Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No. Jenis Bahan Hasil Perhitungan Gambar


Penimbangan
1. Ubi Jalar Berat Mentah Berat Matang Berat Mentah
Kotor : 100 gr 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 Kotor
Berat Mentah Bersih= 𝑓𝑘
Bersih : 85 gr 70
Berat Bersih = 1,3 = 53,84 gr
Matang : 70 gr
Berat Mentah Bersih
= berat matang x FK
Berat Mentah
= 70 x 1,3 = 91
bersih
Jumlah Serapan
Minyak =
%serapanminyak x
berat matang =
Berat bersih
3,3% x 70 = matang
2,31 %
2. Singkong Berat Mentah BeratMatang Berat Mentah
kotor : 100 gr 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 kotor
Berat Mentah Bersih= 𝐹𝐾
Bersih : 90 gr 65
Berat Bersih = 1,4 = 46,43 gr
Matang : 65 gr
Berat Mentah
Bersih = berat
matang x FK
= 65 x 1,4 = 91 gr Berat Mentah
Bersih
Jumlah Serapan
Minyak =%serapan
minyak x berat
matang = 2% x 65 =
1,3 %

Berat Bersih
Matang

3. Talas Berat Mentah Berat Matang Berat Mentah


kotor : 100 gr kotor
Bersih=
Berat Mentah
Bersih : 90 gr 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 80
= 1,3 =
𝐹𝐾
Berat Bersih
Matang : 80 gr 61,53 gr
Berat Mentah Bersih
= berat matang x FK
= 80 x 1,3 = 104 gr
Berat Mentah
Jumlah Serapan Bersih
Minyak= %serapan
minyak x berat
matang = 2% x 80 =
6,4 %

Berat Bersih
Matang

4.2 Pembahasan

Karbohidrat adalah zat yang berfungsi sebagai sumber kalori utama bagi
hampir seluruh penduduk yang ada didunia. 1 kalori karbohirat sama dengan 4 gr
karbohirat. Terdapat berbagai golongan makanan sumber karbihidrat seperti beras,
jagung, sagu, umbi-umbian serta terigu dan olahannya.

Pada praktikum kali ini terdapat 3 bahan makanan yang akan diuji untuk
mengetahui berat bersih, berat kotor, dan berat bersih matang pada bahan tersebut
adalah talas,ubi jalar dan singkong. Setiap bahan makan di timbang untuk
diketahui berat sebenarnya pada berat kotor, berat bersih dan berat bersih
matangnya setelah dilakukan pengolahan pada saat penggorengan. Setelah di
ketahui berat kotor dan berat bersihnya, maka kita akan melakukan proses
penggorengan untuk mengetahui berat matang bersihnya.
Dalam praktikum ini, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan dan
menimbang berat awal talas,ubi jalar dan singkong, tujuannya untuk
membersihkan talas,ubi jalar dan singkong, dari tanah yang menempel dan
membandingkan berat awal sebelum dikupas dan setelah dikupas sehingga dapat
dihitung Berat Dapat Dimakan (BDD). Kemudian talas,ubi jalar dan singkong,
dikupas dan dibuang bagian yang rusak bertujuan untuk mendapatkan berat
talas,ubi jalar dan singkong, setelah dikupas dan pembuangan bagian yang rusak
untuk menentukan bagian talas,ubi jalar dan singkong, yang dapat dimakan.
Selanjutnya adalah menimbang berat sesudah dikupas, tujuannya untuk
membandingkannya dengan berat sebelum dikupas.
Setelah didapati data penimbangan, maka dapat diketahui bagian umbi yang
dapat dimakan.yaitu dengan menghitung persen Berat Dapat Dimakan (BDD).
Rumusnya :

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑝𝑎𝑠


%BDD =𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑝𝑎𝑠 x 100 %

Selanjutnya melakukan proses pengolahan yaitu penggorengan yang bertujuan


untuk mengamati perubahan berat bahan sebelum diolah dan setelah terjadinya
pengolahan. Pemasakan dilakukan dengan api kecil untuk menghindari terjadinya
gosong saat bahan belum matang. Setelah sampel matang. Pemasakan yang baik
dimulai dari sehingga kotoran dan debu bercampur kedalam air cucian.
Setelah terjadi dilakukannya penggorengan, maka ditimbanglah berat bersih
matangnya serta dilakukan pengukuran banyaknya minyak yang terserap pada
bahan pada saat melakukan pengolahan.
Rumus :

Minyak terserap = % 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 x berat matang

Hal ini dilakukan untuk mengetahui banyak nya minyak yang terserap selama
proses penggorengan pada bahan makanan yang telah diolah.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :

1. Terdapat 3 jenis bahan makanan karbohidrat yang diamati yaitu talas,


umbi jalar dan singkong.
2. Terjadi perubahan berat yang signifikan pada bahan yang sudah terolah
dan belum terolah.
3. Pada ubi jalar memiliki berat mentah kotor : 100 gr,berat mentah bersih :
85 gr dan berat bersih matang : 70 gr
4. Pada singkong memiliki berat mentah kotor : 100 gr, berat mentah bersih :
90 gr dan berat bersih matang : 65 gr
5. Pada talas memiliki berat mentah kotor : 100 gr, berat mentah bersih : 90
gr dan berat bersih matang : 80 gr

5.2 Saran

Setelah melakukan praktikum tentang pengamatan pengukuran berat kotor,


berat bersih dan berat matang bahan makanan maka diharapkan praktikan dapat
menentukan berat kotor, berat bersih dan berat matang bahan makanan dengan
tepat serta dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai