Anda di halaman 1dari 11

ASTATIN

Kelompok 3:
- Eneng W
- M. Egi D
- M. Muflih F
- Rinaldi F
- Rosiana

XII AK 2
Penemuan Astatin
Di sintesis pertama kali oleh E. Segre di
universitas kalivornia pada tahun 1940
dengan menembakkan bismut dengan
partikel alpha

E. Segre

+
Partikel alpha
Identitas

 Nama unsur : Astatin


 Nomor Atom : 85
 Massa Molar : 210
g/mol
 Nama golongan :
Halogen
 Warna : Metalik
 Merupakan unsur radioaktif
Sifat Fisika dan Kimia

Bentuk Fisik Sifat Atom

Padatan hitam (perkiraan) Bilangan oksidasi ±1, 3, 5, 7

Sifat Fisik Massa (210) g·mol−1


molar/molekul
Fasa solid
Konfigurasi Elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
Titik Leleh 575 K, 302 °C, Electrons per kulit 2, 8, 18, 32, 18, 7 (Image)
576 °F
Elektronegatif 2.2 (Pauling scale)
Titik Didih 610 K, 337 °C,
639 °F Energi Ionisasi 1st: 890±40 kJ·mol−1

Konductivitas (300 K) Jari-jari kovalen 150 pm


termal 1.7 W·m−1·K−1 Jari-jari Van der 202 pm
Waals
Kalor 40 kJ·mol−1 Miscellanea
Penguapan Magnetic ordering no data
CAS registry number 7440-68-8
Sumber astatin di alam
 Astatine bersifat radioaktif dan pada dasarnya
tidak tersedia di alam. It is not possible to make
other than in a nuclear reactor.Namun, astatin
terdapat di alam karena hasil peluruhan dari unsur
radioaktif. Isotop dengan massa paruh waktu
terpanjang, terdapat di alam dengan isotop
uranium dan torium, dan jejak 217At setara dengan
233U dan 239Np, dihasilkan dari integrasi torium dan
uranium dengan menghasilkan neutron alamiah
Sifat keradioaktifan (kelimpahan dan macam-
macam isotopnya)
Mode
Waktu
Nuklida Abundance [%] Mass Spin peluruha
paruh
n

206At
29.4
0 206 5 EC, +,
menit

207At
206,9857
- 4,5 1,81 jam
8
208At 0 208 6 1.63 jam EC, +,

209At
208,9861
- 6 5,4 Jam
6
208.9861 5.4 h 5
210At 0 6208,986 5,4 Jam
16
211At 0 210.988 9/2 7.21 jam EC,
215At 0 214.999 9/2 0.10 ms
217At 0 217.005 9/2 32 ms ,-
218At 0 218.009 0 1.6 s
219At 0 219.011 0 50 s ,-
KELIMPAHAHAN
 . Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah kurang dari 1
ons. Tidaklah mungkin untuk membuatnya selain dalam
reaktor nuklir. Bombardment of the bismuth isotope 209
83 Bi with α-particles (helium nuclei, 4 2 He) results in
formation of shortlived astatine and neutrons.
Pemboman isotop 209At83 bismut (Bi) dengan α-partikel
(inti helium, 4He2 ) hasil dalam pembentukan astatine
saja manfaat dan neutron. Target bismut didinginkan
selama iradiasi untuk mencegah astatine volatile
menghilang.
 Selain dari hasil penembakan, astatin pun diduga ada
didalam kelenjar tiroid manusia, sama halnya seperti
iodium.
Pembuatan astatin
 Astain termasuk golongan halogen dan
merupakan unsur radioaktif yang
terbentuk secara alami melalui peluruhan
uranium-235 and uranium-238 Atau
dihasilkan dari integrasi torium dan
uranium dengan menghasilkan neutron
alamiah.
kegunaan astatin
 Isotop-isotop yang kurang stabil dari astatin tidak
mempunyai aplikasi-aplikasi praktis dibanding studi
ilmiah lain karena waktu hidupnya sangat pendek.
 tetapi isotop-isotop yang lebih berat mempunyai
penggunaan-penggunaan medis. Astatine-211
adalah suatu emiter alfa dengan umur-paruh yang
secara fisik 72 jam. Hal ini sudah dimanfaatkan
penggunaannya di dalam radiasi therapy.
 Suatu penyelidikan kemanjuran dari koloid astatine-
211–tellurium untuk perawatan dari penyakit menular
bersifat percobaan di dalam tikus-tikus
mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan
radiokoloid dapat sedang menyembuhkan tanpa
menyebabkan ketoksikan kepada jaringan normal.
Bahaya Astatin
 Untuk bahaya spesifik dari astatin
mungkin kurang diketahui karena
unsurnya di alampun sangat sedikit.
astatin umumnya sama berbahayanya
dengan unsur radioaktif lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai