buta warna.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di poli Umum.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
pelayanan.
18. Poliklinik KIA  Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan
bagi anak usia 0 sampai 6 tahun dan ibu hamil
serta menyusui.
 Menentukan pemeriksaan dan tindakan
penunjang.
 Melaksanakan rujukan.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di poli anak.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
19. Poliklinik Gigi  Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
 Menentukan pemeriksaan dan tindakan
penunjang.
 Melaksanakan rujukan.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di poli gigi.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
20. Poliklinik KB  Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana
seperti (pil KB, Suntik KB, IUD, dll)
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis, non medis di poli KB.
 Menentukan pemeriksaan dan tindakan
penunjang.
 Melaksanakan rujukan.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
21. Poliklinik Imunisasi  Melaksanakan pelayanan Imunisasi.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di poli Imunisasi.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
22. Unit Gawat Darurat  Melaksanakan pelayanan gawat darurat.
(UGD)  Mengkoordinir kegiatan P3K.
 Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal
acara dan petugas P3K.
 Melaksanakan sterilisasi alat dan bahan medis.
 Melaksanakan pemeriksaan EKG.
 Melaksanakan rujukan.
 Bertanggung jawab terhadap Ambulance.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di UGD.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
23. Konsultasi Gizi  Melaksanakan pelayanan dan konsultasi gizi.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di poli Gizi.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
24. Laboratorium  Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai
indikasi dokter.
 Merencanakan kebutuhan bahan alkes dan
reagen dalam setahun.
 Pemeriksaan khusus TB / cross check
 Menjamin hasil, alat dan bahan sesuai standar.
 Melaksanakan rujukan.
 Melaksanakan pemeriksaan laboratorium di
luar gedung bila diperlukan.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medis dan non medis di laboratorium.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
25. Apotek dan Gudang  Melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
Obat resep.
 Memberikan penjelasan tentang obat sesuai
kaidah.
 Mencetak resep.
 Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat
medisdan non medis di apotek dan gudang
obat.
 Merencanakan amprahan dan pengadaan obat
serta pendistribusisan obat.
 Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan
obat puskesmas, pustu dan poskesdes.
 Pengecekan obat di puskesmas, pustu dan
poskesdes (kerapian dan kebersihan gudang
obat)
 Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di
Puskesmas, Pustu dan Poskesdes.
26. Pustu dan  Bertindak sebagai tim ahli kepala kelurahan
Poskeskel dalam pembangunan kesehatan di wilayah
kelurahan
 Bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Puskesmas dan memberikan laporan tentang
perkembangan kesehatan di wilayah kerja
 Perpanjangan tangan seluruh program di
Puskesmas
 Menggerakkan, mengembangkan dan membina
kesehatan masyarakat diwilayahnya.
 Membantu upaya masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
 Melaksanakan pelayanan kesehatan.
 Pencatatan dan pelaporan.

27. Program KIA  Pemeliharaan kesehatan Ibu dari hamil,


melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak pra sekolah.
 Imunisasi TT 2 kali pada bumil dan imunisasi
pada bayi berupa BCG, DPT, polio dan Hb
sebanyak 3 kali serta campak sebanyak 1 kali
berkoordinasi dengan program imunisasi.
 Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek
dalam mencapai tujuan program KIA, gizi dan
perkembangan anak.
 Pelayanan KB kepada semua PUS, dengan
perhatian khusus kepada mereka yang
melahirkan anak berkali-kali karena termasuk
golongan ibu beresiko tinggi (resti) berkoordinasi
dengan program KB.
 Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit
ringan.
 Kunjungan rumah untuk perkesmas, bagi yang
memerlukan pemeliharaan, memberi
penerangan dan pendidikan kesehatan dan
untuk mengadakan pemantauan pada mereka
yang lalai mengunjungi puskesmas serta
meminta agar mereka datang ke puskesmas
lagi.
 Pembinaan dukun bayi.
 Melaksankan Audit maternal dan perinatal
(AMP).
 Bertanggung jawab terhadap cakupan dan
keberhasilan indikator SPM KIA.
 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pelayanan KIA di Posyandu.
 Pembinaan Klinik bersalin dan BPS di wilayah
kerja.
 Melakukan PWS KIA.
 Pengawasan Mutu pelayanan bersalin dan KIA.
 Pengawasan & bimbingan kepada Taman
Kanak-kanak.
 Pemantauan / pelaksanaan DDTKA pada bayi,
anak balita dan anak pra sekolah.
 Melakukan koordinasi dengan Program
HIV/AIDS untuk pemeriksaan darah bagi
penderita TB
 Perencanaan,Pencatatan dan pelaporan.
28. Program Kesehatan  Penyuluhan ke sekolah (SMP, SMA).
Remaja  Pembinaan & konseling remaja.
 Pendataan jumlah remaja usia 10-14 tahun
 Pencatatan & pelaporan.
29. Program KB  Komunikasi Informasi & Edukasi (KIE).
 Pelayanan kontrasepsi.
 Pembinaan dan Pengayoman Medis kontrasepsi
peserta KB.
 Pelayanan rujukan KB.
 Pencatatan dan Pelaporan.
30. Program  Inventaris jumlah sekolah, jumlah murid dan
UKS/UKGS sarana UKS
 Melakukan pembinaan dan penilaian sekolah
sehat di wilayah kerja dan mengusulkan kepada
Camat untuk diikutkan dalam lomba sekolah
sehat melalui Kepala Puskesmas
 Melaksanakan program UKS melalui pendidikan
dan pelayanan kesehatan di sekolah.
 Aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang sehat.
 Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas
1.
 Pengobatan ringan, pertolongan dan rujukan.
 Pembinaan dan Pelatihan dokter kecil.
 Perencanaan, Pencatatan dan pelaporan.
31. Program  Menyusun perencanaan program.
UKGM/UKGMD  Melaksakan UKGM dan UKGMD.
 Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan, pencabutan,
pembersihan karang gigi serta rujukan gigi dan
mulut serta rujukan.
 Pencatatan dan pelaporan.
32. Program Lansia  Pendataan lansia
 Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kes.
dimasa tua, agama,dll ke masyarakat dan
kelompok lansia.
 Senam kesegaran jasmani.
 Meningkatkan PSM dengan cara mengikut
sertakan masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
 Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala.
 Kegiatan pengobatan melalui pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan.
 Kegiatan pemulihan untuk mengembalikan
fungsi organ yang telah menurun.
 Pelaksanaan Poswindu setiap bulannya.
 Perencanaan, Pencatatan dan pelaporan.
33. Program Kesehatan  Memberi penyuluhan kepada masyarakat.
Jiwa  Mengenali penderita yang memerlukan
pelayanan kesehatan psikiatri.
 Memberi pertolongan pertama psikiatri, member
pengobatan atau merujuk pasien ke RS jiwa.
 Kunjungan ke rumah penderita.
 Pelatihan kader Kesehatan Jiwa.
 Perencanaan, Pencatatan dan pelaporan.
34. Program Kesehatan  Penyuluhan tentang kesehatan olahraga.
Olahraga  Melaksanakan upaya kesehatan olahraga
kepada masyarakat khususnya peserta olah
raga/atlet dan anak sekolah.
 Pencatatan dan pelaporan.
35. Program Imunisasi  Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB,
BCG, DPT pada bayi ditempat pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Posyandu dan pustu ).
 Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL & WUS
ditempat pelayanan kesehatan.
 Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah
target yang tidak datang ke tempat pelayanan
kesehatan.
 Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh tim
Puskesmas dan kader.
 Pengambilan Vaksin ke Dinkes.
 Sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di
Puskesmas atau Pustu.
 Merencanakan persediaan dan kebutuhan
vaksin secara teratur.
 Monitoring penyimpanan vaksin dan suhu
Coldchain.
 Menjaga mutu pelaksanaan pelayanan
imunisasi dan vaksin.
 Melaksanakan penyuluhan dan kerja sama
lintas sector.
 Perencanaan,Pencatatan dan pelaporan.
36. Program Surveilans  Berperan aktif secara dini melakukan
pengamatan terhadap penderita, kesling,
perilaku masyarakat dan perubahan kondisi.
 Melaksanakan SARS penyakit menular.
 Analisis tentang KLB.
 Penyuluhan kesehatan secara intensif.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
37. Program Pneumonie  Penyuluhan tentang pneumonie.
 Penemuan secara dini penderita pneumonie.
 Pengobatan penderita dan melakukan rujukan
jika diperlukan.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan kasus.
38 Program Diare  Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup
bersih dan sehat serta memasyarakatkan oralit.
 Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari
kontak untuk mencegah penyebaran kasus.
 Penemuan dan pengobatan penderita diare di
dalam maupun di luar gedung.
 Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan
kasus.
 Bertanggung jawab pembinaan pengobatan
diare sesuai standar.
 Melaksanakan perencanaan dan pemberian
obat cacing di SD.
 Pelatihan kader tentang diare dan distribusi
oralit di posyandu.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
39. Program DHF  Penentuan target sasaran, khususnya di desa
endemis DHF.
 Penyuluhan tentang DHF.
 Pemberantasan vektor melalui PJB dan PSM
serta pelaksanaan ULV di wilayah kerja.
 Penemuan dan pengobatan penderita.
 Pencatatan dan Pelaporan.
 Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi DHF.
 Pemeriksaan larva.
 Pemantauan/monitoring jumantik desa
endemis.
 Pertemuan berkala jumantik
 Rekapitulasi laporan jumantik
 Melaksanakan SARS DHF.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
40. Program P2M  Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan
di unit P2M.
 Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap
kegiatan di unitnya.
 Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi
terjadinya peningkatan kasus penyakit menular
serta menindak lanjuti terjadinya KLB.
41. Program TB  Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan
follow up ke rumah pasien.
 Penemuan secara dini penderita TBC dengan
melakukan koordinasi intensif dengan
Pustu/Poskeskel serta volunteer yang telah
terbentuk
 Koordinasi dengan petugas laboratorium
terhadap penderita/tersangka TBC untuk
mencari BTA +
 Melakukan koordinasi dengan Program
HIV/AIDS untuk pemeriksaan darah bagi
penderita TB
 Pengobatan penderita secara lengkap.
 Pencatatan dan Pelaporan kasus.
42. Program Rabies  Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan
Penular Rabies)
 Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi pasien
digigit anjing.
 Pengamprahan dan pencatatan pemakaian VAR.
 Pembuatan laporan pasien dan vaksin.
43. Program Kusta  Penyuluhan tentang Kusta.
 Penemuan Penderita Kusta dengan pemeriksaan
kontak, pemeriksaan anak sekolah dan case
survei.
 Memberikan pengobatan yang tepat sesuai
diagnosa dan klasifikasinya.
 Melakukan pencegahan cacat dengan
mengawasi dan mengevaluasi pengobatan.
 Pencatatan dan Pelaporan.
44. Program Perkesmas  Kunjungan rumah ke keluarga rawan.
 Membuat renstra masing-masing kasus
keluarga rawan, resti, penyakit kronis, KKp dan
penyuluhan.
 Pencatatan dan pelaporan.
45. Pengelola Lembaga  Melakukan koordinasi dengan pihak LP dalam
Pemasyarakatan melakukan pembinaan terutama terkait
kesehatan terhadap masyarakat LP
 Melakukan kunjungan ke LP sesuai dengan
jadwal yang telah dilakukan
 Berkoordinasi dengan lintas program untuk
penemuan dan pengobatan penyakit terutama
penyakit menular
46. Program Kesehatan  Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit
Lingkungan kesling.
 Mengurangi bahkan menghilangkan semua
unsur fisik dan lingkungan yang memberi
pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat melalui penyuluhan kesling.
 Penyehatan air bersih.
 Pengawasan depot isi ulang air minum.
 Penyehatan pembuangan sampah.
 Penyehatan lingkungan dan pemukiman.
 Penyehatan pembuangan air limbah.
 Penyehatan makanan dan minuman.
 Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
 Pengawasan tempat pengelolaan pestisida.
 Pelaksana perundangan di bidang kesehatan
lingkungan.
 Pembakaran sampah medis dan penelolaan
sampah non medis.
 Pengawasan pemisahan sampah di puskesmas
dan jejaringnya.
 Perencanaan,Pencatatan dan pelaporan.
47. Program Gizi  Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
o Penimbangan Bayi & menginventaris jumlah
dan sarana posyandu
o Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
o Penggunaan ASI Ekslusif
o Pengukuran LILA WUS
o Penyuluhan UPGK
 Penanggulangan Anemia Gizi Besi
o Distribusi Tablet Fe
o Distribusi Sirup Fe
o Penyuluhan
o Pengadaan Bahan dan Obat Fe
 Penanggulangan GAKI
o Monitoring Garan Beryodium
o Koordinasi LS / LP
o Penyuluhan
o Pengadaan bahan Iodina Test
 Penanggulangan Defisiensi Vit. A
o Balita
o Ibu Nifas
o Penyuluhan
o Pengadaan Obat
 SKPG
o PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan
PSG)
o PKG
o Koordinasi LS/LP
o Pemetaan Kecamatan Rawan Pangan
o Intervensi kasus gizi buruk/pemberian PMT
o TBABS
 Pengembangan Pojok Gizi (POZI).
 Penanganan GIZI BURUK.
 Penemuan Kasus.
 Pengelolaan balita gizi buruk.
 Pengobatan gizi buruk umum dan spesialistik
serta rujukan.
 Melakukan pemantauan berkala perkembangan
balita gizi buruk.
 Perencanaan dan penyedian PMT dan Obat.
 Pelaporan dan pedokumentasian.
 Pembinaan dan Evaluasi.
 Pemeliharaan alat dan mutu pelayanan serta
mutu alat ukur gizi.
 Perencanaan, pencatatan dan pelaporan.
48. Program Mata  Menyusun perencanaan dan evaluasi.
 Pengobatan kasus lama dan baru.
 Pemeriksaan mata, tes buta warna dan
penyuluhan.
 Merujuk pasien dan kerjasama dengan RS
Indra.
 Pencatatan dan pelaporan.
49. Program Posyandu  Menyusun jadwal posyandu.
 Menyusun jadwal petugas puskesmas untuk
pelayanan posyandu dari unsur Pembina
Posyandu, KIA, Juru Imunisasi dan KB.
 Melaksankan Absensi petugas pelayanan
posyandu.
 Melakukan pembinaan kader posyandu.
 Koordinasi lintas sector.
 Bertanggung jawab terhadap peningkatan strata
posyandu.
 Bertanggung jawab untuk persiapan dan
pembinaan perlombaan posyandu.
 Memastikan distribusi PMT posyandu.
 Perencanaan, Pencatatan dan pelaporan.
50. Program Toga  Pembinaan pengobat tradisional.
 Kerjasama dengan pengobat tradisional, agar
merujuk pasiennya ke puskesmas/RS bila
menderita sakit yang berbahaya.
 Penyuluhan pada masyarkat dan pengobat
tradisional.
 Sosialisasi obat-obat tradisional dan
manfaatnya.
51. Program UKK  Pendataan semua kelompok kerja yang ada di
wilayah kerja.
 Penyuluhan dan pembinaan terhadap
kesehatan pengusaha/pekerja.
 Membina kelompok kerja dengan pelaksanaan
K3 (keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 Pencatatan dan pelaporan.
52. Program Promosi  Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
Kesehatan semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah
kerja puskesmas.
 Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan promosi dilakukan bersama-sama
dengan koordinator program yang terkait.
 Kegiatan dalam Gedung.
o Penyuluhan langsung kepada perorangan
maupun kelompok penderita di
Puskesmas / Pustu.
o Penyuluhan tidak langsung melalui Media
Poster /Pamflet.
 Kegiatan di luar Gedung
o Penyuluhan melalui media masa, radio
pemutaran Film,siaran keliling maupun
media tradisional.
o Penyuluhan kelompok melalui posyandu
dan sekolah.
 Pencatatan dan pelaporan.
 Pemeliharaan alat penyuluhan.
 Mengelola Media informasi Kesehatan
Puskesmas (facebook, website, sms center)
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No.445/005/SK-A/Pusk-LPS/I-/2016

TENTANG
KEWAJIBAN MENGIKUTI PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA PUSKESMAS,
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM & PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa untuk kelancaran dan terlaksananya kegiatan


pelayanan yang sesuai dengan yang diharapkan maka
diperlukan orientasi bagi Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab dan Pelaksana Kegiatan yang baru
di Puskesmas Lampasi;
b. bahwa petugas yang namanya tersebut dalam
keputusan untuk memenuhi persyaratan
pengetahuan, keteraampilan dan kemampuan petugas
baru Puskesmas Lampasi, maka diperlukan orientasi
bagi petugas baru;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b
diatas perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
Puskesmas Lampasi.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
4. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);
6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1)
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
INDIKATOR PELAYANAN DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Menetapkan tentang Kewajiban Mengikuti Program
Orientasi bagi Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab
dan Pelaksana Kegiatan yang Baru di Puskesmas
Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Jadwal dan uraian tugas Orientasi petugas sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu dan Kedua dijelaskan
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI


Nomor : 445/005/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG KEWAJIBAN MENGIKUTI PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA
PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN PELAKSANAN
KEGIATAN YANG BARU DI PUSKESMAS LAMPASI TAHUN 2016
a. Sebelum melaksanakan tugas di Puskesmas Lampasi, petugas baru
melaksanakan orientasi / pengenalan Puskesmas.
b. Masa orientasi / pengenalan selama 3 hari kerja.
c. Jadwal orientasi petugas baru:
1. Hari ke I : Perkenalan dengan semua staf puskesmas, mengetahui
struktur organisasi, dari struktur fungsional dan mekanisme kerja di
masing-masing bidang.
2. Hari ke II : mengetahui pembagian tugas dan uraian tugas masing-
masing petugas dan mempelajari protap-protap yang ada.
3. Hari ke III : memantapkan orientasi hari ke I & II serta menyaksikan
dan mengikuti langsung pelaksanaan tugas sehari-hari di
Puskesmas.
4. Setelah menjalani orientasi selama 3 hari, petugas baru
mendapatkan tugas dalam uraian tugasnya.
5. Pada hari ke IV petugas baru melaksanakan tugas sesuai dengan
tugas yang diberikan.

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No.445/006/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa untuk menjalankan kegiatan pelayanan di


Puskesmas Lampasi diperlukan penyusunan Visi,
misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
4. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);
6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
INDIKATOR PELAYANAN DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Menetapkan tentang Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai
Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Lampasi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu diuraikan
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI


Nomor : 445/006/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI PUSKESMAS LAMPASI

a. Visi Puskesmas Lampasi, yaitu:


“Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Lampasi melalui pelayanan kesehatan berkualitas dalam upaya
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat agar masyarakat mandiri
dan sehat secara fisik, mental dan sosial ”

b. Misi Puskesmas Lampasi, yaitu:


1. Menggerakkan Pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memilihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu,merata dan terjangkau secara paripurna dengan
berpedoman kepada etika dan profesionalisme.
4. Memilihara dan meningkatkan kesehatan individu,keluarga dan
masyarakat termasuk lingkungannya.

c. Tujuan Puskesmas Lampasi, yaitu:


1. Tujuan Umum
“Meningkat kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Masyarakat
Payakumbuh Selatan yang mandiri untuk hidup sehat”
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu tenaga kesehatan yang profesional di
bidangnya melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan
kesehatan.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu di
Puskesmas yang sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) untuk
memenuhi atau melebihi kepuasan pelanggan.
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas secara
terus menerus dengan Manajemen Kualitas Terpadu (Total
Quality Management)

d. Tata Nilai Puskesmas Lampasi, yaitu:


1. Bertindak Cepat dan Tepat
 Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan
atau tindakan kesehatan, terhadap kasus/masalah yang bisa
bersifat mendadak maupun mendesak.
 Tepat dalam melaksanakan proses pelayanan kesehatan sesuai
prosedur tetap (protap) atau standar operasional prosedural
(SOP) yang telah ditentukan.
2. Berpihak kepada masyarakat
 Masyarakat sebagai subjek pelayanan, berhak menentukan
jenis pelayanan kesehatan yang terbaik sesuai masalah yang
dihadapinya.
 Masyarakat sebagai objek pelayanan, wajib diberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu agar mencapai derajat
kehatan yang optimal.
3. Menegakkan kedisiplinan
 Disiplin kerja : menegakkan semangat kerja dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau sasaran
pelayanan.
 Disiplin administrasi : melakukan pencatatan dan pelaporan
hasil kegiatan pelayanan secara tertib, teratur, terarah, terbuka
dan terukur.
4. Menunjukkan transparansi
 Menunjukkan keterbukaan pelayanan, dengan aturan kerja
yang jelas, ringkas dan tuntas sehingga bisa dipahami oleh
sasaran pelayanan.
 Menunjukan keterbukaan anggaran, sesuai tata hukum dan
peraturan yang berlaku dalam lingkup pelayanan kesehatan.
5. Mewujudkan akuntabilitas
 Hasil kegiatan pelayanan diarahkan secara bertanggungjawab
terhadap institusi internal didalam lingkup pelayanan
kesehatan dan kepada institusi eksternal diluar lingkungan
pelayanan kesehatan.
 Tanggungjawab terhadap masyarakat, sangat penting sekali
karena menyangkut upaya peningkatan pemberdayaan derajat
kesehatan masyarakat secara holistik.

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
NOMOR : 445/007/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG
PENDELEGASIAN WEWENANG
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa agar pelayanan di Puskesmas Lampasi dapat


terlaksana dengan mutu yang baik, perlu adanya
pemberian pendelegasian wewenang jika dalam suatu
keaadaan petugas tidak dapat melaaksanakan
tugasnya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
4. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);
6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENDELEGASIAN WEWENANG DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lampasi Tigo Nagori tentang Pendelegasian Wewenang di
Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Pendelegasian wewenang petugas di Puskesmas Lampasi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu diuraikan
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam penetapannya

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN 1
Nomor : 445/007/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DI PUSKESMAS LAMPASI

SURAT PENDELEGASIAN WEWENANG


No : 445/007/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

Yang bertanda tangan di bawah ini:


No Nama NIP Pangkat/ Jabatan
Golongan
1. dr. Elfi Fadhliah 19850305 201101 III c Dokter Puskesmas,
Saleh 2 002 Koordinator Jejaring
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. dr. Pramudia 19890501 201503 III b Dokter Puskesmas,
Ananda 2 007 Penanggung Jawab
Rawatan, Koordinator
UKP

Dengan ini memberikan pendelegasian wewenang kepada:

No Nama NIP Jabatan

Pelaksana Perawat Poli


Herlina 19840426 200901 2 Umum, P2M, Haji,
1.
Sari,A.Md.Kep 002 Surveilans, Rabies,
Pengelola LP, Perkesmas
Pelaksana Perawat
19760828 201101 2 UGD, PTM, Klinik
2. Eni Siswanti, AMK
003 PTM/Lansia, Olah Raga,
KJS, Perkesmas
Fitri Yetti, A.Md. 19681219 199012 2
3. Koordinator KIA
Keb 002
Sherly Octaria, 19881022 201001 2
4. Pelaksana KIA
A.Md. Keb 005
Chintia Melasari, 19860912 201001 2
5. Pustu Napar
A.Md. Keb 016
Liza Fitria, Amd.
6. 03.4047.6321 Poskekel Padang Kaduduak
Keb
Gusti Yora, A.Md. Poskeskel Koto Panjang
7. 03.4.048.5898
Keb Padang, Rawatan
Ade Irma Puspita,
8. 03.4.047.6318 Pustu Parambahan
A.Md. Keb
Rini Mulia Putri, Pustu Koto Panjang Dalam,
9. 03.4048.8447.
A.Md Keb Rawatan
Lia Meydian D.P. Poskekel Balai Baru,
10. 03.4047.137627
A.Md Keb Rawatan

a. Untuk menjalankan tugas yang telah didelegasikan selama


saya tidak berada di tempat kerja (puskesmas) atau di wilayah
kerja Puskesmas Lampasi.
b. Dalam menjalankan tugas pendelegasian tersebut diharapkan
harus sesuai dengan SOP yang telah ditentukan atau Buku
Pedoman Puskesmas Lampasi dan atau berkonsultasi pada
petugas bersangkutan.
c. Semua resiko yang terjadi akibat pendelegasian wewenang ini
merupakan tanggung jawab petugas yang memberikan
pendelegasian.
d. Surat ini berlaku sejak diterbitkan dan akan ditinjau kembali
apabila ada kesalahan.

Payakumbuh, ____________________
Petugas yang mendelegasikan Petugas yang
didelegasikan

( ) (
)
NIP._____________________
NIP.____________________

Diketahui:
Kepala Puskesmas Lampasi

dr. HARIKA PUTRA


NIP. 19860421 201101 1 001

LAMPIRAN 2
Nomor : 445/007/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DI PUSKESMAS LAMPASI

JENIS WEWENANG YANG DIDELEGASIKAN


No : 445/007/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

Jenis Wewenang yang di Delegasikan sesuai dengan Tupoksi Perawat :


1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Diagnosa Perawat
4. Tindakan
5. Pengobatan
Obat-obatan yang boleh diresepkan oleh Perawat atau Bidan adalah :
a. Paracetamol
b. GG
c. CTM
d. Captopril
e. Dexamethasone
f. Obat Batuk Hitam
g. Piroxicam
h. Asam Mefenamat
i. Ibuprofen
j. Amoxicilin
k. Antasida
l. Salep Mata (Chlorampenicol)
m. Tetes Mata (Chlorampenicol)
n. Salep Kulit (Polymisn, Bacytracm, Gentanism, Hidrocortison,
Betametasone)\
o. Salep 2-4
p. Tetes Telinga (Fend Glyserm)
q. Zinc
r. Oralit
s. Cotrimoxa Zole Syrup Anak
t. Kalium Permagaenat
u. Vitamin B1, B6, B12
6. Resume

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No.445/008/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG
PENGENDALIAN DOKUMEN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan


/program dan pelayanan kesehatan Puskesmas perlu
dibentuk sistem pengendalian dokumen di Puskesmas
Lampasi agar memudahkan didalam pengelolaan,
penyimpanan dan pencarian untuk diberlakukan
b. pelaksanaannya;
bahwa pedoman didalam pengelolaan dokumen di
Puskesmas, baik dokumen yang bertalian dengan
dokumen administrasi Puskesmas maupun dokumen
c. akreditasi Puskesmas:
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009
Nomor144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
2. 5063);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108,
3. Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
pembentukan peraturan perundang-undangan
(Lembaran Negara RI Tahun 2004, Tambahan
4. Lembaran Negara Nomor 53);
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-
pokok kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 304)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara tahun 1999
5. Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 53);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
6. tentang Puskesmas;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Tehnik
Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Penetapan Pengendalian Dokumen Di Puskesmas
KEDUA : Lampasi;
Sistem Pengendalian dokumen di Puskesmas wajib
mentaati ketentuan dalam kebijakan ini sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
KETIGA : terpisahkan dari surat keputusan ini;
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI :PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN
Nomor : 445/008/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS LAMPASI

1. Pengendalian Dokumen Puskesmas dengan sistem pengelolaan dokumen


/ surat-menyurat, yang meliputi sistem penomoran maupun
penyimpanan dokumen Puskesmas, baik dokumen perkantoran maupun
dokumen akreditasi Puskesmas;
2. Dokumen eksternal adalah : buku, peraturan, standar, surat keputusan,
kebijakan yang merupakan acuan/referensi didalam penyusunan
dokumen akreditasi Puskesmas;
3. Dokumen/Arsip Aktif adalah dokumen yang frekuensi pemakaian masih
tinggi/masih dipakai didalam kegiatan, dan masih disimpan diunit-unit
pelayanan;
4. Dokumen/Arsip Inaktif adalah dokumen yang frekuensi pemakaiannya
sudah rendah/ sudah tidak dipakai, untuk dokumen rekam medic
apabila pasien yang sudah mati atau sudah pindah;
5. Master Dokumen adalah dokumen akreditasi yang telah lengkap/telah
dinomori, disyahkan dan ditandatangani namun belum dibubuhi cap
Puskesmas;
6. Kelompok Dokumen adalah kelompok jenis-jenis dokumen /rekaman
(contoh kelompok SPO);

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/009/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
KOMUNIKASI INTERNAL
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa agar pelayanan di Puskesmas Lampasi dapat


terlaksana dengan baik dan terkendali, perlu adanya
komunikasi yang baik diantara petugas puskesmas
yang ada;
b. bahwa diperlukan suatu komunikasi internal untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi di
Puskesmas dan mencarikan solusinya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b
diatas perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
Puskesmas Lampasi.

MENGINGAT : a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
b. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 Tanggal 25 April 2005 tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Laws )
di Puskesmas;
e. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
f. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);
g. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
KOMUNIKASI INTERNAL DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lamposi Tigo Nagori tentang Komunikasi Internal di
Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Komunikasi internal dilakukan berdasarkan jenjang
organisasi yang telah disusun yang dapat dilakukan dari
bawah ke atas ataupun sebaliknya;
KETIGA : Komunikasi internal yang dimaksud dalam diktum dua
dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui rapat
rutin Puskesmas;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/010/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa agar pelayanan di Puskesmas Lampasi dapat


terlaksana dengan baik dan terkontrol, perlu adanya
manajemen risiko dalam mengidentifikasi,
menganalisa dan menjawab faktor-faktor risiko pada
kegiatan di Puskesmas Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 Tanggal 25 April 2005 tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Laws ) di
Puskesmas;
5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh
Tahun 2010 Nomor 3);
7. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DI PUSKESMAS
LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lamposi tentang Penerapan Manajemen Risiko di
Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Penerapan Manajemen Risiko di Puskesmas Lampasi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu diuraikan
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN
Nomor : 445/010/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DI PUSKESMAS LAMPASI

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
Puskesmas yaitu :
a. keselamatan pasien (patient safety),
b. keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
c. keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdampak
terhadap
d. keselamatan pasien dan petugas,
e. keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” Puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas.
Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas , yang harus dikelola secara professional,
komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan
Lampasiaya, beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin
canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan
non profesi yang memberikan pelayanan. Keberagaman dan kerutinan
pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan
insiden. Karena itu Puskesmas Lampasi perlu melakukan pengelolaan risiko
dalam suatu manajemen risiko yang professional, komprehensif dan
terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisasi dan dicegah sedini mungkin.

B.TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan program manajemen risiko di
Puskesmas Lampasi.

C.SASARAN
1. Tersedianya pedoman manajemen risiko dan
2. Tersedianya bukti sosialisasi pedoman manajemen risiko kepada
pimpinan unit layanan fungsional dan manajerial serta pegawai
Puskesmas Lampasi.

D.RUANG LINGKUP
a. Risiko terhadap pasien terkait pelayanan
b. Risiko terhadap staf medis
c. Risiko terhadap staf/ pegawai
d. Risiko terhadap sarana prasarana fasilitas/ asset Puskesmas
e. Risiko terhadap keuangan
f. Risiko-risiko lain
g. Risiko terhadap staf medis
h. Risiko terhadap staf/ pegawai
i. Risiko terhadap sarana prasarana fasilitas/ asset Puskesmas
j. Risiko terhadap keuangan
k. Risiko-risiko lain

PENGERTIAN
Definisi:
a. Manajemen risiko adalah proses untuk menciptakan dan
mengimplementasikan strategi, untuk meminimalkan kerugian akibat
kecelakaan pada manusia, sarana prasarana fasilitas dan keuangan
Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset
Puskesmas , dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer,
mekanisme pengendalian dan pencegahan.
b. Manajemen risiko adalah proses strategis untuk mengkreasikan dan
menerapkan secara langsung untuk meminimalisasi kejadian tidak
diharapkan.
c. Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,
menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk
menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
d. Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah
terjadi (reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan
manajemen risiko terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan
pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan.

ELEMEN KUNCI DISAIN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


a. Tujuan
Tujuan disain program manajemen risiko adalah:
 Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaiki
pelayanan kepada pasien,melalui identifikasi dan analisa, untuk
mengurangi risikoyang dapat mencegah pasien dari cedera atau
kecacatan terkait keselamatan pasien.
 Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegah
penyimpangan hasil, melalui pendekatan sistematis, terkoordinasi
dan berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
 Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmas
akibat kehilangan karena terjadinya insiden, akibat manajemen
yang tidak efektif, dengan meningkatkan perbaikan
berkesinambungan pada proses pelayanan pasien melalui
lingkungan yang diciptakan dengan aman.

b. Kewenangan.
1. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh selaku pemilik puskesmas,
memiliki tanggung jawab utama menjamin penyediaan lingkungan
yang aman untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dinas
Kesehatan Kota Payakumbuh mendelegasikan kewenangan kepada
Kepala Puskesmas LAMPASI untuk membentuk organisasi
manajemen risiko yang komprehensif dan berperan secara luas.
2. Kepala Puskesmas Lampasi menugaskan kepada Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien untuk membentuk satuan tugas
manajemen resiko masuk dalam struktur Tim PMKP.
3. Satuan tugas manajemen resiko bertanggung jawab
mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko dengan Kepala
Puskesmas, semua anggota staf medis, semua pegawai dan dengan
pihak luar Puskesmas.

c. Koordinasi.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas
yang sangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen
risiko, Puskesmas harus menetapkan mekanisme koordinasi baik secara
formal maupun informal antara manajemen risiko professional dengan
semua unit layanan struktural dan fungsional Puskesmas serta fungsi lain
di dalam dan di luar Puskesmas.
Manajemen risiko profesional perlu menetapkan mekanisme komunikasi
dengan orang-orang kunci dalam organisasi:
 Kepala dan para pimpinan unit layanan di Puskesmas berfungsi
sebagai pembuat keputusan untuk berbagai kegiatan penting dalam
program manajemen risiko.Pimpinan Unit Kesehatan Perorangan
(UKP) berfungsi sebagai penghubung antara program manajemen
risiko dan staf medis, membantu manajemen risiko dalam koordinasi
kepada para dokter, untuk memastikan bahwa organisasi melakukan
clinical appointment staf medis, kredensial, cilinical privilege dan
prosedur disiplin telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Bagian Keuangan bertanggung-jawab dalam pembiayaan dan
memberikan informasi yang berharga untuk program manajemen
risiko, mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana yang ada
dan mengawasi kinerja analisis keuangan Puskesmas.
Bagian Umum dan Kepegawaian, bertanggung jawab untuk
mengembangkan efektifitas uraian tugas dan proses penilaian
kinerja, pemeriksaan latar belakang pegawai dan uji kompetensi,
verifikasi izin dan sertifikasi,pemberian cuti pegawai dan
pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala yang semuanya
penting untuk mencegah serta melindungi staf medis yang
melakukan tindakan/ pelayanan.
 Ketua K3 Puskesmas memiliki tanggung jawab utama membantu
manajemen risiko dalam melakukan fire safety, manajemen bahan
Lampasiaya, kesiapsiagaan darurat dan keselamatan staf.
 Ketua Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien memiliki
tanggung jawab utama membantu manajemen risiko dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas dan keselamatan pasien.

d. Tanggung Jawab
Satuan tugas manajemen resiko adalah bagian dari struktur manajemen
puncak dibawah Kepala. Tugasnya adalah mencegah kerugian (loss
prevention) misalnya dengan inspeksi keamanan, pendidikan karyawan,
analisa statistik tentang sumber potensial klaim dan mengendalikan
kerugian (loss control), dengan cara mengidentifikasi, investigasi,
mengevaluasi, memonitor, mengukur, menangani klaim dan mengatasi
risiko yang terkait dengan sumber daya manusia, sistem prosedur,
pengawasan internal maupun gabungannya.
1. Tugas satuan tugas manajemen resiko sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi kerugian sebagai berikut :
 Mengembangkan mekanisme identifikasi risiko seperti laporan
insiden, rujukan staf, tinjauan rekam medik, tinjauan keluhan
pasien.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan kolaborasi dengan
iunit layanan terkait seperti : manajemen mutu, kepelayanan, staf
medis dan kontrol infeksi.
 Mengembangkan statistik dan laporan kualitatif, trend dan pola
manajemen risiko
 Mengembangkan aturan dan prosedur di area yang rentan terjadi
risiko seperti informed consent, kerahasiaan dan penanganan
kejadian sentinel.
2. Tanggung jawab satuan tugas manajemen resiko dibagi dalam enam
bagian :
a. Pengurangan dan pencegahan kehilangan
b. Manajemen klaim
c. Pembiayaan risiko
d. Pelaksanaan akreditasi dan kebijakan
e. Pelaksanaan manajemen risiko
f. Etika

Pelaporan kinerja tahunan menilai pencapaian dan pengembangan


manajemen risiko, mengukur tujuan dan sasaran manajemen risiko secara
spesifik. Manajemen risiko harus menyiapkan laporan tahunan untuk
menentukan kegiatan selanjutnya,melaporkan kemajuan untuk
menetapkan tujuan Puskesmas.
TUJUAN
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk melestarikan aset,
meningkatkan mutu pelayanan dan memanfaatkan proses untuk
mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan risiko kerugian.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan:


1. Mengidentifikasi semua risiko dan bahaya untuk mencegah dan
memperbaiki kondisi Lampasi yang dapat menimbulkan risiko yang
tidak perlu untuk pegawai, pasien dan lain - lain.
2. Review kinerja semua pegawai yang melaksanakan pelayanan pasien
untuk mengidentifikasi dan memperbaiki praktek-praktek yang dapat
menimbulkan risiko yang tidak perlu untuk pegawai, pasien dan lain-
lain.
3. Meninjau kebijakan dan prosedur untuk direvisi agar dihasilkan
pelayanan yang sesuai, dan dilakukan monitoring agar tidak terjadi hal-
hal yang merugikan.
4. Investigasi kejadian tidak diharapkan untuk menilai dan menentukan
bagaimana agar kejadian serupa dapat dihindari untuk mengontrol
kerugian.
5. Menangani keluhan, menyelesaikan sengketa dan meningkatkan mutu
pelayanan pasien dan layanan yang terkait.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO


Program manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi, menilai,
mencegah dan mengontrol kerugian yang timbul akibat cedera pada pegawai,
kewajiban pembayaran hutang, properti, kepatuhan terhadap peraturan dan
kerugian lain yang timbul dalam proses kegiatan.
Program manajemen risiko mencakup pencegahan kehilangan, kontrol
dan kegiatan peningkatan mutu berkesinambungan. Upaya tim untuk
melaksanakan program manajemen risiko mencakup dokter, administrator,
manajemen, pengawas dan karyawan front line untuk mengidentifikasi,
meninjau, mengevaluasi dan pengendalian risiko yang mengganggu mutu
pelayanan pasien, keselamatan. Layanan diberikanuntuk melakukan tindakan
korektif dan pencegahan tepat yang diperlukan.
Cakupan/ ruang lingkup manajemen risiko:
a. Terkait dengan pelayanan pasien
b. Terkait dengan staf medis
c. Terkait dengan karyawan
d. Terkait dengan property
e. Keuangan
f. Lain – lain
A. Risiko terkait pelayanan pasien:
 Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien.
 Konsekuensi hasil pengobatan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
 Kerahasiaan dan pemberian informasi yang sesuai.
 Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
 Pasien diberitahu tentang risiko
 Pengobatan yang nondiskriminatif.
 Perlindungan barang berharga pasien dari kerugian atau kerusakan
B. Risiko terkait staf medis.
 Apakah telah dilakukan kredensial terhadap staf medis ?
 Apakah tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur
baku ?
 Apakah pasien dikelola dengan benar?
 Apakah staf yang kita miliki telah cukup dilatih?
C. Risiko terkait pegawai.
 Menjaga lingkungan yang aman.
 Kebijakan kesehatan pegawai.
D. Risiko terkait property.
 Melindungi aset dari kerugian akibat kebakaran, banjir, dll
 Catatan rekam medik pasien non-elektronik , dan catatan keuangan,
dilindungi dari kerusakan atau perusakan.
 Ikatan kerja sama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari kerugian
E. Risiko lain-lain:
 Manajemen bahan Lampasiaya lainnya: kimia, radioaktif, bahan biologis
menular, manajemen limbah.
 Risiko terkait hukum dan peraturan

PROSES MANAJEMEN RISIKO


Manajemen risiko adalah proses yang berkesinambungan dan
berkelanjutan. Risiko mungkin terpapar kepada pasien, staf, pengunjung dan
organisasi yang terus-menerus berubah danharus diidentifikasi.
Program manajemen risiko menggunakan 5 tahapan proses yaitu:
1. Tetapkan konteks.
2. Identifikasi risiko.
3. Analisis risiko.
4. Evaluasi risiko.
5. Kelola risiko.

Risk Management Process


Tahap 1: Tetapkan Konteks.
Pada tahapan ini:
 Identifikasi dan pahami kegiatan operasional di lingkungan Puskesmas
dan strategi program manajemen risiko layanan kesehatan yang efektif
 Tetapkan parameter organisasi dan lingkungan di mana proses
manajemen risiko harus ditempatkan, tujuan dari aktivitas risiko dan
konsekuensi potensial yang dapat timbul dari pengaruh internal dan
eksternal.
Tujuan, sasaran, strategi, ruang lingkup, dan parameter kegiatan, atau
bagian dari organisasi Puskesmas dimana proses manajemen risiko
sedang diterapkan, harus ditetapkan. Proses harus dipertimbangkan
dengan seksama sesuai kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya,
manfaat dan peluang. Perlu ditentukan pula kebutuhan sumberdaya
dan catatan yang harus didokumentasikan dan dipelihara.
Ketika menentukan ruang lingkup program manajemen resiko secara
mendalam, harus dipertimbangkan apakah proses manajemen risiko
mencakup pelayanan yang banyak masalah, atau terbatas pada area
praktik klinis spesifiik, unit pelayanan, fungsi, atau area proyek.

Tahap 2: Identifikasi Risiko.


Identifikasi risiko internal dan eksternal yang dapat menimbulkan
ancaman sistem kesehatan, organisasi Puskesmas, unit pelayanan
Puskesmas, atau pasien. Identifikasi risiko komprehensif sangat penting dan
harus dikelola menggunakan proses sistematis yang terstruktur dengan baik,
karena potensi risiko yang tidak diidentifikasi pada tahap ini akan dik
ecualikan dari analisis dan pelayanan lebih lanjut. Semua materi risiko harus
diidentifikasi, apakah mereka berada di bawah kontrol organisasi manajemen
risiko.
Dari waktu ke waktu, semua risiko yang signifikan di tingkat nasional
(sistem kesehatan), tingkat Puskesmas, unit pelayanan atau tingkat tim harus
diidentifikasi, dinilai, dikelola dan dipantau. Untuk memulai proses,
perludilakukan identifikasi dan penentuan prioritas risiko pelayanan
kesehatan internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman.
Identifikasi risiko memerlukan pemahaman yang mendalam dari para
eksekutif layanan kesehatan terhadap komponen-komponen berikut:
1. Sumber risiko atau bahaya yang berpotensi menimbulkan kerugian;
2. Insiden yang terjadi dan dampaknya pada Puskesmas atau stakeholder
internal / eksternal;
3. Identifikasi konsekuensi, hasil dan dampak klinis risiko atau insidendi
Puskesmas atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan
Puskesmas;
4. Faktor kontributor (apa dan mengapa) terhadap terjadinya risiko klinis
atau bahaya dan insiden yang terjadi;
5. Kapan dan di mana risiko klinis atau bahaya dapat terjadi.
Identifikasi adalah elemen yang penting dalam manajemen risiko karena
risiko tidak akan efektif ditangani bila tidak dilakukan identifikasi. Satuan
tugas manajemen resiko dapat menggunakan berbagai informasi untuk
mengidentifikasi potensi risiko. Identifikasi risiko dapat dilakukan secara
reaktif dan proaktif.
Beberapa sumber informasi untuk identifikasi risiko yang dapat dipakai
seperti:
 Daftar keluhan pasien,
 Hasil survei kepuasan,
 Diskusi dengan pimpinan unit layanan serta staf dan mitra kerja,
 Laporan insiden.

Tahap 3: Analisis Risiko.


Tahap analisis dilakukan setelah tahap identifikasi. Organisasi
manajemen risiko harus melakukan analisa secara sistematis terhadap system
kesehatan, organisasi Puskesmas , unit pelayanan dan semua iunit layanan,
untuk memahami risiko, mengidentifikasi tugas agar dapat menentukan
tindakan lebih lanjut. Perlu proses sistematis untuk memahami sifat risiko
dan menyimpulkan tingkat risiko, memisahkan risiko kecil yang dapat
diterima serta risiko besar, serta menyediakan data untuk membantu evaluasi
dan pelayanan.
Pada umumnya risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian keuangan
akan menjadi prioritas intervensi. Makin besar kerugian yang akan terjadi,
makin segera tindakan harus dilakukan. Analisis dilakukan dengan
melakukan risk grading/ tingkatan risiko untuk menentukan keparahan dari
tiap risiko dengan cara memeriksa kecenderungan terjadinya risiko dan
akibatnya bila hal ini terjadi, Analisis risiko harus mempertimbangkan bahwa
telah ada kontrol atasrisiko saat ini, termasuk kemungkinan keparahan
apabila risiko tersebut muncul menjadi sebuah insiden (risiko yang potensial
menjadi insiden),dan kemungkinan terjadinya insiden.
Penilaian dan rangking risiko dilakukan menggunakan kategori kemungkinan
dan konsekuensi.

Tahap 4: Evaluasi Dan Rangking Risiko.


Mengevaluasi risiko dan membandingkan kriteria risiko yang diterima
untukdikembangkan dalam daftar prioritas risiko yang akan ditindak
lanjuti.Melakukan evaluasi risiko dan prioritas risiko dengan cara
membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama analisis dengan kriteria
risiko yang ditentukan sebelumnya, dan mengembangkan daftarprioritas risiko
untuk menentukan tindak lanjut.
Saat menyusun evaluasi kriteria layanan kesehatan, harus dilakukan
identifikasi untuk menentukan tingkat risiko secara internal maupun
eksternal yang siap diterima puskesmas. Kriteria risiko digunakan untuk
menilai dan menentukan peringkat risiko, yang menunjukkan bahwa bila
risiko diterima puskesmas, maka harus berhasil dilaksanakan.
Dalam mengevaluasi kriteria risiko mungkin dipengaruhi oleh persepsi
internal, eksternal dan persyaratan hukum. Penentuan kriteria sejak awal
merupakan hal yang sangat penting.

Tahap 5: Pengelolaan Risiko.


Bila memungkinkan paparan risiko perlu dieliminasi. Contohnya
memperbaiki alat yang rusak, memberikan pendidikan pada staf medis yang
belum mendapatkan edukasi tentang prosedur pengoperasian alat. Bila risiko
tidak dapat dieliminasi, maka perlu dicari teknik lain untuk menurunkan
risiko kerugian.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisa risiko, maka satuan tugas
manajemen resikoharus menangani dan mengendalikan risiko tersebut.
Ada dua pendekatan dasar:
1. Mengendalikan risiko (risk control).
Risiko sedapat mungkin dihindari karena puskesmas tidak berani
mengambil risiko dengan metode berikut.
 Menghindari risiko (risk avoidance),
Adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari pajanan
terhadap risiko dengan cara:
o Menolak risiko atau menerima dan melaksanakan suatu kegiatan
walaupun hanya untuk sementara
o Meninjau kembali risiko yang telanjur diterima atau segera
menghentikan kegiatan itu begitu diketahui mengandung risiko.
 Mengendalikan kerugian dengan mencegah dan mengurangi
kemungkinan terjadinya insiden yang menimbulkan kerugian dengan
cara :
o Mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian
2. Menanggung risiko (risk retention).
Risiko diterima dan ditangani sendiri oleh puskesmas. Artinya
puskesmas mentolerir terjadinya kerugian untuk mencegah
terganggunya kegiatan operasional puskesmas dengan menyediakan
sejumlah dana untuk menanggulanginya

PEMANTAUAN DAN TINJAUAN


Memantau dan meninjau risiko yang sedang berjalan, penting untuk
memastikan bahwa rencana organisasi manajemen risiko puskesmas tetap
relevan. Mengingat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan “kemungkinan dan dampak risiko” setiap saat, maka manajemen
risiko harus melakukan pemantauan berulang kali, serta meninjau kembali
setiap langkahdalam proses manajemen risiko.
Penentuan prioritas risiko dan perencanaan kegiatan, memperhitungkan
laporan insiden internal, informasi audit, keluhan dan isu-isu perorangan,
serta persyaratan dan panduan tingkat nasional.
Pimpinan unit layanan secara sistematis harus menyusun prioritas
risiko menurut keparahan risiko (sesuai warna/ bands risiko), dan melakukan
kontrol di tingkat unit layanan.Tindak lanjut dilakukan oleh manajer level
tertentu tergantung tingkat keparahan risiko (sesuai warna/ bands risiko).
Tujuan utama pemantauan adalah:
1. Untuk mengembangkan sebuah daftar risiko (risk register) secara
komprehensif yang diprioritaskan untuk membuat rencana tindakan
terhadap risiko yang signifikan dan moderat.
2. Untuk mengembangkan daftar risiko internal dan rencana kegiatan
untuk semua unit layanan.
3. Untuk mengembangkan profil utama risiko dan risiko signifikan yang
mungkin timbul dari kegiatan puskesmas serta untuk menganalisis
risiko yang berdampak terhadap keuangan, kemungkinan risiko yang
mungkin muncul menjadi insiden dan kemungkinan untuk mengontrol.

SISTEM PELAPORAN INSIDEN


Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang
tidak konsisten dengan kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di
puskesmas terutama untuk pelayanan kepada pasien. Saat ini laporan insiden
diwajibkan bagi setiap RS dan Puskesmas seperti tercantum dalam UU RS no
44 tahun 2009 pasal 43 dan Standar Akreditasi RS - KARS.
Secara umum maksud laporan insiden adalah untuk mengingatkan
kepada manajemen risiko bahwa ada keadaan yang mengancam terjadinya
klaim. Identifikasi akan membantu langkah - langkah yang akan diambil
puskesmas terhadap risiko tersebut.
Tujuan umum laporan insiden (KKP Puskesmas):
 Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KTC, KNC) dan Kondisi
Potensial cedera (KPC) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Tujuan Khusus Laporan Insiden (KKP Puskesmas) :
1. Puskesmas (Internal)
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden di
Puskesmas.
b. Diketahui penyebab insiden sampai pada akar masalah.
c. Pembelajaran dan perbaikan asuhan kepada pasien untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali.
2. KKP-RS (Eksternal)
a. Diperolehnya data peta nasional angka insiden
b. Pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien bagi puskesmas lain.
c. Ditetapkannya langkah2 praktis.
Laporan insiden terdiri dari :
1. Laporan insiden RS (Internal): Pelaporan secara tertulis setiap kondisi
potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien, keluarga,
pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di Puskesmas.
2. Laporan insiden keselamatan pasien eksternal: Pelaporan secara anonim
dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan insiden
keselamatan pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab,
rekomendasi, dan solusinya.
Jenis-jenis insiden dan kondisi yang harus dilaporkan sebagai berikut:
1. Kejadian sentinel adalah insiden yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius sebagai berikut (Standar Akreditasi Internasional RS
– JCI ) :
a. Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh
bunuh diri)
b. Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.
c. Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah.
d. Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang
bukan orang tuanya.
2. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden
yang mengakibatkan cedera pada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang
sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya
insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang
sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
Tipe Insiden :
a) Administrasi Klinis
b) Proses / Prosedur klinis
c) Dokumentasi
d) Proses Medikasi / Cairan Infus
e) Oxigen
f) Alat Medis
g) Perilaku pasien
h) Pasien jatuh
i) Pasien Kecelakaan
j) Infrastruktur / Sarana / Bangunan
k) Sumber daya / Manajemen
l) Laboratorium
Siapa yang bertanggung jawab dalam pelaporan insiden?
o Staf RS yang pertama menemukan kejadian
o Staf RS yang terlibat dengan kejadian atau supervisornya

INVESTIGASI INSIDEN
Invesigasi insiden adalah proses pengkajian ulang laporan insiden
denganmencatat ringkasan kejadian secara kronologis dan mengidentifikasi
masalah pelayanan/Care Management Problem, mencatat staf yg terlibat dan
mewawancarai mereka.
Investigasi insiden terdiri dari :
a. Investigasi Sederhana
Langkah-langkah melakukan investigasi sederhana:
1. Pengumpulan data: observasi, dokumentasi dan interview
(wawancara).
2. Tentukan penyebab insiden dengan menggunakan 5 why :
 Penyebab langsung (immediate/ direct cause): penyebab yang
berhubungan langsung dengan insiden/ dampak terhadap pasien.
 Akar masalah (root cause): penyebab yang melatarbelakangi
penyebab langsung (underlying cause).
3. Rekomendasi: tentukan penanggung jawab dan tanggal pelaksanaan
4. Tindakan yang akan dilakukan: tentukan penanggung jawab dan
tanggal pelaksanaan.
b. Investigasi Komprehensif / Root Cause Analysis
RCA adalah metode evaluasi terstuktur untuk identifikasi akar
masalah dari kejadian tidak diharapkan dan tindakan adekuat untuk
mencegah kejadian yang sama berulang kembali.
Metode proses analisis yang dapat digunakan secara retrospektif
untuk mengidentifikasi faktor2 yang menyebabkan kejadian tidak
diharapkan (KTD).
Proses RCA merupakan gambaran kritis sistem manajemen mutu
dan keselamatan karena dapat menjawab pertanyaan2 untuk hal2 yg
berisiko tinggi, seperti:
 Apa yang terjadi (aktual)
 Apa yang harusnya terjadi (kebijakan)
 Mengapa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah agar
tidak terjadi kembali (tindakan/outcome?)
 Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tindakan kita dapat
meningkatkan keselamatan pasien? (melalui pengukuran)

Langkah-Langkah RCA/ Analisa Akar Masalah :


1. Identifikasi Insiden yang akan di investigasi
2. Tentukan Tim Investigator
3. Kumpulkan data & informasi
 Observasi
 Dokumentasi
 Interview
4. Petakan Kronologi kejadian
 Narrative Chronology,
 Timeline,
 Tabular Timeline,
 Time Person Grid.
5. Identifikasi CMP ( Care Management Problem )
 ( Brainstorming, Brainwriting )
6. Analisis Informasi
 5 Why’s,
 Analisis Perubahan
 Analisis Penghalang
 FishBone / Analisis Tulang Ikan
7. Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement

EVALUASI PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


Program manajemen risiko dan kemajuan untuk mencapai tujuan yang
telah disusun dalam rencana, ditinjau minimal setiap tahun oleh Dinas
Kesehatan Kota Payakumbuh.

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
NOMOR : 445/011/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENGELOLA KEUANGAN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENIMBANG : a. bahwa didalam pengelolaan anggaran Puskesmas


mengacu pada pengelolaan anggaran pemerintah Kota
b. Payakumbuh;
bahwa di dalam pengelolaan anggaran BLUD dan BOK
anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk
pelayanan di dalam gedung puskesmas, maupun untuk
pelaksanaan program kegiatan puskesmas perlu
dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi
c. dalam penggunaan anggaran;
bahwa Kepala Puskesmas dan penanggung jawab
program puskesmas menunjukkan profesionalisme
dalam mengelola keuangan pelayanan dipandang perlu
d. menunjuk pengelola keungan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas.

MENGINGAT : a. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
b. Keputusan Menteri Kesehatan No 828 tentang
petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
kesehatan Kabupaten Kota;
c. Peraturan pemeritah Nomer 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi perangkat daerah Tahun 2007 Nomer 89;
d. Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor KEP/25/25/M.PAN/2/2004. Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah;
e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/ 2003, tentang Pedoman
f. Umum; Penyelenggaraan pelayanan Publik;
g. Pedoman Manajemen puskesmas sebagai tindak lanjut
dari Keputusan mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomer 128 MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PEGELOLA KEUANGAN
KESATU : Kepala Puskesmas Lampasi dan penanggung jawab
program puskesmas menunjukkan profesionalisme
dalam mengelola keuangan pelayanan dengan
menunjuk pengelola keuangan sebagi berikut:
FITRI YENI,AMKG sebagai Bendahara BLUD
NOFRINA YOSEPHIN,Amd.Keb sebagai Bendahara BOK
NETI HERAWATI sebagai Kasir Pengeluaran
NOFI FITRI RIANDINI,Am.Rm sebagai Kasir
KEDUA : Penerimaan;
Adapun untuk uraian tugas dan tanggung jawab
KETIGA : pengelola keuangan terlampir;
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA

LAMPIRAN
NOMOR : 445/011/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI DI PUSKESMAS LAMPASI

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN


1. Sub Bagian Keuangan dan Aset
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub – sub unit pelayanan yang
berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan untuk
pelaksanaan tugas.
c. Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi.
d. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
e. Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada,
melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada kepala Tata Usaha.
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
2. Bendahara Pengeluaran
Bendahara pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan
uang untuk pelaksanaan APBN. Mempunyai tugas:
a. Melaksanakan tugas kebendaharaan sesuai dengan peraturan yang
berlaku
b. Memungut dan menyetorkan penerimaan pajak-pajak ke Kantor Kas
Negara
c. Membuat laporan keadaan kas bulanan untuk disahkan PPK dan
mengirim ke KPA
d. Memberikan copy dokumen SPM dan SP2D kepada Petugas SAK
(UAKPA) dan SIMAK-BMN
3. Pengelola Keuangan Puskesmas
Setiap Puskesmas terdapat satu petugas sebagai pengelola keuangan
Puskesmas. Petugas tersebut sebagai staf Bendahara Pengeluaran yang
bertugas di Puskesmas. Mempunyai tugas:
a. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang
dikelolanya ke dalam Buku Kas Tunai dan mempertanggungjawabkan
dan melaporkan dalam format Suart Penyataan Tanggungjawab Belanja
(SPTB)
b. Mempertanggungjawabkan uang yang diterima dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak penyelenggaraan kegiatan selesai
dilaksanakan dengan menyerahkan:
 SPTB kepada Bendahara dengan lampiran asli bukti-bukti
pengeluaran di Puskesmas.
 Laporan penyelenggaraan termasuk jumlah anggaran dan biaya
yang digunakan dalam kegiatan dimaksud
 Pengembalian sisa uang yang tidak digunakan (bila ada).
c. Membuat laporan pada akhir bulan sebagai pertanggungjawaban atas
penetapanya sebagai Pengelola Keuangan Puskesmas.
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/012/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa hak untuk memperoleh informasi merupakan


prasyarat yang mendasar dalam rangka mewujudkan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas;
b. bahwa untuk tersedianya informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan perlu didukung data yang
lengkap, akurat dan faktual;
c. bahwa keterbukaan informasi publik merupakan
sarana dalam mengoptimalkan partisipasi dan
pengawasan publik dalam proses penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan
c diatas perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
Puskesmas Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayaanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lamposi Tigo Nagori tentang Ketersediaan Data dan
Informasi di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Ketersediaan Data dan Informasi di Puskesmas Lampasi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu diuraikan
dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam penetapannya

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi


HARIKA PUTRA

LAMPIRAN
NOMOR : 445/012/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI DI PUSKESMAS LAMPASI

A. DESKRIPSI SINGKAT
Sistem informasi merupakan bagian penting dalam suatu organisasi,
termasuk Puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus)
merupakan suatu tatanan atau peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen Puskesmas dalam mencapai
sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Simpus diharapkan dapat
meningkatkan manajemen Puskesmas secara lebih berhasilguna dan
berdayaguna melalui pemanfaatan secara optimal dari Sistem
Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Simpus merupakan
prosedur pemprosesan data berdasarkann teknologi informasi dan
diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dann efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

B. DEFINISI DATA & INFORMASI


1. Data adalah fakta yang diperoleh melalui upaya pengumpulan atau
perhitungan dengan tujuan tertentu.
2. Informasi adalah kumpulan data / fakta yang dikomunikasikan
untuk dapat dimanfaatkan dalam mengambil suatu keputusan.
3. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah informasi tentang
kesehatan yang dibangun dari fakta/kebenaran yang dikumpulkan
dan diolah menurut tujuan tertentu dan bersifat dinamis menurut
perjalanan waktu yang terus berubah. Secara struktural, sistem
informasi kesehatan meliputi petugas, instrumen pencatatan dan
pelaporab, mempunyai isi tertentu dan diselenggarakan menurut
prosedur tertentu.

Analisis: Deskriptif / Analitik


 Indikator
 Perbandingan (Populasi, tempat dan waktu)
 Proyeksi Penduduk
 Time series analysis
 Association
 Perencanaan
 Evaluasi pelayanan kesehatan

C. PENGELOLAAN DATA & INFORMASI

PENGELOLAAN SIMPUS
INPUT PROSES OUT PUT
1. SDM *Manajemen Data: *Informasi
2. Sarana 1. Data entry dimanfaatkan untuk:
3. Dana 2. Validasi data 1. Mendukung
4. Metode 3. Rekapitulasi data manajemen
4. Analisis data organisasi
5. Interpretasi data (Puskesmas)  (P1,
6. Penyajian data P2, P3)
7. Distribusi data 2. Mendukung
manajemen
program dalam
perencanaan,
monitoring dan
evalluasi program
(6 program pokok +
program
pengembangan)
3. Dasar pengambilan
keputusan
4. Masukan bagi
Dinas lain / Lintas
sektoral yang
membutuhkan
D. CONTOH PERMASALAHAN PENGELOLAAN DATA DI PUSKESMAS
Selama ini banyak masalah yang berkaitan dengan sistem pencatatan
dan pelaporan puskesmas serta pengelolaan data di Puskesmas.
Masalah-masalah tersebut antara lain:
1. Redundansi Data
Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data
sehingga kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai
akibatnya, pelayanan pun menjadi lambat.
2. Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat mennyebabkan data tidak
sinkron dan informasi dari masing-masing bagian mempunyai
asumsi yang berbeda-beda
3. Human error
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
4. Ketidaklengkapan data
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat
dipergunakan secara optimal.
5. Ketidakakuratan data
Data yang dikumpulkan sering kali validitasnya dipertanyakan.
6. Tidak tepat waktu
Seringnya keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan
informasi yang didapatkan kurang dapat dimanfaatkan dengan baik
untuk menjadi dasar pengembilan keputusan.

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/013/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

TENTANG
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENGELOLA INFORMASI
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk melaksanakan Surat Keputusan Kepala


Puskesmas Lampasi No. /TU-AKR/I-2016 tentang
Kesediaan Data dan Informasi di Puskesmas Lampasi
perlu dibuatnya uraian tugas dan tanggungjawab dari
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen Puskesmas
(PPID Puskesmas) di Puskesmas Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayaanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA
INFORMASI DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lamposi Tigo Nagori tentang Uraian Tugas dan
Tanggungjawab Pengelola Informasi di Puskesmas
Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : PPID Puskesmas memiliki tugas dan tanggungjawab
sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan dan pengumpulan bahan
informasi dan dokumentasi dari unit kerja yang
menjadi cakupan kerja.
2. Menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan
memberikan pelayanan informasi kepada publik.
3. Melakukan verifikasi bahan informasi publik
4. Melakukan uji konsekuensi atas informasi yang
dikecualikan
5. Melakukan pemutakhiran informasi dan dokumentasi
6. Menyediakan informasi dan dokumentasi untuk
diakses oleh masyarakat
7. Menyampaikan informasi dan dokumentasi kepada
PPDID utama secara berkala dan sesuai kebutuhan;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam penetapannya

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi


HARIKA PUTRA

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/014/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN PROGRAM
DAN PASIEN PENGGUNA PELAYANAN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan


pasien di Puskesmas, pimpinan Puskesmas dan
petugas harus mengetahui dan mengerti hak dan
kewajiban pasien. Pasien pun perlu mendapatkan
informasi tentang hak dan kewajibannya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 32;
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran Pasal 53;
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayaanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN PROGRAM DAN PASIEN
PENGGUNA PELAYANAN DI PUSKESMAS LAMPASI

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan


Lampasi Tigo Nagari tentang Hak dan Kewajiban Sasaran
Program dan Pasien Pengguna Pelayanan di Puskesmas
Lampasi Tahun 2016;

KEDUA : Hak Sasaran Program dan Pasien Pengguna Pelayanan di


Puskesmas Lampasi, yaitu:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di Puskesmas.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan
tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Puskesmas.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain (second opinion) yang memiliki
Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Puskesmas.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya.
10. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya.
11. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu
pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Puskesmas.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Puskesmas terhadap dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
17. Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila
Puskesmas itu diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
KETIGA : Kewajiban Sasaran Program dan Pasien Pengguna
Pelayanan di Puskesmas Lampasi, yaitu:
1. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter
gigi.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana
pelayanan kesehatan.
4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/015/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
MEMENUHI HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA PELAYANAN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan


pasien di Puskesmas, pimpinan Puskesmas dan
petugas harus memenuhi hak dan kewajiban
pengguna pelayanan di Puskesmas Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 32;
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran Pasal 53;
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayaanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
MEMENUHI HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA
PELAYANAN DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lampasi Tigo Nagari tentang Memenuhi Hak dan
Kewajiban di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Pimpinan Puskesmas dan Petugas Puskesmas Lampasi
harus memenuhi hak dan kewajiban pengguna pelayanan
kesehatan di Puskesmas sesuai dengan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas tentang Hak Sasaran Program dan
Pasien Pengguna Pelayanan di Puskesmas Lampasi;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/017/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENYELENGGARAAN KONTRAK PIHAK KETIGA
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk kelancaran dan terlaksananya kegiatan


pelayanan di Puskesmas dibutuhkan kerjasama
dengan pihak ketiga dalam beberapa hal yang
dibutuhkan Puskesmas Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahuun 2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4761);
4. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Kerja Sama Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
8. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENYELENGGARAAN KONTRAK PIHAK KETIGA DI
PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Payakumbuh Selatan tentang Penyelenggaraan Kontrak
Pihak Ketiga di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Penyelenggaraan Kontrak Pihak Ketiga di Puskesmas
Lampasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu
diuraikan dalam Lampiran Keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
LAMPIRAN
NOMOR : 445/017/SK-A/Pusk-LPS/1/2016
TENTANG PENYELENGGARAAN KONTRAK PIHAK KETIGA DI PUSKESMAS
LAMPASI

PERJANJIAN KERJASAMA
PUSKESMAS LAMPASI
DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH Logo
Sekolah
DENGAN
SEKOLAH MENENGAH …………………………..
KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI

Nomor : 800/ / 421.101.107/2016


Nomor : …................... (nomor Administrasi Surat Sekolah)

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : dr.Harika Putra
Jabatan : Kepala Puskesmas Lampasi
Unit Kerja : Puskesmas Lampasi Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas Lampasi Kota
Payakumbuh, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ………………………..
Jabatan : Kepala Sekolah XXXX ………….
Unit Kerja : XXXXX
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Sekolah XXXX
….................... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Tanpa mengurangi ketentuan hukum yang berlaku, kedua belah pihak


sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam pasal – pasal berikut :

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Pelayanan kesehatan diberikan oleh Pihak pertama kepada siswa di sekolah


yang dikelola oleh Pihak Kedua dengan ketentuan :
1. Antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan
menandatangani Perjanjian Kerjasama Program Kesehatan di Sekolah.
2. Kriteria siswa yang dilayani adalah anak didik yang pada saat
pelayanan kesehatan terdaftar di sekolah tersebut.
3. Puskesmas adalah Puskesmas Lampasi Kota Payakumbuh.
4. Sekolah adalah XXXXX
5. Remaja adalah siswa dan siswi yang terdaftar di XXXXX

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2

1. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas


pelayanan kesehatan pada remaja / siswa.
2. Meningkatkan kemampuan hidup bersih dan sehat, serta derajat
kesehatan siswa dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal.
3. Menjadikan Puskesmas dan Sekolah sebagai sarana pembinaan,
promosi kesehatan, konseling, pendidikan ketrampilan hidup bersih
dan sehat, pelayanan kesehatan serta rujukan bagi remaja.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Pasal 3

Pelayanan Kesehatan Rutin yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pihak
pertama adalah sebagai berikut :
1. Melakukan penyuluhan secara berkala tentang Kesehatan reproduksi,
HIV/AIDS, Bahaya Narkoba, Bahaya Rokok kepada siswa 1 (satu)
tahun sekali.
2. Melakukan screening kesehatan pada siswa baru (Kelas I) 1 (satu)
tahun sekali.
3. Pemeriksaan gigi siswa kelas I setiap setahun sekali.
4. Melatih kader kesehatan remaja (KKR).
5. Melakukan survey dan intervensi PHBS tatanan sekolah.
6. Melakukan inspeksi sanitasi lingkungan sekolah.
7. Melakukan pembinaan keteladanan gizi dan isnpeksi sanitasi makanan
jajanan/ kantin sekolah.
8. Membina layanan terpadu Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan deteksi
dini Penyakit Tidak Menular (PTM)

Pasal 4

Jenis pelayanan dan kegiatan insidentil yang menjadi tanggung jawab pihak
Pertama:
1. Melatih siswa terpilih untuk kegiatan duta kesehatan remaja,
sosialisasi lomba poster dan lomba melukis tentang tema kesehatan
yang diadakan di lingkungan Dinas Kesehatan atau instansi terkait.
2. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan tema secara sesuai
permintaan dari pihak kedua.
3. Menerima rujukan layanan kesehatan remaja dan melakukan konseling
remaja beresiko masalah kesehatan atas rujukan dari sekolah.
4. Memberikan pelayanan kesehatan remaja melalui klinik Kesrepro dan
PKPR di Puskesmas.
5. Melakukan rujukan apabila diperlukan.
6. Memberikan pelatihan guru UKS.
7. Melakukan pemantauan dan pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah.
8. Melakukan koordinasi dengan TP UKS Kecamatan (Camat, UPT Diknas,
KUA, UPTD SLTP/SLTA)
Pasal 5
Pihak Kedua mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah.
2. Melakukan seleksi siswa yang akan menjadi kader kesehatan remaja.
3. Memfasilitasi pelatihan kader kesehatan remaja yang diselenggarakan
di sekolah maupun puskesmas.
4. Memantau pertumbuhan dan perkembangan kesehatan remaja dan
mencatat di Kartu Menuju Sehat Remaja
5. Berperan serta dalam screening kesehatan dengan memeriksa dan
mengisi data dan indikator kesehatan siswa yang diisi guru
a. Menyiapkan dan mengirimkan data nama dan jumlah siswa didik
serta tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) setiap awal tahun
ajaran baru.
b. Menyiapkan siswa di kelas pada waktu pelayanan kesehatan.
c. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
d. Menugaskan guru untuk mendampingi pelayanan kesehatan
rutin.
e. Melaksanakan skrining awal (penjaringan) kesehatan terhadap
siswa sesuai format pemeriksaan sebelum pemeriksaan oleh Pihak
Pertama.
6. Menggerakkan siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
7. Melakukan pendidikan kesehatan pada siswa.
8. Membina sarana keteladanan lingkungan
a. Menggerakkan siswa dan komunitas sekolah dalam pemeliharaan
dan pengawasan lingkungan sekolah (pengelolaan sampah, SPAL,
WC dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah, ruang UKS dan
ruang kelas)
b. Mencegah terbentuknya tempat pembiakan binatang penyebar
penyakit (lalat, nyamuk)
9. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
a. Memantau dan memeriksa kebersihan kuku, rambut, gigi, telinga
dan kebersihan diri remaja
b. Mengajarkan cara gosok gigi yang benar
10. Memantau dan mengamati kondisi khusus untuk rujukan lebih lanjut
terhadap siswa sebagai berikut:
a. Status gizi kurang dan lebih
b. Visus kurang
c. Buta warna
d. Penyimpangan perilaku seksual, pacaran lewat batas, onani,
masturbasi
e. Merokok
f. Penyalahgunaan Alkohol, NAPZA
g. Kehamilan di Luar Nikah
11. Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan yang dialami oleh
komunitas sekolah dan sekitarnya
12. Melakukan seleksi dan mengirimkan siswa yang akan mewakili
Kecamatan untuk Duta Kesehatan Remaja di tingkat Kota, Propinsi
maupun Nasional.
13. Menyediakan sarana kesehatan lingkungan sekolah yang memadai
(tempat mandi/WC, tempat cuci tangan, kantin sehat, taman sehat,
dsb)
14. Mengikuti dan aktif dalam Forum komunikasi terpadu TP UKS
SLTP/SLTA
15. Membina dan melaksanakan pencatatan dan pelaporan UKS

TEMPAT PELAYANAN
Pasal 6
Pelayanan kesehatan dapat dilakukan baik di sekolah maupun di Puskesmas
sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia.

WAKTU PELAYANAN
Pasal 7

Waktu pelayanan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

PEMBIAYAAN
Pasal 8

Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kerjasama ini, dibebankan kepada
Pihak Pertama dan Kedua sesuai kesepakatan dan ketentuan PERDA yang
berlaku.
3. Pembiayaan oleh Pihak Pertama meliputi:
a. Honor dan transport perjalanan dinas Petugas Puskesmas ke
sekolah dengan tujuan melakukan pelayanan kesehatan untuk
kegiatan rutin dan terjadwal.
b. Biaya penyelenggaraan rapat atau pelatihan yang diselenggarakan
di Puskesmas sesuai program kerja dan anggaran Puskesmas
4. Pembiayaan oleh Pihak Kedua meliputi :
a. Honor dan transport perjalanan dinas Petugas / Guru Sekolah ke
Puskesmas dalam rangka mengikuti kegiatan koordinasi maupun
pelatihan.
b. Biaya pengadaan sarana dan prasarana kesehatan serta obat-
obatan di UKS dan/ Sekolah.
c. Biaya konsumsi pelatihan yang diselenggarakan di sekolah.
d. Biaya pelayanan kesehatan siswa yang dirujuk ke Puskesmas
sesuai ketentuan Perda yang berlaku.

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN


Pasal 9

1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkan.


2. Perjanjian ini sepakat diperpanjang selama tidak ada keberatan dari
kedua belah pihak.

PENYELESAIAN DAN PERSELISIHAN


Pasal 10

Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah


pihak setuju menyelesaikan dengan musyawarah untuk mufakat.

ATURAN PERALIHAN
Pasal 11

Peninjauan Kembali Perjanjian ini sebelum batas waktu sebagaimana tersebut


dalam pasal 9, dapat dilakukan kedua belah pihak apabila ada perubahan
kebijakan pemerintah yang menyangkut kedua belah pihak.

ATURAN PENUTUP
Pasal 12

1. Perubahan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian


ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Hal – hal yang timbul pada pelaksanaan ini akan diatur kemudian atas
persetujuan kedua belah pihak.
Demikian perjanjian ini diketahui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

Dibuat dan ditandatangani di : Payakumbuh


Pada tanggal : …............. 2016

Pihak Pertama Pihak Kedua

dr. Harika Putra


NIP. 19860421 201101 1 001 ..................................

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH


PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/018/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK KERJA
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk kelancaran dan terlaksananya


kerjasama dengan pihak ketiga maka perlu ditetapkan
pengelola kontrak kerja pihak ketiga di Puskesmas
Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahuun 2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4761);
4. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Kerja Sama Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
8. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK KERJA DI
PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lampasi Tigo Nagari tentang Penetapan Pengelola
Kontrak Kerja di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Menunjuk Pegawai yang namanya tersebut pada kolom 2
pada lampiran Keputusan ini sebagai Pengelola Kontrak
Kerja di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KETIGA : Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengelola dan melaksanakan Kontrak Kerja dengan
pihak ketiga yang bekerja sama dengan Puskesmas
Lampasi.
b. Membuat MoU (Memorandum of Understanding)
dalam melakukan kontrak kerja sama.
c. Menyimpan dan mendokumentasikan MoU yang ada.
d. Petugas yang ditunjuk bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas Lampasi ;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
LAMPIRAN
NOMOR : 445/018/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK KERJA DI PUSKESMAS
LAMPASI

No. NAMA NIP JABATAN


1. Attaria Cleaning Service

2. Nefrizal Supir
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/019/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENGELOLA BARANG
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk melaksanakan Surat Keputusan Kepala


Puskesmas Lampasi No. 2.aj/TU-umum/V-2016
tentang Kesediaan Data dan Informasi di Puskesmas
Lampasi perlu dibuatnya uraian tugas dan
tanggungjawab dari Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumen Puskesmas (PPID Puskesmas) di Puskesmas
Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA
BARANG DI PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lampasi Tigo Nagari tentang Uraian Tugas dan
Tanggungjawab Pengelola Barang di Puskesmas Lampasi
Tahun 2016;
KEDUA : Tugas dan tanggungjawab Pengelola Barang sebagai
berikut:
1. Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang
milik daerah yang diperuntukan untuk Puskesmas.
2. Meneliti dan menghrahimpun dokumen pengadaan
barang yang diterima.
3. Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima
sesuai dengan dokumen pengadaan.
4. Mencatat barang milik daerah yang diterima ke
dalam buku/kartu barang.
5. Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam
persediaan.
6. Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan
stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala
SKPD.
7. Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di
masing-masing SKPD yang berasal dari APBD
maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu
Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan
(KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk
Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan
barang milik daerah.
8. Melakukan pencatatan barang milik daerah yang
dipelihara/diperbaiki ke dalam kartu pemeliharaan.
9. Menyiapkan Laporan barang Pengguna Semesteran
(LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan
(LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan
yang berada di SKPD kepada pengelola.
10. Menyiapkan usulan penghapusan barang milik
daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/020/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN LINGKUNGAN PUSKESMAS
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk kelancaran dan kenyamanan pelayanan


kesehatan di Puskesmas Lampasi perlu adanya
tim/petugas kebersihan yang bertanggungjawab atas
kebersihan lingkungan Puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-


pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3890);
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4125);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30
Tahuun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3175);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68
Tahuun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3866);
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Kerja Sama Daerah;
10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
KECAMATAN LAMPASI TIGO NAGARI TENTANG
PENANGGUNGJAWAB KEBERSIHAN DI PUSKESMAS
LAMPASI TAHUN 2016;
KESATU : Menunjuk Pegawai yang namanya tersebut pada kolom 2
pada lampiran Keputusan ini sebagai Penanggungjawab
Kebersihan di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab :
a. Bertanggungjawab atas kebersihan Puskesmas, baik
dalam maupun luar gedung.
b. Melakukan kegiatan pembersihan ruangan Puskesmas
setiap hari, baik pagi ataupun siang hari.
c. Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan
dalam gedung sudah selesai.
d. Bertanggungjawab atas kebersihan halaman dan
sekitarnya, serta kamar mandi / WC.
e. Bertanggungjawab atas peemeliharaaan / kebersihan
alat-aalat di Puskesmas, seperti: bed periksa, bantal,
sprei, taplak meja dan gorden diseluruh ruangan di
Puskesmas.
f. Menyediakan minuman bagi petugas,
bertanggungjawab atas kebersihan dan pemeliharaan
dapur dan alat-alat dapur;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016
Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
LAMPIRAN
NOMOR : 445/020/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENANGGUNGJAWAB KEBERSIHAN DI PUSKESMAS LAMPASI

No. NAMA NIP JABATAN


1. Neti Herawati 19670528 199003 2 002 Sanitarian

2. Radhiatul Hikmah 19870803 201001 2 004 Sanitarian

Tugas Penanggung Jawab Kebersihan di Puskesmas Lampasi :


PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
No. 445/021/SK-A/Pusk-LPS/I/2016

TENTANG
PENANGGUNGJAWAB KENDARAAN DAN
PROGRAM KERJA PERAWATAN KENDARAAN
DI PUSKESMAS LAMPASI

KEPALA PUSKESMAS LAMPASI

MENGINGAT : a. bahwa untuk kelancaran transportasi dan


peerhubungan puskesmas perlu ditunjuknya
penanggungjawab kendaraan di Puskesmas Lampasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas
Lampasi.

MENIMBANG : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Kerja Sama Daerah;
5. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03);
6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun
2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 1).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
PENANGGUNG JAWAB KENDARAAN DAN PROGRAM
KERJA PERAWATAN KENDARAAN DI PUSKESMAS
LAMPASI
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Lampasi Kecamatan
Lampasi Tigo Nagari tentang Penetapan
Penanggungjawab Kendaraan di Puskesmas Lampasi
Tahun 2016;
KEDUA : Menunjuk Pegawai yang namanya tersebut pada kolom 2
pada lampiran Keputusan ini sebagai Penanggungjawab
Kendaraan di Puskesmas Lampasi Tahun 2016;
KETIGA : Tugas dan tanggung jawab :
a. Menjaga kebersihan kendaraan puskesmas, baik
ambulan maupun kendaraan dinas.
b. Bertanggungjawab atas keadaan dan kondisi
kendaraan Puskesmas (ambulan dan kendaraan
dinas).
c. Bertanggungjawab untuk mengantarkan petugas
puskesmas yang melakukan pekerjaan dinas di luar
gedung;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan dirobah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam penetapannya

DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016

Kepala Puskesmas Lampasi

HARIKA PUTRA
LAMPIRAN
NOMOR : 445/021/SK-A/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG PENANGGUNGJAWAB KENDARAAN DI PUSKESMAS LAMPASI

No. NAMA NIP JABATAN

1. Rika Amalia AMAK 19770428 200501 2 012 Pengelola Inventaris

Anda mungkin juga menyukai