Anda di halaman 1dari 6

Judul

Abstrak

Pendahuluan

Pneumotoraks merupakan penumpukan udara dalam rongga pleura sehingga


timbul kolaps parsial atau total paru-paru. Hal ini dapat terjadi secara spontan pada
orang tanpa kondisi paru-paru kronis (primer) serta pada mereka dengan penyakit
paru-paru (sekunder), dan trauma yang terjadi setelah trauma fisik dada, atau sebagai
komplikasi dari perawatan medis. Udara di antara pleura parietalis dan viseralis
berkumpul dan menumpuk maka peningkatan tekanan dalam rongga pleura dapat
menyebabkan kolaps paru yang berlangsung progresif.

Diagnosis dapat dibuat dengan pemeriksaan fisik pada kasus yang berat tetapi
biasanya membutuhkan X-ray dada atau CT scan dalam bentuk yang lebih ringan.
Tipe pneumothoraks yang paling sering ditemukan adalah pneumotoraks terbuka,
tertutup, dan tension pneumothoraks.

Anamnesis

Anamnesis adalah wawancara antara dokter, penderita atau keluarga penderita


yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien, mengenai semua data tentang
penyakit. Anamnesis juga merupakan sarana holostik dalam pembinaan tumbuh
kembang anak. Dapat dibagikan kepada 2 jenis yaitu:

a. Alloanamnesis: riwayat penyakit didapat dari orang tua atau sumber lain.
Bagi kasus anak, anamnesis biasanya didapatkan dari jenis ini karena anak-
anak masih tidak bisa memahami keluhan yang mereka hadapi dan tidak tahu
untuk mengekpresikannya.
b. Autoanamnesis: riwayat penyakit yang langsung didapatkan dari pasien.
pasien sendiri yang menemui dokter dan memberitahu sendiri riwayat
penyakit dan keluhan yang mereka hadapi.

Dalam anamnesis dalam kasus ini, harus diketahui adalah riwayat persalinan, riwayat
tumbuh kembang, riwayat penyakit sekarang (RPS), riwayat penyakit dahulu (RPD),
riwayat penyakit keluarga (RPK).

Anamnesis yang didapatkan batuk berdahak sejak 3 bulan lalu, pernah batuk berdarah
1 bulan lalu, 1 minggu ini pasien sesak dan 1 jam terakhir semakin sesak, pasien
merokok 20 tahun lalu 1-2 bungkus/hari. Celana makin longgar.

Pemeriksaan Fisik

Mungkin tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik terutama jika pneumothoraks
yang kecil. Bunyi napas berkurang pada sisi yang terkena, seperti udara dalam rongga
pleura mengimbangi suara. Perkusi dada mungkin terdengar hipersonor dan resonansi
vokal dan fremitus taktil menururn. Tension pneumothoraks ditandai dengan
bernapas cepat, sianosis, hipotensi, dan kebingungan. Sisi dada yang terkena
mungkin hiperexpanded dan menunjukkan gerakan menurun, dengan gerakan
peningkatan disisi lain. Tanda khas nya ialah seperti deviasi dari trakea (batang
tenggorok) untuk satu sisi dan adanya peningkatan vena jugular.

Hasil Pemeriksaan Fisik


Kesadaran : Compos mentis
KU :-
TTV :-
Pernapasan saat masuk 25x/menit sekarang 30x/menit. Perkusi hipersonor sampai
sonor. Auskultasi vesikuler menurun sampai vesikuler.

Pemeriksan Penunjang

Konfirmasi dengan pencitraan medis biasanya dibutuhkan dalam keadaan


pneumothoraks primer. Tetapi dalam keadaan tension pneumothoraks ideal diobati
sebelum, terutama jika ada hipoksia berat, tekanan darah sangat rendah atau tingkat
gangguan kesadaran. Namun sinar x terkadang diperlukan jika ada keraguan tentang
lokasi pneumothoraks.

 Rotgen Pneumothorax diguanakan untuk melihat gambaran udara di pleura


(radioluscent) yang tanpa struktur jaringan paru(avaskuler pattern) dengan batas
paru berupa garis opak tipis berasal dari pleura visceralis(pleural line).

 Bronkoskopi digunakan untuk menyelidiki sumber perdarahan di paru-paru jika


dicurigai ca paru. Dapat digunakan untuk mengumpulkan organisme penyebab
pneumonia dan menghilangkan sekresi, darah, nanah dan benda asinng.

 Thoracoscopy digunakan ntuk memperoleh contoh jaringan untuk biopsi paru


dan untuk mengobati akumulasi cairan di ruang pleura. Obat dapat diberikan
melalui thoracoskopi untuk mencegah reakumulasi cairan dalam ruang pleura.
Namun prosedur ini lebih invasuf, menimbulkan luka dan membutuhkan rawt
inap.

Working Diagnosis
Dari hasil anamnesis, gejala klinik dan pemeriksaan penunjang pasien tersebut
didiagnosa terkena pneumothorax.
Etiologi
Pneumothoraks spontan dibagi menjadi dua jenis yaitu primer dan sekunder. Primer
terjadi tanpa adanya penyakit paru-paru yang diketahui. Sedangkan sekunder terjadi
pada seseorang dengan penyakit paru seperti emfisema, asma akut, fibrosis kistik dll.
Pneumothorax terbuka yang sering ditemukan adalah trauma tembus pada dada,
pemasangan kateter vena sentral, pembedahan dada, biopsi transbronkial,
torakosentesis atau biopsi pleura tertutup. Pneumothorax tertutup disebabkan karena
trauma tumpul pada dada, kebocoran udara akibat blebs yang ruptur, lesi tuberkulosis
atau kanker yang mengerosi ke dalam rongga pleura.

Tension pneumothorax disebabkan oleh fraktur iga, oklusi atau malfungsi kateter
dada, ventilasi mekanis dll.

Pneumothorax traumatik iatrogenik yaitu aksidental karena biopsi pleura, aspirasi


paru perkutaneus, dan ventilasi mekanik

Epidemiologi

Pneumothoraks spontan lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.


Kejadian tahunan PSP adalah 18-28 per 100.000 pada laki-laki dan 1,2-6,0 pada
wanita. Risiko kambuhnya tergantung pada penyakit paru-paru yang mendasari.
Kematian dari pneumotoraks sangat jarang (kecuali tension pneumothoraks).
Kematian tahunan sebesar 1,26 juta/tahun pada pria dan 0,62 pada wanita, kematian
lebih tinggi pada orang tua dan penderita dengan pneumothoraks sekunder.

Patofisiologi

Ruptur pada pleura viseralis atau parietalis dan dinding dada menyebabkan
penumpukan udara yang akan memisahkan kedua pleura tersebut. Tekanan negatif
dirusak dan gaya recoilling paru yang lentur aakan terpengaruh. Paru mengadakan
recoiling dengan cara mengalami kolaps ke arah hilus.

Pneumothoraks terbuka (sucking chest wound) terjadi kalau udara atmosfer (tekanan
positif mengalir langsung ke dalam rongga pleura (tekanan negatif). Ketika tekanan
udara dalam rongga pleura menjadi positif, paru akan kolpas pada sisi yang terkena
sehingga terjadi penurunan kapasitas total paru, kapasitas vital, dan kelenturan paru.
Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi akan menimbulkan hipoksia.
Pneumothoraks tertutup terjdi ketika udara memasuki rongga pleura dari dalam pau
sehinggga terjadi peningkatan tekanan pleura yang mencegah pengembangan paru
pada inspirasi normal. Pneumothoraks spontan merupakan tipe lain penumothoraks
tertutup. Pneumothoraks spontan sering terjadi pada pasien penyakit paru kronis yang
berusia lanjut tetapi keadaan ini dapat pula ditemukan pada individu muda yang
bertubuh jangkung dan sehat. Kedua tipe pneumothorax tertutup dapat
mengakibatkan kolaps paru yang disertai hipoksia dan penurunan kapasitas total
paru, kapasitas vital, serta kelenturan paru. Intensitas kolpas paru berkisar antara 5%-
95%.

Tension pneumothorax terjadi ketika udara dalam rongga pleura memiliki tekanan
yang lebih tinggi daripada udara dalam paru disebelahnya. Udara memasuki rongga
pleura dari tempat ruptur pleura yang bekerja seperti katup satu arah. Udara dapat
memasuki rongga pleura pada saat inspirasi tetapi tidak bisa keluar lagi karena
tempat ruptur tersebut akan menutup pada saat ekspirasi. Pada saat inspirasi akan
terdapat lebih banyak udara lagi yang masuk dan tekanan udara mulai melampaui
tekanan barometrik. Peningkatan tekanan udara akan mendorong paru yang dalam
keadaan recoiling sehingga terjadi atelektasis kompresi. Udara juga menekan
mediastinum sehingga terjadi kompresi serta pergeseran jantung dan pembuluh darah
besar. Udara tidak bisa keluar dan tekanan yang semakin meningkat akibat
penumpukan udara ini menyebabkan kolaps paru. Ketika udara terus menerus
menumpuk dan tekanan intrapleura terus meningkat, mediastinu akan tergeser dari
sisi yang terkena dan aliran balik vena menurun. Keadaan ini mendorong jantung,
trakea, esofagus, dan pembuluh darah besar berpindah ke sisi yang sehat sehingga
terjadi penekanan pada jantung serta paru sisi kontralateral.

Tanda dan Gejala Klinik

Gejala-gejala dari pneumothoraks ialah nyeri dada yang mendadak. Rasa sakit yang
tajam dan semakin sesak di dada. Denyut jantung cepat, pernafasan cepat, batuk, kulit
menjadi warna kebiruan (sianosis) karena penyumbatan kadar oksigen darah, gerakan
dinding dada yang asimetris akibat kolaps paru, penurunan fremitus vokal yang
berkaitan dengan kolaps paru, rigiditas (kekakuan) dada pada sisi yang terkena akibat
kolaps paru, takikardia akibat hipoksia, bunyi krepitasi pada kulit saar dilakukan
palpasi yang disebabkan kebocoran udara yang merembes ke dalam jaringan.
Prognosis

Prognosis tergantung ada tingkat dan jenis pneumothorax. Pneumothorax spontan


kecil umumnya akan hilang sendirinya tanpa pengobatan. Sebuah pneumothorax
sekunder yang terkait dengan penyakit yang mendasarinya bahkan kecil jauh lebih
serius dan membawa kematian. Maka dari itu membutuhkan perawatan yang intensif.

Tatalaksana

Medikamentosa

 Dekompresi/needle paracenthesis decompresion di ICS II, linea midclav

 Kasa oklusif steril 3 sisi untuk open pneumothorax.

 Water Seal Drainage (WSD)/Chest Tube

Plastik tabung fleksibel yang dimasukkan melalui bagian samping dada ke ruang
pleura. Hal ini digunakan untuk menghilangkan udara atau cairan atau nanah dari
ruang intrathoracic. WSD diindikasikan untuk pneumothoraks, efusi pleura,
chylothorax, empiema dll. Tabung ini dimasukkan ke dalam suatu daerah di bawah
aksila (ketiak) disebut segitiga aman, dimana kerusakan organ internal dapat
dihindari, hal ini digambarkan dengan garis horizontal padaa tingkat puting susu dan
dua otot-otot dinding dada.

Anda mungkin juga menyukai