Anda di halaman 1dari 4

Tugas Patologi Anatomi

dr Rizky Yusnida Amelia

Obstetri Ginekologi

Servisitis Gonorea

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai gejala-gejala klinis maupun
asimptomatis (Daili, 2009). Penyakit ini dikategorikan modern dan luas oleh
karena berbagai patogen termasuk virus, bakteri, jamur, dan protozoa,yang
menampakkan diri dalam berbagai gejala klinis yang sama. Cara penularan adalah
melalui hubungan seksual antara manusia (McGough, 2008) Servisitis ialah radang
dari selaput lendir kanalis servikalis. Karena epitel selaput lender servikalis hanya
terdiri dari satu lapisan sel silindris maka mudah terkena infeksi dibandingkan
dengan selaput lender vagina. Terjadinya servisitis dipermudah oleh adanya
robekan serviks, terutama yang menimbulkan ektropion.
Servisitis merupakan sindrom peradangan serviks dan manifestasi umum dari IMS
seperti Neisseria gonorrhoeae dan Chlamidya trachomatis.
Servisitis gonore adalah radang serviks yang disebabkan oleh kuman Neisseria
gonorrhoeae atau gonokokus. Servisitis non spesifik adalah radang serviks yang
disebabkan oleh kuman non spesifik. Penyebab servisitis gonore adalah kuman
Neisseria gonorrhoeae. Kuman ini sering koinfeksi dengan kuman non spesifik
lainnya, yang paling sering adalah Chlamydia trachomatis, Ureaplasma
urealyticum, dan Mycoplasma hominis.

1. Neisseria gonorrhoeae
Ditemukan pertama kali oleh Albert Neisseria tahun 1879. Disebut juga
gonokokus. Bakteri diplokokus, berbentuk biji kopi, tahan asam, kokus gram
negatif, diameter 0,6 – 1,0 μm, tampak di dalam dan di luar lekosit tapi lebih sering
intraseluler, tidak tahan udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan
suhu > 39ºC, tidak tahan desinfektan. Ada 4 tipe, yaitu tipe 1, 2, 3, dan 4. Tipe 1
dan 2 bersifat virulen, memiliki pili di permukaan selnya.Tipe 3 dan 4 13
tidak memiliki pili, bersifat non virulen. Dengan pili kuman dapat menempel pada
sel epitel urethra, mukosa mulut dan sperma. Pili juga menghambat fagositosis dan
dapat berfungsi sebagai alat konjugasi antara sesama gonokokus atau dengan
Eschericia coli. Neisseria gonorrhoaea mempunyai membran luar yang khas,
tersusun dari protein, fospolipid dan lipopolisakarida. Lipopolisakarida Nesseria
Gonorrhoaea disebut sebagai lipooligosakarida (LOS). Bakteri ini secara khas
melepaskan fragmen membran luar yang dinamakan “blebs” yang berisi LOS
selama pertumbuhannya. Masa inkubasi 2-7 hari (Mandal, 2008). Pada laki-laki 2-
5 hari, kadang lebih lama. Sedangkan pada wanita sulit ditentukan karena pada
umumnya tidak
menunjukkan gejala.

2. Chlamydia trachomatis
Klamidia adalah mikroorganisme intraseluler obligat gram negatif, yang
menginfeksi sel-sel epitel skuamokolumnar. Bakteri ini biasanya menyebar melalui
aktivitas seksual. Infeksi saluran genital adalah presentasi klinis yang paling
umum. Masa inkubasi 1-3 minggu. Koinfeksi antara klamidia dan gonore adalah
yang paling umum terjadi. Gonore pada dewasa sebagian besar ditularkan melalui
kontak seksual. Bakteri melekat pada sel epitelkolumnar, melakukan penetrasi dan
bermultiplikasi di membran bawah (basement membrane). Perlekatan ini
diperantarai melalui fimbriae dan protein opa (P.II). Bakteri melekat hanya pada
mikrovili dari sel epitel kolumnar yang tidak bersilia. Perlekatan pada sel epitel
yang bersilia tidak terjadi. Setelah itu bakteri dikelilingi oleh mikrovili yang akan
menariknya ke permukaan sel mukosa. Bakteri masuk ke sel epitel melalui proses
yang dinamakan parasite-directed endocytosis. Selama endositosis, membran sel
mukosa menarik sebuah vakuola (membrane-bound vacuole) yang berisi bakteri.
Vakuola ini ditransportasikan ke dasar sel. di mana bakteri akan dilepaskan melalui
eksositosis ke dalam jaringan sub epitelial. Neissseria gonorrhoaea tidak dirusak
dalam vakuola endositik ini, tetapi tidak jelas apakah bakteri-bakteri ini.bereplikasi
dalam vakuola sebagai parasit intraselular. Protein porin yang utama, P.I (Por)
yang terdapat pada membran luar merupakan protein yang memperantarai
penetrasi pada sel hospes. Masing-masing straisn dari N. gonorrhoe hanya
mengekspresikan satu tipe Por. Nesseria gonorrhoeae dapat memproduksi satu
atau beberapa protein lapisan membran luar yang dinamakan Opa (P.II). Selama
infeksi, peptidoglikan dan lipooligosakarida bakteri dilepaskan oleh autolisis dari
sel-sel. Kedua polisakarida bakteri ini akan mengaktivasi jalur alternatif
komplemen dari hospes, sementara LOS juga menstimulasi produksi Tumor
Necrosis Factor (TNF) yang menyebabkan kerusakan sel. Neutrofil segera datang
ke tempat tersebut dan mencerna bakteri. Dengan alasan yang tidak diketahui,
beberapa gonokokus mampu bertahan hidup dalam fagositosis, setidaknya sampai
neutrofil mati dan melepaskan bakteri yang dicerna. Pada Klamidia, mempunyai
partikel infeksius yaitu sel yang sangat kecil (badan elementer) dengan diameter
kira-kira 0,3μm dengan nukleoid yang padat elektron. Partikel masuk ke dalam sel
tuan rumah melalui fagositosis. Suatu vakuola, berasal dari selaput permukaan sel
tuan rumah, melingkupi partikel kecil. Partikel kecil ini mengalami reorganisasi
menjadi besar (badan inisial) yang ukurannya kira-kira 0,5-1 μm dan sama sekali
tidak mengandung nukleoid yang padat elektron. Dalam vakuola yang melekat
pada selaput, partikel besar tumbuh dan membelah berulang-ulang dengan
pembelahan yang berasal dari 2 badan –badan besar, untuk membentuk suatu
“inklusi” dalam sitoplasma sel tuan rumah. Partikel kecil yang baru terbentuk
dapat dilepaskan dari sel tuan rumah untuk menginfeksi sel-sel baru.
Pemeriksaan penunjang, yang dapat dilakukan antara lain:
- Nucleic acid amplification test (NAAT) : sensitivity ≥ 95%
- Kultur : sensitivity 80-90%
- Gram stain : sensitivity 50-60% (Marrazo, 2013).
Bahan : terdiri atas usapan/swab dari duh tubuh genital.
Pemeriksaan langsung/mikroskopis :
Usapan duh tubuh genital diperiksa dengan sediaan apus dengan pewarnaan gram
untuk melihat diplokokus pada servisitis gonore, dan biasanya ini disertai dengan
lekosit polimorfonukleus (PMN) yang banyak. Batas nilai jumlah lekosit
polimorfonukleus yang digunakan adalah 30 atau lebih per lapangan pandang
dengan pembesaran 1000 kali pada spesimen yang berasal dari mukosa servik yang
terkait dengan infeksi klamidia atau gonokokus.

Anda mungkin juga menyukai